logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Aku Yang Kaya Dia Yang Sombong

Aku Yang Kaya Dia Yang Sombong

Dwi Padma


บทที่ 1 Minta Nikah Lagi

"Dek."
"Emm."
"Bangun, kamu kok gak buat sarapan buat mas dan mama?" tanya suamiku.
"Mas mulai hari ini aku gak mau masak, percuma aja aku lelah lelah masak tapi gak pernah di hargai oleh mama kamu.lagian kenapa mbok Inah di berhentikan dari sini? Kan masakannya mbok Inah enak."rajukku.
"Dek mama tu pengen ngajarin kamu bagaimana jadi istri yang saleha, jadi kamu seharusnya bersyukur dong ada yang memperhatikan bukan malah merajuk gini."
"Mas mama kamu tu perhatian ke aku atau mau jadiin aku pembantu ? Setiap hari aku di suruh ngurusin rumah dan ngurusin counter, memangnya aku gak capek?"
"Dek kamu jangan ngomong kaya gitu dong, itu semua kan buat kebaikanmu juga."
"Kebaikanku yang kaya gimana mas? Yang ada seharian badanku capek dan tak terurus gini, dan kamu mas kenapa gak bantuin aku ngurus rumah padahal kamu kan cuma nganggur main sama temen temenmu doang kerjaannya, sedangkan aku harus banting tulang cari uang di tambah suruh ngurusin rumah, sebenernya yang tulang rusuk itu kamu dan tulang punggung itu aku gitu padahal aku perempuan dan kamu yang laki laki jadi tulang rusuk padahal jelas jelas kamu punya pedang." jelasku panjang lebar.
"Mau gimana lagi mas kan gak bisa kerja sembarangan dek, malu sama teman teman mas kalau kerja nggak di kantoran, lagian mas ini suami masak seorang suami ngerjain pekerjaan rumah kan malu maluin, apa kata temen temenku dong."
"Ya Allah mas apa salahnya sih bantuin istri ngerjain pekerjaan rumah? Ngapain malu itu kan malah hal terpuji, apalagi mas ini gak ada kerjaan apapun, di rumah cuma makan tidur pup main gawai, orang itu tahu diri dikit gitu lho mas."
"Ah kamu itu seorang istri memang kewajibanmu memuliakan suami dek."
"Lalu kewajibanmu apa mas? Apakah sudah kamu lakukan kewajibanmu itu sebelum menuntut kewajibanku?" tanyaku telak.
"Ah kamu pagi pagi malah bikin emosi saja, aku gak mau tau lah pokoknya aku mau sarapan dan sekarang kamu buatin sarapan sana!" bentaknya.
"Kalau aku gak mau kenapa?" tanyaku.
"Kalau kamu gak mau melakukan kewajibanmu lebih baik kalian bercerai!" tiba tiba mama sudah ada di depan pintu kamarku menyerobot masuk dan berteriak lantang.
"Hah ?? Apa mama bilang? Bercerai??"
"Iya, kalau kamu tidak mau memuliakan Andra suamimu ini biar wanita lain yang akan memuliakannya!" ucapnya dengan berkacak pinggang.
"Wa..wanita lain????? Tunggu tunggu apa yang sebenarnya terjadi ma? Kenapa mama tiba tiba membicarakan wanita lain?"
"Kamu tahu anak jeng Mirna samping rumah? kemarin dia baru pulang dari luar negri, tanpa sengaja Angel anak jeng Mirna melihat Andra di depan rumah.dan malamnya jeng Mirna meneleponku dan memberitahu bahwa Angel anaknya tertarik dengan Andra dan bersedia menjadi istri kedua!"  ucapnya lantang.
"HAH??!! Mas apa kamu tau tentang ini???"
"Ekhem iya dek tahu, dan kemarin tante Mirna juga Angel datang ke rumah membicarakan itu." jawabnya tanpa ada rasa segan.
"Lalu maumu gimana mas?"
"Tentu saja Andra mau lah, secara Angel cantik dan kaya raya."serobot mama tanpa memikirkan perasaanku.
"Mas aku ingin dengar jawaban dari mulutmu mas!" teriakku.
"Dek gini ya, kamu tahu kan poligami itu gak dosa dan malah berpahala untukmu." Jawabnya bertele tele.
"Gak usah bertele tele lah mas, jawab aja pertanyanku!"
"Heh Mimin kamu yang sopan dong kalau bicara sama suami jangan pakai teriak teriak!" serobot mama lagi, nih mertua suka banget ikut campur ya!
Aku diam sambil memandang sengit ke arah mas Andra.menunggu jawabannya yang bertele tele itu.
"huft dek mas mohon izinkan mas untuk menikah lagi, kalau adek mengizinkan Surgalah balasannya!"
Jgeeeerr glegarrr gelegaarr suara petir menggelegar tapi yang denger aku doang.
"Mas kamu kan baru ketemu dia kemarin kenapa sudah ingin langsung nikah aja? Mas kan belum tau karakter dia seperti apa! Apa karena dia cantik dan kaya mas langsung menyanggupinya gitu?"tanyaku frustasi.
"Dek mas yakin Angel wanita yang baik, nyatanya dia datang baik baik bicara sama mama."
"Ya Allah mas, baik darimana kalau akhirnya hanya akan menyakitiku yang istri sahmu?!"
"Dek aku yakin kamu dan Angel bisa akur , lagian katanya kamu capek ngurusin rumah, ya udah kan kalau mas punya istri lagi ada yang bantuin kamu ngurusin rumah jadi kamu gak terlalu capek." jelasnya tak tahu malu.
"Mas kamu sekarangpun nganggur dan gak pernah ngasih aku nafkah, lalu kalau kamu nikah lagi mau kamu nafkahin apa?memangnya orang berumah tangga cuma butuh pedangmu saja? Kalau masalah ngurus rumah kan ada bi Inah nanti kita panggil lagi dia."
"Enak saja panggil Bi Inah, daripada uang di buang buang buat bayar pembantu mending di kasihin ke mama buat belanja! Biar lah Andra nikah lagi kan bisa bantuin ngurus rumah secara gratis tanpa harus ngeluarin uang!"
"Mama tuh mau nyari menantu apa nyari pembantu gratisan sih????? Lagian yang bayar Bi Inah tu aku ma bukan mama! Jadi mama gak rugi!"
"Aduh capek ngomong sama menantu durhaka, bisanya cuma ngelawan omongan mertua! Pokoknya mama gak mau tau, Andra tetap harus menikah dengan anaknya Jeng Mirna titik! Mau kamu setuju atau tidak Min!"
"Mas !!"
"Dek ayolah jangan jadi istri pembangkang dong!"
Ah si*l !!!!! Suami lakn*tt!! Aku pun berlari keluar rumah dengan frustasi menuju rumah tante Mirna.
Dor dor dor aku pun menggedor pintu rumah tante Mirna dengan keras, hati ini sudah tidak bisa menahan amarah.bisa bisanya menjodohkan anaknya ke laki laki yang sudah beristri.
"Tan buka tan! Buka !!!!!" teriakku.
Pintupun di buka dengan cepat nampak sesosok wanita sexy menurutku memakai pakaian dalam saja, dasar g*la! Perempuan ini memakai hot pant yang hampir mirip dengan celana dalam dan tangtop tipis memperlihatkan BH dan belahan dadanya, ya ampun di sini menerapkan budaya luar ya aneh dong!
"Kamu siapa? Angel anaknya Tante Mirnah kah?" tanyaku gak sabaran.
"Iya saya Angel anak mama Mirna, ada apa ? Mbaknya siapa?"
"Mana tante Mirna , saya mau ngomong sama dia!"
"Ck jangan teriak teriak dong, biasa aja ngomong nya!" sungutnya.
"Gak usah banya bac*t! Cepetan panggilin tante Mirna!" teriakku dengan emosi meradang.
