ภาพรวม
|แคตตาล็อก
- ฉลาก:
- Kecantikan
- Perceraian
- Ringan
- Cinta segitiga
Kinan--namaku seorang wanita karir yang punya satu orang anak dan suami yang sangat aku sayangi. Awalnya hidup kami bahagia, namun semua berubah ketika suamiku mengatakan, "Sayang, aku mau menikah lagi," ucapnya. "Menikah? Kenapa harus menilai lagi, sayang?" Aku tidak percaya ini bagaikan mimpi. "Maaf, aku ingin punya istri shalehah yang menutup auratnya, istri yang bisa membimbing aku ke jalan Allah SWT," Sebuah kalimat yang menyinggung sekaligus menyakitkan. Bagaimana aku menjalani hidup bersama maduku?
อัปเดตล่าสุด
คำแนะนำของบรรณาธิการ
คำแนะนำ
หนังสือแสดงความคิดเห็น (212)
- ทั้งหมด: 109
บทที่ 1 Prolog
"Sayang, aku mau menikah lagi," ucap Arfan suamiku. Pria yang sudah lima tahun menikahiku dengan penบทที่ 2 Pernikahan Suamiku
Ku lihat rona bahagia diwajah suamiku, begitu juga dengan khasanah. Wanita itu tampak ramah saat berบทที่ 3 Cemburu Pada Madu
Aku sedih melihat nasibku sendiri. Bagaimana tidak setiap hari aku melihat suamiku bersama maduku.
"Mบทที่ 4 Kecewa Pada Arfan
Hari itu aku benar-benar kecewa pada Mas Arfan. Dia berani membohongiku, jika dia sudah tidak mencinบทที่ 5 Acuh Tak Acuh
Kekecewaan yang aku rasakan membuatku mengacuhkan Mas Arfan. Aku benci hal seperti ini. Bukannya akuบทที่ 6 Luka Dari Suami
Aku pergi mengendarai mobilku ke luar rumah. Ku dengar Mas Arfan memanggil tapi tak ku hiraukan.
Ku bบทที่ 7 Suami Tukang Fitnah
Aku memang sakit hati pada Mas Arfan tapi aku masih ingat dengan kewajibanku sebagai seorang istri.
"บทที่ 8 Pertengkaran Ana Dan Arfan
Ternyata Ana masih mendiami Mas Arfan. Aku tahu saat Mas Arfan mengajak Ana jalan namun di tolak menบทที่ 9 Arfan Meminta Maaf
Aku tak habis pikir dengan sikap Mas Arfan. Di sini akulah korbannya, tapi kenapa aku yang dituduh mบทที่ 10 Cemburu Part 1
Aku tak berani mengiyakan saran dari Bibik. Aku takut jika nanti malah akan memperkeruh suasana.
"Kalบทที่ 11 Cemburu Part 2
Kemesraan demi kemesraan mereka tunjukkan di depanku. Sekuat apapun hati ini bertahan pasti akan runบทที่ 12 Sindiran Untuk Ana
Sampai rumah aku ajak Kiara mandi setelah itu gantian aku. Aku merasa kesal dengan kelakuan Mas Arfaบทที่ 13 Hari Bahagia
Paginya ku buka kembali ponselku. Banyak pesan masuk dari Ana dan Mas Arfan namun aku tak hiraukan iบทที่ 14 Tuduhan Selingkuh
Ana dan Mas Arfan memojokkan aku, padahal aku sama sekali tidak selingkuh. Aku hanya bisa menangis sบทที่ 15 Selalu Disalahkan
Putra segera di larikan ke rumah sakit. Aku ikut menemani Putra. Biar bagaimanapun aku bertanggung jบทที่ 16 Ana Hamil
Dokter tengah memeriksa Ana di dalam kamar di temani dengan Mas Arfan. Aku dan Kiara hanya menungguบทที่ 17 Mendadak Baik
Aku tak masalah Mas Arfan meminjam mobilku. Hanya saja kenapa aku mesti pindah demi menjaga perasaanบทที่ 18 Gantian Sakit Hati
Kami mencari penginapan terdekat. Karena hari sudah sore. Kami tak lupa mencari hotel yang bagus karบทที่ 19 Arfan Cemburu
Sehabis salat isyak aku berhias, aku memoles wajahku dengan bedak dan lipstik. Entah mengapa aku ingบทที่ 20 Perhatian Putra
Hari kedua Putra memaksa untuk menjemputku. Aku sudah menolak tapi kata Putra dia tidak menerima menบทที่ 21 Sikap Aneh Suamiku
"Eh Kinan, belum tidur ya," kata Mas Arfan mengalihkan pembicaraan.
"Siapa Mas yang dimanfaatkan?" taบทที่ 22 Pulang Ke Rumah Mama
"Kinan...Kinan...," panggil Mas Arfan.
Aku berjalan menyeret koperku dan koper Kiara ke luar rumah.
"Mบทที่ 23 Minta Rujuk
Pagi sekali Mas Arfan datang ke rumah mama. Dia membujukku agar mau pulang lagi. Alasannya karena diบทที่ 24 Buku Nikah Hilang
Aku pagi ini sengaja izin untuk masuk setengah hari pada Putra. Aku akan mengurus pengajuan cerai keบทที่ 25 Pasrah Dan Menyerah
Seterah hinaan mama pada Mas Arfan di rumah sakit. Dia tak lagi berani menampakkan batang hidungnyaบทที่ 26 Arfan Tak Hadir
Sidang pertama perceraianku dengan Mas Arfan telah ditetapkan tanggalnya. Aku berharap semua berjalaบทที่ 27 Arfan Marah
Benar saja, setelah Mas Arfan tahu soal keinginan orang tuanya memberikan hak Liar, dia langsung datบทที่ 28 Ngemis Minta Rujuk
Aku langsung pulang, tak peduli apa kata orang soal Mas Arfan itu. Bagiku dia sudah bukan siapa-siapบทที่ 29 Kiara Sebagai Senjata
Tidak berapa lama mama juga sampai di rumah Mas Arfan. Mata mama terlihat sembab karena habis menangบทที่ 30 Berhasil lolos
Kami semua keluar dari rumah itu dan melihat siapa yang tertembak. Kami terkejut melihat siapa yangบทที่ 31 Pria bisu cabul
Pria tersebut bukan Mas Arfan, yang kami tahu dari pihak petugas kebersihan kemungkinan dia adalah pบทที่ 32 Singel Parent
Ternyata yang memegang bahuku adalah tangan mama. Aku sampai hampir berteriak.
"Mama, bikin takut ajaบทที่ 33 Arfan Tiada
Kotak itu berisi fotoku dan Kiara namun sudah dicoret-coret dengan spidop berwarna merah. Bahkan dalบทที่ 34 Penelfon Misterius
ami senang bisa pindah rumah. Kami merasa keadaan sudah aman. Jadi aku tidak perlu khawatir lagi.
Siaบทที่ 35 Bodyguard Baru
Aku mendadak takut jika orang itu mau mencelakaiku dan Kiara. Nyatanya dia terus mengikutiku.
Aku lanบทที่ 36 Ada Apa Dengan Putra?
Sudah satu minggu sejak Ilham kerja denganku. Aku tak pernah bertemu dengan Putra. Kami hanya berkirบทที่ 37 Buku Diary Putra
Sampai di rumah aku segera mandi. Ku tutup pintu kamar rapat-rapat agar tak ada yang mengganggu.
Ku bบทที่ 38 Putra Meninggal
Aku sampai di rumah sakit langsung berlari menuju ruangan Putra. Di sana sudah ad Pak Willi dan istrบทที่ 39 Arfan Menampakkan Diri
Kematian Putra membuatku turut sedih sekali. Bahkan berbeda dengan saat Mas Arfan dinyatakan meninggบทที่ 40 Ancaman Untuk Arfan
Ketika aku terbangun, aku berada di rumah. Ternyata Ilham membawaku pulang. Mama dan papa ada di sanบทที่ 41 Orang Tua Kinan Hilang
Kinan sampai di rumah, dia melihat api melalap sebagian rumahnya. Bi Sri sudah memanggil pemadam kebบทที่ 42 Siapa Pelakunya
Aku pusing memikirkan semua ini. Apa mungkin papa selamat? Tapi kenapa dia tak menghubungiku? Lalu mบทที่ 43 Bantuan Mas Arfan
Sampai saat ini belum juga ada perkembangan perihal hilangnya orang tuaku. Aku semakin pusing, jikaบทที่ 44 Ilham Merendah
Hubungan antara Aku dan Mas Arfan memang membaik. Tapi tetap saja tak ada niatan untukku rujuk dengaบทที่ 45 Jadikan Aku Ayahmu
Pagi itu aku dan Kiara sarapan bersama. Ilham sudah sarapan lebih dulu. Dia sedang di depan membersiบทที่ 46 Ada Apa Dengan Mereka
Aku tak habis pikir mama dan papa tega memecat Ilham. Padahal semalam ini Ilham tak pernah melakukanบทที่ 47 Restu Orang Tua
Setelah makan, kami kembali mengobrol. Bu Minah sangat baik padaku dan Kiara.
"Nak Kinan, maafkan kelบทที่ 48 Ana Hilang
Aku segera ke kamar menyusul Kiara yang sudah tidur lebih dulu. Sebelum aku tidur, aku mengirimkan fบทที่ 49 Arfan Caper
"Eh Kinan, kamu di sini?" tanya Mas Arfan.
"Iya, Mas," jawabku.
"Ilham, kamu sekarang kerja kantoran?"บทที่ 50 Nyawa Di Bayar Nyawa
Aku tak kunjung menikah dengan Mas Arfan lagi akhirnya keluarga Mas Arfan marah. Tapi aku tak peduliบทที่ 51 Yang Jahat Pasti Kalah
Dor
Tembakan ketiga, itu ada suara jeritan tapi bukan milik mama. Melainkan Mas Arfan. Aku membuka maบทที่ 52 Tukang Gombal
Saat aku terbangun, aku sudah berada di dalam mobil. Ternyata Ilham berniat membawaku ke rumah sakitบทที่ 53 Kinan Di Rawat
Karena luka diperutku, aku harus dirawat di rumah sakit. Rencana pernikahanku yang sudah tersusun maบทที่ 54 Mama Arfan Meninggal
Kini Bram, Mas Arfan dan papa Mas Arfan sudah mendekam di penjara. Pasti mereka semakin dendam dengaบทที่ 55 Pernikahan Ilham dan Kinan
Aku kembali dengan aktivitasku seperti biasa. Beberapa hari nanti aku akan disibukkan dengan pernikaบทที่ 56 Drama Keluarga Bila
"Aku gak tahu, tadi aku melihat Bila di kamar," jawabku.
"Kenapa kalian gak bawa Aksa ke rumah sakit?บทที่ 57 Tuduhan Bila
Hendra menahan tangan Bila dan menghempaskan dengan kasar.
"Jangan ganggu mereka!" ucap Hendra.
"Ngapaบทที่ 58 Kinan VS Amara
Wanita itu mendekatiku tapi di cegah oleh Ilham.
"Amara, hentikan!" bentak Ilham. "Kamu udah buat kacบทที่ 59 Nginep Di Rumah Mertua
Tak ku ambil uang dua ribu rupiah itu. Aku masih bisa beli lagi yang lebih bagus. Bila sudah keterlaบทที่ 60 Drama Si Tukang Hutang
Aku masih sakit hati sama Bude Piah karena mendoakan aku mandul walau pada kenyataannya aku tak mandบทที่ 61 Kabar Duka
Mbak Sindi tak yakin jika diriku pemilik toko baju anak-anak ini. Dia mengira aku hanya janda yang tบทที่ 62 Pernikahan Bila dan Arfan
Tertera nama Salsabila dan Arfan dalam undangan. Ternyata cinta lama mereka bersemi kembali. Harapanบทที่ 63 Dina Hilang
"Dina belum pulang," jawab Mas Ilham.
Mas Ilham segera ke rumah ibu, sementara aku gak bisa ikut kareบทที่ 64 Jiwa Kinan Terguncang
Aku merasakan panas di wajahku. Rasanya tak karuan sekali. Tidak berapa lama seseorang menyiram ku lบทที่ 65 Keributan Di Malam Hari
Rumah bekas Hendra ternyata di tempati Bila dan Mas Arfan. Aku jadi khawatir dengan keadaan anakku Kบทที่ 66 Ada Apa Dengan Kiara
Bila dan Mas Arfan tak pernah berhenti menggangguku. Seperti sore itu, ku lihat Bila dan Mas Arfan bบทที่ 67 Rencana Ilham
Kiara sudah pindah ke rumah Mas Arfan dan Bila. Aku meminta penjelasan pada Mas Ilham mengapa dia meบทที่ 68 Benalu Tak tahu Malu
Setelah ku selidiki, ternyata Mas Ilham dan sekertarisnya tak ada hubungan apapun hanya sebatas rekaบทที่ 69 Pekerjaan Baru
Entah mengapa aku malah kepo dengan pekerjaan baru Mas Arfan. Pasalnya setiap pergi dia tampak rapi,บทที่ 70 Sombong Selangit
Aku tak lagi membahas soal Mas Arfan ataupun pekerjaannya. Aku tak mau membuat Ilham cemburu. Soalnyบทที่ 71 Mobil Baru Nyasar
"Ya udah kamu buat nasi goreng udang aja," kataku.
"Oke kalau itu," kata Sofia.
Pagi itu Mas Ilham berบทที่ 72 Syukuran Buat Ajang Pamer
Aku geram ku dekati mereka dengan penuh amarah.
"Oh jadi dia orang bayaran Mbak Sindi," kataku.
Wanitaบทที่ 73 Teman Dekat Dina
Aku terbangun, aku berada di ranjang rumah sakit. Kepalaku masih sedikit pusing, ternyata kepalaku dบทที่ 74 Bila Lumpuh, Arfan Berpaling
Aku dan Mas Ilham memilih pulang. Kami tak ada niatan untuk ke rumah sakit menjenguk Bila. Mereka juบทที่ 75 Kembali Cantik
Esoknya aku dan Mas Ilham berangkat, kami akan pergi dalam waktu beberapa hari. Oh ya soal kedatangaบทที่ 76 Kunjungan Siska
Acara pertunangan Dina dan Seno sudah selesai. Semua tamu yang hadir sudah pulang.
"Mas, apa kamu perบทที่ 77 Siska Makin Menggila
"Lalu kamu jawab apa, Mas?" tanyaku.
Tentu aku penasaran dengan jawaban Mas Ilham pada Siska.
"Ya akuบทที่ 78 Kamu Bukan Seleraku
"Bagaimana Pak Ilham, apa bapak bersedia menikahi saya?" tanya Siska. "Aku cantik, dan sudah jadi diบทที่ 79 Foto Mesra Suamiku
Esoknya aku ke toko, aku sengaja membawa mobil sendiri karena aku hanya sebentar saja dan sekalian nบทที่ 80 Siska Nangis Bombay
Tiba-tiba Siska berlutut di depan Mas Ilham. Sehingga membuat kamu merasa kesal.
"Mas Ilham, aku gakบทที่ 81 Pengakuan Bila
Malam itu juga ku ajak Mas Ilham mendatangi Bila. Aku tak mau dibohongi jadi untuk memastikannya akuบทที่ 82 Marvel Hilang
Sejak itu Mas Ilham mencari supir baru untuk membantu dia menyetir. Pak Willi yang mencarikan supirบทที่ 83 Rindu Pada Suami
Setelah panggilan itu, tak ada suara lagi. Aku menceritakan pada Pak Willi. Kami melacak nomor panggบทที่ 84 Support Keluarga
Kami di izinkan masuk menemui Mas Ilham walaupun dia belum sadar. Aku melihat banyak lebam di sekujuบทที่ 85 Si Pengganggu
Tengah enak tiduran setelah salat magrib. Tiba-tiba Mas Ilham bangun.
"Ada apa, Mas?" tanyaku.
"Mau keบทที่ 86 Siapa Yang Meninggal
Sampai rumah, aku melihat Marvel tengah bermain. Ku hampiri dia lalu ku cium pipi gembulnya.
"Bagaimaบทที่ 87 Antara Hidup Dan Mati
Keadaan Mas Arfan sangat memprihatinkan, aku terpaksa mengajak Kiara pulang karena Mas Arfan sedangบทที่ 88 Kiara Sakit
Aku heran dengan saudara Mas Arfan, di saat Mas Arfan susah saja mereka tak ada tapi setelah tiada mบทที่ 89 Tenang Sejenak
Masalah dengan keluarga Keno sudah selesai. Kini kami bisa bernafas lega karena bisa tenang.
Mas Ilhaบทที่ 90 Peneror Di Villa
Kami semua terkejut karena ada orang yang sengaja memecahkan kaca. Mas Ilham mengambil sebuah batu yบทที่ 91 Balik Ke kota
"Baiklah, aku tidak akan memenjarakan dia asal dia mau jujur siapa yang sudah menyuruh dia," jawab Pบทที่ 92 Kedatangan Ana
"Waalaikumsalam," ucap kami kompak.
"Mbak, itu janda tetangga baru kita," bisik Bu Siti di telingaku.บทที่ 93 Gegana (Gelisah, Galau, Merana)
Aku tak bisa berucap apa-apa, setelah melihat foto yang dikirim Erina. Pikiranku tak karuan hingga aบทที่ 94 Kenyataan Pahit
"Mereka siapa, Mas?" tanyaku. "apa hubungannya dengan kamu?" tanyaku.
"Dia istriku," jawab Mas Ilham.บทที่ 95 Diskusi Yang Alot
Aku langsung menutup panggilan Pak Willi, ku biarkan dia di sana panik. Aku tak mau mengorbankan kelบทที่ 96 Sandiwara
Aku sebenarnya kepo dengan apa yang Pak Willi bicarakan. Namun, kami harus tetap bersandiwara dan meบทที่ 97 Kiara Marah
"Ada apa?" tanya Mas Ilham padaku.
"Kiara dengar kalau kamu punya istri lagi, jadi dia marah," jawabkบทที่ 98 Tertangkap Basah
"Mas Willi...," ucap istri Pak Willi.
Pak Willi menoleh, dia terkejut melihat ada aku dan istrinya.
"Nบทที่ 99 Drama queen
Seminggu setelah Vira ikut di rumah mantan istri Pak Willi, kami berkunjung ke sana karena waktu ituบทที่ 100 Berduka
"Maaf, Pak. Ibu anda kehilangan banyak darah sehingga beliau tidak bisa di selamatkan," jawab Dokterบทที่ 101 Vira Marah
"Apa Pak Willi tersangka utamanya?" tanya Sofia saat mendengar jawabanku.
Aku mengangguk, mereka sangบทที่ 102 Dimanja Suami
Pagi itu Mas Ilham membangunkan diriku, setelah pertempuran semalam aku sampai bangun kesiangan.
"Sayบทที่ 103 Pernikahan Hampir Tertunda
Pagi itu Dina tampak pergi dengan terburu-buru. Aku melihat ada wajah kecemasan pada dirinya.
"Kamu kบทที่ 104 Rumah Seno dan Dina
Dua hari setelah pernikahan Dina dan Seno, mereka akan pindah ke rumah baru Seno. Kami mengantar Dinบทที่ 105 Pengantin Pengganti
Siang itu ku lihat Sofia pulang dengan wajah kusut. Dia terlihat memikirkan sesuatu.
"Ada apa, Dek? Tบทที่ 106 Suami Yang Diminta Kembali
Sofia dan suaminya langsung pamit pulang. Kami tak bisa mencegahnya. Kamu hanya mendoakan kehadiranบทที่ 107 Dilamar Di Depan Mantan
Kamu semua terkejut saat pria itu menyatakan niatnya untuk menikahi Sofia di atas panggung.
Sofia menบทที่ 108 Bahagia Itu Sederhana
Ku lihat banyak orang berkerumun, bahkan orang yang berada di dalam gedung pernikahan Sofia ada yangบทที่ 109 Indah Pada Waktunya
Ternyata Allah menjawab doa anak-anak selang dua bulan kemudian aku hamil lagi. Mereka bergembira sa
Like
12h
0Bagus ceritanya
12h
0nice
13d
0cerita nya bagus dan menginspirasi
26d
1bagus
26d
0menarik
29d
0bagus
20/08
01000kometar
13/08
0bagus
11/08
0menarik
11/08
1