logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Bab 2 Kilas Kehidupan

Setelah acara tahunan selesai, mereka semua kemudian membersihkan sisa-sisa acara tersebut tidak terkecuali dengan Marchell. Pada ke esokan paginya, di kampus mereka semua menjalani hari seperti biasaya seakan tidak terjadi apa-apa. Mereka yang berada di sana kemudian membagikan beberapa hadiah dengan tujuan sebagai ucapan terimakasih. Di tempat yang berbeda di sebuah ruangan yang terdapat di sana, seorang gadis bersama dengan teman-temannya sedang asik membicarakan sesuatu. Mereka terdengar sampai keluar dan bahkan suaranya nyaring sekali. Kali ini Marchell melewati ruagan tersebut dan kemudian merasa risih di buatnya. Marchell kemudian bertemu dengan Arron dan mereka pun mulai mengobrol di tempat yang lain bersama dengan temannya.
“Arron, kau bagaimana kabarmu?” ucap Marchell
“Aku baik-baik saja. Maaf karena sebelumnya aku hanya membuat kalian terhambat,” ucap Arron
“Tidak masalah. Lagi pula masih ada banyak waktu,” ucap Ethan
“Ya. Kita bisa saja bersiap kapan pun jika memungkinkan,” sahut Marchell
“Baiklah kalau begitu.”
“Oh iya. Apa terjadi sesuatu?” tanya Marchell kepada Arron
“Hanya masalah pribadi.”
“Oh, baiklah.”
“Kau mau bergabung dengan kami malam ini?” ucap Ethan
“Memangnya kalian mau pergi kemana?”
“Ke club ke mana lagi?”
“Okay.”
Mereka kemudian terus mengobrol sampai akhirnya ada panggilan bahwa kelas akan segera di mulai. Karena itu mereka mulai bergegas menuju ke suatu ruangan kelas. Tepat ketika memasuki tempat itu, rupanya profesor sudah ada di sana dan mereka semua kemudian duduk di kursi dan mulai mengikuti kelas. Kelas yang berlangsung selama 2 jam itu kemudian terlewati tanpa hambatan sedikit pun. Setelah kelas selesai, mereka semua kemudian mengumungkan sesuatu mengenai liburan musim panas. Semua orang yang mendengar itu kemudian mereka mulai berbicara mengenail itu satu sama lain. Ethan yang kemudian menepuk pundak Marchell dan mereka berdua langsung bertanya kepada Arron mengenai rencana mereka musim panas nanti. Arron kemudian mengatakan sesuatu kepada mereka berdua yang sepertinya sudah tidak sabar mendengar ucapan darinya.
“Bagaimana kalau sedikit petualangan? Pergi ke gunung misalnya?” ucap Arron kepada mereka berdua
“Kedengarannya menyenangkan,” sahut Marchell
“Aku juga punya usulan.”
“Apa?”
“Ku dengar ada sebuah pulau misterius yang membuat semua orang penasaran dan mereka datang ke sana. Bagaimana kalau kita juga pergi ke sana?”
“Pulau?”
“Benar. sepertinya itu terletak di semenajung tenggara bagian Green Hill.”
“Kau yakin dengan itu?”
“Ya. Tentu saja. Aku sudah beberapa kali membuka forum internet yang membahas itu dan mereka semua memberikan ulasan yang bagus. Jadi apa yang perlu di ragukan lagi?”
“Memang pergi ke tempat yang menarik seperti itu rasanya akan sedikit berbeda. Bagaimana menurutmu Marchell?”
“Iya. Aku setuju saja.”
“Okay. Dengan begini sudah di putuskan.”
“Tapi, apa hanya kita bertiga?”
“Oh tentu tidak. Aku akan mencoba mengajak anak club menggambar untuk ikut,” sahut Ethan
“Apa? sejak kapan kau bergabung dengan mereka?” tanya Arron
“Sebenarnya, itu sudah lama. Hanya saja aku tidak pernah mengatakan kepada kalian sebelumnya.”
“Iya. Tidak masalah. Lagi pula itu bukan urusanku,” sahut Marchell
“Kau jahat sekali.”
“Oh iya, bagaimana dengan penelitiannya?”
“Ku rasa kita akan menemukan banyak bahan ketika liburan nanti,” ucap Ethan
“Ide yang bagus.”
“Ya. Ku rasa itu tidak akan terlihat buruk.”
“Kau benar. dan lagi ini akan menjadi hal spektakuler,” ucap Ethan dengan bersemangat
“Jangan membual. Paling kalian hanya akan membuat sesuatu yang konyol,” ucap Arnette yang tiba-tiba datang menghampiri mereka bertiga.
“Kau tumben sendirian. Di mana temanmu?” tanya Marchell kepada Arnette
“Mereka pergi tanpa diriku.”
“Wow kasihan sekali.”
“Berisik,” ucap Arnette dengan kesal
“Sepertinya mereka tidak menyukaimu tuh,” sahut Ethan yang meledek Arnette.
“Mana mungkin. Jangan membual.”
“Hey, jika itu tidak benar, untuk apa kau di tinggalkan sendiri?”
“Aku tidak ingin pergi saja. Kenapa kalian mengatakan kata-kata aneh begitu. Menyebalkan saja,” ucap Arnette yang kemudian pergi meninggalkan mereka bertiga di sana.
“Wah tempramennya mengagumkan.”
“Dasar perempuan.”
“Sudahlah.”
Arenette yang kemudian meninggalkan mereka, kini dirinya pergi ke atap. Ketika sudah sampai di atap, dirinya melihat ke arah bawah dan ternyata cukup tinggi. Arnette yang hanya seorang diri itu kemudian memikirkan sesuatu. Ketika dirinya masih berada di sekolah dan menikmati hari-hari yang menyenangkan di bandingkan dengan di sini. Arnette kemudian teringat akan kejadian buruk yang menimpanya saat itu. dirinya yang masih lemah tidak berdaya harus mengahadapi penyakitnya yang kambuh. Selama menjalani pengobatan, dirinya hanya bisa berharapa akan sembuh dan hidup seperti biasanya. Sekarang ini, dirinya sudah menjadi lebih baik dan mencoba untuk menjalani kehidupannya yang normal tanpa adanya gangguan apa pun.
“Sedang apa kau di sini sendirian?” ucap seorang gadis yang datang menghampirinya dan kemudian berdiri di sampingnya. Arnette kemudian menoleh ke arahnya.
“Mencari udara segar.”
“Mereka tidak menindasmu kan?” tanya gadis itu dengan frontal
“Kau ini bicara apa? mana ada yang seperti itu.”
“Syukurlah.”
“Lalu, apa yang kau lakukan di sini?”
“Sepertimu. Mencari udara segar,” ucap gadis itu dengan senyuman di wajahnya.
“Kau ini aneh sekali.”
“Apanya?”
“Bukankah anak populer sepertimu seharusnya berada di pusat perhatian?”
“Sayangnya aku benci itu.”
“Apa kau bilang?”
“Aku sungguh menginginkan kehidupan yang nyaman, damai , sejahtera dan bahkan tidak ada stalker yang menggangguku. Tapi, itu semua hanya ilusi. Bukankah ini menyedihkan?”
“Tidak ada yang lebih menyedihkan dari seseorang yang sakit.”
“Jika itu pendapatmu, aku paham. Hanya saja, aku tidak suka diriku.”
“Kenapa?”
“Karena diriku, hidupku tidak nyaman. Tapi aku juga tidak bisa membunuhnya.”
“Jangan bicara hal-hal mengerikan seperti itu!”
“Bagiku ini tidaklah mengerikan di bandingkan dengan tidak di anggap. Kau paham maksudku kan?” sahut gadis itu dengan tatapan kosong.
“Hentikan.”
“Apa?”
“Jangan seperti itu. aku tidak mengerti apa yang kau rasakan karena itu bukan aku. Hanya saja, dari caramu berbicara itu sudah menunjukan semuanya.”
“Baiklah. Aku tidak akan bicara seperti itu lagi.”
Gadis yang ada bersama dengan Arnette tidak lain adalah teman satu jurusannya hanya berbeda kelas. Gadis itu adalah Selena Roseville. Gadis yang populer di semua kalangan karena kecantikannya. Di balik itu dirinya merupakan orang yang independen. Di mana dirinya tidak memiliki banyak teman karen menurutnya itu hanya akan merepotkan dirinya. kali ini Selena yang sedang bersama dengan Arnette di atap. Mereka sedang membicarakan mengenai kehidupan idel menurut versi masing-masing. Angin yang berhembus memberikan sebuah kesejukan di antara mereka berdua. Langit mulai memancarkan sinarnya dan kali ini mereka berdua terlihat tertawa bersama di balik indahnya panorama yang ada di pelupuk mata.
Marchell yang bersama dengan teman-temannya itu kemudian pergi dari sana pulang ke rumahnya. Di dalam rumahnya, dirinya kemudian pergi ke ruang kamar tidurnya dan di sana dirinya langsung menyalakan komputernya dan mulai bermain game di temani dengan sekaleng beer. Marchell yang sedang asik bermain game itu kemudian menerima panggilan dari seseorang.
“Halo?”
“Marchell kau sekarang ada di mana?”
“Di rumah. Ada apa?”
“Kau bisakah hari ini datang ke tempatku?”
“Apa?”
“Aku sedang sibuk dan lagi orang ini tidak pergi dari tadi.”
“Apa maksudmu?”
Panggilan tersebut kemudian tertutup. Rupanya yang menelponnya itu tidak lain adalah Ethan. Marchell yang sedang bermain game itu kemudian menghentikan permainannya dan sekarang dirinya pergi ke tempat Ethan berada. Ethan yang sedang bekerja paruh waktu di sebuah cafe, dirinya di kejutkan oleh seseorang yang dari tadi membuat kekacauan di sana. Dan lagi orang tersebut tidak kunjung pergi dari tempat tersebut. Marchell kemudian datang ke sana dan membantunya. Karena hari ini hanya Ethan seorang yang bekerja di sana. Orang itu kemudian melihat sekeliling dan setelahnya akhirnya pergi. Ethan yang masih melayani pelanggan membuatnya harus kerepotan dan untungnya Marchell datang membantunya. Pelanggan yang datang lumayan banyak selain itu orang aneh tadi sebelumnya membuat kekacauan sehingga membuat Ethan merasa frustrasi di buatnya.
Begitu kepanikan itu berakhir, Ethan dan Marchell kemudian pergi dari tempat tersebut dan mereka langsung pergi ke club karena terlanjur stres. Sesampainya di sana, rupanya tidak perlu menunggu waktu lama. Arron juga datang ke sana bersamaan setelah mereka sampai. Suasannya terlihat ramai dan mereka bertiga kemudian memasuki sebuah ruangan yang kosong dan tidak lama kemudian pelayan club membawakan beberapa minuman kepada mereka yang sedang duduk di dalam ruangan tersebut. Untuk menghilangkan frustrasi mereka semua minum-minum sampai larut malam. Ketika mereka sedang minum-minum di dalam ruangan tersebut, rupanya ketika Marchell hendak ke toilet dirinya melihat beberapa orang sedang membuat keributan. Perkelahian terjadi di lantai pertama dan membuat mereka yang ada di sana merasa panik akan hal itu. perkelahian tersebut berlangsung lama dan beberapa di antara mereka ada yang terluka dan itu membuat orang yang ada di sana merasa ketakutan. Marchell yang melihat dari atas dirinya dengan tenang menonton perkelahian tersebut.
“Apa-apaan itu?” gumam Marchell yang kemudian melihatnya.
Ketika itu, pihak keamanan club kemudian mengamankan mereka dan akhirnya semua orang merasa lega. Marchell kemudian pergi ke dalam ruangan tadi dan akan menemui teman-temannya. Rupanya begitu dirinya membuka pintu tersebut, teman-temannya sudah tidak sadarkan diri karena pengaruh alkohol. Marchell hanya duduk dan kemudian kembali minum.
Malam ini, tepatnya di kediaman Arnette. Dirinya yang sedang berada di kamarnya kemudian membaca beberapa buku yang di sukainya. Ketika dirinya sedang membaca buku, kemudian teringat akan sesuatu dan dirinya dengan cepat memeriksanya. Rupanya ada beberapa orang di forum internet yang merekomendasikan untuk berlibur ketika musim panas nanti ke sebuah pulau misterius yang membuat sensasi yang menakjubkan. Arnette dengan cepat memeriksa beberapa ulasan yang terkait dan benar saja. Mereka memberikan ulasan yang bagus dan saat itu juga dirinya mulai tergerak. Arnette kemudian menutup bukunya dan memperhatikan gambar yang ada di dalam forum tersebut.
“Indah sekali,” gumam Arnette

Book Comment (97)

  • avatar
    BuwieKebuwie

    lumayan lah mata gw jadi sakit malah langsung pakai kacamata enak banget anjing

    17d

      0
  • avatar
    Yunitafr

    500

    17d

      0
  • avatar
    Marshel Harefa

    kerja bagus

    17d

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters