logo text
เพิ่มลงในห้องสมุด
logo
logo-text

ดาวน์โหลดหนังสือเล่มนี้ภายในแอพ

บทที่ 5 Mengalahkan Trauma 1

"Fi, ingat kata-kataku tadi. Kamu masih punya aku dan teman-teman di Salon. Kamu cantik, kamu hebat dan kamu pintar. Kalau kamu pingin hidup baru jangan hidup dengan masa lalu. Kamu harus bertahan." kata kak Janet berbisik di telinga Fulfi.
Fulfi merasakan ada semangat yang datang di dalam dirinya karena perkataan kak Janet.
'Aku bisa melalui semua ini. Aku harus bisa menghadapinya.' gumam Fulfi menguatkan hatinya.
Bu Heny memperkenalkan Fulfi dan kak Janet dengan seluruh model di ruangan itu.
"Perhatian semuanya, perkenalkan ini Janet dan Fulfi mereka akan menjadi penata rambut kalian untuk peragaan busana pada hari ini. Aku harap kalian bisa bekerja sama dengan profesional." jelas Bu Heny.
"Dia penata rambut? Ga salah?" kata Sari seorang model yang lain.
"Kalian boleh berkomentar setelah melihat hasilnya. Oke semuanya mulai rias! sekitar jam dua belas kalian harus sudah siap!" tambah Bu Heny.
Tiba-tiba kepala agensi mendatangi Fulfi.
"Hei Fi, loh kamu kok disini?" tanya kepala agensi itu terkejut melihat Fulfi menata rambut.
" Dia partnerku Kak Arif, dia penata rambut di salon kita. Hasil karyanya bagus-bagus lo." Kak Janet mencoba menjelaskan sambil menata rambut seorang model.
"Kamu ternyata hebat juga, nggak cuma sebagai model, coba kamu nggak hamil waktu itu. Mungkin kamu sudah jadi Top Model sekarang." kata Kak Arif.
"Kak aku nggak mau melihat kebelakang, aku lebih bahagia sekarang. Mungkin jadi top Model bukanlah rejekiku." jelas Fulfi sambil menangani seorang model.
" loh kamu sudah lahiran?" tanya Kak Arif melihat perut Fulfi sudah kembali langsing.
"Sudah kak." jawab Fulfi singkat.
"Apa kamu mau hari ini memeragakan satu gaun Charles? Kebetulan sekali aku kekurangan satu model." kata kak Arif.
'Ya Tuhan, Apa aku masih berani untuk jalan diatas catwalk?' kata Fulfi mengingat traumannya.
"Fi, kesempatan bagus. Kamu bisa mulai lagi karirmu di dunia modeling. Kamu masih bisa kok jadi penata rambut. Gajinya lumayan kamu bisa dapet tambahan dua juta."kata Kak Janet memberikan dukungan ditelinganya
"Tapi kak?" Fulfi masih ingin menolak.
"Kalau bu Heny pasti dia mendukungmu. Percaya padaku. Pergilah ikut kak Arif!" tambah Kak Janet masih terus membujuk Fulfi.
"Baiklah kak." jawab Fulfi pasrah.
"Oke ya? Sip kalau gitu. Ayo ikut aku ganti baju! Nanti kamu akan aku gaji sama seperti model yang lain. Karena aku sudah tahu kemampuanmu." kak Arif membawanya untuk keruang ganti khusus para model.
Semua mata melihat Fulfi.
"Kenapa dia ada disini?" tanya Dita
"Hei Dit, ini aku yang minta! Kita kekurangan model soal si Riska nggak bisa dateng." jelas Kak Arif.
"Janganlah kak! Masak iya ada model punya reputasi buruk. Nanti memalukan agensi kita." Dita masih melihat Fulfi dengan sinis.
"Emang kamu bisa cari pengganti dalam waktu lima belas menit. Kalau bisa aku beri kamu satu juta sekarang juga!" tantang kak Arif.
"Hiss, kak Arif tuh!" Dita mulai kesal.
