ทั้งหมด : 41บทที่ 1 Vania, Adikku
Suami adikku, Mantanku. "Assalamualaikum Kak. Lagi di rumah kan?" kata Vania, di telepon sore itu. "
readmore บทที่ 2 Adit Atau Rama?
Sosok laki laki itu sepertinya sangat familiar denganku, namun siapa dia aku benar benar lupa. Rambu
readmore บทที่ 3 Kehamilan Vania
"Oh seperti itu. Tapi seandainya nanti kamu ketemu lagi dengan mantanmu itu setelah menikah dengan V
readmore บทที่ 4 Flashback 1
Flashback "Yank, aku hamil," kataku pagi itu saat Rama menjemputku di tempat kost ku. "Apa? Nggak sala
readmore บทที่ 5 Flashback 2
Mengapa begitu mudah dia meninggalkanku, disaat keadaanku terpuruk seperti ini. Mana janji janjinya
readmore บทที่ 6 Flashback 3
Aku dan Rama merasa sangat bahagia dengan semua keputusan itu, dan kami pun merancang berbagai hal s
readmore บทที่ 7 Dilema
"Pernikahan ini harus dilaksanakan secepatnya Mas, karena sekarang Vania itu sedang hamil!" kataku
readmore บทที่ 8 Pov Rama 1
Gadis manis itu selalu menampakkan senyum manisnya dihadapanku, sambil menunjukkan deretan gigi puti
readmore บทที่ 9 pov Rama 2
Kembali ingatanku pada masalalu membumbung tentang seorang gadis cantik dan cerdas bernama Siska itu
readmore บทที่ 10 Jujur Pada Mas Ridwan
"Yuk Dek masuk, ngapain masih bengong sih. Sudahlah doakan saja mereka. Jangan mikir yang macam maca
readmore บทที่ 11 Keputusan Mas Ridwan
"Mas tolong janganlah maarah, aku sudah mengatakan sejujurnya. Katamu tadi kan, meski pahit kejujura
readmore บทที่ 12 Jujur Pada Vania
"Dek, nanti aku akan pulang agak telat ya, soalnya kan nanti langsung nemui si Rama alias Adit itu.
readmore บทที่ 13 Tamparan Mas Ridwan
Pov Author Sepulang kerja pukul empat sore, Ridwan langsung menuju sebuah taman yang telah di tentuka
readmore บทที่ 14 Acara Lamaran
Setelah mengantarkan pesanan kue, aku pun mampir ke toko buah, untuk membeli beberapa macam buah unt
readmore บทที่ 15 Sembilan Minggu?
"Dek, tolong doakan ya, Dek. Soalnya di tempat kerjaku sekarang situasinya lagi memburuk, nasabah ba
readmore บทที่ 16 Kejujuran Vania
"Sembilan minggu, Dok? Jadi sudah dua bulan lebih ya?" tanyaku memastikan. "Benar sekali, Bu." kata D
readmore บทที่ 17 Benang Kusut Yang Terurai
"Mas, aku ingin ngomongin sesuatu tentang Vania." kataku malam itu. "Iya, Dek. Memang nya ada apa den
readmore บทที่ 18 Acara Pernikahan
Hari ini acara ijab qobul dan resepsi pernikahan Vania dan Adit, akan dilaksanakan di sebuah aula se
readmore บทที่ 19 Cobaan Hidupku
Sudah sebulan sejak pernikahannya, Vania tak pernah datang kesini. Terhitung selama satu bulan ini k
readmore บทที่ 20 Kebohongan Kecil Vania
"Bun, kemarin sudah bilang kah ke Ayah?" tanya Gita pagi ini saat aku sedang memasak di dapur. "Bilan
readmore บทที่ 21 Perubahan Suamiku
"Tolonglah Kak. Kali ini saja, aku mohon, aku tak akan lago berbohong kepadanya. Lagian aku nggak an
readmore บทที่ 22 Peenyataan Mas Ridwan
Sudah sebulan lamanya, Mas Ridwan tidak bekerja. Sepertinya dia sudah berusaha mencari pekerjaan, ta
readmore บทที่ 23 Vania Keguguran
"Assalamualaikum, Ram. Ada apa?." kataku pagi itu membuka percakapan lewat telepon. "Waalaikumsalam.
readmore บทที่ 24 Tawaran Pekerjaan
Tiga hari dirumah sakit, sore ini Vania sudah di perbolehkan pulang ke rumah. "Van, Kakak besok mau
readmore บทที่ 25 Perasaanku
Kali ini kucoba lagi menelepon Mas Ridwan, untuk membicarakan tawaran pekerjaan tadi. Semoga dia mau
readmore บทที่ 26 Jahatnya Suamiku
Setelah mendapat persetujuan si empunya rumah dan mereka bersedia mengantarkanku, maka aku pun kemar
readmore บทที่ 27 Bukan Wanita Lemah
"Sudah, Kak. Yang sabar ya, istighfar Kak. Ikhlasin semuanya." kata Vania yang duduk disampingku. Sem
readmore บทที่ 28 Awal Pembalasan
"Assalamualaikum, Van. Lagi dimana?" kataku membuka obrolan dengan Vania siang itu. "Waalaikumsalam.
readmore บทที่ 29 Pembalasan Yang Sesungguhnya
Ternyata hatiku belum puas seharian ini mengerjai Ridwan. Seluruh dunia harus tahu siapa sebenarnya
readmore บทที่ 30 Hasil Memuaskan
PENGADILAN AKHIRNYA MENJATUHKAN HUKUMAN TIGA TAHUN PENJARA UNTUK RA, PELAKU NIKAH DIBAWAH TANGAN YAN
readmore บทที่ 31 Pov Ridwan
"Kamu kena kasus apa Bang, sampai bisa masuk rutan ini?" tanya seorang teman sesama napi. "Selingkuh
readmore บทที่ 32 Cobaan Untuk Vania
"Yang sabar ya, Van. Istighfar." kataku sambil mengelus Vania yang sedang kesakitan. "Nyeri sekali pe
readmore บทที่ 33 Rahasia Vania
Akhirnya sebuah keputusan berat pun diambil, Vania dan Rama sepakat melakukan operasi pengangkatan r
readmore บทที่ 34 Tiba -Tiba Muncul
Genap sudah satu bulan pascaoperasi pengangkatan rahim Vania. Selama satu bulan itupun dia menginap
readmore บทที่ 35 Ayah
Sejenak tatapan mata kami berdua bertemu. Aku ingat pandangan mata itu, mata teduh yang sejak kecil
readmore บทที่ 36 Kami Tak Sendiri Lagi
Sepulang dari belanja sore itu, aku langsung kepikiran dengan Ayah. Aku harus meneleponnya dan memin
readmore บทที่ 37 Dilabrak Pelakor
[Assalamualaikum, Nak. Maaf ya, hari ini Ayah belum bisa menemui adikmu itu. Ada sedikit keperluan d
readmore บทที่ 38 Vania Menghilang
"Kak, masih disana kan? Kok diam saja? Dia akhir akhir ini sering keluar, dan seperti menjauhiku." k
readmore บทที่ 39 Pov Vania
Pov Vania Malam itu aku tertidur begitu larut, setelah tadi bermain bersama Gita di ruang keluarga, l
readmore บทที่ 40 Mengapa Harus Begini?
Sudah tiga hari sejak kepergian Vania dari rumah, tak lagi kudapat kabar darinya. Nomer handphonenya
readmore บทที่ 41 Takdir Yang Akan Menjawab (Ending)
Saat aku kembali membuka mata, ku lihat Gita duduk di sampingku dengan sesengukkan. "Gita, kenapa nan
readmore
nice story..
04/04
0mantap ceritanya
09/03
0Duit 1m
22/04/2023
0oke
04/04/2023
0cerita nya bagus
17/02/2023
0saya seneng membaca cerita ini
07/02/2023
0good
27/01/2023
0😍😍
03/10/2022
0terbaik
28/07/2022
0mantapp
25/07/2022
0