ทั้งหมด : 93บทที่ 1 RENCANA MAKAR
Langit sangat cerah, bola kuning raksasa di atasnya memancarkan sinar lembut tanpa malu-malu. Awan-a
readmore บทที่ 2 TRAGEDI MALAM BERDARAH
Malam itu, pesta perayaan di istana berlangsung dengan meriah. Para pembesar kerajaan dan menteri du
readmore บทที่ 3 BAYI YANG DITUKAR
Upacara pelantikan Qi Xiang dilangsungkan keesokan harinya, disaksikan seluruh pejabat negara dan ba
readmore บทที่ 4 SILUMAN AIR
“Aku ingin menukar bayiku dengan bayimu!” permintaan Xian Lian bagaikan petir di siang bolong di tel
readmore บทที่ 5 PENGORBANAN SEORANG AYAH
"Aku tidak mau tahu, temukan dan bunuh anak itu!" titah Qi Xiang dengan mata melotot. Ketujuh pendek
readmore บทที่ 6 DIANGKAT MURID
“Kau ingin menyusul ayahmu ke neraka rupanya, Bocah Bodoh!” desis Dewa Golok Hitam, bersiap mengayun
readmore บทที่ 7 PERPISAHAN MENYAKITKAN
"Jagalah diri sendiri mulai sekarang, Yu Ping. Aku menyayangimu!" kata Xin Ru lewat tatapan matanya.
readmore บทที่ 8 PERGURUAN HOA SAN
“PAMAN!” Yu Ping menjerit sekuatnya. Namun yang dicari tak pernah muncul kembali, meski bocah malang
readmore บทที่ 9 MELUPAKAN MASA LALU
Sebelum semua menjadi gelap, matanya menangkap samar-samar wajah pria di atasnya. “A … Ayah?” bibir
readmore บทที่ 10 CINTA PERTAMA
“Apakah kau melihat saputangan hanyut di sekitar sungai ini?” tanya gadis itu padanya. Yu Ping tak m
readmore บทที่ 11 MENCURI JURUS HOA SAN
“Ingatlah bahwa kau harus menjadi pendekar nomor satu di dunia agar dapat membalaskan dendam kematia
readmore บทที่ 12 BERTEMU KETUA HOA SAN
“Hiih … dia bersisik!” beberapa bergidik melihat punggung Yu Ping. “Siluman!” teriak yang lain. Wajah
readmore บทที่ 13 PEMBUNUHAN DI HOA SAN
Murid Ketiga memutuskan untuk mendekat dan mengintai dari lubang jendela. Tampak olehnya tetua Wang
readmore บทที่ 14 KITAB SILAT KHUSUS
“Sebuah pukulan tangan kosong ke batang leher dengan tenaga dalam yang sangat kuat tanpa ada bekas p
readmore บทที่ 15 MENCARI SI PEMBUNUH
Jantung Yu Ping berdebar kencang. Meski sudah lima tahun berlalu, ia masih saja terpesona melihat so
readmore บทที่ 16 KASIH IBU
“Malam ini kau akan mati di tanganku, Wu Xian!” Pria berbaju dan berkedok serba hitam itu mendekati t
readmore บทที่ 17 EKSPEDISI NAGA MERAH
Sinar matahari pagi memancar indah, menghangatkan penghuni bumi sebelah utara. Di kaki pegunungan Qi
readmore บทที่ 18 MENANGKAP PENCURI LIHAI
Gadis itu menusukkan pedangnya ke arah leher Qi Yun sambil berteriak nyaring, “Mampus!” Pemuda itu be
readmore บทที่ 19 RESMI MENJADI MURID HOA SAN
“Aku Liu Heng, Pendekar Tapak Sakti yang terkenal di seluruh dunia!” kakek tua itu memperkenalkan di
readmore บทที่ 20 UJIAN AKHIR
Hari itu juga Yu Ping menerima seragam baru sebagai murid perguruan Hoa San, rasa bangga menyelimuti
readmore บทที่ 21 SI PEMBUAT ONAR
“Bocah Nakal, dimana kau bersembunyi? Guru datang mencarimu … hahaha!” terdengar tawa yang tak asing
readmore บทที่ 22 MISTERI VAMPIR PENGHISAP DARAH
"Vampir penghisap darah akan datang malam ini, itu tadi lonceng peringatannya!" jawab si pemilik pen
readmore บทที่ 23 MENANGKAP MANUSIA KELELAWAR
Pria misterius itu mendongak ke arah langit-langit kamarnya sambil membentak nyaring, “Siapa di atas
readmore บทที่ 24 MENJADI PAHLAWAN
Manusia Kelelawar terbang ke atas kepala Ru Chen lalu membalikkan tubuhnya dengan posisi kepala di b
readmore บทที่ 25 DUA BENDA PUSAKA
“Ini adalah serbuk obat ‘Pembebas Jiwa’ yang dapat membebaskan Guru Besar dari pengaruh sihir. Namun
readmore บทที่ 26 PERUBAHAN SIKAP KAKAK SEPERGURUAN
"Kita akan memaksa anak itu menemukan Seruling Sakti Sang Naga untuk kita!" tetua Cheng menyeringai.
readmore บทที่ 27 PERJUMPAAN PERTAMA
Murid Pertama mengambil bungkusan kertas kecil dari balik saku lalu menuangkan isinya ke dalam mangk
readmore บทที่ 28 PAKET MISTERIUS
Qi Yun belum pernah melihat wajah secantik gadis yang ada di hadapannya saat ini. Ia seperti tersihi
readmore บทที่ 29 RAHASIA KELAM PEDANG GIOK
Mata pria tua itu terbelalak, dan mulutnya menganga lebar. Wajahnya bahkan terlihat sangat pucat. “I
readmore บทที่ 30 SEBUAH PENYESALAN
"Tak disangka Jiang Nan muncul dan melindungi suaminya dengan tubuhnya sendiri. Pedang Giok di tanga
readmore บทที่ 31 OBAT ATAU RACUN
"KYAAA!" “Hey … Nona Qing, tunggu!” Qi Yun sudah mengambil ancang-ancang untuk mengejar ketika gadis
readmore บทที่ 32 ORGANISASI IBLIS BAYANGAN
“Maaf, aku datang terlambat!” Wu Xian muncul tepat pada waktunya. Kedatangannya seketika menenangkan
readmore บทที่ 33 DARAH DIGANTI DARAH
"Selamat tinggal, Muridku!" bisik tetua Wang di telinga murid Pertama. Bersamaan dengan bisikan itu,
readmore บทที่ 34 DUEL MAUT
"DARAH HARUS DIGANTI DENGAN DARAH!" Di samping tulisan yang ditoreh dengan darah itu terdapat cap tan
readmore บทที่ 35 AHLI FORENSIK BERBICARA
Kepala Wu Xian perlahan terkulai ke depan hingga dagu nyaris menyentuh dada, mata terpejam, denyut n
readmore บทที่ 36 MIMPI BURUK
Malam terasa lebih pekat dari biasanya. Bulan perak di langit hanya menampakkan sebagian dari wujudn
readmore บทที่ 37 KAMBING HITAM
Yu Ping sudah berjalan sejauh sepuluh langkah ketika suara serak Qing Ning menghentikannya "Aku menci
readmore บทที่ 38 FITNAH KEJI
"Akui dulu perbuatanmu baru kupertimbangkan apakah kau boleh melihat almarhum Ketua Wu!" Tetua Wang
readmore บทที่ 39 HUKUMAN UNTUK YU PING
HOEKK! Yu Ping memuntahkan darah segar ke tanah. Ia mendongak menatap Tetua Wang yang menatapnya bali
readmore บทที่ 40 PERAYAAN LAMPION
Siang itu di kota Luzhi, terlihat banyak orang beraktifitas di luar rumah. Kota Luzhi merupakan kota
readmore บทที่ 41 PENCULIKAN
Ia berlari memanggul tubuh rampingl Qing Ning menuju ke sebuah rumah kosong di mana tuannya, Yu Jin
readmore บทที่ 42 PERJALANAN MENCARI BENDA PUSAKA
"Sebaiknya kita segera pergi dari sini!" Qi Yun menggandeng tangan Qing Ning meninggalkan rumah koso
readmore บทที่ 43 MASUK PERANGKAP
"Aku tidak menyewamu untuk membunuh, aku hanya ingin kalian menculik seorang pemuda bernama Yu Ping
readmore บทที่ 44 PERTARUNGAN DI KUIL TUA
Jin She melesat keluar meninggalkan kuil, namun ketika keempat pendekar bermaksud mengejarnya, pintu
readmore บทที่ 45 PENDAKIAN DI GUNUNG KUNLUN
Awan tebal menutupi sebagian langit di belahan bumi sebelah barat ketika mereka tiba di kaki Gunung
readmore บทที่ 46 PERJUANGAN HIDUP ATAU MATI
"Jangan lari, Bocah Tak Berguna! Begitu tertangkap, kupatahkan kedua kakimu!" ancaman Tetua Wang buk
readmore บทที่ 47 SUMPAH BERTAHAN HIDUP
Selagi ketiganya sibuk bertarung, Yu Ping merangkak menjauh menuju jembatan. Ia tak ada pilihan sela
readmore บทที่ 48 MUNCULNYA SANG KAKAK
"Aku ingin mengatakan bahwa aku telah jatuh cinta padamu, maukah kau menjadi kekasihku?" bisik pemud
readmore บทที่ 49 PERTEMUAN DENGAN FUCANGLONG
Dengan pencahayaan yang sangat minim, Yu Ping berusaha mencari jalan keluar. Ia mencoba menaiki poho
readmore บทที่ 50 MANUSIA PILIHAN
"Aku akan menunggumu di sini, sampai kau keluar. Kau boleh pilih, mati kelaparan di dalam, atau mati
readmore บทที่ 51 PEMURNIAN DIRI
"Kita sudah sampai, Manusia!" Fucanglong menggoleng bahu Yu Ping yang masih dalam posisi meringkuk,
readmore บทที่ 52 PEMUSATAN PIKIRAN
"Menyatu dengan alam merupakan proses pemurnian diri!" tiba-tiba ia mendengar suara dari dalam dirin
readmore บทที่ 53 ILMU RAHASIA TUJUH PENDEKAR KEJAM
"Kau bawa pembawa sial ke rumahku, dan kau bunuh anakku dengan melemparnya ke jurang! Dasar Wanita I
readmore บทที่ 54 KITAB DEWA NERAKA TUJUH TINGKAT
Keinginan terbesarnya hanya satu, membalas dendam kematian ayahnya yang dibunuh oleh Dewa Golok Hita
readmore บทที่ 55 DEWA KEADILAN MENGGUNCANG BUMI
Tiba-tiba mata batin Yu Ping menangkap sebuah kalimat melayang di dalam air. "HISAP SELURUH ENERGI CA
readmore บทที่ 56 RAMALAN PENDERITAAN
“Bertahan hanya akan membuatmu menderita, lupakan dia!” saran si biksuni lebih menyerupai ancaman di
readmore บทที่ 57 PERNIKAHAN SEDERHANA
"Tinggalkan gadis itu dan ikut aku pulang!" titah Chang Kong. Qi Yun sadar, sang guru tidak mau mend
readmore บทที่ 58 MENERIMA SENJATA PUSAKA
Matahari baru saja terbit di ufuk timur ketika Qi Yun terbangun dari tidur. Itu pun karena saat ia m
readmore บทที่ 59 SERULING SAKTI SANG NAGA
Ketika melihat ke dalam kotak, pemuda itu terkejut karena mendapati sembilan sisik berwarna keemasan
readmore บทที่ 60 UNDANGAN PERTANDINGAN PERSAHABATAN
Genap dua tahun berlalu sejak jatuhnya Yu Ping ke dalam jurang Gunung Kunlun. Situasi daratan Cina d
readmore บทที่ 61 PANGLIMA KEADILAN TURUN GUNUNG
Malam bulan purnama di atas Gunung Kunlun bila dilihat dari kejauhan seperti lukisan alam yang begit
readmore บทที่ 62 BERTEMU IBU KANDUNG
“Hei, jangan bunuh aku!” terdengar teriakan melengking marah di dekat telinga Yu Ping, si pemuda mel
readmore บทที่ 63 PEDANG MUTIARA
Di siang hari terik di kota Wenchuan, tampak empat laki-laki bersenjata memasuki sebuah rumah makan
readmore บทที่ 64 KLAN ELANG SAKTI
Qi Yue menyusuri jalan setapak di sepanjang hutan pinus, langkahnya terlihat penuh semangat. Gadis y
readmore บทที่ 65 PUTRI YANG ANGKUH
Empat pendekar dari Klan Elang Sakti bukannya jatuh kasihan, justru tertawa menyaksikan calon mangsa
readmore บทที่ 66 PELAJARAN UNTUK GADIS MANJA
"Selamat datang di Ekspedisi Naga Merah, namaku Xue Yi siap melayani Anda!" pria itu menangkupkan ta
readmore บทที่ 67 PERJALANAN MENUJU HUBEI
“Aku … aku …” Qi Yue tak mampu menjawab, air matanya mulai tak terbendung, mengalir begitu saja sepe
readmore บทที่ 68 MELAWAN SILUMAN RUBAH
"Berlindung di belakangku!" perintah Yu Ping tanpa ekspresi seraya memindahkan tubuh ramping Qi Yue
readmore บทที่ 69 KEKERINGAN DI DESA HUBEI
Tubuh Huli Hong jatuh ke tanah, bersimbah darah. Dengan sisa-sisa kekuatan yang ada, Siluman Rubah M
readmore บทที่ 70 KEPALA DESA YANG TAMAK
"Aku curiga dengan gerak gerik Kepala Desa Hubei ini," bisik Qi Yue pada Yu Ping ketika rombongan me
readmore บทที่ 71 DUKUN BERTINDAK
"Tunggu, bukankah Tuan Li mengatakan sudah tak ada bahan makanan lagi?" tanya salah seorang warga ya
readmore บทที่ 72 SENJATA MAKAN TUAN
"Mantra Pembakar Jiwa!" Biksu Song mengaduk air baskom berisi kertas hu sambil tertawa menyeramkan,
readmore บทที่ 73 MENGHENTIKAN EMPAT FANKUI BERSAUDARA
“Saudara Muda Yu, bila bukan kau yang menolongku … aku pasti sudah mati!” kata Xue Yi pada Yu Ping s
readmore บทที่ 74 KEHILANGAN CINTA SEJATI
Yu Ping bermaksud mengejar ketika ia mendengar suara di belakangnya. Suara seorang wanita yang sanga
readmore บทที่ 75 MISI TUJUH PENDEKAR KEJAM
“Kau telah melakukan pengorbanan besar sebagai seorang istri dan ibu, Qing Ning!” Yu Ping memandangn
readmore บทที่ 76 DUEL DI PERAHU
Di bawah langit yang mendung, suasana di tepi Sungai Kuning terasa begitu suram. Sebuah perahu melaj
readmore บทที่ 77 MENAKHLUKKAN PENDEKAR SINTING
Pagi itu, langit masih berkabut pasca hujan deras semalam. Awan mendung menggantung, menambah kesan
readmore บทที่ 78 MISI MENCULIK PUTRI QI YUE
iu Heng terkekeh, "Benar-benar anak pintar!" “Bagaimana, Paman? Bersediakah Paman menerimaku sebagai
readmore บทที่ 79 SAUDARA ANGKAT YANG DIRINDUKAN
Setelah mengantarkan Qing Ning dan putranya ke kota Wenchuan, rombongan Yu Ping meneruskan perjalana
readmore บทที่ 80 BALAS BUDI
“Kak Xin Ru?” mata Yu Ping berkaca-kaca ketika kakak angkatnya mengangguk. Yu Ping segera menjatuhka
readmore บทที่ 81 MANTRA PEMIKAT
Matahari pagi mulai menampakkan diri dari balik pegunungan ketika Liu Kang membuka mata, ia seperti
readmore บทที่ 82 HILANGNYA ADIK KEDUA
"Kau bukan kakakku,!"Adik Kedua menuding Liu Kang dengan gemetar, “Tunjukkan siapa dirimu sebenarnya
readmore บทที่ 83 MENGUNGKAP KEMATIAN
"Adik Kedua!" Liu Kang jatuh berlutut, menangis histeris sambil memeluk mayat adiknya yang sudah tid
readmore บทที่ 84 MANTRA PENGHANCUR KEKUATAN
Tiba-tiba ada tangan terulur menyentuh pundak dan mengguncangnya, "Saudara Liu, Anda tidak apa-apa?"
readmore บทที่ 85 PERCOBAAN PEMBUNUHAN
"Aku akan memakannya kalau begitu, Ayah!" gurau Yu Ping lalu menyantap nasi dan sayur dalam mangkuk
readmore บทที่ 86 HARGA SEBUAH NYAWA
"Hari ini adalah hari keberuntunganku," Huli Bai membasahi bibirnya dan menyeringai buas, "Karena ha
readmore บทที่ 87 SEBUAH RENCANA
"Baiklah, aku bersedia menjadi istrimu. Tetapi Yang Mulia harus menyembuhkan temanku ini lebih dulu!
readmore บทที่ 88 KORBAN PERSEMBAHAN
"Akhirnya kita menemukan korban gadis muda untuk Dewa Air!" lapor pemilik losmen bersemangat. “Bagus,
readmore บทที่ 89 PENYESALAN SEORANG AYAH
"Pak Tua, Anda dari mana saja tadi?" tiba-tiba terdengar suara renyah perempuan di belakang Xue Yi.
readmore บทที่ 90 TERMAKAN SUMPAH
Di saat bersamaan Xin Ru muncul, matanya memindai sekeliling dan berhenti pada sosok gadis yang meri
readmore บทที่ 91 PERTEMUAN KEMBALI
Tanpa diketahui Qi Yun, Xin Ru memandangnya dari jauh, air mata nyaris menitik turun. “Qi Yun, kau ka
readmore บทที่ 92 RENCANA JAHAT
Gunung Hoa San dikenal sebagai gunung suci dan tertutup, hanya di acara tertentu saja didatangi oleh
readmore บทที่ 93 ADA UDANG DI BALIK BATU
Tetua Hui merupakan sesepuh tertua setelah Wang menjadi ketua Hoa San, seorang yang tak banyak bicar
readmore
bagus
8d
0baik dan lumayan
10d
0bagus cerita y
17d
0bagus
29d
0sangat bagus
15/08
0sambungannya pls...
22/07
0bagus ceritanya👍👍Semangat semuanya💪🏻💪🏻
21/07
0bagussss,lanjutannya pliss😭😭😔
20/07
0good
13/07
0Ok mantap
29/06
0