logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Chapter 7

Kayla, Nathan, Putri, Giselle, Bianca, Raka dan Satrio sedang berada dirumah Darwin untuk mengerjakan tugas bersama. Beberapa teman-teman mereka yang lainnya tidak ikut karena ada kepentingan masing-masing termasuk kepentingan pacaran.
"Kamu kok ikutan sih, Sell? Bukannya Kamu beda kelas ya sama kita?" Tanya Putri. Semenjak melihat Giselle dengan sengaja membuat Kayla jatuh beberapa waktu lalu, Putri menjadi tidak suka dengan gadis itu.
"Memangnya kenapa? Toh pelajarannya kan sama. Lagi pula yang punya rumah biasa saja kok Kamu yang sewot," Balas Bianca karena diantara mereka hanya Giselle dan Bianca yang berbeda kelas.
Putri yang sudah ingin membalas perkataan Bianca itu langsung ditahan oleh Kayla. Kayla meminta dirinya untuk tidak memperpanjang masalah ini.
Butuh waktu setidaknya 2 jam untuk mereka semua menyelesaikan tugas mereka. Melihat wajah lelah teman-teman mereka setelah menyelesaikan tugas, Darwin pun langsung pergi ke dapur untuk mengambilkan minuman dan beberapa cemilan.
"Wihh, Darwin memang terbaik. Eh Win Kamu ada PS kan? Main yuk? Biar otakku ga panas mikir tugas mulu," Seru Satria.
Karena bingung ingin melakukan apa lagi, Darwin mengiyakan ajakan Satria itu. Mereka berempat Darwin, Satria, Raka dan Nathan langsung menuju ruang tengah untuk bermain PS.
Disaat yang laki-laki bermain PS, Yang perempuan memilih untuk membereskan buku-buku mereka yang terlihat sangat berantakan. Kayla yang lebih dulu selesai membereskan bukunya berniat ingin mengambil minum untuknya dan juga Putri. Tapi Giselle kembali berulah, Gadis itu sengaja menyenggol Kayla hingga membuat baju Kayla basah karena tertumpah minuman.
"Sorry Kay, Aku ga sengaja,"
Putri yang sudah tidak bisa menahan kesabarannya menghadapi tingkah Giselle itupun beranjak berdiri menghampiri mereka "Aku lihat kok Kamu sengaja nyenggol Kayla. Mau Kamu apa sih Sell? Kenapa Kamu selalu mengganggu Kayla?"
"Kok Kamu nuduh nuduh sih. Kan Aku udah bilang ga sengaja," Protes Giselle tidak menerima dituduh oleh Putri.
Suara teriakan kedua gadis itu membuat Nathan dan yang lainnya langsung datang menghampiri mereka.
"Eh ada apa nih kok ribut-ribut ? Baju kamu kenapa basah Kay ?" Tanya Darwin.
Kayla yang sudah ingin menjawab sudah didahului oleh Putri. Putri mengatakan jika Giselle sengaja menyenggol minuman Kayla tapi Giselle kembali menyangkal jika dirinya tidak sengaja.
"Sudah Aku gapapa kok. Win, Kayaknya Aku pulang duluan aja deh ya. Gaenak basah gini bajuku," Sahut Kayla.
"Yaudah Ayo Aku anterin. Kamu pake jaketku aja biar nggak kedinginan," Nathan menyambar jaket jeans miliknya sebelum kemudian memakaikannya ditubuh Kayla.
"Balik duluan ya, Win,"
"Hatihati dijalan bawa anak orang itu,"
,,,,,,,,,,,,
Malam harinya Kayla dibuat bingung dengan kedua temannya Rachel dan Putri yang tiba-tiba bilang ingin menginap dirumahnya. Biasanya mereka berdua sangat susah diminta menginap disana, ada saja alasannya entah tidak dibolehin orang tua atau tidak bisa tidur nantinya.
"Kalian tumben mau nginep disini?"
"Kepaksa Kay, Kalau Putri nggak maksa sih Aku ogah. Mana tadi lagi enak-enak pacaran sama Elang malah disuruh buru-buru kesini," Jawab Rachel.
"Pacaran mulu. Aku ngajak kita kumpul disini cuman buat bahas kejadian di rumah Darwin tadi," Sahut Putri membuat Rachel langsung penasaran dengan apa yang sudah terjadi dirumah Darwin tadi.
Kayla sudah meminta Putri untuk tidak membahas masalah itu lagi tapi namanya Putri tetaplah Putri. Dia tetap memberitahu pada Rachel tentang apa yang sudah terjadi tadi.
