ทั้งหมด : 50บทที่ 1 Kembalinya Sang Pangeran
Tak kusangka, sekarang sudah pukul sebelas malam. Sedangkan tubuhku masih saja berada di kantor. Mak
readmore บทที่ 2 Hari Pertama Bos Muda di Kantor
Bab dua "Imran, ini Alvin, dia akan mengatur jadwa lo dan akan ...." Aku tidak menyelesaikan apa yang
readmore บทที่ 3 Terserang Cemburu
Bab 3 "Woy, Alvin, ini yang diminta Imran." kataku sambil menyerahkan kertas-kertas yang berisi info
readmore บทที่ 4 Pulang ke Apartemenku
Bab empat "Kenapa gue? Kenapa bukan Alvin? Lo tahu gue bukan tipe orang yang ramah, Imran. Gue tidak
readmore บทที่ 5 Kami Tidur Bersama
Aku baru sadar bahwa kakiku mulai mengikuti gerakannya. Kurasakan ketegangan saat menatap matanya. K
readmore บทที่ 6 Kini Semakin Dekat
Bab Enam Aku terbangun, ternyata masih sangat pagi. Sedangkan Imran masih tertidur lelap dan mendengk
readmore บทที่ 7 Ayo Kita Menari!
Bab Tujuh "Ayo pergi," kata Imran—yang sedang memarkiran mobilnya—di tempat parkir Pusat Kota Alabang
readmore บทที่ 8 Mengurus Anak
Bab Delapan "Gimana, lo suka kan keseruan tadi" Imran bertanya dan tersenyum, setelah pelayan pergi
readmore บทที่ 9 Lucunya Anak Itu
Bab Sembilan "Tunggu sebentar, Ruli lupa kunci mobilnya dan memintaku untuk mengambilnya," kata Imran
readmore บทที่ 10 aku pikir serius
Bab Sepuluh "Apa yang kamu inginkan, Dul?" Imran bertanya ketika kami menemukan tempat duduk. Kerumun
readmore บทที่ 11 Saat Kau Pergi
Bab Sebelas "Selamat pagi, Bu." Aku mengucapkan selamat kepada ibuku yang sedang memasak sarapan. "Oh
readmore บทที่ 12 Jangan Harap Aku Ikut Denganmu Lagi
Bab Tiga Belas Aku melihat alis Pak Andre terangkat, karena mendengar apa yang dikatakan Imran tapi i
readmore บทที่ 13 Kata Cinta Darimu
Bercanda. Aku tidak memiliki keberanian untuk menciumnya, hanya bisa menatapnya setelah kami turun
readmore บทที่ 14 Ciumlah Aku
"Sayang, ayo makan siang." kata Imran ketika dia mendekati mejaku di sebelahnya. Ini juga sudah bebe
readmore บทที่ 15 Surga Dunia Yang Pertama
"Apa lo baik-baik saja?" Imran bertanya, dia melepaskan persneling dan memegang tanganku. Dia sekara
readmore บทที่ 16 Negoisasi
Aku terbangun oleh panasnya sinar matahari yang menerpa wajahku. Ketika membuka mata, aku terpesona
readmore บทที่ 17 Amnesia?
"Saya tahu, saya memanggilmu untuk pertemuan akan membuat perusahaan kita terlihat putus asa. Tapi t
readmore บทที่ 18 Teringat Kembali
Sejak aku mengkonfirmasi penyakitku ke Pak Andre, aku menghindari Imran. Tentu saja tidak dapat dih
readmore บทที่ 19 Berangkat Bersama
Aku terbangun karena suara alarm keras di ponselku. Sekarang jam 4:30. Ini terlalu dini dibandingk
readmore บทที่ 20 Hamil Lagi?
"Kemana kita akan pergi?" Aku bertanya pada Imran. Dia telah mengendarai mobil sebelumnya tetapi d
readmore บทที่ 21 Anak Pertama
Aku menggaruk hidungku karena merasa ada sesuatu yang menggigit di sana. Berulang kali, kemudian sem
readmore บทที่ 22 Pertemuan Di Hari Yang Baru
"Siapa yang mengantarmu ke sekolah, Adul?" Aku bertanya ketika Imran dan aku berada di dalam mobil.
readmore บทที่ 23 Janji Suci
Bab Dua Puluh Tujuh Setelah meeting, kami pergi ke kantornya. Aku terkejut karena ada balon di sana,
readmore บทที่ 24 Cemburu tanda cinta
Aku membuka mata lebar-lebar, lalu melihat sekeliling kamar. Kininaku seorang diri, padahal seingat
readmore บทที่ 25 Ulang Tahun Adul
Sesampainya di mansion Toha kami disambut dengan spanduk besar bertuliskan Selamat Datang Mama! di
readmore บทที่ 26 Membeli Gaun
Aku dan Imran dikejutkan oleh nada dering yang keras dari ponselku. Kami berdua fokus pada pekerjaa
readmore บทที่ 27 Ingatan Yang Kembali
Aku menatap takjub pada bayanganku sendiri di cermin. Gaun putih dengan berlian-berlian kecil mengi
readmore บทที่ 28 Tak Kusangka Ini Terjadi
"Saya kira suamimu sibuk bekerja?" "Mengapa?" Aku marah dengan jawaban Janu. Akhir-akhir ini, dia sel
readmore บทที่ 29 Sahabatku Penghianat
Sudah lewat jam sebelas saat aku memarkir mobil di tempat parkir basement unit kondominiumnya. Aku m
readmore บทที่ 30 Hancur Hatiku
Aku melayang di mobilku. Air mata terus mengalir di mataku tidak peduli apa lagi yang aku tahan. Aku
readmore บทที่ 31 Mencoba Bertahan
"Mama, bangun." Adul membangunkanku dengan serangkaian tamparan di bahuku. Aku mengerutkan kening ka
readmore บทที่ 32 Sandiwara
"Masalah?" Imran bertanya saat kami menari di tengah dan mata para tamu terfokus pada kami. "Hah?" T
readmore บทที่ 33 Ide Balas Dendam
Aku menghela nafas panjang dan membuka mataku. “Saya terbangun dengan amnesia dan jantungku masih b
readmore บทที่ 34 Keputusan Berat
"Tapi Adul baru berusia empat tahun! Dia tidak bisa menhadapi masalah seperti orang dewasa. Dia hany
readmore บทที่ 35 Mencoba Tegar
Aku berjalan pergi dan duduk di meja tempat Janu dan duduk sebelumnya. Itu cacat lain. Dia bahkan bi
readmore บทที่ 36 Percakapan Mereka
Ketika pintu terbuka, aku melewatinya dan langsung pergi ke tempat tidur. Aku harus terbiasa dengan
readmore บทที่ 37 Bidadari Cantik
. Clark Wesley C. Toha bidadari yang terlalu cantik untuk bumi Aku tersenyum miris mengingat berlalunya
readmore บทที่ 38 Pertanyaan yang Timbul
Ini hari Senin dan Imran dan saya tidak tinggal di Santorini jadi saya memutuskan untuk pergi bekerj
readmore บทที่ 39 Butuh Pengakuan
Beberapa jam pekerjaan saya berlalu dan itu tidak pernah hilang dari pikiran saya. Kecurigaan kami te
readmore บทที่ 40 Sebuah Alasan
Aku menghela nafas dan tetap diam sementara dia juga diam-diam memeriksaku dengan tatapannya. Aku m
readmore บทที่ 41 Mulai Berpisah
Alis Adul bertemu dan hening sejenak. Aku gugup dengan jawabannya. Bagaimana jika dia tidak setuju
readmore บทที่ 42 Tubuhku Sakit
Aku bergegas keluar dari mobil Raka dan mendekati Imran. Aku bahkan memergoki Adul bertanya padanya
readmore บทที่ 43 Adakah Kesempatan?
Ketika saya kembali ke pengadilan, saya hanya berpikir untuk berjuang. "Apa sih yang kamu lakukan?"
readmore บทที่ 44 Reaksi Palsu
"Apakah kamu akan baik-baik saja di sini?" Aku mengangguk dan melihat sekeliling lagi ke kondominium
readmore บทที่ 45 Apakah Aku Akan Menyerah?
Tidak, saya tidak bisa mengambil risiko. Jantungku berdebar-debar hingga berkeping-keping, ia tidak
readmore บทที่ 46 Bisakah Aku Percaya?
Aku terbangun dengan perasaan aneh bahwa hari ini akan menjadi hari yang hebat. Tetapi ketika saya
readmore บทที่ 47 Siapa yang Menang
"Ke mana kita akan pergi?" Aku masih bertanya dengan gugup saat masuk ke mobil Raka. Sebelumnya kami
readmore บทที่ 48 Yang Kubenci
Epilog Jantungku berdebar tak menentu saat menunggu sepupuku, Ruli, menjawab teleponku. Aku tahu aku
readmore บทที่ 49 Masih Samar
Yang saya butuhkan hanyalah Zahratul Hafidzah. Mungkin dia tertular kebiasaanku karena kami selalu
readmore บทที่ 50 Epilouge Kesedihan
"Hei. Kamu teman Zahratul Hafidzah, kan?" Aku akan bertanya. "Ya. Saya Rara." perkenalannya. Dia b
readmore
Ceritanya bagus tapi gantung ada kelanjutan ceritanya kah?
22/10
0nice
12/07/2023
0seru ni🥰
12/04/2023
0keren banget si
10/04/2023
0goodd jobb
09/04/2023
0okkkkk
08/04/2023
0bgs
03/04/2023
0ini sangat bagus sekali aku suka banget seru membaca ini tuh cerita ny aku suka sih tapi sangat ada 1 hal ini ngk ad cerita horor apas
29/03/2023
0bagus
27/03/2023
0the best
08/03/2023
0