ทั้งหมด : 91บทที่ 1 Perselingkuhan
Musim gugur di bulan Oktober, dedaunan berjatuhan mengotori bahu jalan, perkotaan Oxford. Seluruh pe
readmore บทที่ 2 Jalan Terbaik
Karena luka di bagian lengan tangan Carlos cukup parah, akhirnya, Caroline menelepon pamanya yang se
readmore บทที่ 3 Meninggalkan Kota Oxford
Ceklek! Alice membuka pintu rumahnya, dia baru saja selesai mengemasi barang-barangnya. Dua minggu
readmore บทที่ 4 Teman Yang Baik
"Maaf," tukas Alice. "Iya!" Wanita itu menghentikan langkahnya, "ada apa?" tanya si Wanita. Alice
readmore บทที่ 5 Orang Hilang
Setelah mendengar ucapan Sea, Alice pergi ke Restoran tempat di mana Felix bekerja. Sesampainya di s
readmore บทที่ 6 Luka di Tangan
"Selamat sore semuanya? Apa kalian baik-baik saja?" tanya Sea. Tak ada satu pun orang yang menangga
readmore บทที่ 7 Mengobrol Dengan Sea
Sea terdiam sesaat ketika Alice bertanya tentang apa yang terjadi kepadanya. Karena tidak mungkin ji
readmore บทที่ 8 Tidak Boleh Curiga
"Ah aku ... sedang ...." Alice tampak salah tingkah karna dipergoki oleh Sea. "Alice, sebenarnya
readmore บทที่ 9 Tentang Livy Jones
Meski kembali curiga karena melihat noda darah dan lubang dalam pakaian yang dibuang oleh Sea, tapi
readmore บทที่ 10 Surat
Alice berjalan gontai seraya menuntun sepedanya. Dia baru saja pulang dari restoran. Wajahnya tampak
readmore บทที่ 11 Tipuan Sea
Setelah mengobrol dengan para mayat kering koleksinya, Sea keluar dari ruang bawah tanah. 'Tuk... t
readmore บทที่ 12 Kekhawatiran Bella
Dengan sorot mata yang dingin, Sea menghampiri Archer yang tak sadarkan diri. Drrrt.... Ponsel milik
readmore บทที่ 13 Hilangnya Archer
Malam mulai memudar, semburat cahaya kian terlihat nyata. Alice bergegas mengendarai sepedanya, dia
readmore บทที่ 14 Kecurigaan Alice
"Hey, Nona Sea! Tolong lepaskan aku! Sebenarnya kau manusia atau bukan sih?!" teriak Archer menggeli
readmore บทที่ 15 Sandiwara Sea
Sea memang sangat pandai berakting, hanya sedikit air mata saja, sudah mampu membuat Alice percaya.
readmore บทที่ 16 Kembali Curiga
[Alice, bagaimana Archer bisa hilang?!] "Maafkan aku, Bella, tapi aku dan para rekan kerja Archer be
readmore บทที่ 17 Mencurigai Sea
Tok! Tok! "Permisi!" Tok! Tok! "Iya, sebentar!" Sea segera membukakan pintu rumahnya. Ceklek! "Selama
readmore บทที่ 18 Bantuan Yang Gagal
Pria itu tampak lemas di lantai, karena baru saja terjatuh dari atas tangga. Sementara Sea tengah be
readmore บทที่ 19 Ketulusan
Ceklek! "Tidak terkunci?" Alice merasa penasaran dengan apa yang sedang terjadi di rumah ini, tak bi
readmore บทที่ 20 Dia Begitu Berarti
Begitu besar cinta Caroline kepada Carlos, bahkan sampai hati menghianati Alice. Dia menjadi wanita
readmore บทที่ 21 Permohonan Carlos Pada Bella
Setelah mendapat persetujuan dari Caroline, Carlos bergegas ke rumah Bella. Untuk menanyakan alamat
readmore บทที่ 22 Dilema
Carlos keluar dari dalam rumahnya, dengan membawa rangsel berukuran sedang, ada beberapa pakaian di
readmore บทที่ 23 Sekelebat Bayangan
Sea meraih sebuah alat suntik dari sakunya, dan dia mengisi dengan cairan pembersih lantai. Dengan se
readmore บทที่ 24 Perasaan Cinta
"Felix, kau sudah memiliki kekasih ya?" tanya Alice. "Be-belum?" Felix tampak panik. "Terus cicin ini
readmore บทที่ 25 Masa Kelam Sea
"Alice, aku menyukaimu sejak kita duduk di bangku kuliah," jelas Felix. Alice mengerutkan kening mend
readmore บทที่ 26 Skizofrenia
Jlub! "Akh!" Edward memegangin tangannya yang kesakitan. "Itu tidak seberapa dibandingkan sakit yang a
readmore บทที่ 27 Aku Tidak Gila
"Clara, tolong Ibu, Sayang ...," rengek Sea. Edward segera menyuruh Clara agar meninggalkan tempat in
readmore บทที่ 28 Kita Tidak Sendiri
Melihat putri kecilnya yang tergelincir dari atas tangga. Sea berteriak sekencang-kencangnya. Tapi s
readmore บทที่ 29 Lebih Hidup Dalam Khayalan
Tepat di hari perayaan Halloween, Sea mengundang sang mertua. Hubungannya dengan kedua mertuanya san
readmore บทที่ 30 31 Oktober
Malam semakin larut. Sea mulai tersadar dari lamunannya. Wanita cantik itu membasuh wajah, lalu meman
readmore บทที่ 31 31 Oktober Bagian 2
Mendengar ucapan Sea membuat perasaan Archer bercampur aduk. Antara perasaan senang dan perasaan sed
readmore บทที่ 32 31 Oktober Bagian 3
Malam yang dinanti telah tiba, Alice bersiap untuk datang rumah Sea. Tetapi Alice masih tampak ragu-r
readmore บทที่ 33 31 Oktober Bagian 4
Gadis kecil dengan wajah pucat itu menarik tangan Alice dan menuntunnya masuk ke suatu tempat. "Clara
readmore บทที่ 34 31 Oktober Bagian 5
"Ya Tuhan! Aku harus bilang apa pada, Bella! Suaminya meninggal! Daniel dan Diana, tidak punya ayah
readmore บทที่ 35 31 Oktober Bagian 6
Alice tampak kesakitan memegangi kakinya yang terkilir. Sementara Sea semakin mendekatinya. "Sayang, a
readmore บทที่ 36 31 Oktober Bagian 7
"Di mana rumah Sea? Dan apa benar dia yang sudah menculik Archer?" Carlos mulai penasaran. Dia kembal
readmore บทที่ 37 Cemburu
Usai kejadian di malam itu, kini Alice dan Felix di rawat di rumah sakit. Tetapi keadaan Felix yang p
readmore บทที่ 38 Hargai Keputusanku!
Tak tahan melihat Alice dan Felix yang tengah berpelukan, Carlos memilih untuk pergi. Dia menunggu d
readmore บทที่ 39 Hidup Tetap Berlanjut
Hari ini Alice dan Carlos pulang ke Oxford dengan mengendari bis kota. Sepanjang perjalanan itu Alic
readmore บทที่ 40 Pertikaian Dua Pria
Felix dan Carlos saling memandang. Kedua pria itu memasang raut wajah tidak suka. "Boleh aku masuk ke
readmore บทที่ 41 Rayuan Maut Caroline
Caroline menarik tangan Carlos dan mengajaknya masuk ke dalam. Entah apa yang sedang direncanakan Car
readmore บทที่ 42 Penampilan Yang Berantakan
Alice tengah duduk di depan cermin. Dia memandangi wajah yang pucat tanpa make-up. Perlahan dia merab
readmore บทที่ 43 Mimpi Buruk
Caroline masih berada di kamar Carlos. Bahkan perempuan itu belum mengenakan pakaian sama sekali. Di
readmore บทที่ 44 Rencana Licik Caroline
Alice membukkan matanya, dan dia mendapati di kamarnya sudah ada Bella serta kedua anaknya. Dia sege
readmore บทที่ 45 Ambil Saja!
Alice menghentikan langkah kakinya saat ada seseorang yang memanggil namanya. "Apa yang kamu lakukan
readmore บทที่ 46 Kecewa Karena Gagal
"Ih, sialan!" umpat Caroline seraya menatap Alice yang sudah mulai menjauh. Niat hati ingin menunjuka
readmore บทที่ 47 Dia Datang Lagi
Malam kembali menyapa, Alice masih berada sendirian di dalam kamar. Suasana malam yang sunyi membuat
readmore บทที่ 48 Benda Berharga
"Sial! Pasti pria itu sedang berbahagia!" ujar Carlos dengan gigi gemertak. Akhirnya Carlos pun pulan
readmore บทที่ 49 Perapian
Caroline tidak mau terlihat rendah di depan Alice. Apalagi kalau sampai Alice tahu, dia memang tida
readmore บทที่ 50 Kecelakaan Yang Menimpa Caroline
"Alice, aku rasa kamu hanya terbawa oleh mimpi saja. Dan soal perapian yang ada di rumah Sea juga ha
readmore บทที่ 51 Inikah Karma
Caroline masih menangis di dalam ruangan rumah sakit. Tubuhnya masih terbaring di atas kasur, dan kak
readmore บทที่ 52 Hanya Kebetulan
Alice tengah pergi bersama dengan Felix. Dan hal ini tentu menjadi hal yang menggembirakan bagi Feli
readmore บทที่ 53 Apa Aku Sudah Gila?
Sebisa mungkin Bella membuat Alice percaya dengan ucapanya, bahwa hantu Clara itu tidak ada. Dan apa
readmore บทที่ 54 Dia Jauh Lebih Baik Darimu!
Bella tidak tahu harus bagaimana untuk membuat Alice kembali ceria. Lalu munculah ide untuk menghubu
readmore บทที่ 55 Sahabat Dan Pasangan Terbaik
Alice tersenyum sinis meninggalkan Carlos. Dia keluar dari dalam rumah, dan menyambut Felix dengan mo
readmore บทที่ 56 Balasan
Alice keluar dari dalam mobil Felix dengan wajah yang sumeringah. "Aku langsung pulang, ya! Sampai b
readmore บทที่ 57 Aku Tidak Boleh Kalah
2 bulan telah berlalu. Carlos memang jarang menemui Alice, terlebih saat ini hubungannya dengan Bella
readmore บทที่ 58 Aku Adalah Sea
Malam pekat seakan menjadi hal yang paling ditakuti oleh Alice. Bahkan tidur pun juga menjadi hal yan
readmore บทที่ 59 Hari Terakhirmu
Setelah mendapatkan kabar dari Bella, tentang tingkah aneh Alice, Felix segera mendatangi rumah Bell
readmore บทที่ 60 Aku Bukan Alice
"Kalau aku menggunakan benda ini untuk membunuhmu, apa kau tidak takut?" tanya Caroline seraya terse
readmore บทที่ 61 Wanita Jalang Harus Mati!
Butiran peluru yang bersarang pada tubuh Alice, kini sudah dikeluarkan satu per satu. Hal yang tak pe
readmore บทที่ 62 Kematian Caroline
Bella begitu frustasi melihat keadaan tempat ini. Pikiran buruk tentang Alice menggelayuti pikirann
readmore บทที่ 63 Paranormal
"Kalau aku tidak boleh meminta tolong kepada Madam Anyelir, lalu apa yang harus kita lakukan, Felix?
readmore บทที่ 64 Mendatangi Rumah Madam Anyelir
Ucapan Daniel membuat Bella kembali teringat dengan Madam Anyelir, tetangga baru mereka. "Ibu, kenap
readmore บทที่ 65 Alice Ada di London
Sepulang dari rumah Madam Anyelir, ternyata Felix sudah menunggu di depan rumah Bella. Dan pria itu
readmore บทที่ 66 Botol Air Dari Madam Anyelir
Beberapa jam telah berlalu, Bella dan Felix sudah berada di London. Mereka hendak memasuki rumah yang
readmore บทที่ 67 Alice Sedikit Tenang
Karena percikan air pemberian Madam Anyelir, Alice menjadi kepanasan, dia memegang tangannya sambil
readmore บทที่ 68 Seperti Orang Yang Bodoh
"Madam, katakan apa yang harus saya lakukan agar wanita jahat itu tidak mengganggu Alice lagi?" tany
readmore บทที่ 69 Semua Gara-gara Kau!
"Alice, sekarang kau itu harus selalu bisa menguasai dirimu sendiri. Kau harus selalu mendekatkan di
readmore บทที่ 70 Kedatangan Ella
Mendengar cerita Carlos tentang Alice membuat Bella benar-benar syok. "Carlos, pasti kau sedang menga
readmore บทที่ 71 Rumah Sakit Jiwa
Tiga minggu sudah Alice mendekam di penjara. Dan secara bergantian, Bella, Felix, dan Carlos menjen
readmore บทที่ 72 Mencari Jasad Sea
Nyatanya di tempat yang harusnya tidak membuat orang nyaman, justru sebaliknya, Alice sangat menyuka
readmore บทที่ 73 Jasad Sea
Di ruang perapian aroma busuk masih tercium, namun tidak separah saat Felix datang bersama Bella pad
readmore บทที่ 74 Aku Akan Membunuhmu!
Madam Anyelir masih berada di alam lain. Dia mencoba untuk membujuk Sea, agar tidak lagi mengganggu
readmore บทที่ 75 Pesan Terakhir Madam Anyelir
Dengan bersusah payah, Felix bangkit. Langkahnya masih tertatih dia berusaha mendekati Madam Anyelir
readmore บทที่ 76 Aku Bukan Pembunuh!
Malam itu Felix dan Carlos terpaksa harus menginap di sebuah hotel. Felix sengaja tidak menginap di r
readmore บทที่ 77 Memusnahkan Jasad Sea
Dengan langkah tergesa-gesa, Bella, Alice, Felix dan Carlos mulai memasuki kediaman Sea. Dan saat mem
readmore บทที่ 78 Tamat
*Beberapa tahu kemudian* Tampak Bella yang sedang memegangi perut buncitnya. Dia berjalan dengan napas
readmore บทที่ 79 Mungkinkah Itu Sea?
Pagi hari yang begitu cerah, Alice dan juga Felix tengah sibuk di sebuah kedai es krim milik mereka.
readmore บทที่ 80 Akankah Dia Datang Lagi?
"Bu, mataku masih terasa lengket, aku pusing," rengek Kimberly. "Tidurlah, semalam tidurmu tidak nyen
readmore บทที่ 81 Mimpi Diana
Beberapa saat kemudian Diana pun tersadar dari pingsan. Dan kini dia pun mulai duduk dengan perasaan
readmore บทที่ 82 Tentang Clara
Diana sudah sampai di rumah, dan dia langsung masuk ke kamarnya. Daniel yang menemaninya, tampak hera
readmore บทที่ 83 Diana Yang Beranjak Dewasa
Meski tak yakin harus menceritakan ini semua kepada putrinya, namun Bella tidak memiliki pilihan lai
readmore บทที่ 84 Kekuatan Doa
Malam harinya, Diana pun mulai galau, dia takut jika Clara benar-benar akan datang. Walau mencoba unt
readmore บทที่ 85 Arwah Sea Merasuki Tubuh Alice
Di kedai es krim milik Felix. Tampak suasana yang begitu ramai. Felix dan Alice tengah sibuk melayani
readmore บทที่ 86 Ketakutan Kimberly
Buak! Pukulan Felix mendarat tepat di wajah Alice, wanita itu terjengkang, namun tak lama ia kembali
readmore บทที่ 87 Kimberly Yang Ketakutan Part2
Ceklek! Pintu lemari pakaian itu pun terbuka. Alice menyeringai di hadapan Kimberly yang sedang ketaku
readmore บทที่ 88 Helloween
Ketakutan Kimberly terhadap Alice perlahan memudar setelah mendengar nasehat dari Arnold. Bahwa Alice
readmore บทที่ 89 Kedatangan Clara
Diana dan Daniel kini sudah sampai di depan rumah mereka. Bella menghampiri kedua anaknya. "Kalian dar
readmore บทที่ 90 Sudah Berbeda
Clara menuruti permintaan Diana, gadis itu tak bergerak sampai Diana selesai melukisnya. Tangan Dian
readmore บทที่ 91 Semua Telah Berakhir
Warning! Cerita ini hanya fiksi belaka, dan semua adegan hanyalah karangan semata, bukan sebagai cont
readmore
hhe
41m
0BEST GILAAAA
1h
0,,,
1h
0🙂🥲
3h
0nice
4h
0bagus
13h
0cerita nya bagus
22h
0sangat seru
1d
0bagus sekali
1d
0cerita ini sangat bagus dan menakjubkan untuk dibaca
1d
0