"Kayaknya emang sengaja tuh si Giselle. Dia tuh gasuka sama Kamu Kay. Mungkin gara-gara Nathan suka sama Kamu. Kalau tadi Aku ada disana udah Aku jambak tuh rambutnya!!" Ucap Rachel kesal.
Jika sudah seperti ini Putri dan Kayla hanya bisa diam karena Rachel akan langsung berbicara panjang lebar. Gadis itu memang sangat tidak menyukai Giselle jadi jangan heran jika dia marah setelah tahu Kayla diganggu oleh Giselle.
"Oiya Kay, Aku mau tanya. Please jawab jujur. Waktu Kamu bilang kepleset didepan perpus itu bohong kan?" Sahut Putri membuat Rachel langsung terdiam.
Kayla tetaplah Kayla, Gadis itu terlalu baik sehingga tetap menutupi kejadian yang sebenarnya. Tapi walaupun begitu, Putri dan Rachel tidak gampang di bohongi. Mereka berdua tahu jika Kayla pasti berbohong.
"Kay, Kita tuh sahabat. Kalau Kamu masih mau menganggap kita sahabatmu, Aku harap Kamu mau terbuka sama kita. Kita cuman gamau Kamu disakiti,"
Tidak ingin kedua sahabatnya kecewa, Kayla pun akhirnya menceritakan semuanya termasuk saat dia jatuh ketika berlatih cheerleader waktu itu.
"Aku udah duga, Kenapa Kamu diem sih Kay? Yang dilakuin Giselle itu udah kelewatan!!" Marah Rachel.
"Aku gabisa nyalahin Giselle, dia ngelakuin itu mungkin karena cemburu. Please Aku cuman gamau memperpanjang masalahnya,"
Putri dan Rachel diam, Walaupun kedua gadis itu sangat marah tapi mereka juga tidak bisa menyalahkan Kayla.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
"Nathan, Aku suka sama Kamu,".
Beberapa menit yang lalu Giselle tiba-tiba mendatangi Nathan yang sedang berkumpul dengan teman-temannya. Gadis itu meminta Nathan untuk ikut dengannya ke atap gedung sekolah. Sesampainya disana Giselle langsung menyatakan perasaannya pada Pria itu.
"Aku tahu Kamu pasti kaget dengerin pernyataanku ini. Tapi, Aku mau Kamu tahu kalau Aku suka sama Kamu. Mungkin kemarin-kemarin Kamu cuman jadiin Aku pancingan untuk membuat Kayla cemburu, Tapi Aku sudah terlanjur nyaman sama Kamu. Aku suka sama Kamu, Aku cinta sama Kamu Nathan. Aku mau jadi Pacar Kamu,"
Nathan diam, Pria itu terlalu terkejut dengan pengakuan Giselle itu. Dia tidak menyangka jika ternyata Giselle menyukainya selama ini.
"Nathan, Please jawab. Jangan hanya diam,"
"Sorry Sell, Aku tidak bisa membalas perasaanmu. Kamu tahu kan siapa yang ada dihatiku? Aku hanya menyukai Kayla,"
Mendengar nama Kayla disebut, Giselle pun naik darah. Gadis itu sangat tidak menyukai Kayla. "Kayla? Kenapa sih Kamu selalu saja melihat kearah Kayla? Kenapa Kamu tidak pernah melihat kearahku ? Nathan, Aku sudah berusaha menjadi yang terbaik untukmu. Aku selalu ada disaat Kamu ada masalah, Bahkan Aku rela menjadi alat untukmu membuat Kayla cemburu. Apasih kurangnya Aku dibanding Kayla? Tidak bisakah Kamu memberiku kesempatan walau hanya sekali saja?"
Melihat Giselle yang sudah menangis seperti itu, Nathan pun tidak tega. Pria itu mencoba menenangkannya dengan cara mengusap punggung gadis itu tapi tanpa diduga Giselle tiba-tiba memeluknya. "Sorry Sell, Aku tidak bermaksud menyakitimu,"
Tanpa mereka sadari sejak tadi Kayla ada disana. Gadis itu melihat dan mendengar semua pengakuan Giselle pada Nathan. "Kenapa rasanya sesakit ini?"
Kayla yang tadinya ingin pergi ke toilet tidak sengaja melihat Giselle berjalan bergandengan tangan dengan Nathan menuju atap gedung sekolah. Karena penasaran, Ia pun memutuskan untuk mengikuti mereka.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (603)

  • avatar
    Baricuatro canillasImee

    love it

    15d

      0
  • avatar
    ReyesCristine

    so beautiful story

    21d

      0
  • avatar
    Rachel Menguito

    it's so nice

    21d

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด