- ทั้งหมด: 21
Bab Satu
Jam di dinding menunjukkan hampir pukul dua belas siang, cuaca terasa sangat panas hari ini. Alhamdu
Bab Dua
Dering ponsel masih terdengar, kupercepat langkah menuju kamarku. Jemariku menggeser tombol hijau di
Bab Tiga
Sekarang bukan hanya kepalaku yang sangat pusing, perutku tiba-tiba mulas karena merasa cemas. Apak
Bab Empat
Terasa getar ponsel di saku gamisku, Kak Deli mengirimkan pesan. Aku membacanya seraya menepuk dahi
Bab Lima
Sebenarnya aku sudah menduga pasti akan ada yang bertanya seperti ini, tapi belum sempat memikirkan
Bab Enam
Keningku mengernyit, sejenak mencoba mengingat-ingat sesuatu. Entahlah, aku benar-benar tak mengerti
Bab Tujuh
"Aaarrgh … Bang Kurdi!" Kak Laura pergi sangat terburu-buru, meninggalkan kami menuju rumahnya. Suar
Bab Delapan
Sungguh di luar dugaan kami semua. Tiba-tiba saja Bang Kurdi beranjak dari duduknya, dengan penuh em
Bab Sembilan
Samar terdengar suara-suara agak aneh, entah bagaimana harus menjelaskannya dengan kata-kata. Apa su
Bab Sepuluh
"Mak … ada tamu di luar, Pak Gani sama Imran." Suara Zio terdengar setengah berteriak, mungkin agar
Bab Sebelas
Sambil menemani Bang Hasyim dan Imran makan, aku menikmati keripik singkong pedas. Saat aku akan be
Bab Dua Belas
Sesaat aku tercengang, bukannya kalimat penjelasan yang ku dengar dari mulut Imran. Malah yang terd
Bab Tiga Belas
Di sampingku, Nisa menutup mulutnya dengan kedua tangan seperti sedang menahan tawa. Aku harus menga
Bab Empat Belas
Saat mulai mendekati gerbang keluar pom bensin, ku lambatkan laju motor. Aku tersentak begitu menyad
Bab Lima Belas
Setelah melewati ruang keluarga, langkah kakiku terhenti. Paper bag di tanganku terjatuh begitu saja
Bab Enam Belas
Satu per satu plastik pembungkus paket itu dibuka oleh Kak Deli yang direkam langsung oleh kurir, ak
Bab Tujuh Belas
Tanpa sengaja, aku menemukan sebuah kartu ucapan terselip di antara sampah yang berserakan. Jelas te
Bab Delapan Belas
Tunggu sebentar … sebelum Kakak menjelaskan hal itu. Dena sangat ingin tahu, siapa orang yang datang
Bab Sembilan Belas
Wa'alaikumsalam!" sahut Bapak dengan suara yang mulai terdengar jelas.
Belum lagi sempat aku akan mem
Bab Dua Puluh
"Ayo … ceritakan sama Mamak! Kalau kalian berdua tak mau cerita, bagaimana Mamak bisa tahu penyebab
Bab Dua Puluh Satu
"Kak … Dena mohon, pikirkan lagi semuanya dengan baik!" Cekalan tanganku di lengan Kak Deli terlepas
menarik...
28/05/2022
0bagus
23/02/2022
0Semoga Bermanfaat jangan lupa baca buku ku juga ya nanti lagi otw
03/02/2022
0buku nya bagus banget
25/01/2022
0nastar sdh tersedia di ruang tamu....
21/01/2022
0next
17/01/2022
0Semangat kk...
10/01/2022
0sehrusny tnteny beri kabar jauh juah hari jika ingin bertamu seperti itu
05/01/2022
0Tatemo yoi hanashi(^∇^)ノ♪
03/01/2022
2Omoshiroi〜(꒪꒳꒪)〜
03/01/2022
2