'Kali ini kamu aku biarkan lolos! Aku tidak akan membiarkan kamu kembali lagi!" ucap Dita dalam hati masih kesal.
Dalam hati Fulfi masih sangat trauma karena dunia modeling sangat mengingatkan tentang malam itu.
'Kuatkan hatiku Tuhan, aku tidak ingin mengecewakan siapapun. Aku harus memberikan yang terbaik!' gumam Fulfi terus berdoa
Fulfi selesai Ganti Baju dan waktunya di rias. Kak Janet dan Bu Heny sangat kagum dengan kecantikan Fulfi yang begitu alami. Gaun yang dikenakan sangat pas dengan bulu-bulu putih yang menghiasi lekuk tubuhnya yang ramping.
Setelah selesai make up, tibalah saatnya untuk menatap rambut dan kak Janet yang menangani.
"Apa kamu tidak sadar, kamu sangat cantik? Aura modelmu masih ada. Kenapa kamu di salon dandan jelek sekali. Mulai besok dandan seperti ini ya. Kamu sudah berubah jadi Fulfi yang baru jangan berfikir ke belakang lagi. Yes, sudah siap!" kata kak Janet sudah menyelesaikan tatanan rambut Fulfi.
"Iya kak, makasih banyak. Tapi aku takut, karena aku masih sangat trauma kak." ungkap Fulfi sambil menggigit bibirnya.
"Anggap tidak ada penonton dan orang yang melihat hari ini, tidak usah mendengar siapapun. Kamu harus hadapi traumamu dengan keberanian. Aku yakin kamu bisa! Oh ya aku dan ibu akan menonton kamu di depan." Kata kak Janet terlihat senang.
"Kamu memang sangat cantik Fulfi. Aku mendukungmu!" pujian bu Heny.
"Terimakasih banyak kak Janet dan bu Heny. Aku bahagia bisa mengenal kalian." Fulfi sangat terharu.
"Sudah sana bersiap!" tambah kak Janet
Lima menit kemudian.
"Inilah karya Charles yang terakhir 'Gaun Angsa Putih' " panggil MC dalam acara itu.
Fulfi masuk ke panggung, hatinya sangat takut dengan trauma yang terus menghantuinya. Dalam hatinya tidak pernah habis untuk mengucapkan doa.
Kemudian Langkah kakinya mulai melangkah perlahan dengan percaya diri dan senyuman tersungging dari bibirnya. Berjalan beriringan dengan irama musik rancak dan membuat suasana riuh dengan tepuk tangan.
" Wow siapa dia ?" Kata salah seorang desainer yang duduk di pinggir panggung
Karin yang hadir disitu sebagai penonton langsung menjawab pertanyaan orang di sebelahnya.
"Dia itu Fulfi model yang hamil diluar nikah itu." Karin mulai memprovokasi.
'Hemm, jangan harap kamu bisa sukses lagi Fulfi. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi!' gumam Karin sambil memandang desainer itu.
"Iya kah? Jujur aku nggak peduli dengan masa lalunya. Besok aku akan panggil dia menjadi modelku!" komentar Desainer itu.
"Kok gitu sih, Jangan! nanti karyamu bisa tercoreng lo kalau ada dia." Karin mencoba membuat desainer itu berubah pikiran.

หนังสือแสดงความคิดเห็น (92)

  • avatar
    WahidaIdha

    bagus ceritanya.. sampai nangis terseduh seduh... terima kasih penulis, sudah mengingatkan untuk bersyukur, bangkit dan berjuang..

    06/03/2022

      4
  • avatar
    Edwar Syalom Sangka

    menarik

    7d

      0
  • avatar
    Akhniirawatiii

    bgus

    7d

      0
  • ดูทั้งหมด

บทที่เกี่ยวข้อง

บทล่าสุด