Sebelum orangnya di panggil ternyata sudah nongol duluan.
"Heh heh ada apa sih teriak teriak kaya orang kesurupan? Oh Mimin ,ada apa Min dateng dateng kok teriak teriak gak jelas bikin malu aja!" ucap tante Mirna.
"Heh tante masih punya urat malu kah? Sebelum menjodohkan anakmu dengan suami orang kenapa gak di pakai malunya?!"
"Aduh ternyata jeng Asti sudah memberitahu kamu ya tentang perjodohan ini.ya sudah kamu terima aja keputusan nak Andra , lagian Angel anak aku ini sudah cantik uangnya banyak sangat cocok dengan nak Andra yang tampan dan kaya."pongahnya tanpa tahu menahu yang dia sebut laki laki tampan dan kaya itu ternyata pengangguran sukses ngibulin istrinya!.
"Apa? Mas andra tampan dan kaya?"
"Iya bukannya nak Andra punya counter besar dan cabang nya dimana mana sehingga dia tinggal ongkang ongkang kaki di rumah hanya terima bersih setoran dari anak buahnya!"
Ooh ternyata mas Andra dan mama sudah berhasil ngibulin tante Mirna, padahal sebenarnya counter itu bukan milik aku atau pun mas Andra tapi milik om dan tante aku yang ada di luar negri  sedang membuka bisnis counter juga di sana sehingga aku yang di utusnya untuk mengurus counter karena om dan tanteku tidak memiliki anak, dan karena itu pula mas Andra tidak ikut mengelola counter karena om dan tanteku tidak menyukai mas Andra yang pemalas akut.
"Ck kalian itu sudah di kibulin sama mas Andra dan mama!" ujarku.
"Maksutnya gimana hah?" tanya tante Mirna.
"Dek!" Sebelum aku menjelaskan semuanya kepada tante Mirna si pria yang aku panggil suami itu tiba tiba datang.
"Dek kamu di sini ternyata, aku cariin daritadi kok." tanyanya ramah.idih hueekk.
"Oohh ternyata Mimin ada di sini, hallo jeng Mirna oh ada Angel juga."sapa mama ramah hueekk dasar keluarga pandai acting!
"Iya tante." jawab Angel sambil melirik lirik mas Andra. Dasar genit!
"Hallo jeng Asti, ini lho Mimin tiba tiba datang ke sini teriak teriak kan aku jadi kaget jeng."
"Min kamu harus sopan dong dengan calon besan madu mu ini, jangan jadi istri durhaka dengan menentang keinginan suami." ujar mama gak penting.
"Ah udahlah ma, aku ke sini mau kasih tau ke kalian semua kalau aku tidak setuju dengan rencana perjodohan anak tante dengan suami saya! Jangan merendahkan diri dengan menjodohkan anaknya ke laki laki yang sudah bersuami! Memangnya  di luar sana tidak ada ya laki laki single yang mau sama anaknya sehingga nyerobot suami orang?" geramku.
Ku lihat muka mereka satu persatu terlihat memerah seperti menahan geram wakkakakkakka lucu sekali, makanya jangn cari gara gara kalau gak mau di gigit!
"Heh mbak! Kalau masalah laki laki mah yang antre banyak tapi cinta aku hanya untuk mas Andra!" teriaknya sambil melirik lirik ke mas Andra.
Ku lihat mas Andra daritadi melotot melihat ke dada dan pahanya Angel, astaghfirullah ternyata laki laki yang aku cintai dan aku nikahi selama 2 tahun seperti ini , mata keranjang! Kenapa aku baru tahu sekarang!bod*hnya diriku!aku merutuki diriku  sendiri!
"Mas! Kamu lihatin apa daritadi hah! Lihatin barang menonjol itu? Kamu tahu dosa gak hah!?" teriakku.ah si*l kenapa selama 2 tahun ini aku setia dan mau mau aja di jadiin sapi perah untuk menghidupi yang katanya suami dan mertua ku ini. ya Allah dosa apa aku dulu malah apes dapat suami dan mertua benalu di tambah suka poligami.
"Ekhem ih siapa yang liat liat kek gituan sih dek? Biasa aja kok hehe" jawabnya cengengesan!"
"Ah sudahlah pokoknya aku gak setuju perjohonan ini titik." ujarku.
"Dek.."
"Heh Min mama juga gak mau tau ya , pokoknya perjodohan ini harus lanjut ada maupun tak ada izinmu.! Gak penting juga izinmu!" teriak mama lantang.
Si*l dasar mertua benalu tak tau diri!
"Oh kalau begitu lebih baik aku mundur!  Kalau mas masih mau meneruskan perjodohan ini sekarang juga talak aku!" ucapku lantang. Aku sudah gak tahan lagi sudah muak dengan semua ini. Selama ini di jadikan sapi perah plus pembantu gratisan di rumah sendiri aku masih terima , tapi kalau sudah ada orang ketiga ah sudahlah aku menyerah. Laki laki mokondo kok mau poligami dasar ed*n!
"Apa dek talak? Tidak dek Min, mas sangat mencintaimu gak mungkin  menceraikanmu dek, kita akan hidup menua bersama dek, jangan minta pisah dek mas gak mau!" rengeknya!
"Mas Andra kalau kamu cerai dengan mbak Mimin kan masih ada aku yang akan menemanimu sampai tua lho mas, aku bohai sexy dan cantik ini, mas gak bakal kesepian dan selalu terpuaskan deh." ujar si  Angel. Ih ini anak gadis kok cara bicaranya sudah kek berpengalaman aja deh, jangan jangan dia gadis tapi udah bolong hiiii.
Aku perhatikan mas Andra meneguk saliva sambil memandang Angel penuh nafsu, ih jijik banget kenapa aku bisa bersuamikan orang seperti mas Andra sih  astaghfirullah.
"Ah dasar laki laki mesum! Otakmu ini isinya cuma sel*ngk*n aja ya mas!" sindirku telak.
"Andra kalau Mimin minta cerai ya sudah cerai saja dia! Masih ada Angel ya cantik dan kaya kok bingung!"
"Ma tapi aku pengennya punya istri dua , enakan punya istri dua bisa gantian ma."
Dasar laki laki gak punya ot*k! Batinku.
"Oh jadi mama maunya mas Andra ceraiin aku ? Oke kalau begitu mulai sekarang kalian angkat kaki dari rumahku!"
"Dek kok ngomongnya gitu sih, aku tu gak akan ceraiim kamu kok!" rengeknya.
"Heh Mimin kalau kalian cerai rumah ini di bagi dua jadi harta gono gini lah kok main usir aja!"
"Mama mertuaku yang tercinta harta gono gini dalam pernikahan ku dengan mas Andra itu gak ada tahu gak? Dia itu cuma mokondo , baju celana sepatu sampai celana dalam itu belinya pakai uang aku, dia yang statusnya suamiku gak pernah beliin aku apapun , bahkan sandal jepit yang harganya 10ribu pun dia gak mampu beliin apalagi nafkah sama sekali dia gak pernah ngasih nafkah."
"Halah gak usah banyak omong, kalau kalian udah nikah ya uang istri adalah uang suami!" elakknya.
"Ekhem Assalamu'alaikum. Permisi ibu ibu dan pak Andra, ada apa ini kok ribut ribut?"

หนังสือแสดงความคิดเห็น (52)

  • avatar
    SalmawatiNida

    woowwww kerennn

    18/08

      0
  • avatar
    OktaviaDini

    oke sih

    21/07

      0
  • avatar
    RaisaYuna

    novel nya bagus cerita nya juga seru

    25/06

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด