ทั้งหมด : 60บทที่ 1 Graduation Ceremony
Semilir angin begitu terasa syahdu memelukku, melingkupiku dengan kasih sayangnya. Pepohonan menjula
readmore บทที่ 2 Pemimpi
”Inilah hidup, adanya bukan karena pilihan kita tetapi harus kita jalani. Kita harus menerima tubuh
readmore บทที่ 3 Dari Pemimpi Menjadi Pemenang
Berbekal uang tabungan Kakek yang tersisa, aku mendaftarkan diri untuk kuliah. Masih sisa, tinggal s
readmore บทที่ 4 Colombus dan Telur Rebus
Aku gemetaran. Langit di atas sana, membentuk figurasi wajah Kakek. Aku tersenyum, dan kubenahi posi
readmore บทที่ 5 Tidak Ada Ujung Dalam Perjuangan
Seperti mimpi-mimpi yang selalu hadir dalam tidurku. Tentang cahaya. Cahaya putih yang oleh Isaac Ne
readmore บทที่ 6 Berlari Mengejar Cahaya
Badanku masih terasa pegal-pegal usai shalat Zuhur di masjid Istiqlal. Kuselonjorkan kedua kakiku lu
readmore บทที่ 7 Terima Kasih Ts’ai Lun
Semangat yang berkobar tidaklah cukup. Tapi setidaknya itu mendobrak segala keterbatasan yang ada. B
readmore บทที่ 8 Gemerlap Bintang Saat Malam Perpisahan
Bubuk kopi kumasukkan ke dalam tiga cangkir, kutambah gula. Dua gelas dengan gula seperti biasa dan
readmore บทที่ 9 Takdir Satu Karcis
Ini dia. Saran yang kuambil dari temanku sesama pemulung. Namanya Ari Sihasale, mirip artis namanya.
readmore บทที่ 10 Gerbang Cahaya Menyambut
Tak sepenuhnya ucapan Ari Sihasale benar, memang naik kereta api lebih murah, gratis bahkan. Tapi ad
readmore บทที่ 11 Kang Mukhlis Sang Jawara
Kawan, ini adalah desa Cahaya. Tak kuperi, tak kuperkirakan, tak ada dalam bayangan persepsi logikak
readmore บทที่ 12 Sekolah Negeri Cahaya
Kang Mukhlis ternyata orangnya baik, dia memintaku menginap karena hari sudah petang. Lelaki itu tin
readmore บทที่ 13 Lelaki Berwajah Ustadz
Aku menyerahkan surat lamaran yang telah kugubah tadi malam di rumah Kang Mukhlis, sekalian aku meny
readmore บทที่ 14 Dendang Suara Terindah
Selama aku belum memiliki tempat menetap, aku menetap di rumah Kang Mukhlis. Dia dengan senang hati
readmore บทที่ 15 Guru Baru
Berdendang seceria burung prenjak, nangkring jumpalitan di tangkai pohon ketela. Seriang monyet yang
readmore บทที่ 16 Tata Ruang
Tak ada yang lebih menarik di kelas itu, kelas pertama kalinya aku menjadi guru, pertamanya pula dal
readmore บทที่ 17 Lukman Hakim
Persepsi dan semua anggapanku salah. Kukira mereka memerhatikanku karena mereka takjub akan perkenala
readmore บทที่ 18 Bunga Desa
Hari-hari menuai cahaya. Ah! Semuanya bagai mimpi, aku seorang pemimpi, pemimpi menjadi yang terbaik
readmore บทที่ 19 Transfer Mimpi
Aku masuk ke kelas penuh kewaspadaan. Sudah dua minggu ini aku mengajar di Sekolah Cahaya. Berkali-k
readmore บทที่ 20 Teruskan Perjuangan
Keadaan semakin gawat! Memang benar, kelas lima yang mengomandoi terjadinya keheboha. Kehebohan pert
readmore บทที่ 21 Mental Juara
Dunia berjalan demikian cepat, sudah hampir satu bulan aku di desa Cahaya. Kini, aku punya pekerjaan
readmore บทที่ 22 Baju-baju Wasiat
Setiap sore setelah pulang sekolah dan menyelesaikan mengantar telur-telur kepada para langganan, ak
readmore บทที่ 23 Anggap Saja Dia Sahabat
Satu lagi masalahku, tepat ketika pertandingan penyisihan pertama melawan sekolah desa seberang timu
readmore บทที่ 24 Bunga Untuk Wanita Suci
Ada kebiasaan unik di Desa Cahaya. Kebiasaan ini bermula dari cerita rakyat tentang Malin Kundang da
readmore บทที่ 25 Mesin Impian Hasan
Hari ahad, Syahid kuminta mengantarkanku silaturahim ke rumah Hasan. Kudengar kakinya terkilir setel
readmore บทที่ 26 Jerih yang Terbayar
Malam ini aku tak bisa tidur. Pikiranku terpusat pada mesin imajinasi Hasan. Seperti apa bentuknya?
