logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 3 Peringatan!

"Oke, jadi keluarga Guntur itu ada 5, 1 istri dan 3 anak. Anak yang pertama laki-laki umurnya 30 tahun. Anak kedua juga laki-laki umur 25 tahun. Dan anak yang ketiga itu perempuan umur 21 tahun," ucap Rey.
"Berdasarkan informasi yang pernah gue cari, mereka tinggal bersama. Kalau Guntur sibuk mengurus usahanya dibantu anak laki-lakinya yang pertama dan kedua. Nah kalau anak perempuannya itu masih kuliah. Kalau istrinya di rumah aja."
Gibran dan teman-temannya mengangguk.
"Nah, selain bos mau bunuh mereka semua. Bos juga mau ngambil semua usaha dan kekayaan Guntur. Jadi kita harus bermain halus dan pintar."
"Jadi kita harus gimana?" tanya Haru.
"Pertama, kalian berempat cari tau lebih dalam keseharian keluarga Guntur. Kedua, kalian mulai masuk ke kehidupan keluarga Guntur. Ketiga, kalian bisa mulai mengambil harta mereka sekaligur mulai membunuh satu-persatu," ucap Rey.
"Gimana caranya?" tanya Gibran.
"Kalo menurut gue. Kalian nyamar dan deketin keluarga mereka."
"Siapa yang mau nyamar?" tanya Rafi.
"Gue aja," ucap Gibran.
"Oke, lo nyamar dan baik-baikin keluarga mereka. Masuk ke kehidupan mereka sampau mereka bener-benee percaya sama lo," ucap Rey.
"Oke. Gue deketin siapa?" tanya Gibran.
"Lo deketin anak perempuannya. Lo cari tau dulu tentang dia lebih dalam. Terus, buat dia jatuh cinta sama lo dam pacarin dia. Dengan begitu lo bisa mulai masuk ke kehidupan mereka."
"Pacarin?"
"Iya. Kenapa?"
"Gapapa. Oke terus?"
"Lo lakuin itu dulu, nanti kelanjutannya kita liat situasi."
"Terus kita ngapain?" tanya Tara.
"Kalian bertiga cari informasi keluarga Guntur yang lain. Celah-celah juga buat masuk ke keluarga Guntur. Kalian bisa deketin istrinya atau anak laki-lakinya."
"Oke oke." balas Gibran, Tara, Rafi, dan Haru.
"Kalian mulai bertindak besok ya."
"Oke."
Setelah selesai merencanakan misi mereka melanjutkan pembicaraan yang lainnya.
"Oya, kita namain misi x dan kalau ada apa-apa kita kumpul di markas ini. Karena tiap kelompok beda markas, jadi maskas ini kita namain markas X."
Gibran dan teman-temannya mengangguk, "Oke."
"Oh iya, kalau boleh tau. Lo di sini kerjanya ngapain?" tanya Rafi.
"Gue kerjanya cuma ngikutin perintah bos aja. Gue kaya tangan kanannya bos. Jadi, gue yang ngatur semua. Termasuk dalam hal balas dendam ini," balas Rey.
"Ooo."
"Sejak kapan lo kerja di sini?"
"Gue udah lama kerja di sini."
"Kok gue gak tau,"
"Ya kali gue kasih tau Lo. Gue kan kerjanya sama mafia. Semuanya serba tersembunyi."
"Ooh iya ya."
Setelah itu, Rey pergi dan kembali ke markas bosnya.
"Yaudah gue mau balik ke markas bos dulu. Gue udah kelamaan di sini," ucap Rey.
"Oke," balas Gibran dan teman-temannya.
Rey kembali ke markas bos mafia. Sementara, Gibran dan teman-temannya masih membicarakan misi yang akan mereka lakukan.
Saat hendak membahasnya lagi, tiba-tiba Winda telpon Gibran. Gibran pun menjawab telpon itu. Dia menyingkir dari gerombolan teman-temannya.
"Halo?" ucap Gibran di telpon.
"Kamu dimana beb, kok gak ada kabar?"
"Aku lagi kerja beb. Kan aku udah bilang kalo aku bakal jarang hubungin kamu."
"Oh iya. Tapi aku pengin ketemu beb."
"Besok-besok ya beb. Aku lagi gak bisa beneran."
"Yah.. Kamu bisanya kapan?"
"Gak tau beb. Nanti kalo aku udah dapetin uang 100 juta. Aku akan segera temui kamu. Tapi untuk sementara, kamu ngertiin aku ya. Pekerjaan ini penting soalnya, jadi aku gak bisa bales chat atau telpon kamu lagi."
"Tapi sampai kapan? Kamu gak akan lama kan?"
"Ngga kok. Ini cuma sebentar. Kamu sabar aja tunggu aku ya."
"Yaudah iya beb. Kamu semangat ya. Jangan lupain aku dan kamu harus janji kalo udah selesai kamu segera temui aku."
"Iya beb, aku janji."
"Yaudah bye bye beb."
"Iyaa."
Winda pun mematikan telponnya. Gibran sedikit lega karena Winda tidak menanyainya macam-macam dan mau menunggunya untuk membuktikan ke orang tua Winda.
Setelah selesai telponan, Gibran kembali ke gerombolan dengan teman-temannya dan mulai menyusun aksinya.
"Bro, jadi kita mulai dari mana ini?" tanya Gibran.
"Kalian serius mau lanjutin misi ini? Bunuh orang loh," ucap Haru.
"Gue gak ada pilihan lain. Itu satu-satunya cara biar gue bisa dapet uang cepet," balas Gibran.
"Gue juga lagi butuh uang buat biaya pengobatan ibu gue. Sekalian bantu Gibran," ucap Rafi.
"Kalau gue cuma ikut-ikut kalian aja. Kalian kan juga sering bantu gue makanya gue juga pengin ikut bantu kalian," balas Tara.
"Kalau gue juga sebenrnya pengin bantu kalian. Tapi gue takut juga kalo kaya gini," ucap Haru.
"Lo tenang aja. Kita pasti bakal baik-baik aja. Kita akan selalu bareng-bareng," ucap Rafi.
"Iya. Kita kan udah janji bakal bareng-bareng terus," ucap Gibran.
Mereka semua sama-sama saling setuju untuk tetap melanjutkan misinya. Walaupun, diantara bereka masih ada rasa takut tapi mereka lakukan demi membantu satu sama lain dan demi kebersamaan.
"Oke. Kita akan selalu sama-sama," sahut Haru.
Mereka tersenyum. Kemudian, mereka mulai merangkai misi.
"Oke, sekarang kita mulai dari mana?" tanya Gibran.
"Kita bagi tugas aja. Lo mata-matai anak perempuan Guntur," ucap Rafi ke Gibran.
"Lo mata-matai anak laki-laki pertama," ucap Rafi ke Tara.
"Lo mata-matai anak laki-laki kedua," ucap Rafi ke Haru.
"Nanti biar gue yang mata-matai Gunturnya sekaligus istrinya," ucap Rafi.
Gibran dan yang lainnya mengangguk setuju. Mereka memulai rencana mereka dengan mencari informasi lewat sosial media.
Karena Guntur adalah pengusaha, jadi lebih mudab untuk Gibran dan teman-temannya mencari informasi tentangnya.
"Nah gue nemu nih," ucap Gibran.
"Anak perempuan Guntur namanya Camellia Cindy. Dia kuliah di Universitas Bima Jaya. Umurnya 21 tahun," lanjut Gibran.
"Eh ada instagramnya juga. Ooo ini to orangnya," lanjut Gibran.
"Mana-mana?" tanya Haru.
"Nih." Gibran memberitau foto Camellia.
"Cantik bro. Yang bener aja, yang kaya gini mau jadi target kita?" ucap Haru.
"Mana sih liat," ucap Tara.
Tara dan Rafi melihat foto Camellia dari hp Gibran.
"Eh iya lo cantik," ucap Tara.
"Hati-hati lo Bran. Jangan sampe lo jadi suka beneran sama dia," ucap Rafi.
"Kenapa gue yang hati-hati? Yang ada, lo semua yang harus hati-hati. Baru liat fotonya aja udah muji dia. Kalo gue kan biasa aja," ucap Gibran.
"Iya sekarang, tapi kalo besok gak tau deh," sahut Tara.
"Lo semua tenang aja. Gue itu setia sama Winda. Tujuan utama gue ambil kerjaan ini kan buat cari udang dan ngelamar Winda," ucap Gibran.
"Ya siapa tau aja. Yang pasti kita akan selalu ingetin lo," ucap Tara.
"Iya iya. Terserah kalian deh."

หนังสือแสดงความคิดเห็น (585)

  • avatar
    paramarsya

    500

    2d

      0
  • avatar
    syafarah

    it's so fun

    23d

      0
  • avatar
    AuliaSafa

    seru banget kak

    23/08

      1
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด