ทั้งหมด : 113บทที่ 1 KEMATIAN PENGANTIN
Tak lama setelah bunyi lolongan serigala dan suara burung hantu bergantian, terjadilah hal di luar d
readmore บทที่ 2 KEDATANGAN WISAKA
Mulut mereka menganga tak percaya. Kejadian ini tak pernah ada di desa ini. Lalu, sebenarnya apa yan
readmore บทที่ 3 PEMAKAMAN PENGANTIN
Teriakan dari arah kamar Sulastri membuat orang-orang bangun, begitu pula dengan Kang Saep yang bera
readmore บทที่ 4 SIAPA PELAKUNYA
Dayat tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan hatinya saat semua orang yang hadir menggodanya. Begitu
readmore บทที่ 5 MENCURIGAI PAK AMIR
Pertanyaan itu mulai merayapi kepala warga kampung. Sikap waspada takut terjadi sesuatu, otomatis ad
readmore บทที่ 6 WISAKA, AWANG DAN BARSHI
Wisaka memasuki rumah dengan ragu, hatinya sesungguhnya kebat-kebit, takut kalau ternyata Pak Amir m
readmore บทที่ 7 PERJALANAN WISAKA
Wisaka mempelajari makhluk itu dari raganya yang menyerupai binatang, mencoba mencari kelemahan bina
readmore บทที่ 8 PEREMPUAN-PEREMPUAN SILUMAN
Mata yang begitu tajam dan bersinar di kegelapan. Seperti bernafsu sekali ingin memangsa Wisaka. Per
readmore บทที่ 9 PEREMPUAN-PEREMPUAN SILUMAN 2
"Apakah Bapak melihat Onet, monyet yang menyertaiku?" tanya Wisaka. "Panggil aku Pak Ali. Aku tidak m
readmore บทที่ 10 PERNIKAHAN WISAKA
"Leli, tidakkah kamu merasakan keanehan? Mengapa kita selalu kembali ke tempat yang sama, kau tahu a
readmore บทที่ 11 LELI HAMIL
"Mengapa aku bisa sebodoh ini, mengapa semua bisa terjadi?" Hati Wisaka bertanya-tanya. Sementara Le
readmore บทที่ 12 MELAWAN PERAMPOK
Wisaka menguatkan hatinya untuk pergi malam ini juga. Leli memandangi suaminya dengan pilu. Air mata
readmore บทที่ 13 FARUQ
"Tujuan kita ternyata sama, aku juga berniat ke tempat itu," kata Wisaka. Faruq kaget sekaligus meras
readmore บทที่ 14 KITAB JATUH KE TANGAN PERAMPOK
"Kang!" "Kang Wisaka, woii!" Faruq berteriak-teriak. Setelah jauh dari gua, dia berhenti sejenak, ber
readmore บทที่ 15 TERSESAT DI HUTAN SANCANG
Wisaka berlari dengan cepat, sementara Faruq turut berlari sesaat setelah bengong melihat perampok i
readmore บทที่ 16 LELUHUR WISAKA
"Ya, apakah Nenekmu tidak bercerita tentang Eyang Buyutmu?" tanya Kakek yang berjuluk kuncen atau ju
readmore บทที่ 17 AJIAN SEGARA MACAN
Sepasang mata itu tiba-tiba menjauh ketakutan, lari terbirit-birit. Ia melihat sinar lebih terang da
readmore บทที่ 18 CEMPAKA MENJADI KORBAN
Cempaka memperhatikan bayangan itu. Sosoknya seperti Wisaka. Lama dia perhatikan, tapi sosok itu tid
readmore บทที่ 19 TERTUDUH LAGI
Pak Amir berusaha menghindari serangan orang yang mirip Wisaka itu. Cempaka mengkeret tak berdaya da
readmore บทที่ 20 KEKUATAN BULAN PURNAMA
"Aku gak tahu, Ceu," kata Ceu Entin. Mereka berbisik-bisik dengan sangat lirih, takut orang lain mend
readmore บทที่ 21 BINATANG MISTERIUS
Dalam perjalanannya, Wisaka menyusuri jalan kecil yang berbatu-batu besar. Kadangkala terlihat seper
readmore บทที่ 22 SELENDANG KUNTILANAK
Mata merah itu mengawasi dari kejauhan. Rambut panjangnya tergerai awut-awutan. Dengan kelopak matan
readmore บทที่ 23 SELENDANG KUNTILANAK 2
"Sialan, kau!" seru Wisaka kepada Faruq. "Ahahaha ... hahaha." Faruq tertawa sambil menunjuk kuntilan
readmore บทที่ 24 GUA MISTERIUS
Kuntilanak itu memandang Wisaka. Sorot matanya menyiratkan kebingungan. Ia nampak gelisah. Mungkin k
readmore บทที่ 25 JURUS KIJANG MENEMBUS KABUT
"Ini ukiran huruf sunda kuno," jawab Wisaka. "Coba lihat ini, Kang! Banyak gambar," seru Faruq. Wisak
readmore บทที่ 26 WISAKA MATI?
