ทั้งหมด : 59บทที่ 1 Benalu
BRAKK!!!
readmore บทที่ 2 Tidak Boleh Egois
Karina kini kembali ke rumahnya dengan diantarkan oleh Indry. Sahabatnya itu menawarkan diri untuk m
readmore บทที่ 3 Terserah!
Karina saat ini berada di ruangannya. Seperti biasa ia mengecek semua laporan yang ada.
readmore บทที่ 4 Pakaian Laknat
Sampailah mereka di depan sebuah rumah yang begitu mewah. Louis turun terlebih dahulu membukakan pin
readmore บทที่ 5 Terancam
Terlihat seorang wanita yang tengah cemberut. Wanita itu terus menatap pria yang tengah menyuapinya
readmore บทที่ 6 Puas
Karina tidak bisa fokus. Pikirannya terus tertuju kepada pria yang sebentar lagi akan menjadi suamin
readmore บทที่ 7 Malah Ditinggal
"Lelahnya." Karina menghempaskan tubuhnya yang sudah segar di sofa kamar.
readmore บทที่ 8 Ayo, Lebih Dekat Lagi
Hari pernikahan telah tiba. Pernikahan diadakan secara sederhana atas permintaan Karina.
readmore บทที่ 9 Tidak Bisa Berpikiran Jernih
Ken tersenyum samar. Cepat-cepat Karina menjauhkan diri.
readmore บทที่ 10 Tersenyum Manja
Karina mengerjapkan matanya perlahan. Ia pun langsung menoleh ke samping. Kosong.
readmore บทที่ 11 Sangat Ahli
Karina dan Indry kini tengah berada di sebuah Cafe. Keduanya baru bisa bertemu di sore hari begini k
readmore บทที่ 12 Langsung Mengatupkan Bibirnya
Ken meletakkan tubuh Karina dengan hati-hati di kasur empuk tersebut. Karina sama sekali tak terusik
readmore บทที่ 13 Senyum Jahat
Di pagi hari yang cerah. Terlihat sepasang manusia yang tengah meringkuk di balik selimut. Sambil me
readmore บทที่ 14 Mas, Kamu Kayak Biasa Kan?
Karina berusaha menampilkan senyum terbaiknya kepada wanita paruh baya tersebut. Terlihat sekali jik
readmore บทที่ 15 Mendadak Kesal
Hari sudah hapir sore. Tapi, Ibunya Adam rencananya akan menginap di sini. Katanya, dia begitu merin
readmore บทที่ 16 Debaran Jantung yang Kian Menggila
Malam hari yang dingin. Ken sudah berada di rumah dimana katanya istrinya itu berada. Ken yang benar
readmore บทที่ 17 Menjadi Murung
Karina mengernyit heran memperhatikan sang sahabat yang terus tersenyum seperti orang yang tidak war
readmore บทที่ 18 Terbakar Api Cemburu
Karina terus memperhatikan sosok orang yang begitu dikenalnya.
readmore บทที่ 19 Mendadak Merona
Karina menormalkan detak jantungnya yang tak karuan. Wajah Ken terlalu dekat saat ini. Ia menelan sa
readmore บทที่ 20 Kelelahan
Karina hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah sang sahabat yang tengah tertidur begitu pula
readmore บทที่ 21 Tidak Tahu Malu
"Cklek." Pintu pun terbuka lebar.
readmore บทที่ 22 Senjata Makan Teman
Acara makan malam telah usai. Kedua pasangan itu memutuskan untuk tidur di tempatnya masing-masing.
readmore บทที่ 23 Semakin Kuat Menggigit Bibirnya
"Aww …." rintih Karina tertahan.
readmore บทที่ 24 Aku Benar-benar Membencimu
Tak terasa hari sudah malam saja. Karina merasa hari ini berjalan begitu cepat tidak seperti biasa.
readmore บทที่ 25 Penuh Bisikan Halus
Sungguh pemikiran yang ironis, tapi mau bagaimana lagi, sifatnya yang sudah terbentuk selama bertahu
readmore บทที่ 26 Pergi Ke Kantor
Mengabaikan pekerjaannya hanya untuk pergi ke kantor Ken mungkin sebuah hal yang perlu Karina pikirk
readmore บทที่ 27 Tengah Marah
Apa yang Karina lihat seakan membuat waktu membeku padanya. Pun Karina dapat melihat gambaran kejadi
readmore บทที่ 28 Sedang Bingung
Karina pikir dirinya akan pulang. Namun, dia masih setia duduk di dalam ruangan Ken, wajahnya super
readmore บทที่ 29 Merasa Dikhianati
Meski mengetahui bahwa Ken tidak mengetahui kepergiannya, tapi ada harap yang telah Karina hadirkan
readmore บทที่ 30 Jual Mahal
Instruksi yang diberikan oleh Ken melalui Louis, yang lekas Louis perintahkan kepada anak buah Ken m
readmore บทที่ 31 Minuman Beralkohol
"Sudah?" tanya Ken, setelah jeda yang cukup panjang di antara keduanya.
readmore บทที่ 32 Rayuan Berbisa
Ada banyak sekali waktu yang Adam gunakan dalam lima jam terakhir untuk bertanya-tanya di manakah Li
readmore บทที่ 33 Menjadi Saksi
"Menyesal katanya?" tanya Adam.
readmore บทที่ 34 Pasti Sudah Gila
Masih sunyi setelah pengakuan dari Indry tadi. Membuat Indry yang menunduk perlahan-lahan mendongak
readmore บทที่ 35 Keputusan Besar
Mencoba untuk tidak mengusik Karina dan Indry yang sedang menghabiskan waktu bersama, Louis dan Ken
readmore บทที่ 36 Menonton Film
Terlalu sunyi yang menanggapi pertanyaan Louis, alih-alih Ken menjawab dengan segera. Bahkan detak j
readmore บทที่ 37 Tersipu Malu
"Kenapa buru-buru?" tanya Karina setelah Indry dan Louis berpamitan dengannya untuk pulang.
readmore บทที่ 38 Sebenarnya aku tidak buta
Kembali di pagi hari yang persis seperti biasanya. Karina bergegas bangkit dari tidurnya tanpa repot
readmore บทที่ 39 Hal Konyol
Karina berhenti, sebelum dia menyelesaikan ikatan dasi Ken. Tangannya terkulai lemah, Ken dapati mul
readmore บทที่ 40 Dia Bingung
Waktu berikutnya, Karina sudah tidak lagi mendengar suara Ken. Suasana mendadak hening, tapi bukan b
readmore บทที่ 41 Merasa Tidak Yakin
"Aku minta maaf."
readmore บทที่ 42 Sebuah Surat
Louis tidak menghiraukan delikan Ken, dia masih sibuk bercakap-cakap dengan Karina melalui telefon.
readmore บทที่ 43 Perasaan Khawatir
Embusan angin berdesir kembali. Hadirnya menyadarkan lamunan Karina yang membekukan. Namun, masih be
readmore บทที่ 44 Benar-benar Menyesal
"Ini semua Tuan yang menyiapkannya?" tanya Karina.
readmore บทที่ 45 Tidak Ada Kemarahan
Siang. Namun, akan lebih tepat jika itu disebut makan siang lebih cepat dari yang biasanya mereka la
readmore บทที่ 46 Ke Rumah Sakit
"Stadium berapa?" tanya Indry.
readmore บทที่ 47 Kabar Kehamilannya
Ada kehidupan baru dalam hidupnya, bahkan dalam diri Karina. Yang mana membuat Karina tak hanya memb
readmore บทที่ 48 Aku belum nikah
Begitu sampai di depan rumah Karina, Indry mematikan mesin mobilnya itu. Dia siap turun dari mobil.
readmore บทที่ 49 Pengaruh Obat
Tiba di malam hari, setelah Louis bertemu dengan Indry, dia harus bergegas pergi ke kantor Ken lagi,
readmore บทที่ 50 Berpikir Positif
Ken sedang duduk di meja makan dan menjadikan meja makan tersebut tempat berserakannya berkas-berkas
readmore บทที่ 51 Hatinya Memberontak
Seperti yang Lisa katakan, kafe yang menjadi tujuan mereka lokasinya tidak jauh dari rumah Karina. N
readmore บทที่ 52 Kembali Menangis
Nalurinya telah membawa kaki Karina melangkah sangat jauh. Banyak jalanan yang telah Karina lalui, t
readmore บทที่ 53 Dibuat Kecewa
Secara perlahan, Indry mencoba menarik tubuh Karina yang tertidur dalam pelukannya. Sekejap Indry me
readmore บทที่ 54 Hujan Deras
Hujan deras yang masih mengguyur tak lantas menyamarkan betapa menekannya tatapan Ken. Tatapan tidak
readmore บทที่ 55 Kehabisan Kata-kata
"Katakan saja bahwa aku hanya akan melihat keadaannya. Tidak apa jika dia hanya memberiku setengah m
readmore บทที่ 56 Berpura-pura Waras
Ken menggeram frustrasi. Tampak di sisi dahinya telah tercetak bentuk kukunya sendiri. Ken marah, ma
readmore บทที่ 57 Aku Mencintaimu
Saran dari Indry telah Karina turuti. Dia diantar oleh Indry pulang ke rumahnya. Karina sudah mantap
readmore บทที่ 58 Saling Mencintai
Hubungan Ken dan Karina telah jelas bagaimana adanya. Mereka menganku saling mencintai di malam tadi
readmore บทที่ 59 Pernikahan Louis dan Indry (END)
Kepergian Lisa membawa kedamaian dalam kehidupan Ken dan Karina. Mereka sekarang bisa hidup tanpa ko
readmore 
sangat menyenangkan sekali ceritanya sangat menarik
2d
0aplikasinya sangat bagus
9d
0good
9d
0mantap aplikasinya sangat bagus
17d
0bagusss
21d
0makasih
22d
0bagus😁
29d
0kenapa karina terlalu egois
15/08
0The story is make me angry buy at the same time it give me butterflies
12/08
0sangattt menantu
07/08
0