ฉลาก:
• Pernikahan yang diatur
• CEO
• Heteroseksual
• Pornografi

Dewi tak menyangka, dirinya akan menikah dengan seorang pria tak dikenal. Pria aneh yang membuat hari-harinya kacau. Siapa nyana, pria itu ternyata dia adalah CEO dari Dynamite Corp.

อัปเดตล่าสุด

คำแนะนำของบรรณาธิการ

ร่ายรักกับดักใจ

วนาลักษณ์

ร้อยรักมายาลวง

วนาลักษณ์

ณ​ กาลเวลา

ม้ามีปีก

แพรดาว พราวฟ้า

อัญญา(ANYA)

พรหมพิศวาส

วนาลักษณ์

สะใภ้ขัดดอก

กนกรส

คำแนะนำ

ชายาองค์รัชทายาทโจวอี้เฟย

ทีปสิขา

ลิขิตรักในกรงแค้น

ทีปสิขา

น้ำผึ้งในรอยทราย

วนาลักษณ์

หัวใจบ่มรัก

ไหมขวัญ

ณ​ กาลเวลา

ม้ามีปีก

พันธนาการรักนาคราช

เทียรดา

เพียงรักที่ปรารถนา

Mamaya Writer

สะใภ้ขัดดอก

กนกรส

เหยี่ยวสาวทะเลทราย

ธัญญา

หญิงหม้ายบ้านสือ

กะรัต

หนังสือแสดงความคิดเห็น (109)แสดงความคิดเห็นของคุณในแอพ

• Yaya Yayaa

  5 STARS

  8d

    0
• 
  AviantinoAudy

  bagus

  26/05/2023

    0
• 
  Tasya Caroline

  good

  03/01/2023

    0
• 
  Jeongie

  cepat lanjut

  28/12/2022

    0
• 
  Eka Dewi

  bagusssss

  23/12/2022

    0
• 
  Kenzu Mickey Nu Amoorea

  bagus kok gk smpek selesai

  23/12/2022

    0
• 
  RahmahSiti rahmah

  best ceritanya😄😄

  21/12/2022

    0
• 
  iwaninurul

  bnguss jln cerita sngt menarik

  15/12/2022

    0
• 
  AlBawi

  cerita bikin penasaran

  15/12/2022

    0
• 
  Kesya Bastira

  bagus banget

  14/12/2022

    0

• ทั้งหมด: 58

• บทที่ 1 CEO Sadis

  Sebuah pusat kota, tepatnya perusahaan Dynamite Corp. Seorang pria muda dengan tinggi seratus delapa

• บทที่ 2 Bertemu Orang Asing

  Kembali lagi pada pemuda tampan nan dingin itu.
  Pukul setengah tujuh malam, dia baru menginjakkan kak

• บทที่ 3 Kapan Nikah?

  Kecepatan di atas seratus lima puluh kilometer perjam adalah hal biasa bagi Alfard. Layaknya pembala

• บทที่ 4 Mayat!

  "Juragan Selamet kemarin--"
  "Ndak! Ndak! Ayah ngapain sih bahas Juragan Selamet terus," potong Dewi k

• บทที่ 5 Misterius

  "Tapi, kalau dilihat dari keadaannya, sepertinya kalau gak tadi malam, yaa mungkin beberapa jam yang

• บทที่ 6 Dia, Menyebalkan

  "Kamu tidak tahu siapa dirimu?" tukas pak Peno memastikan. Pemuda itu malah kebingungan.
  "Aargh!" pe

• บทที่ 7 Desakan Ayah

  Menikah? Dengan pria asing menyebalkan itu? Astaga...
  Tapi Dewi juga bingung. Ada dua pilihan dari ay

• บทที่ 8 Belanja Untuk Kimin

  Pekarangan rumah pak Peno ini lumayan luas. Di sebelah kiri, kebun aneka sayuran yang ditanam Dewi.

• บทที่ 9 Calon Suami

  "La iya loh, Dewi itu sudah perawan tua kok ya ndak kunjung-kunjung nikah. Giliran tambah tua makin

• บทที่ 10 Bagaimana, Masih Mau Nikah?

  Saya calon suami Dewi."
  Jleb.
  Hening seketika. Bukan hanya pernyataannya yang membuat kicep, tapi juga

• บทที่ 11 Malam Pertama Absurd

  Selepas isya', pukul delapan, acara ijaban sederhana dilakukan di rumah pak RT dengan disaksikan beb

• บทที่ 12 Romantis?

  "Dipanggil bapakmu tuh."
  "Iya, Lek. Mampir dulu lek, ngopi."
  "Iya, Wik. Mau ke sawah kok, matun."
  Dewi

• บทที่ 13 Bencana Pertama

  Dua hari kemudian, pagi yang cerah. Harusnya sih begitu. Ayah berangkat ke sawah pagi-pagi tadi. Sed

• บทที่ 14 Bertanggung Jawab

  "Kenapa?"
  Dewi melengos. Meletakkan tempe di atas meja. Lalu mengambil pisau dan juga mangkuk kecil.

• บทที่ 15 Pengalaman Pertama

  Berkali-kali kakinya terpeleset menapaki jalanan kecil yang hanya seukuran satu orang saja. Sebenarn

• บทที่ 16 Pramuniaga Idaman

  Dewi menoyor kepala Kimin.
  "Enak aja. Gak ada."
  Kimin mendecak, protes. Beberapa kali dia hendak menci

• บทที่ 17 Silva dan Obsesinya

  "Tidak, Pa. Alfard belum mati."
  Gadis cantik itu menampik berita yang disampaikan oleh papanya. Ya, m

• บทที่ 18 Rencana Kencan

  "Masak apa?"
  Pagi menyapa dengan lembut. Selembut suara sang penyapa. Mendengar sapaan itu, Dewi meno

• บทที่ 19 Tertunda

  Sesuai dengan rencana. Kimin mengantar Deni ke rumahnya terlebih dahulu, baru pulang dengan membawa

• บทที่ 20 Hujan Tak Selamanya Romantis

  "Mampir beli soto dulu kan?" tukas Kimin basa basi.
  "Eh iya. Sampek lupa. Ya udah. Ayo buruan. Pumpun

• บทที่ 21 Mama?

  "Hey! Bangun... Bangun dulu. Benerin posisi," ujarnya. Tapi pria itu  bergeming. Dewi kembali menepu

• บทที่ 22 Siapa Haji Usman?

  Seminggu berlalu. Yang berarti kini Kimin sudah berangkat kerja lagi, plus melaksanakan amanah dari

• บทที่ 23 Cemburu

  Turun dari motor, Kimin langsung berlari ke dalam. Di tangannya tercangking bingkisan dari haji Usma

• บทที่ 24 Rencana Alex dan Silva

  Pria paruh baya itu mengarah pandangkan netranya pada pemuda penjaga kasir. Pemuda yang menaruh perh

• บทที่ 25 Mimpi Buruk

  Alex sampai rumahnya setelah hari petang. Wajahnya benar-benar kusut dengan penampilan yang berantak

• บทที่ 26 Usaha Mencari Tentangmu

  Awalnya suara itu pelan terdengar di telinganya, hanya samar-samar dengar. Tapi lama-lama semakin ke

• บทที่ 27 Perjalanan

  Hari beranjak sore tanpa terasa. Langit sore ini berwarna orange-jingga cerah. Sangat indah. Memantu

• บทที่ 28 Kamu Istri Dewa?

  "Ayo, yang lain sudah di bus." Kimin memegang pergelangan tangan Dewi. Melirik selintas pada wanita

• บทที่ 29 Tempat Tidak Asing

  Kimin masih pada posisinya. Melamun memandangi bangun tinggi di seberang sana. Mengabaikan keceriaan

• บทที่ 30 Ketahuan Alex dan Silva

  Tidak tahu tepatnya kapan dia pulang. Tiba-tiba saja sudah sampai di rumah, eh...maksudnya bangun-ba

• บทที่ 31 Terpengaruh

  "Bisakah kita bertemu?"
  "Seseorang yang ada bersamamu itu mirip keluarga kami"
  "Kami kehilangannya. Cu

• บทที่ 32 Berubah

  Kimin merasa heran, sedari dia pulang sampai dia makan malam pun gadis itu terus memandanginya. Aneh

• บทที่ 33 Menghabiskan Waktu Bersama

  "Jemuranku!"
  Mendengar jeritan Dewi, Kimin menoleh. Meringis lebar. Sementara di tangannya pakaian ya

• บทที่ 34 Detik-detik

  Rencana untuk mengulik ingatan Kimin, gagal total. Yah gara-gara mereka malah kejar-kejaran tadi. Pu

• บทที่ 35 Berpisah

  "Jaga diri di rumah baik-baik."
  "He'em."
  "Aku kerja dulu."
  "He'em."
  "Aku... Ahh..."
  Deni yang menunggu Ki

• บทที่ 36 Pencarian Silva dan Alex

  "Lambat sekali kalian. Dua hari baru ketemu, huh!" rutuk Silva pada pesuruhnya.
  "Maaf, Boss. Lokasin

• บทที่ 37 Hinaan

  "Papa, papa yang menjemputnya?"
  "He'em. Kalian gak tahu?" Dewi menatap sinis Silva dan Alex.
  "Kalian b

• บทที่ 38 Kembali Dingin

  "Pintu warna hitam itu kamarmu,"ujar pak Brata. Alfard tak menyahut. Tapi langkahnya membawa ke ruan

• บทที่ 39 Upaya Pengembalian Ingatan

  "Ya begitulah dia. Awalnya papa juga tidak menyangka, dia akan meminta bayaran."
  Malam ini, mereka be

• บทที่ 40 Alfard Belum Yakin

  "Benar, Pa. Alfard pasti tahu, siapa yang mencelakainya," tambah Alex setuju.
  "Iye.. Tapi kapan? Oran

• บทที่ 41 Upaya Jahat

  Menyerang mental? Tawa pak Brata terbahaka memecah keheningan ruang gedung bekas ini. Sementara para

• บทที่ 42 Ada Bayangmu

  "Apa yang akan kau katakan." Lagi-lagi Alfard tak memberi waktu Suzy untuk sekedar mengela napas. Ka

• บทที่ 43 Ego

  "Bagaimana hari ini? Kau mengikutinya dengan baik?"
  Alfard membuang pandangan ke arah lain. Hanya itu

• บทที่ 44 Sang Penabrak

  "Berubah pikiran? Maksud lo gimana sih? Atau jangan-jangan lo tahu pelaku pencelaka Alfard. Dan lo s

• บทที่ 45 Bertemu Kembali

  "Ah, maaf. Namamu bukan Kimin, tapi Alfard. I-iya, Alfard..."
  Dewi tersenyum hambar. Ada rasa sesak s

• บทที่ 46 Pesanan Presdir

  Hari pertama kerja. Memakai kemeja yang sama dengan dia kenakan kemarin dan kemarinnya lagi, Dewi me

• บทที่ 47 Balas dendam Presdir

  Di depan ruangan sang presdir, Dewi meremat jemarinya kuat. Menggigit bibir bawahnya, gugup, juga ta

• บทที่ 48 Menjadi Menyebalkan

  Melihat Dewi kembali dengan nampan berisi piring dan wadah kosong, Gadis itu disambut dengan sorakan

• บทที่ 49 Menyerah

  "Besok, saya ingin dimasakkan saya bambu muda."
  "Hah?! A-apa!"
  "Kenapa, masalah?"
  Astaga... Santai seka

• บทที่ 50 Mencari Jalan Lain

  "Sepertinya beberapa hari ini lo minta makanan aneh-aneh sama bagian dapur. Gue denger mereka bicara

• บทที่ 51 Bertemu Kembali

  Dewi sempat mampir di sebuah masjid tadi. Dia memutuskan untuk minum air kran saja. Gratis, tak perl

• บทที่ 52 Everything Is For You

  Sepanjang perjalanan, tak banyak yang mereka katakan. Lebih cenderung saling diam dengan pikiran mas

• บทที่ 53 Sebuah Pesan dari Alfard

  "Terimakasih untuk hari ini."
  "Hmm."
  Alfard mengarah pandang pada rumah sederhana itu. Ya, dia memang

• บทที่ 54 Tetaplah Disisiku

  "Huft... Kok grogi ya?"
  Pagi ini, Dewi pergi ke Dynamite lagi. Selain karena untuk menuruti permintaa

• บทที่ 55 Penegasan Alfard

  Dewi menunduk dalam-dalam seperti ke-gap sedang menjadi pelakor, sedangkan Alfard santai seperti bia

• บทที่ 56 Niat Licik

  Alfard membuka pintu mobil, mempersilakan gadis itu tapi tanpa mengatakan apa-apa. Namun akhirnya di

• บทที่ 57 Interogasi

  "Tidak. Aku tidak mau."
  "Min, please..."
  "Kenapa memaksa? Aku tidak mau." Alfard mendengkus kasar. Waj

• บทที่ 58 Permintaan Alfard

  "Usaha keras mana yang kamu maksud? Aku bukan orang yang mudah untuk dibodohi. Keluarga ini kaya. Me