ทั้งหมด : 781. Dia Hamil
Aku menghela nafas kasar, untuk yang kesekian kali dalam seminggu ini suamiku pergi keluar malam. Pr
readmore 2. Siapa Yang Benar
Suamiku bergegas pergi sebelum aku betul-betul sadar dari keterkejutanku. Aku hanya mendapati ruang k
readmore 3. Terluka
Aku duduk di depan ruang tindakan. Lelaki yang masih bergelar Suamiku itu sedari tadi masih sibuk me
readmore 4. Putus Asa
Aku mematikan ponselku. Seharian aku duduk melamun di taman kota. Menghabiskan sisa airmata yang har
readmore 5. Tunangan Raina Datang
Seperti mayat hidup. Mata cekung dan dihiasi lingkaran hitam, rambut tergerai berantakan. Memeluk tu
readmore 6. Memilih Pergi
Semalaman aku dan Panji duduk di sofa ruang tamu. Tanpa bicara, masing-masing sibuk dengan hati dan
readmore 7. Panji
Sudah dua hari aku tinggal di rumah Tante Nina. Selama aku di rumah ibunya, Panji memilih menginap d
readmore 8. Senja Di tepi Pantai
Seketika keringat dingin membanjiri tubuhku. Aku tak berani bicara, apalagi menoleh ke arah Panji. Ak
readmore 9. Pulang
Tante mendukung apapun keputusan kamu Ta," tutur Tante Nina ketika aku menyampaikan maksudku untuk p
readmore 10. Hamili Aku
Inikah bukti cinta yang selalu Mas Akmal gaungkan? Dia sampai rela bersimpuh di kakiku, dan meminta
readmore 11. Sebuah Noda
Mas Akmal memandangku dari ujung rambut sampai ke ujung kaki. Sementara Panji, lelaki itu masih berd
readmore 12. Kabur
Aku tak tahu berapa lama aku tak sadarkan diri. Saat membuka mata, aku berada dalam pelukannya. Dari
readmore 13. Pov Akmal
Kacau, kacau. Aku menatap nanar ruangan yang menjadi saksi bisu kebejatanku. Samar tergambar bagaiman
readmore 14. Teman Baru
Aku menggeliat sebentar, sebelum membuka mata. Penginapan ini sungguh menyenangkan. Berada jauh dari
readmore 15. Mulai Bangkit
Sejauh mata memandang hanya ada kilauan putih menyilaukan. Dengan tertatih ku langkahkan kaki mengit
readmore 16. Senja Kedua
Sudah hampir satu minggu aku menginap di penginapan ini. Sebenarnya Maya menawariku untuk mencari te
readmore 17. Langkah Awal
"Aku punya ini dan ini," kataku sambil menjejerkan beberapa surat penting di atas meja teras kamarku
readmore 18. Ibu Sakit?
Kembali menempuh perjalanan bersama Panji. Menyusuri jalan yang akan membawaku ke rumah Akmal. Ya, ru
readmore 19. Akhirnya Bertemu
Aku memutuskan bertemu Akmal lebih dulu sebelum aku menemui ibu. Karena aku ingin memperjelas status
readmore 20. Palsu?
Aku meninggalkan Akmal sendiri di taman. Gerimis bertambah deras. Angin pun seolah ingin turut meram
readmore 21. Fitnah
Aku sangat terkejut. Berulang kali ku baca ulang pesan itu. Dan benar, tak ada yang berubah di dalam
readmore 22. Jangan Terulang
"Kenapa diam? Kamu harus minta maaf pada ibu. Kamu harus …." Ucapannya terhenti saat aku memberanika
readmore 23. Pov Raina (1)
Aku hamil, dan ini semua menjadi awal dosaku. Dosa yang tak pernah bisa terampuni. Aku mempunyai tuna
readmore 24. Pov Raina (2)
Aku terbangun karena merasakan gerakan di sebelahku. Mungkin Akmal terbangun. Terdengar beberapa kali
readmore 25. Sebuah Rahasia
Pak Haris mengantarku ke arah luar kota, berjarak dua jam perjalanan dengan mobil. Aku yakin tak aka
readmore 26. Rumit
Apa-apaan ini? Siapa yang sedang membohongi siapa? Aku termenung menatap langit-langit bergambar awan
readmore 27. Maya
Raina sakit. Kabar itu kuterima sehari setelah Pak Haris mengatakan jika kakek meninggalkan surat wa
readmore 28. Tak Sesuai Rencana
"Rara …? Kamu Rara kan?" seru Maya. Tangannya mengarah kepada Raina. Raina pun membulatkan mata. Mulu
readmore 29. Kisah Panji
Panji menggumamkan kata yang hanya didengar oleh Pak Haris. Pengacaraku pun menjawab sesaat sebelum
readmore 30. Mencari Suasana Baru
Sepulang dari bukit, Maya dan Pak Haris semakin dekat. Sementara aku dan Panji seolah terpisah sekat
readmore 31. Diambang Batas
"Siapa kamu?" Tiba-tiba dia menarik amplop dari tanganku. Seketika pandangan kami bertemu. Dan … Ya Tuh
readmore 32. Tentang Rasa
Ketukan pintu membuatku terbangun. Semalam aku tertidur dengan posisi duduk bersandar di ranjang. Ket
readmore 33. Masalah di Hari Pertama
Pagi yang melelahkan. Entah aku yang terlalu sembrono atau dia yang terlalu arogan. Kenapa tidak sej
readmore 34. Terjebak Permainan
Pak Arka menatapku, dan seringaian muncul di bibirnya. "Dia kekasihku." Pak Arka menunjuk ke arahku. H
readmore 35. Mulai Terkuak
Aku terus mengamati laki-laki di depanku. Gerakan tangan kanannya begitu lincah, seakan menari membe
readmore 36. Malu Mengaku Rindu
Aku segera berjalan ke arah pintu sambil menggenggam ponsel yang masih terhubung dengannya. "Kejutan
readmore 37. Merancang Masa Depan
"Ta, rumahmu sudah deal. Lima ratus juta lebih dikit. Tapi nanti masih kena potong pihak ketiga," su
readmore 38. Panji dan Arka
"Oh, jadi kamu sudah punya pacar ya?" Aku terperanjat, dan dengan cepat memutar tubuhku. Tampak seseo
readmore 39. Hanya Teman?
"Teman Marta kan? Soalnya Marta bilang mau makan siang dengan temannya." Tak ada jawaban, dan suasana
readmore 40. Janda Selalu Menggoda?
Aku melangkah menyambut kedatangan Panji. Namun dalam dua langkah aku berhenti. Mataku nanar melihat
readmore 41. Gadis Rasa Janda
Aku melangkah menyambut kedatangan Panji. Namun dalam dua langkah aku berhenti. Mataku nanar melihat
readmore 41. Gadis Rasa Janda
"Ish, dasar janda! Dimana-mana selalu menggoda dan tebar pesona!" Aku dan Pak Arka menoleh ke sumber
readmore 42. Tragedi di Pesta Tika
Pak Arka memilih gaun navy untukku. Dia bilang, gaun pink hanya akan membuatnya seperti mengajak pes
readmore 43. Reuni (?)
Bagaimana mungkin aku tidak berteriak, sedangkan dia sedang berusaha melakukan sesuatu yang bisa mem
readmore 44. Reuni 2
"Marta …," panggilnya sekali lagi. Aku masih berdiri di balik punggung Pak Arka, dan Akmal menatapku
readmore 45. Harga Raina?
Pak Arka mengajakku pamit pada Bu Anggi dan suaminya. Tak lupa dia juga mohon maaf karena Pak Har pu
readmore 46. Seperti Puzzle
Panji tidak membawaku ke pasar. Dia juga tak menjawab saat ditanya, kenapa mobil mengarah ke jalur l
readmore 47. Cincin Dari Arka
Aku memaksa Pak Arka untuk membawaku menemui Raina. Namun lelaki itu malah berbalik memaksaku untuk
readmore 48. Pengakuan Raina
Aku melihatnya, perempuan berbadan kurus dengan perut yang membuncit. Mungkin kandungannya sudah ber
readmore 49. Jejak Kisah Lama
"Ada apa ini?" Suara berat Pak Har tiba-tiba terdengar. Aku mengalihkan tatapan tajam ke arah lelaki
readmore 50. Jadi yang Terindah
Sampai malam aku masih berharap Panji menghubungiku. Tapi sayangnya itu tidak terjadi. Aku hanya sepe
readmore 51. Payah!!
Jam dua belas, dan aku segera merapikan kertas-kertas yang terserak di meja. Sempat ku lirik Bos me
readmore 52. Nikah, Yuk!
Aku duduk diantara rumput, setelah berhasil menarik kaki kanan yang tertimpa badan motor. Beruntung a
readmore 53. Cinta untuk Perempuan yang Tepat
Perawat itu mengangguk dan menutup pintu ruangan. Dengan teliti dia memeriksa dan juga berdiskusi den
readmore 54. Pesan yang Terhambat
Sosok itu mendekat. Wajahnya semakin jelas terlihat, seiring kelebatan waktu yang pernah kulalui ber
readmore 55. Rencana
"Istirahatlah, aku hanya akan memberitahu tentang pesan si mobil putih kalau kamu sudah benar-benar
readmore 56. Patah Hati (lagi)
Berulang kali aku mencoba menghubungi Maya dan pak Haris. Nihil. Mungkin mereka kesulitan mendapat s
readmore 57. Pesan dari Masa Lalu
Pagi ini aku kembali memulai aktivitasku dengan menyeduh kopi. Semalam Arka pulang, setelah membiark
readmore 58. Rahasia (mantan) Suamiku
Kami membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk sampai di kota asalku. Kota yang sama dengan tempat tin
readmore 59. Maaf untuk Ibu
Arka menarik dan memaksaku duduk. "Ini rumah sakit," ucapnya tajam saat aku menolak. Amarah yang mele
readmore 60. Detik Terakhir
"Ada apa, May?" tanyaku heran saat melihat mata Maya membulat. "I--ini?" Dia menunjuk sesuatu di bagi
readmore 61. Mengikuti Alur
Sosok Panji yang terlihat suram berdiri tegak di depanku. Dari belakangnya Pak Haris terlihat berlar
readmore 62.
Aku mengamati wajah lelaki yang saat ini sedang menikmati makan malamnya. Dia terlihat begitu menikm
readmore 63
Aku memejamkan mata. Mencoba mengais ketenangan dalam pelukan Arka. Lelaki itu terus mengusap punggu
readmore 64
Ekspresi Arka tak terbaca. Namun, nada suaranya sangat jelas terdengar jika dia keberatan dengan tin
readmore 65
Ada rasa lembut yang pelan mengapa. Jantungku berdegup lebih cepat. Wajah Arka semakin mendekat. Bina
readmore 66
Menjelang senja suara motor terdengar memasuki halaman. Setengah berlari aku menyambut kepulangan Ar
readmore 67.
“Mbak Marta! Aku kangen!“ Sosok itu memelukku erat. “Amel? Ngapain di sini?“ tanyaku tanpa bisa menye
readmore 68.
Tangisku semakin menjadi. Pelukannya semakin erat. Aku sedang ingin jauh darinya. Beberapa menit posi
readmore 69.
Walau sekilas, terlihat jika wajah Arka terlihat memerah di dekat mata. Aku yakin, sebentar saja war
readmore 70
Semalam aku dan Arka terus mengobrol hingga larut. Suasana canggung perlahan mencair. Iya, mungkin ke
readmore 71.
Airmata Raina mulai menggenang. Wajahnya terlihat semakin kuyu. “Kamu kenapa?“ tanyaku hati-hati. Kube
readmore 72.
Pak Har seperti tidak ingin membahas tentang 'perempuan itu'. Bahkan hingga sore, dia tidak lagi mun
readmore 73.
“Aku harus ke penginapan sekarang!“ gumam Maya. Dia bergegas keluar kamarku. “May, aku ikut!“ Maya men
readmore 74.
Cepat kucekal tangan Panji. Aku tidak mau ikut campur, tapi aku juga tidak mau Panji melakukan kesal
readmore 75.
Aku memutuskan tidur di penginapan bersama Maya. Nyaris semalam kami menunggu, kalau-kalau Amel munc
readmore 76.
Jam sembilan kurang lima menit, terlihat sebuah motor berbelok dan berhenti di parkiran. “Mbak!“ Peng
readmore 77.
Kepalaku seperti berputar. Banyak kemungkinan dan bayangan buruk berjubel di sana. Jika benar perempua
readmore
Cerita nya bagusss bangett pokok ny Jadi baper pokok ny baca nya Sampai Nangis pula 😂😂😂 padahal hnya cerita
14/01/2022
4idea yang bagus juga ini novel i very like thankyou for this novel your story perfectly hihi
13/01/2022
0alur cerita bagus, pilihan kata dan kalimat mudah di pahami asyik bangt deh baca nya.. terus berkarya, salam sukses dan sehat selalu.. 🙏
11/01/2022
0👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
10d
0good novell
21/06
0ceritanya bagus tapi endingnya Mash gantung apa ada kelanjutannya ...
19/03
0seru .tak sabar tunggu kelanjutan nya.😍
02/03
0Ceritanya bagus bgt kak, seru juga dan baper… saya tunggu cerita selanjutnya kk
26/06/2023
0ceria
04/03/2023
0very nice
03/03/2023
0