logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 6 Selangkah Lebih Dekat

"Belum. Gue lagi usaha, makanya ini kesempatan buat gue. Gimana, bisa gak?"
"Oo.. Iya bisa. Lo kirim aja alamatnya."
"Oke thanks," ucap Gibran.
Kemudian Gibran menutup telponnya dan mengirim lokasinya ke Rey.
Gibran pun mendekat ke Camellia, "Yuk."
Gibran dan Camellia menaiki motor Gibran. Gibran menjalankan motornya dan berhenti di depan apotek. Di sana Gibran membeli obat untuk mengobati Camellia.
"Bentar, gue beli obat dulu," ucap Gibran.
Camellia mengangguk dan menunggu Gibran di luar apotek. Sesaat kemudian, Gibran keluar dari apotek dan menghampiri Camellia.
"Kita duduk dulu. Obatin luka lo," ucap Gibran.
Gibran membantu Camellia duduk di tempat duduk dekat apotek. Sementara, Gibran jongkok di depan Camellia. Dia mulai mengobati kaki Camellia.
"Aah," ucap Camellia sedikit kesakitan.
Gibran melihat Camellia. Camellia juga melihat Gibran.
"Sakit?" tanya Gibran.
Camellia mengangguk, "Dikit."
Gibran melanjutkan mengobati kaki Camellia. Setelah selesai mengobati, Gibran berdiri dan duduk di dekat Camellia. Sementara, Camellia memeriksa lukanya yang sudah diobati Gibran.
"Udah. Sekarang gue anter lo pulang. Rumah lo dimana?" tanya Gibran.
"Nanti gue tunjukin," balas Camellia.
Gibran mengangguk. Mereka pun berjalan menuju motor dan menaikinya. Setelah itu, Gibran mengantar Camellia pulang ke rumahnya.
Gibran pura-pura tidak tau rumah Camellia agar Camellia tidak curiga. Di sepanjang perjalan saat ada tikungan, Gibran langsung tanya ke Camellia agar dia tidak curiga.
Setibanya di rumah Camellia. Gibran menurunkan Camellia di depan gerbang rumah Camellia. Saat itu suasananya sepi dan tidak ada orang. Penjaganya juga sedang tidak di luar.
Setelah itu, Camellia turun dari motor Gibran.
"Oh iya, sorry gara-gara gue lo jadi luka," ucap Gibran.
"Iya gapapa," balas Camellia.
"Nanti motor lo gue anter ke sini."
Camellia mengangguk, "Iya."
"Oh iya, kenalin, gue Gibran," ucap Gibran sambil mengulurkan tangannya.
Camellia melihat uluran tangan Gibran dan sempat bengong sebentar, kemudian dia menerima uluran tangan Gibran, "Amell."
"Amell?" tanya Gibran.
"Iya. Kenapa?"
"Ngga. Namanya bagus," ucap Gibran.
"Yaudah gue pulang dulu," lanjut Gibran.
Gibran menyalakan motornya dan bersiap untuk pergi. Dia senang karena dia bisa menampakkan wajahnya di depan Amell dan bisa berkenalan. Itu artinya dia sudah semakin dekat dan sudah ada kemajuan dalam menjalankan misinya.
Camellia mengangguk, "Thanks," ucap Camellia pelan.
Walaupun Camellia bilangnya pelan, tapi Gibran bisa mendengarnya. Gibran pun menengok ke Camellia lalu mengangguk. Setelah itu, dia menjalankan motornya dan pergi menuju markas.
Sesampainya di markas, saat itu sudah jam 1 siang. Dia hanya sendiri di markas, beberapa menit kemudian, Rey datang untuk mengantar makanan.
"Lo udah di sini?" tanya Rey.
"Iya, baru aja. Oh iya, lo udah kirim orang buat antar motor Amell?"
"Udah. Udah dia anter juga."
"Oh oke."
"Yang lain gak di sini ya?" tanya Rey.
Rey melihat di markas itu hanya ada Gibran. Gibran juga terlihat lelah dan senderan di tembok.
"Gak. Lagi ngikutin keluarga Guntur yang lainnya kali," balas Gibran.
"Lo kok di sini? Bukannya lo harusnya juga ngikutin anak perempuannya Guntur? Ini juga masih jam 1 siang."
"Nanti gue ke sana lagi. Gue belum makan, laper. Sengaja ke markas dulu buat makan."
"Oh."
"Mana makanannya?" tanya Gibran.
"Nih."