readmore บทที่ 27 Kutukan?
Malam indah desa Cahaya, bertabur bintang, ditingkahi semua bunyi hewan malam saling sahut-menyahut.
readmore บทที่ 28 Ani
Jika kuceritakan padamu, Kawan, mungkin kau tak percaya. Tapi, inilah yang terjadi, seluruh desa tam
readmore บทที่ 29 Tahu Apa Kau Tentang Profesiku?
”Desa Cahaya sangat membutuhkanmu saat ini.” Ani terdiam, matanya menyorot sela antara kepalaku dan S
readmore บทที่ 30 Sound System Bang Rizal
Aku ke rumah Pak Karta, saat itu Indah tengah menyiram bunga. Aku turun dari sepeda bersama Syahid,
readmore บทที่ 31 Bersih-bersih Desa
KTP-KTP terkumpul, kami menyalin biodata-biodata ke dalam blangko, beberapa yang lain bertugas menga
readmore บทที่ 32 Pahlawan Cahaya Sesungguhnya
Kejadian masyarakat turun membantu bersih-bersih itu bukan hanya terjadi di kelompok keempat yang ku
readmore บทที่ 33 Kuncup Bunga
Malam menyapa, aku hendak tidur. Saat mencari sikat gigi dalam tasku, tak sengaja kujatuhkan sebuah
readmore บทที่ 34 Akhirnya Kau Tiba
Aku telah mendapatkan informasi banyak tentang Pak Lukman, lelaki tua buta itu merawat masjid dan ma
readmore บทที่ 35 Mainkan Imajinasi Kalian!
Hidup ini memang indah, mau tinggal di mana pun kau, tak usah risau. Di kota, di desa, di pegunungan
readmore บทที่ 36 Senter Penunjuk Golongan Darah
Sekali lagi, Pak Danu kembali menorehkan sejarah dalam pembentukan pikiran bagi desa Cahaya. Lobi-lo
readmore บทที่ 37 Cahaya Belajar Agama
Malam itu, aku duduk di depan Pak Lukman bersama Kang Mukhlis, Pak Yusuf dan Syahid. Mendengarkan we
readmore บทที่ 38 Gagak Hitam
Pak Lukman memberikan pengajian dengan lembut, ketika membahas hukum dia berbicara dengan penjelasan
readmore บทที่ 39 Spionase
Setelah Sariman pingsan, masyarakat desa Cahaya diliputi ketakutan di semua tempat, wajah-wajah mere
readmore บทที่ 40 Gobang Pelot
Aku mulai mengait-ngaitkan semua misteri yang ada. Apa sebenarnya yang disembunyikan di hutan lindun
readmore บทที่ 41 Jual-Beli
”Kita telah mengawasi cukup lama, Yan, bagaimana kalau kita kembali sekarang?” ”Sebentar Pak, aku men
readmore บทที่ 42 Penculikan
Yanto, seolah aku baru mengenalnya kemarin. Memang kawan, kadang kau baru menyadari seseorang setela
readmore บทที่ 43 Pasukan Pemberani
Kentongan berbunyi, bertalu-talu di seantaro penjuru desa Cahaya, pengeras suara di Masjid an-Nur da
readmore บทที่ 44 Cerita Turun-temurun
Di pinggir kawat besar yang semula ada celah lubang, dan sekarang lubang itu hilang! Lubang itu tela
readmore บทที่ 45 Kalung
Aku benar-benar lega sudah. Dia adalah Bu Siska, dia berlari karena melihat ular. Bu Siska masuk dar
readmore บทที่ 46 Misteri Harta Karun
Terdengar sebuah ketukan lonceng dari arah dalam gerbang. Beberapa orang datang entah dari mana, tap
readmore บทที่ 47 Laga Pertama
Kurasa kami telah jauh melangkah. Semoga saja, rencana B berhasil, yaitu walau kami ketahuan, pengin
readmore บทที่ 48 Kekuatan Cinta
Matahari kembali berpijar, aku dan Yanto tertatih menyusuri belantara hutan. Kakiku mulai tak gemeta
readmore บทที่ 49 Aku Kembali Untuk mengabdi
”Kretek!” suara dipan berkasur lembut itu terdengar bunyinya, saat tubuhku bergerak, tubuhku serasa
readmore บทที่ 50 Misteri Harta Karun
Pagi yang cerah, saat semua peralatan medis yang melekat di tubuhku dilepas, kecuali perban-perban y
readmore บทที่ 51 Pasar Cahaya
Kawasan desa Cahaya adalah kawasan pertengahan. Letaknya di tengah-tengah, sangat strategis. Kecamat
readmore บทที่ 52 Restu
Apakah perasaan ini cinta? Ah! Aku melemparkan jauh-jauh ilusi itu. Tapi, wajahnya sesekali datang l
readmore บทที่ 53 Fitnah
Dua minggu berlalu. Sengaja aku singkat kawan, tak perlu kau tahu apa yang kukerjakan selama dua ming
readmore บทที่ 54 Abolisi
Mobil berhenti. Aku dipegang dua orang polisi, mereka membawaku pelan. Beberapa orang menjepret foto
readmore บทที่ 55 SMP Negeri Cahaya
Murid-murid kelas enam Sekolah Cahaya dinyatakan lulus semua, dan bukan itu yang membuat aku bisa te
readmore บทที่ 56 Karena Cinta Harus Diperjuangkan
Pagi ini aku berlari-lari setelah shalat Subuh di masjid, terasa sejuk. Desa Cahaya telah mengalami
readmore บทที่ 57 Jikalau...
Hancur dan hangus. Begitulah hatiku, seperti kertas dan dedaunan kering yang terbakar, musnah. Semua
readmore บทที่ 58 Kenangan di Antara Air Mata
Seorang lelaki datang ke rumah memakai motornya. Turun sambil tersenyum menatapku, saat aku tengah m
readmore บทที่ 59 Tatapan-tatapan Cinta
Musim kucing kawin. Manusia lagi banyak hajatan pernikahan, kok dikatakan musim kucing kawin. Dasar
readmore บทที่ 60 Hidup adalah Pilihan
Burung besi mulai meninggi, hamparan hijau bumi terlihat begitu indah, ini pertama kali bagiku naik
readmore
bagus. kisahnya inspiratif, menggambarkan sudut kehidupan yang penuh perjuangan dan mungkin memang terjadi pd diri seorang pemuda d luar sana.
27/03/2022
3tulisan ini sangat menginspirasi terutama anak2 muda supaya tdk pernah berhenti menggali mimpinya apapun keadaanya.
06/02/2022
1novel nya menarik dan tidak membosankan
8d
0👍👍👍👍👍👍👍👍👍
18d
0sangat luar biasa
21d
0akuh sukak
22/06
0jembut
24/05
0bagus
12/05
0Sangat
04/03
0👍👍👍
30/12
0