logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

Chapter 6

1 minggu sudah berlalu, Semenjak pulang dari bali Nathan terlihat seperti menghindari Kayla. Kayla pun juga tidak tahu kenapa Pria itu tiba-tiba menghindarinya. Atau mungkin itu karena masalah yang terjadi di bali waktu itu?
"Aku merasa Nathan menghindari ku," Lirih Kayla pada Rachel dan Putri. Ketiga gadis itu sedang berada di ruang ganti sebelum pelajaran olahraga.
Rachel yang juga merasakan hal itupun mengangguk "Kirain cuman Aku yang berfikir seperti itu. Kalian ada masalah, Kay?"
"Entahlah. Dia menghindar sejak kita pulang dari bali. Mungkin dia marah Karena Aku menolaknya,"
"Yaudah nanti Kamu coba tanya ke dia baik-baik aja. Sekarang kita buruan ganti seragam, Keburu Pak Budi ke lapangan," Sahut Putri.
Khusus hari ini pelajaran olahraga kelas 12.1 digabung dengan kelas 12.2 karena guru olahraga kelas 12.1 tidak masuk. Pak Tono selaku guru olahraga kelas 12.2 meminta murid laki-laki untuk bermain basket sedangkan murid perempuan bermain cheerleader.
Kayla, Rachel, Jessica, Amanda, Bianca, Giselle dan Gladys yang merupakan anggota Cheerleader mulai berlatih. Terakhir kali pelatih mereka meminta mereka untuk membuat formasi pyramid. karena belum sempurna dalam formasi itu, mereka memutuskan untuk berlatih lagi sekarang. Kayla yang kebetulan menjadi Leader dari Team Cheeeleader pun mengambil bagian di posisi paling atas.
"Kamu siap kan sell? Ingat, Lakukan sesuai rencana kita tadi," Bisik Amanda.
Dengan raut wajah ragu nya Giselle mengangguk. Hingga beberapa saat kemudian saat Kayla sudah sampai di puncak, gadis itu tiba-tiba terjatuh kebawah dengan cukup keras.
"Kayla!!" Putri yang sejak tadi berada dipinggir lapangan langsung berlari menghampiri nya.
"Kay, Kamu gapapa?" Tanya Rachel panik.
Kayla tidak menjawab, Gadis itu hanya menangis dan mengatakan jika kakinya sangat sakit. Raga yang baru saja datang langsung menggendong tubuh Kayla untuk dibawa ke ruang UKS.
"Sepertinya kakinya sedikit terkilir, Saya sudah memasang perban dikakinya agar tidak terlalu parah nantinya," Ucap Dokter yang bertugas di UKS.
"Gimana Kay, Masih sakit nggak?" Tanya Raga setelah dokter tadi pergi.
"Udah agak mendingan kok. Makasih ya Ga udah nolongin Aku,"
"Yaudah kalau Kamu gapapa. Aku ada rapat osis, Aku tinggal gapapa kan?"
Kayla hanya mengangguk sebelum kemudian Raga pergi. Setelah Raga pergi, Rachel langsung menghampiri temannya itu bersama Putri.
"Kamu kok bohong sih Kay ? Jelas jelas tadi Aku lihat Giselle sengaja lepasin pegangannya. Ini semua ulah nya!" Protes Putri. Gadis itu melihat bagaimana Giselle dengan sengaja melepas salah satu pengangannya.
"Kamu yakin Put? Kalau iya, Kita gabisa tinggal diam. Kita harus kasih perhitungan padanya!" Sahut Rachel yang sudah ingin melabrak Giselle bersama Putri.
"Udahlah Aku gapapa kok. Gausah diperpanjang ya masalahnya. Mungkin Giselle ga sengaja kok," Seru Kayla sebelum teman-temannya itu pergi.
........
"Kamu gamau lihat keadaan Kayla?" Tanya Darwin pada Nathan yang baru saja kembali ke kelas setelah mengganti seragamnya.
"Buat apa? Kan udah ada Raga," Jawab Nathan dengan nada dinginnya.
Darwin menghela nafasnya kasar, Pria itu menarik tangan Nathan untuk berpindah tempat duduk di kursi paling belakang agar tidak ada yang mendengar obrolan mereka.
"Aku udah tahu kalau Kayla nolak Kamu. Aku tahu Kamu kecewa, Tapi nggak harus ngehindari dia juga kan? Dia sama sekali nggak salah, Dia hanya tidak ingin menyakiti Giselle. Lagipula yang membawa Giselle kedalam hubungan kalian itu Kamu sendiri! Jika ada yang harus disalahkan itu adalah Kamu bukan Kayla!. Sebagai sahabatmu Aku tidak mau sampai Kamu salah langkah. kalau Kamu memang benar-benar mencintai Kayla, Seharusnya Kamu mau menjaganya walaupun dia tidak membalas perasaannu. Aku harap Kamu pikirin baik-baik omonganku ini," Ucap Darwin sebelum akhirnya pergi meninggalkan Nathan sendirian.
,,,,,,,,,,,,,,,,,
Setelah 3 hari izin, Hari ini Kayla kembali masuk sekolah. Gadis itu berjalan menyusuri koridor sekolah dengan langkah kaki yang sedikit pincang karena kakinya belum sepenuhnya sembuh.
Di ujung lorong dia melihat Giselle, Bianca dan Jessica. Kayla yang tidak ingin berurusan dengan mereka pun memilih melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan mereka sama sekali.
Tanpa diduga Jessica tiba-tiba menjegal kakinya hingga terjatuh. Gadis itu tersenyum sinis melihat Kayla jatuh tepat didepan kakinya "Ups sorry, Sengaja,"
Kayla mendongak, Gadis itu menatap Giselle dengan tatapan memohon. Berharap agar Giselle mau membantunya. Alih-alih membantu, Giselle berlalu pergi begitu saja bahkan gadis itu sempat menginjak tangan Kayla hingga membuatnya meringis kesakitan.
"Yaampun Kay Kamu kenapa?" Tanya Rachel tidak sengaja melihatnya setelah Jessica dan teman-temannya pergi.
"Aku gapapa kok, Tadi ga sengaja kepleset,"
"Terus tanganmu kenapa merah?" Sahut Putri.
"Ah ini tadi pagi tanganku kesiram air panas. Gapapa udah Aku obatin juga,"
Rachel dan Putri mengangguk sebelum kemudian membantu Kayla ke kelasnya. Sesampainya di kelas semua teman-teman Kayla langsung menghampirinya. "Ya ampun Kay akhirnya Kamu masuk lagi. Aku kangen loh," Ucap Rio.
"Oh jadi setelah ditolak Rachel sekarang pindah ke Kayla?" Tanya Aditya.
"Dih Aku tidak akan membiarkanmu mendekati Kayla. Dari pada sama Kamu mending Kayla sama Nathan aja," Sahut Rachel tidak suka Rio mendekati Kayla.
Mendengar nama Nathan disebut, Kayla langsung menoleh kearah Pria itu tapi tampaknya Pria itu langsung mengalihkan pandangannya begitu sadar Kayla menatap nya.
,,,,,,,,,,,,,,
Jam istirahat pertama semua murid berhamburan ke kantin kecuali Kayla dan Nathan. Tadi Rachel dan Putri sempat mengajak Kayla ke kantin tapi Kayla menolak dengan alasan sudah kenyang.
"Nathan, Aku mau ngomong sama Kamu," Ucap Nya pada Nathan yang masih berada dikelas.
"Aku sibuk," Jawab Pria itu kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kelas.
Kayla pun bangkit dari tempat duduknya untuk mengikuti Pria itu. Karena kakinya yang sakit membuat langkah Kayla tidak bisa mengejar Nathan. Gadis itu sudah berteriak meminta Nathan untuk berhenti tapi tampaknya Nathan sama sekali tidak memperdulikan teriakan nya.
Hingga beberapa saat kemudian sebuah lemparan sepatu mendarat sempurna di kepala Nathan membuat Pria itu langsung menghentikan langkahnya. Melihat lemparannya tepat sasaran, Kayla tersenyum sebelum kemudian menghampirinya.
"Kayla, Kamu gila?!"
"Siapa suruh ga denger saat Aku panggil. Kamu budek ha?"
Nathan memutar bola matanya kasar, Pria itu tidak menyangka jika Kayla akan senekat itu melempar sepatunya. "Mau ngomong Apasih. Aku sibuk!"
Alih-alih menjawab pertanyaan Nathan itu, Kayla justru hanya diam. Mata gadis itu sudah mulai berkaca-kaca.
"Kalau Kamu gamau ngomong Aku pergi,"
"Kamu jahat Nathan. Kenapa Kamu menghindariku? Apa salahku? Apa karena Aku menolakmu? Tapi itu tidak adil untukku, Aku melakukan itu karena ada alasan. Aku..
"Stop Kay. Jangan diteruskan," Sahut Nathan sebelum Kayla melanjutkan ucapannya.
Nathan menatap mata gadis didepannya ini dengan tatapan sedihnya. "Maafkan Aku. Aku tidak bermaksud menghindarimu. Aku hanya terlalu marah dengan diriku sendiri. Maafkan Aku, Kay,"
"Nathan, Aku tahu Kamu marah dan kecewa padaku. Tapi Aku tidak ingin Kamu menghindariku,"
"Iya, Maafin Aku. Aku janji mulai sekarang tidak akan menghindarimu lagi,"
"Janji? Kalau bohong Kamu harus traktir Aku makan sebulan penuh?" Tanya Kayla yang langsung mendapat jitakan dari Pria itu.
"Itu sih maunya Kamu. Tapi gapapa, Aku akan mentraktirmu kalau Aku melanggar janjiku itu. Yasudah yuk ke kantin,"
"Ngapain?"
"Traktir Kamu, Sebagai tanda permintaan maaf ku karena sudah mendiamimu,"
Kayla tersenyum, Entah sadar atau tidak gadis itu langsung merangkul tangan Nathan untuk membawanya ke kantin.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (603)

  • avatar
    Baricuatro canillasImee

    love it

    15d

      0
  • avatar
    ReyesCristine

    so beautiful story

    20d

      0
  • avatar
    Rachel Menguito

    it's so nice

    21d

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด