ทั้งหมด : 97บทที่ 1 Selamat Ulang Tahun dan Selamat Tinggal
“Happy Birthday, Rosemary-ku. Semoga kamu semakin cantik, sehat, banyak rezeki, dan sayang sama aku,
readmore บทที่ 2 Kabar Buruk
Hari itu Rosemary terpaksa mengajukan cuti dengan alasan harus segera kembali ke kampung halamannya
readmore บทที่ 3 Goodbye, Owen
“Maaf, Kak. Bagaimana kalau Kakak keluar dulu?” pinta adiknya dengan sorot mata memohon. “Mama sedan
readmore บทที่ 4 Menerima Kenyataan
Olivia segera memberi kode pada Nelly, si bungsu. Gadis remaja berusia lima belas tahun itu langsung
readmore บทที่ 5 Hidup Hemat
“Sudahlah, Ma,” hibur Olivia seperti biasanya. “Kak Rose kan baru pulang. Seharusnya kita bergembira
readmore บทที่ 6 Jual Mobil
Martha menggeleng. “Nggak usah, Rose. Mobil itu hadiah dari Papa buatmu. Jadi uang hasil penjualanny
readmore บทที่ 7 Agen Asuransi
“Maafkan pertanyaan saya ini, Pak,” potong si agen asuransi. “Apakah Bapak sudah memutuskan harga un
readmore บทที่ 8 Makan Bersama
“Sori, Om cuma bergurau,” ujar laki-laki keren itu seraya menyalakan alarm mobil New Camry silver-ny
readmore บทที่ 9 Jadi Agen Asuransi, Yuk!
Gadis itu tersenyum kecut. “Perusahaan tempat saya bekerja dulu itu tidak menerima mobil bekas, Om,”
readmore บทที่ 10 Berkunjung ke Kantor Edward
“Gimana kalau setelah ini kamu kuajak melihat-lihat kantor tempatku bekerja? Supaya wawasanmu semaki
readmore บทที่ 11 Semoga Betah
Pria di hadapannya tersenyum lebar. Terlihat deretan gigi yang putih bersih menawan, Benar-benar kin
readmore บทที่ 12 The Big Boss
Gadis itu menggeleng. “Saya dulu cuma pernah diajak Papa pergi sekeluarga ke Singapore dan Malaysia,
readmore บทที่ 13 Firasat Teresa
Lalu dia menggoda seniornya itu, “Kamu kok selalu bisa dapetin agen cantik dan mulus kayak gitu sih,
readmore บทที่ 14 Pengalaman Edward
Edward senang sekali menyaksikan antusiasme gadis di hadapannya. Dengan ceria dia lalu bercerita ten
readmore บทที่ 15 Persetujuan Martha
Ya, Mama-lah sekarang yang menjadi orang terdekatku. Menggantikan Papa dan Owen, batin gadis itu ber
readmore บทที่ 16 Edward Menyusul ke Balikpapan
Dalam hatinya wanita itu tak menyalahkan sanak saudara yang menjauh dari mereka. Dia mendesah. Ditat
readmore บทที่ 17 Takluk
Edward senang sekali menyaksikan antusiasme gadis di hadapannya. Dengan ceria dia lalu bercerita ten
readmore บทที่ 18 Deg-degan
Laki-laki itu mengangguk. Lalu dia minta izin untuk mengirim pesan WA sebentar kepada kliennya. Namu
readmore บทที่ 19 Down
Tiga hari kemudian sebelum pukul enam petang, Rosemary sudah tiba di kantor. Ekspresi wajahnya tampa
readmore บทที่ 20 Semakin Dekat
Rosemary berusaha mencerna baik-baik perkataan pria yang usianya lima belas tahun lebih tua darinya
readmore บทที่ 21 Senang Sesaat
Rosemary menepati janjinya memprospek delapan orang per hari. Dia mempraktikkan cara yang diajarkan
readmore บทที่ 22 Diajak Nonton Bioskop
“Hahaha…!” Edward tertawa keras mendengarkan curahan hati Rosemary tentang Dessy yang sebenarnya ter
readmore บทที่ 23 Kamu Cantik Sekali
Edward yang menyaksikan agennya mematung lalu berkomentar, “Kamu kenapa diam begitu, Rose? Berubah p
readmore บทที่ 24 Kepergok Damian
“Bang!” seru Rosemary seraya memundurkan wajahnya. Dia terkejut sekali. Tak diduganya manajernya san
readmore บทที่ 25 Dikira Mau Mencium
Dibelainya lembut pipi kekasihnya tersebut. Empat kursi di samping kanan pemuda itu kosong sehingga
readmore บทที่ 26 Berhutang Budi
Gadis itu terkesiap. Aduh, mahal juga, ya? batinnya resah. Nyari nasabah yang mau bayar premi segitu
readmore บทที่ 27 Niat Jahat
Bagi Indri sendiri, bosnya itu bagaikan perpaduan antara iblis dan malaikat. Iblis karena tak sediki
readmore บทที่ 28 Diajari Damian
Pemuda di hadapannya tertawa keras. “Rosemary, Rosemary,” katanya geli. “Tahu nggak, aku setelah tig
readmore บทที่ 29 Aku Akan Bercerai
“Asal kamu melakukannya dengan ramah. Terus-terusan senyum kayak tadi, Nggak masalah, kok.” “Oh, My G
readmore บทที่ 30 Semakin Gemas
Gadis itu semakin penasaran. “Tapi apa, Dam?” tanyanya menuntut. Dia tak suka orang yang plintat-pli
readmore บทที่ 31 Kamu Suka Apartemen yang Mana?
“Kamu tahu nggak, dulu Dina suka sekali mengajakku makan di tempat ini. Dalam satu bulan kami bisa t
readmore บทที่ 32 Selangkah Lagi
Kemudian diutarakannya pendapatnya itu pada sang atasan dan broker propertinya. Edward tersenyum sim
readmore บทที่ 33 Setuju Pergi ke Hotel
“Sekarang kita mau pergi ke mana?” tanya Edward. Dia dan Rosemary kini berada di dalam mobil. Mereka
readmore บทที่ 34 Mabuk
“Lagipula seperti yang dulu pernah kujanjikan sebelumnya, Rose. Kamu akan benar-benar kupantau. Supa
readmore บทที่ 35 Mahkota Terenggut
Rosemary diam membisu. Dilepaskannya kedua tangannya dari pipi laki-laki itu. Gadis itu duduk kembal
readmore บทที่ 36 Menjadi Kekasih
Rosemary adalah gadis perawan kedua yang pernah ditidurinya. Yang pertama adalah Dina, istrinya. Sel
readmore บทที่ 37 Klien Pertama
“Selamat pagi, Nona Rosemary. Anda tepat waktu sekali,” komentar Tedja, klien si agen asuransi ramah
readmore บทที่ 38 Menghindari Edward
Gadis itu baru saja kembali ke booth pameran untuk mengambil brosur lagi. Puluhan brosur yang dipega
readmore บทที่ 39 Doa Martha
“I miss you so much, Rose,” ujar Edward lirih. Ditatapnya sang kekasih dalam-dalam. “Hampir gila ras
readmore บทที่ 40 Kecewa Lagi
Keesokan paginya, pukul sepuluh kurang lima belas menit Rosemary telah berada di rumah Sarita, klien
readmore บทที่ 41 Curhat Sama Damian
Setelah proses penandatanganan selesai, Danu menyerahkan kunci apartemen dan kartu aksesnya kepada E
readmore บทที่ 42 Pecah Telor
“Sama Mbak Rini,” jawab Boy lugas. “Tapi terus Mbak Rini hilang. Mama juga.” “Oh, gitu. Tadi terakhir
readmore บทที่ 43 Fetish
Edward tertawa geli. “Tentu saja yang paling kamu sukai, Say. Aku kan ingin menyenangkan dirimu.” Per
readmore บทที่ 44 Hadiah Ulang Tahun
Ketika Rosemary keluar dari dalam kamar mandi, Edward menatap gadis itu dari ujung rambut hingga uju
readmore บทที่ 45 Promosi Jabatan
“Kamu pacarku, Rosemary Laurens. Orang yang paling kucintai. Wajar kan, aku ingin menyenangkan dirim
readmore บทที่ 46 Berangkat ke London
Rosemary mengangguk setuju. Dia sendiri banyak belajar dari pemuda yang menjadi satu-satunya sahabat
readmore บทที่ 47 Damian Tahu
Hati Rosemary merasa miris mendengar komentar kawan barunya itu. Sampai kapan hubunganku dengan Bang
readmore บทที่ 48 Pacar Baru Edward
“Damian itu masih single ya, Rose?” tanya gadis itu lagi. Matanya menatap kawan sekamarnya penuh ras
readmore บทที่ 49 Pengakuan Damian
“Udah pada selesai semua, kan? Keluar, yuk. Keburu ditinggal bis acara nanti. Hehehe….” “Iya, ayo kit
readmore บทที่ 50 Muntah-muntah
“Tapi jadinya kamu dimusuhi sama papanya, Dam. Dikiranya kamu yang mempengaruhi anaknya sampai jadi
readmore บทที่ 51 Edward Tak Peduli
Gadis itu lalu mengatur bantal-bantal di atas tempat tidur. Lalu dia duduk bersandar dan menyalakan
readmore บทที่ 52 Positif Hamil
Teman sekamarnya mengangguk. “Bu Teresa mestinya ikut. Tapi tiba-tiba dibatalkan karena mamanya saki
readmore บทที่ 53 Kekasih Tercinta Kembali
Rosemary sedang mengurus klaim nasabah di rumah sakit ketika tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dilihatny
readmore บทที่ 54 Terbongkar
“Kamu kenapa marah-marah begini? Nggak enak badankah?” tanya laki-laki itu dengan suara selembut mun
readmore บทที่ 55 Penyesalan
“Dasar nggak tahu malu. Berani-beraninya kamu mengarahkan tangan padaku! Memangnya kamu ini siapa? C
readmore บทที่ 56 Pertengkaran
“Kamu egois sekali, Bang! Lalu bagaimana denganku? Aku sudah kehilangan kehormatanku, kepercayaanku
readmore บทที่ 57 Aborsi
“Terima kasih, Ma. Jaga diri baik-baik juga, ya. Akhir tahun ini Rose akan pulang ke Balikpapan untu
readmore บทที่ 58 Karir Baru Edward
Edward diam seribu bahasa mendengar penuturan si dokter. Terselip perasaan bersalah yang teramat men
readmore บทที่ 59 Muak
Nada suara ketus Rosemary membuat Edward terperangah. Sama sekali tak diduganya gadis itu akan menga
readmore บทที่ 60 Setelah Ditinggalkan
“Sori, Rose. Aku mengerti ini berat sekali buatmu…,” ujarnya bersimpati. Sorot matanya tampak prihat
readmore บทที่ 61 Menerima Penghargaan
Rosemary merasa kecewa. Jadi itu alasannya ibunya membiarkan Oliv menikah dengan laki-laki pilihanny
readmore บทที่ 62 Impian Martha
"Foto berdua, yuk. Biar kuminta Nelly yang motret kita pakai HP-ku. Nanti langsung kukirim ke nomor
readmore บทที่ 63 Video Viral
Hari pertama tur di London berjalan dengan lancar. Di dalam bis yang ditumpanginya Rosemary duduk di
readmore บทที่ 64 Perut Mual dan Lidah Pahit
“Aku sudah lama sekali nggak kontak sama Bang Edward,” katanya setiap kali menanggapi pertanyaan sok
readmore บทที่ 65 Tak Kunjung Sembuh
Selama dua bulan berikutnya Rosemary sama sekali tak menghasilkan omzet asuransi. Dia merasa sangat
readmore บทที่ 66 Ditegur Big Boss
Keesokan harinya Rosemary datang kembali ke kantor. Dia sengaja datang pagi-pagi sekali agar tak ber
readmore บทที่ 67 Lelah
Kemudian Rosemary sampai pada satu kesadaran bahwa dirinya memang tidak berbakat menjadi pemimpin se
readmore บทที่ 68 Penolakan Martha
“Menurutku, nggak perlulah sampai periksa ke dokter di Singapore, Ma,” kata perempuan itu terus tera
readmore บทที่ 69 Bertemu Dokter Chris
“Masa kamu tidak sayang meninggalkan pekerjaan yang sudah mendarah-daging bagimu selama hampir sepul
readmore บทที่ 70 Mulai Terapi
“Baik, Dokter,” jawab pasiennya patuh. Dia lalu bangkit berdiri dan melangkah masuk ke dalam bilik y
readmore บทที่ 71 Agak Enakan
Karena ingin cepat sembuh, Rosemary menjalani terapi rutin seminggu dua kali di klinik Dokter Mirna
readmore บทที่ 72 Kerongkongan Terbakar Lagi
Beberapa menit kemudian Rosemary sudah berada di ruangan itu kembali. Namun kali ini dia hanya berdu
readmore บทที่ 73 Keputusan Gila
Wanita itu menghentikan kata-katanya. Ditatapnya penuh empati perempuan berjilbab yang matanya masih
readmore บทที่ 74 Pengungkapan
Sore itu Rosemary berbaring dengan pandangan menerawang di ruang praktik Doker Mirna. Wanita itu men
readmore บทที่ 75 Berkunjung ke Rumah Tuhan
Selanjutnya dia berkata, “Ternyata saya salah. Tuhan tidak tidur. Edward Fandi akhirnya kena batunya
readmore บทที่ 76 Rekomendasi Dokter Mirna
Selesai berdoa di gua Maria, Rosemary beranjak menuju ke pintu samping gereja. Didorongnya handle pi
readmore บทที่ 77 Panti Asuhan ABK
“Selamat pagi, Bu Farida. Saya Rosemary, pasien Dokter Mirna,” kata Rosemary memperkenalkan dirinya
readmore บทที่ 78 Pengenalan tentang Panti
Penjelasan Farida itu membuat Rosemary manggut-manggut. Dia merasa masih harus banyak belajar tentan
readmore บทที่ 79 Mentor tak Terduga
“Di lantai tiga,” jawab Farida lugas. “Mari kita naik ke atas.” Kedua perempuan itu lalu menaiki tang
readmore บทที่ 80 Saling Curhat
“Bolehkah aku memanggilmu Rosemary langsung tanpa embel-embel Nona? Karena kita akan sering bertemu
readmore บทที่ 81 Memberitahu Damian
Rosemary merenungkan kata-kata dokter tersebut. Dia menghela napas panjang. “Hanya Tuhan yang tahu a
readmore บทที่ 82 Sahabat Terbaik
“Sudah pernah kukatakan pada mamaku tempo hari, Dam. Supaya beliau bisa mengatur pengeluaran dengan
readmore บทที่ 83 Memberitahu Big Boss
Laki-laki di hadapannya bertepuk tangan. “Hebat sekali, Rosemary Laurens. Baru dua minggu melakukan
readmore บทที่ 84 Dukungan Teresa
Rosemary terperangah. Jadi itulah alasannya big boss masih bertahan di bisnis ini? Karena tak punya
readmore บทที่ 85 Martha Murka
“Sebenarnya selama ini Rosemary tidak sepenuhnya baik-baik saja menjalani pekerjaan ini, Ma,” ucapny
readmore บทที่ 86 Sikap Nelly
“Kakakmu itu sudah sangat mengecewakan Mama, Nelly. Mama merasa dikhianati! Bisa-bisanya dia berperi
readmore บทที่ 87 Perasaan Christopher
Akhirnya tibalah hari Sabtu pagi yang dinanti-nantikan. Rosemary dan Nelly menjemput Damian di rumah
readmore บทที่ 88 Martha Murka Lagi
“Kamu tadi pergi kemana sama kakakmu? Dari pagi sampai sore baru pulang,” kata Martha mengomeli Nell
readmore บทที่ 89 Kondisi Damian Terungkap
“Mama dengar kamu tadi mengajak adikmu pergi ke panti asuhan,” cetus Martha blak-blakan begitu tiba
readmore บทที่ 90 Ungkapan Perasaan Christopher
“Tumben kamu ngajak aku ngobrol di luar panti,” cetus Christopher pada Rosemary keesokan harinya. Si
readmore บทที่ 91 Perpisahan
Satu bulan kemudian Rosemary diberi kesempatan untuk mengucapkan salam perpisahan pada segenap rekan
readmore บทที่ 92 Mengunjungi Makam Lukman Laurens
Pada suatu malam Nelly berkata pada Martha, “Ma, tiga hari lagi Kak Rosemary kan berulang tahun yang
readmore บทที่ 93 Berbicara dengan Pelakor
Perempuan cantik berusia pertengahan empat puluhan itu tampak gugup melihat kehadiran Martha. “Ma…ma
readmore บทที่ 94 Pengakuan Tiara
“Kalau boleh tahu, mantan suamimu itu pergi ke mana?” pancing Martha ingin tahu. “Masa dia sama seka
readmore บทที่ 95 Happy Birthday
Sementara itu pada saat yang sama di Surabaya, Rosemary mengemudi mobil untuk menjemput Damian di r
readmore บทที่ 96 Jabatan Baru
“Terima kasih, terima kasih,” kata wanita itu pada orang-orang itu. Yang mengejutkan ketika Joseph d
readmore บทที่ 97 Sembuh
Esok harinya Minggu pagi. Rosemary dikagetkan dengan kemunculan Martha di dalam kamar tidurnya. Dia
readmore
rdg
7d
0......
24d
0bagus
26/07
0sangatbagus
04/07
03000 DM
17/06
02,00
21/04
0hi po ma'am rosemar
22/03
0cerita yang sangat menarik
06/01
0bagus
28/12
0bagus
20/12
0