Wisaka kaget mendengarnya, dia segera bangun dan duduk sambil menoleh ke kiri-kanan. Pemuda itu meli
readmore บทที่ 27 GODAAN
"Tampakkan wujudmu!" seru Wisaka. Suara tawa itu semakin nyaring. Wisaka kembali melihat Eyang Astam
readmore บทที่ 28 JURUS MATAHARI TERBENAM
Harimau itu mendekati Faruq, bersiap untuk menerkamnya. Faruq gemetar, dia memejamkan matanya menung
readmore บทที่ 29 DEWI KEMATIAN
"Berani-beraninya kau menurunkan ilmu itu tanpa seizinku!" teriaknya marah. Nenek yang berjuluk Dewi
readmore บทที่ 30 GAYATRI
Wisaka memandang ekspresi Eyang Astamaya yang sedang melihat jauh ke depan. Entah apa yang dilihatny
readmore บทที่ 31 PENDEKAR SETAN TOPENG MERAH
Astamaya menundukkan kepalanya. Dia merasa bingung karena sesungguhnya tidak mencintai Gayatri, hany
readmore บทที่ 32 GAYATRI TEWAS
"Banyak mulut kau, Orang Tua!" teriak Setan Topeng Merah menyembunyikan rasa kagetnya. "Rasakan ini!
readmore บทที่ 33 BERTEMU DEWI KEMATIAN
Gayatri menutup matanya untuk selamanya. Astamaya mengguncang-guncang badan Gayatri. Secara tidak se
readmore บทที่ 34 TEROR HANTU TANPA KEPALA
Eyang Astamaya melihat ke arah Wisaka yang tengah memandangnya. Matanya menyiratkan tanda tanya. Eya
readmore บทที่ 35 TEROR HANTU TANPA KEPALA 2
Wisaka berjanji bahwa dia akan menolong hantu tanpa kepala itu. "Katakan, apa maumu?" "Aku hanya mint
readmore บทที่ 36 TEROR HANTU TANPA KEPALA 3
Bab 36 TEROR HANTU TANPA KEPALA 3 "Iya nih, Kang, cuacanya dingin sekali," jawab gadis itu sambil meng
readmore บทที่ 37 MENGUBURKAN KORBAN
"Ada apa?" tanya Wisaka sambil mendekat. "Itu ...." Faruq menunjuk sesuatu. "Ooh, sarang ular," kata W
readmore บทที่ 38 PESTA MAKHLUK HALUS
Bab 38 PESTA MAHLUK HALUS Wisaka merasa ada seseorang yang membuntutinya, bahkan mungkin beberapa oran
readmore บทที่ 39 KAMPUNG SILUMAN
"Sepertinya, ini bukan hutan saat kita bertemu dengan orang asing yang minta ayam itu," kata Wisaka.
readmore บทที่ 40 HANTU SAPU
Wisaka memperhatikan dan bertanya kepada dirinya sendiri. Mereka dengan cepat mendapat padi berkarun
readmore บทที่ 41 KOPI HITAM
Wisaka mengelabui hantu tersebut. "Ini!" Wisaka memberikan sesuatu. Hantu itu mengulurkan tangannya,
readmore บทที่ 42 PADEPOKAN KYAI ABDULLAH
"Bangun ... bangun, Kang," kata Faruq sambil mengguncangkan tubuh Wisaka. Rupanya dia terbangun kare
readmore บทที่ 43 MENCARI PUSAKA
Wisaka dan Faruq berpandangan. Wisaka tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Kyai Abdullah tentang 's
readmore บทที่ 44 MENCARI PUSAKA 2
Orang itu memakai baju hitam dengan celana panjang komprang. Ikat kepala serta penutup muka serba hi
readmore บทที่ 45 DITELAN ULAR
Wisaka teringat kembali dengan mimpinya, ah ... apa memang itu bisa disebut mimpi. Rasanya seperti n
readmore บทที่ 46 PULANG
Badan Wisaka meluncur tidak dapat tertahan lagi. Bruuuk. Pemuda itu dimuntahkan oleh ular, Wisaka terp
readmore บทที่ 47 HANTU LIDAH MERAH
"Itu bukan iblis yang kita cari," kata Wisaka sambil menggeleng. "Kalau bukan, siapakah dia?" tanya F
readmore บทที่ 48 MISTERI PAK AMIR
Wisaka memandang nanar orang yang baru datang. Dia yakin sekali bahwa itu adalah Pak Amir. Wisaka in
readmore บทที่ 49 SEKAR AYU
Faruq tersadar dari hipnotis Pak Amir. Dia tergagap-gagap begitu melihat Wisaka, kemudian menunjuk k
readmore บทที่ 50 RUMAH DI UJUNG KAMPUNG
"Baiklah, waktu itu aku di goa sedang bersemedi. Aku bertemu dengan roh Eyang Astamaya, beliau menga
readmore บทที่ 51 FITNAH
Wisaka melongok ke dalam rumah. Faruq semakin penasaran, rumah siapakah ini sebenarnya? Mengapa Wisa
readmore บทที่ 52 AMARAH WARGA
"Cempaka, keluarlah, Nak," suruh Abahnya. Cempaka makin bingung, dia yang merasa malu dengan keadaan
readmore บทที่ 53 CEMPAKA DICULIK
Warga yang marah mengamuk dengan membakar rumah Pak Amir. Seandainya Pak Amir ada, tentu dia tidak a
readmore บทที่ 54 BIRAHI BERDARAH
"Tunggu ... tunggu, manusia laknat!" seru Wisaka berulang-ulang. Sayang, Wisaka kalah cepat, bayangan
readmore บทที่ 55 KEMATIAN PENGANTIN LAGI
Usman semakin asyik dengan perempuan yang dia kira Ningsih. Andai saja dia tahu, tidak jauh dari tem
readmore บทที่ 56 TEWAS
Terlihat oleh Wisaka Faruq membantunya menghantam perempuan jadi-jadian tersebut. Binatang itu menye
readmore บทที่ 57 HASRAT LELAKI TUA BERUJUNG PETAKA
Wisaka berteriak marah kepada Faruq yang baru datang. Tentu saja Faruq heran, bukankah Pak Amir seku
readmore บทที่ 58 IBLIS LEMBAH PERAWAN
"Dia ... dia ... berhasil melarikan diri," kata Wisaka. "Apa!" seru warga berbarengan. Wajah-wajah ce
readmore บทที่ 59 IBLIS TENGKORAK DARI LEMBAH PERAWAN
IBLIS TENGKORAK DARI LEMBAH PERAWAN Iblis itu tertawa melihat mata Rima yang semakin sayu. Sesaat lel
readmore บทที่ 60 ILMU PELET PELINTIR LEUNCA
Sapto ditarik oleh arwah Rima. Rima menyeret Sapto kembali ke gua. Lelaki itu terjengkang ke belaka
readmore บทที่ 61 PEMBALASAN IBLIS TENGKORAK
Begitu melihat wajah lelaki itu, arwah jelmaan Rima begitu berang. Mukanya berubah ganas. Tangannya
readmore บทที่ 62 MISTERI PENGUASA TUBUH PERAWAN
Iblis Tengkorak Lembah Perawan tertawa terbahak-bahak melihat Sapto yang kerepotan dengan ganasnya s
readmore บทที่ 63 ARWAH BERBAJU MERAH
Sapto keluar ruangan, bermaksud mencari tempat untuk tidur malam ini. Setelah malam yang melelahkan
readmore บทที่ 64 RITUAL DI MALAM BULAN PURNAMA
Lelaki itu meraih tubuh di hadapannya, kemudian menaruh di pundaknya. Tanpa lelaki itu sadari, tanga
readmore บทที่ 65 PERGANTIAN JIWA
Bergegas Sapto melakukan apa yang diminta oleh junjungannya. Dia melangkah ke dalam ruangan di mana
readmore บทที่ 66 BENANG KUSUT
Cempaka yang berada di raga Rima ambruk di pelukan Sapto. Lelaki itu kebingungan dengan keadaan Cemp
readmore บทที่ 67 DANAU ASMARA
Kematian Sapto membuat Kuntilanak Baju Merah merasa bersalah. Pikirannya tidak sampai kalau Sapto ad
readmore บทที่ 68 PENCULIKAN
"Hiks ... hiks ... hiks," Kuntilanak Merah menangis. "Wahai, ada apa?" tanya Anjani. Dia kemudian me
readmore บทที่ 69 AJIAN MENUTUP TIRAI
Setelah berlari cukup jauh kedua perempuan itu berhenti sejenak. Keringat mengucur bukan saja karena
readmore บทที่ 70 PESONA SI BAJU MERAH
Seharian Wisaka dan Faruq serta Jaka dan Onet, mengubek-ubek hutan mencari Mayang. Namun, Mayang bes
readmore บทที่ 71 CANTAKA
Pemuda itu menjerit saat semua darah di tubuhnya berlomba mengalir ke lehernya. Perempuan itu menyer
readmore บทที่ 72 RENCANA CANTAKA
"Aku hanya inginkan dia," jawab Cantaka sambil senyum-senyum. Dia punya rencana dalam hatinya. Renca
readmore บทที่ 73 TUMBAL PERAWAN
"Namaku ... namaku Supiyah, Kang," kata gadis itu. dia menundukkan kepalanya, pipinya masih menyembu
readmore บทที่ 74 SATU PERMINTAAN
Iblis Tengkorak rupanya sudah tidak sabar lagi. Saat menengadah ke langit, terlihat bulan semakin co
readmore บทที่ 75 JADI PENGANTIN
Muka Faruq pucat pasi, badannya gemetar. dia takut warga telah salah paham kepadanya. Dikira penculi
readmore บทที่ 76 TERJEBAK PENGANTIN YANG SALAH
Supiyah memancing Faruq dengan serangan-serangan liar yang membuat Faruq terlena. Pemuda ting-ting i
readmore บทที่ 77 BERBADAN DUA?
Saat semua penutup tubuh Faruq hampir terlepas, tiba-tiba sebuah suitan keras terdengar. Wanita itu
readmore บทที่ 78 SAYEMBARA WANITA BERCADAR HITAM
"Ih ... kok hamil sih," jawab Supiyah sambil cemberut. "Tadi kau bilang, berbadan dua, artinya ya ham
readmore บทที่ 79 PENDEKAR PEMBURU IBLIS
Entoh menggeleng. Pemuda itu memang melihat Wawan temannya mengobrol dengan wanita bercadar, tetapi
readmore บทที่ 80 ADA APA DENGAN CANTAKA
"Aku adalah Pendekar Pemburu Iblis," jawab pemuda itu. "Bagus sekali julukanmu, semoga beruntung," ka
readmore บทที่ 81 HADIAH SAYEMBARA YANG MISTERIUS
Wisaka mengguncang-guncang tubuh Cantaka. Anak itu bergeming, Wisaka semakin panik. Diperiksanya sel
readmore บทที่ 82 PENARI ULAR
Wisaka berkata sambil menarik tangan musuhnya itu. Dia membantunya berdiri. "Ambil hadiahnya ... ambi
readmore บทที่ 83 RAHASIA SEKAR AYU
Gadis itu dibantu temannya membawa jenazah Pendekar Pemburu Iblis. Mereka berpandangan satu sama lai
readmore บทที่ 84 RAHASIA TERKUAK
Dengan diam-diam Onet mengikuti gadis berbaju serba hitam itu. Wisaka dan Cantaka mengikuti sambil s
readmore บทที่ 85 SAYEMBARA KHUSUS PERJAKA
Wisaka berseru memanggil wanita bercadar kuning. Namun, wanita itu terus melesat. Pendekar Pemburu I
readmore บทที่ 86 PERTARUNGAN ANTAR WANITA BERCADAR
Wisaka heran dengan persyaratan lomba seperti begitu. Untuk sesaat dia tak bisa menjawab. "Pertandin
readmore บทที่ 87 BERSEKONGKOL
"Wahai, kau rupanya," kata Anjani alias Wanita Bercadar Kuning. "Ya, aku menyelamatmu karena suatu ur
readmore บทที่ 88 GADIS PELAYAN
"Siapa, wahai?" tanya Anjani. Tetap saja kata wahai belum bisa dihilangkan. "Gayatri," jawab Wisaka s
readmore บทที่ 89 MENCARI CEMPAKA
Cempaka yang dibawa panitia penyelenggara sayembara, cepat-cepat diserahkan kepada Iblis Tengkorak s
readmore บทที่ 90 KEMARAHAN IBLIS TENGKORAK
Wisaka memperhatikan pintu yang bergetar tersebut, pintu itu terbuat dari batu. "Cempaka ... Cempaka
readmore บทที่ 91 ARWAH GAYATRI
Wanita dengan pakaian ala pendekar China dan bercadar ungu itu berjalan biasa seolah-olah tidak dala
readmore บทที่ 92 ANGGINI
Rima, alias Kuntilanak Merah marah kepada gadis tumbal. Dirinya sudah merasa baik tetapi masih dirag
readmore บทที่ 93 MISTERI LIONTIN GIOK
"Bagus sekali namamu, Nak," kata Wisaka. "Terima kasih, Paman," ujar Anggini. "Perkenalkan ini, Cantak
readmore บทที่ 94 KISAH EYANG GAYATRI
"Siapakah, kau?" Sebuah suara membentak Cantaka. Tentu saja pemuda itu sangat kaget, tak mungkin May
readmore บทที่ 95 ALASAN DENDAM DEWI KEMATIAN
Eyang Gayatri menceritakan kisah pilunya dulu bersama Eyang Astamaya yang tidak mencintainya. Tentu
readmore บทที่ 96 RENCANA PERTEMUAN
"Ibu." Anggini menghambur ke arah ibunya. Wisaka terpana dengan pemandangan di depannya itu. Apalagi
readmore บทที่ 97 UNDANGAN
Cantaka terpaku di tempatnya berdiri. Sinar putih itu begitu menyilaukan mata. Dia mencoba melindung
readmore บทที่ 98 PENASARAN
"Entahlah, dia bilang seperti itu," kata Iblis Tengkorak. "Keparat itu selalu mengganggu kesenangank
readmore บทที่ 99 MENYEBAR UNDANGAN
"Kau yang siapa? Berani membuat keonaran di sini?" tanya Wisaka. "Aku Aji, mau menuntut balas kepada
readmore บทที่ 100 MACAN JADI-JADIAN
Wisaka bingung mesti bagaimana menjelaskan? Akhirnya dia menceritakan dari awal tragedi yang menimpa
readmore บทที่ 101 DEWI BUNGA PERSIK
Bayangan hitam itu ternyata pendekar kumbang hitam. Dia tidak terima adanya kecurangan dalam pertaru
readmore บทที่ 102 MAKHLUK JADI-JADIAN
"Atas dasar apa kau menuduhku sebagai Dewi Bunga Persik?" tanya Cempaka. "Kau pikir aku bodoh, hah, s
readmore บทที่ 103 RITUAL PENUKARAN RAGA
Makhluk yang dipanggil Awang itu mendekat ke arah Wisaka. Berdiri sejajar bersama Cempaka. Hari sema
readmore บทที่ 104 PERNIKAHAN WISAKA DAN CEMPAKA
Rupanya Eyang Gayatri sudah menaruh roh sepasang iblis itu ke dalam raga kelinci. Mengurungnya di al
readmore บทที่ 105 SEPASANG IBLIS DARI TIMUR
Sepasang siluman itu melayang keluar dari gerbang Negeri Bunga Persik. Mereka berkelana mencari raga
readmore บทที่ 106 PENDEKAR BERSYAIR
Jaka bangkit dari tidurnya, dia duduk di dahan pohon sambil mengamati sekitar. Suara halus itu mengg
readmore บทที่ 107 ANGGINI DICULIK
Jaka memperhatikan Dialin yang berkelebat cepat meninggalkannya. Heran sendiri, padahal wajahnya tid
readmore บทที่ 108 DISEKAP ALIYA
Jaka menghadik Aliya yang sudah kurang ajar kepadanya. Dia belum tahu dengan siapa berhadapan. Jaka
readmore บทที่ 109 RENCANA
Jaka bangkit dari tidurnya, duduk di dahan sambil memperhatikan jalan. Bayangan hitam itu begitu cep
readmore บทที่ 110 MENJADI CALON TUMBAL
Semua kaget dengan pernyataan Wisaka. Besok malam gadis itu harus menjadi umpan Sepasang Iblis dari
readmore บทที่ 111 SIASAT LICIK SUMINAR
Suminar bergerak diam-diam. Dia mulai menjamah Anggara. Lidahnya perlahan-lahan menjulur-julur kelua
readmore บทที่ 112 SUMINAR TEWAS
Jaka dan Anggara tengah terpesona, mereka melihat kehebatan makhluk yang bernama Suminar. Namun Jaka
readmore บทที่ 113 SEMUA BERAKHIR
Anggini tidak menyangka Eyang Gayatri sampai turun untuk membasmi para iblis ini. "Anggini, lama tida
readmore
best sangat😍😍😍😍😍
8h
0bagus
9d
0bang udah nih tapi tar di kasih akun kan
12d
0ok good
28/02
0Bagus banget ceritanya
05/01
0ceritanya bagus & bikin penasaran utk tahu kekanjutannya
31/03/2023
0yees
04/03/2023
0nice
24/02/2023
0bagus
15/02/2023
0isi novelnya keren
12/02/2023
0