Kita Hanya Menikah

Kita Hanya Menikah

Mama Lanaเสร็จ สมบูรณ์

103248 คำ

เพิ่มลงในห้องสมุด

ภาพรวม

|

แคตตาล็อก


    ฉลาก:
  • Pernikahan yang diatur
  • Keluarga
  • Heteroseksual
  • Pornografi
  • Perkosaan

"Apa yang ingin kamu katakan hingga malam-malam datang kemari?" Roy kembali bersuara namun dengan pertanyaan yang berbeda. "Aku-aku..." Seketika Elisa menjadi gugup, entah semua rencana yang telah ia siapkan matang-matang sedari tadi seakan menguap begitu saja. Ia masih fokus memandangi laki-laki di depannya dengan sesekali menunduk menyembunyikan rona merah di wajah. "Apa yang kamu pikirkan?" Roy mendekat saat melihat Elisa yang semakin gugup, ia tau gadis di depannya ini tengah menyembunyikan rasa malu nya. "Bisakah Kak Roy memakai baju?" Elisa memalingkan wajah, tidak ingin terus menerus berfantasi liar karena terlalu lama memandang tubuh seorang laki-laki. "Kenapa...?" Roy pura-pura bodoh, seakan ia tidak mengerti dengan isi pikiran Elisa saat ini. "Is...pakai baju sih! Apa Kak Roy tidak malu?" Elisa mencebik kesal akan jawaban Roy yang tidak peka sama sekali. "Malu..? Apa seorang gadis yang mendatangi tempat laki-laki juga tidak malu? Apalagi malam-malam seperti ini." jawabnya telak, membuat Elisa menelan saliva nya kasar. Benar juga apa yang di katakan laki-laki itu, harus nya pertanyaan itu di tujukan untuk dirinya sendiri. "Aku 'kan ada urusan." elaknya, mencoba mengalihkan pembicaraan agar ia tidak semakin tersudut. "Apa...?" Elisa bungkam, ia kembali merangkai kata-kata nya yang tadi sempat ia persiapkan dari rumah. Roy yang melihat Elisa diam, melangkah menuju tempat gadis itu berdiri.. "Apa yang Kak Roy lakukan?" Elisa mundur beberapa langkah karena melihat gelagat mencurigakan dari laki-laki di hadapannya ini. "Kenapa..? Bukannya kamu sendiri yang datang kemari?" Roy semakin mendekat, membuat Elisa terus mundur dan akhirnya membentur tembok. Elisa bisa merasakan napas hangat Roy yang menerpa wajah, seketika tubuhnya meremang saat memandangi tubuh laki-laki di depannya dengan jarak yang begitu dekat. "Apa kamu sudah tidak sabar menunggu malam pertama kita?" Roy membelai rambut Elisa lembut, membuat pemiliknya menahan napas sejenak karena terlalu gugup.

อัปเดตล่าสุด

คำแนะนำของบรรณาธิการ

คำแนะนำ

หนังสือแสดงความคิดเห็น (250)

  • avatar
    Ina La Riski

    cerita bagus

    5d

      0
  • avatar
    Mohd Syafiq

    good sir

    8d

      0
  • avatar
    SubaktiAgus

    👍👍

    9d

      0
  • avatar
    CaturMahmudah

    memarik ceritanya

    01/07

      0
  • avatar
    Enet Elisabeth Muaya

    Bagus👍

    18/05

      0
  • avatar
    Susianti Darvis

    best

    16/02

      0
  • avatar
    ranikaana

    ceritanya bagus

    21/01

      0
  • avatar
    NoepRoslin

    Bahagia🥰🥰

    12/07/2023

      0
  • avatar
    Ema Sham

    good 👍👍👍

    07/05/2023

      0
  • avatar
    Zuzuki

    yes

    29/04/2023

      0