ทั้งหมด : 37บทที่ 1 Prolog
“Pikiranmu sunggu sempit, kakakmu pasti akan kecewa melihatmu melakukan ini.” Tanpa rasa takut pria
readmore บทที่ 2 Lavy & Exal
“Exal sedang apa?” tanya Lavy ke lelaki yang terus sibuk sedari tadi. Pria itu juga menghiraukannya
readmore บทที่ 3 Charming Exal
Lavy mendesah ringan. Saat ini dia berada di ruang praktek untuk membuat tugas rancangan dengan mena
readmore บทที่ 4 Jelaous Lavy
Hanya ada keheningan di dalam mobil itu. Sang pengemudi yang nampak serius menatap jalanan di depann
readmore บทที่ 5 Disturbed but keep trying
“Mungkin dia sudah pulang kak, lagian tadi kakak tidak bilang kalau mengajak teman.”
readmore บทที่ 6 Meet Kevan
Exal merasakan ada yang berbeda di dirinya sekarang. Ini bukan seperti Exal biasanya. Dia tidak tahu
readmore บทที่ 7 Rival at the office
“Papa …,” sapa Lavy ke sang papa.
readmore บทที่ 8 Woman must be strong
“Semangat banget,” komentar Gaby melihat Lavy yang antusias memilih jenis snack dan vitamin.
readmore บทที่ 9 Stop?
“Exal!” panggil Lavy.
readmore บทที่ 10 Friends
Lavy termenung di kamarnya. Kamar yang luasnya setara rumah kontrakan itu penuh dengan barang khas p
readmore บทที่ 11 Ignored and kissed
“Exal? Kok Exal bisa ada di café?”
readmore บทที่ 12 Hesitation
Exal merebahkan tubuhnya di kasur apartemen. Badannya memang di atas kasur, tetapi pikirannya melaya
readmore บทที่ 13 Dislike
Exal menghela nafas kasar di ruangannya. Lavy, Lavy, dan Lavy. Lagi–lagi karena gadis itu dia sepert
readmore บทที่ 14 In relationship
Saat ini Lavy merasa ada di posisi ternyaman dalam hidupnya. Bagaimana tidak, dalam sejarah perjuang
readmore บทที่ 15 Flat man
“Jadi gitu ceritanya,” ungkap Lavy mengakhiri sesi cerita paginya. Apalagi yang dia ceritakan selain
readmore บทที่ 16 Cranky woman
“Mukanya kok suntuk gitu, masih pagi lo ini.” Komentar Mama Clara ke putri semata wayangnya.
readmore บทที่ 17 Gifts
Lavy sudah bertekad untuk menghampiri Exal ke kantor. Setelah mendengar saran dari Gaby dan juga Kak
readmore บทที่ 18 Meet Tasya
Lavy bangun menyambut pagi ini dengan semangat. Gadis itu menguap, mencari air putih. Memang kebiasa
readmore บทที่ 19 Approval
“Lavy stop deh, ini dress kamu berantakan gini …,” kesal Gaby ke Lavy yang hampir mengeluarkan semua
readmore บทที่ 20 Exal’s mom
Lavy menatap rumah minimalis di depannya ini. Dulu waktu kecil, tidak seperti kebanyakan anak kecil
readmore บทที่ 21 Moment with Exal’s mom
“Jadi kamu ngambil kuliah desainer?” tanya Ibu Marrie ditengah obrolan mereka.
readmore บทที่ 22 Visiting
“Kalian hati–hati ya di jalan, ibu pasti akan sangat merindukan kalian.” Ibu Marrie mengucapkan sala
readmore บทที่ 23 I don’t do that
Lavy mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruang rawat Tasya. Saat dirinya masuk, Lavy bisa merasakan ta
readmore บทที่ 24 I am sorry
“Terima kasih ya Kak,” Lavy menangis memeluk Kevan dengan erat. Saat ini mereka berada di dalam mobi
readmore บทที่ 25 Sweet night
“Masih marah?”
readmore บทที่ 26 A little secret
“Jangan pernah kamu mengganggu kebahagian Exal, Tio!” Bentak Ibu Marrie ke adik mendiang suaminya.
readmore บทที่ 27 Kidnapping
Ponsel Lavy berdering, ada panggilan masuk dari nomor tak dikenal. Lavy sebenarnya malas meladeni, k
readmore บทที่ 28 Lost
Lavy menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin Exal melakukan ini semua. Tetapi kenapa Exal hanya diam,
readmore บทที่ 29 The truth
Udara berhembus menerbangkan rambut lelaki yang tengah berdiri di atap gedung. Gedung yang dulunya m
readmore บทที่ 30 Exal (Pov)
Semua pekerjaanku sudah selesai siang ini. Aku akan langsung memberikan ke atasanku, Pak Edward, seh
readmore บทที่ 31 Kevan & Gaby
Lavy mematung di tempat melihat kepergian lelaki itu. Lelaki yang selama ini selalu hadir dalam baya
readmore บทที่ 32 Forgive me
“Mommy aku lapal …,” rengek bocah berusia 4 tahun yang belum bisa mengucapkan ‘r’ itu. Tidak lupa di
readmore บทที่ 33 Refusing
“Jangan nangis dong Lav, kamu lupa apa gimana kamu itu berjuang buat mendapatkan Pak Exal dulu. Seka
readmore บทที่ 34 Don’t leave me again
“Silahkan pergi dan jangan bawa anak itu kemari. Saya tidak mengenalnya!”
readmore บทที่ 35 Moment
“Ya ampun anak sama bapak sama aja,” gerutu Lavy. Saat ini dia berdiri di depan kamar melihat Exal d
readmore บทที่ 36 Ending
“Jangan gerak–gerak yang, aku nggak jamin ya …” Ucap Exal mengukung Lavy yang hendak bangun.
readmore บทที่ 37 Epilog
“Ya ampun gemas banget si, pingin mommy makan pipinya,” gemas Lavy ke putri keduanya ini.
readmore 
baguss
10d
0smngt
24d
0cerita ini sangat bgus namun sdis
02/10
0saya tadi membaca
25/09
0lagi
24/08
0bagus
19/08
0ini🥴
15/08
0gk bagussssssssss
15/08
0bagus sekali
02/08
0good
29/07
0