Rey memberikan 4 makanan ke Gibran u tuk Gibran dan teman-temannya. Gibran pun langsung memakan makanannya. Tidak lama setelah itu, Haru juga kembali ke markas.
"Wah makanan nih," ucap Haru.
"Lo udah selesein misinya?" tanya Rey.
"Belum. Istirahat makan bentar."
"Kalo gue liat, kalian santai banget ya! Kita itu dikejar waktu. Gak bisa santai-santai gini terus," ucap Rey.
"Iya Rey kita tau. Kita kan juga butuh makan. Kita janji kok bakal selesaiin misi secepatnya," balas Haru.
"Iya lo tenang aja. Semua bakal beres," balas Gibran.
Rey menghela napas berat. Sementara, Haru dan Gibran melanjutkan makannya. Setelah selesai makan, mereka segera pergi dan melanjutkan misinya lagi.
"Gue mau lanjut dulu," ucap Gibran.
"Gue juga," ucap Haru.
"Yaudah. Gue juga mau ke markas bos," balas Rey.
Mereka pergi ke tujuan masing-masing. Saat itu, Gibran pergi ke rumah Amell dan keluarganya. Sementara, Haru pergi ke kantor Guntur untuk memata-matai anak laki-lakinya.
Saat sampai di rumah Amell, Gibran memata-matai rumahnya. Dia memantau dari luar. Tidak terasa dia memantau sampai jam 4 sore. Saat jam 4 sore, Amell keluar dari rumah menggunakan motornya.
Gibran yang melihat itu, dia langsung mengikuti Amell dari jarak jauh. Saat di perjalanan, ternyata ada kecelakaan. Amell jatuh ke bawah karena dia tidak melihat ada lubang. Gibran pun langsung menghampiri Amell dan menolongnya.
"Lo gapapa?" tanya Gibran.
Amell melihat kearah Gibran, "Lo?"
"Iya, mana yang sakit?" tanya Gibran.
Amell hanya diam, tapi Gibran melihat kaki dan tangan Amell terluka. Gibran langsung sigap untuk membantu Amell.
"Sini gue bantu," ucap Gibran sambil membantu Amell berdiri.
"Mau ke rumah sakit? Gue anter ya," ucap Gibran.
"Gak usah. Gue mau pulang aja," balas Amell.
"Yaudah gue anter lo pulang. Nanti biar motornya dibawa sama temen gue."
Amell mengangguk. Gibran pun menelpon Rey untuk meminta bantuan membawa motor Amell.
"Halo Rey," ucap Gibran di telpon.
"Iya ada apa?" tanya Rey.
"Lo bisa bantu gue lagi gak? Bawain motor Amell ke rumahnya kaya kemarin. Gue sekarang lagi sama dia dan gue mau antar dia ke rumahnya. Lo bisa kan?"
"Iya, nanti gue kirim anak buah gue. Lo kirim aja lokasinya."
"Oke."
Gibran menutup telponnnya dan mengirim lokasi Amell jatuh. Setelah itu Gibran membantu Amell naik ke motornya.
Setelah itu, mereka pergi ke rumah Amell. Itu adalah salah satu kesempatan Gibran untuk masuk ke rumah Amell. Sesampainya di rumah Amell, ada penjaga yang membukakan gerbang. Kemudian, Gibran membantu Amell turun. Setelah itu mereka masuk ke dalam rumah.
"Ah, pelan-pelan," ucap Amell.
"Iya."
Amell langsung membuka pintu rumahnya. Mereka masuk menuju ruang tamu. Gibran membantu Amell duduk.
"Duduk dulu," ucap Gibran.
"Lo ada kotak obat?" lanjut tanya Gibran.
"Ada, bentar biar gue ambil," balas Amell sambil berdiri.
"Lo kan sakit. Di sini gak ada orang apa yang bisa bantu lo ambilin kotak obatnya?"
"Semuanya lagi pada pergi. Bibi juga tadi ijin pulang sebentar. Yaudah kalo gitu lo aja yang ambil," ucap Amell.
"Yaudah, dimana?" tanya Gibran.
"Di ruang tengah, di lemari bawah tv."
"Oke, bentar."
Gibran pun masuk ke dalam. Dia mencari ruang tengah dan segera membuka lemari yang ada di bawah tv. Setelah menemukan kotak obatnya, Gibran segera berjalan kembali ke ruang tamu menemui Amell.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (585)

  • avatar
    paramarsya

    500

    2d

      0
  • avatar
    syafarah

    it's so fun

    23d

      0
  • avatar
    AuliaSafa

    seru banget kak

    23/08

      1
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด