logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Bab 5 Pengusiran Hantu

Di hari yang cerah ini tepatnya di sebuah rumah sakit yang ada di kota tersebut. Daniel di bawa oleh ambulan menuju ke sana dan kini sudah sampai di ruangan pusat medis. Dokter dan beberapa suster membawanya ke ruangan operasi untuk menjalankan operasi kecil karena pembuluh darahnya yang terdapat di punggungnya pecah ketika jatuh di gunung. Temannya menunggunya di luar ruangan dengan wajah yang terlihat khawatir. Di sana, dokter mulai menjalankan prosedur operasi. Pembedahan berjalan dengan lancar sampai akhirnya Daniel sudah di pindahkan ke ruang rawat inap. Di dalam ruangan tersebut terlihat dirinya yang sedang berbaring lemah tidak sadarkan diri. Temannya yang merasa khawatir itu kemudian datang menemui dokter dan mengatakan kondisinya.
“Dok, bagaimana dengan kondisinya? Apakah bisa di selamatkan?” ucap temannya yang dengan panik.
“Kondisinya untuk saat ini masih belum ada perkembangan. Pembedahan berjalan dengan lancar anda tidak perlu khawatir.”
“Kapan Daniel akan sadar?”
“Sepenuhnya tinggal menunggu waktu. Saya permisi dulu.”
“Iya dokter.”
‘Bagaimana ini,’ batin temannya Daniel
Saat ini Daniel tengah di rawat di rumah sakit dan tidak lama kemudian seseorang menelpon temannya dan mengatakan sesuatu kepadanya hingga membuatnya terkejut. Kali ini di sebuah tempat yang merupakan pemakaman umum di pusat kota. Sekumpulan orang yang melakukan festival tersebut kini mereka berada di sana dan melakukan doa untuk orang yang sudah mati. Mereka terlihat tenang dan sebagian orang yang melihat mereka ada di sana membuat merasa heran dengan apa yang mereka lakukan. Tidak lama kemudian, seorang gadis bermbut hitam bermata emas itu kemudian pergi dari perkumpulan menuju ke suatu tempat. Kali ini dirinya berada di dalam kediamannya dan kemudian melepaskan topi yang di pakai olehnya lalu duduk di kursi sambil meminum segelas wine. Perempuan tersebut menatap ke arah jendela dan saat itu juga datang seorang pria yang membawa sebuah koper memasuki ruangannya dan kemudian mereka saling berhadapan.
“Permisi,” ucap pria tersebut.
“Masuklah. Silahkan duduk.”
“Ah, iya.”
“Apa yang bisa ku bantu?” tanya perempuan tersebut kepada pria tua yang ada di hadapannya.
“Begini, di gedung tempat bisnis saya. Di sana seseorang melihat sosok hantu dan membuatnya merasa ketakutan. Setiap harinya setiap malam sosok itu selalu muncul dan nyaris membunuhnya. Karena itu lah saya meminta bantuan anda untuk mengusirnya. Dengan begitu bisnis saya...”
“Saya paham dengan apa yang anda maksud.”
“Kalau begitu mohon bantuannya.”
“Bisa kau ceritakan lebih jelasnya?”
“Ah, tentu saja.”
Pria tersebut kemudian menceritakan sososk hantu yang mendiami tempat tersebut dan membuat orang yang bekerja dinas malam di sana melihat wujudnya. Setiap orang yang melihat wujudnya ketakutan dan nyaris terbunuh. Tidak lama setelahnya, seorang wanita tua yang tidak lain adalah istrinya melihat sosok itu dan membuatnya nyaris kehilangan nyawanya. penjelasan yang di ucapkan pria tersebut terdengar begitu jelas dan semua itu mengarah kepada satu hal yang sangat jelas. Arwah yang bergentayangan yang menjadi roh jahat dan berniat untuk membalaskan dendam bersemayam di gedung tersebut. Pria itu kemudian pergi dari kediaman perempuan itu dan sebelumnya menawarkan harga yang tinggi agar membantunya. Koper yang ada di hadapan perempuan tersebut ketika di buka ternyata berisi banyak sekali uang sebagai jaminan untuk membantunya.
“Cerdas juga,” gumam perempuan tersebut.
Tidak terasa hari ini Rebecca sudah selesai bekerja paruh waktu. Malam ini dirinya memutuskan untuk pulang ke rumahnya yang ada di sebuah apartemen. Dirinya bergegas dari tempat kerjanya dan kemudian seseorang menghubunginya. Rebecca dengan cepat mengangkat panggilan tersebut.
“Halo?” ucap Rebecca.
“Halo, Rebecca apa sekarang kau ada waktu?”
“Iya. Tentu saja.”
“Bagaimana kalau pergi ke tempat BBQ aku akan menunggu di sana datanglah.”
“Okay. Aku akan ke sana sekarang.”
Rebecca kemudian pergi dengan cepat dan dirinya tidak terasa sudah sampai di depan tempat makan tersebut. Di sana, rupanya temannya yang bernama Kylla sudah ada di sana dan ternyata dirinya juga sudah memesan makanan. Mereka berdua kemudian mengobrol sambil menunggu makanannya datang.
“Bagaimana dengan pekerjaanmu?” tanya Kylla kepada Rebecca dengan penasaran.
“Masih berjalan dengan baik seperti biasanya. Lalu bagaimana dengan kau? Ku dengar sekarang kau pindah rumah apa itu benar?”
“Iya. Karena sekarang aku tidak bekerja di sana lagi.”
“Lalu, bagaimana dengan kuliahmu? Apa itu tidak masalah?”
“Kalau soal itu, jangan khawatir aku masih bisa mengatasinya dan lagi aku sudah menyiapkan konsekuensinya jadi tidak ada masalah.”
“Wow, kau masih seperti biasanya. Aku jadi iri.”
“Kau sudah menjalani praktik?”
“Ya. Kemarin.”
“Bagaimana hasilnya?”
“Tentu saja berjalan dengan lancar.”
“Wow selamat.”
“Terimakasih.”
Pesanan yang mereka pesan akhirnya datang. sekarang mereka berdua sedang menikmati daging panggang yang ada di depan mereka. Dan tidak lupa juga dengan beberapa kaleng beer yang ada di atas meja mereka. Rasanya menyenangkan menghabiskan waktu dengan mengadakan BBQ di tempat tersebut. Tidak terasa waktu sudah menunjukan tengah malam. Rebecca dan temannya itu pun kemudian berpisah karena beda arah jalan pulang. Rebecca pulang sendirian seperti biasanya. Kali ini dirinya berjalan melewati tempat itu dan dirinya kemudian melihat seorang pria yang sedang duduk di kursi taman sambil meminum beer. Rebecca melewati orang tersebut dan kemudian dirinya sampai di apartemennya. Dengan cepat membuka pintu apartemen dan memasuki rumahnya. Sementara di rumah sakit, Daniel masih tertidur dan di dalam mimpinya dirinya melihat seseorang yang berjalan bersama dengannya lalu tidak lama kemudian orang tersebut mendorongnya ke arah tebing. Dirinya kemudian jatuh ke bawah lalu tidak lama setelahnya Daniel bangun dari tidurnya. Begitu dirinya membuka mata. Wajahnya terlihat bingung dengan melirik ke arah sekitar dan dirinya baru sadar jika ini adalah rumah sakit.
“Apa? bagaimana aku berada di tempat ini?” gumam Daniel.
Saat itu, dirinya mencoba untuk duduk namun masih terasa sakit dan dari sana lah dirinya mulai mengingat apa yang sebenarnya terjadi kepada dirinya hari ini. Daniel ingat bahwa dirinya saat turun dari gunung bersama dengan temannya. Sialnya dirinya terpeleset dan jatuh ke bawah. Tubuhnya saat itu terasa sakit dan sulit sekali untuk di gerakan sehingga temannya memanggil bantuan. Begitu bantuan datang, dirinya sudah tidak kuasa menahan rasa sakit hingga akhirnya tidak sadarkan diri begitu di bawa oleh tim penyelamat dan membawanya dengan ambulan menuju ke rumah sakit. Daniel kemudian menghembuskan nafas panjang kemudian memikirkan sesuatu. Dirinya yang tadinya datang untuk berlibur namun ini lah yang terjadi kepadanya dan membuatnya merasa kesal akan hari ini. Daniel kemudian tidur untuk beristirahat.
Kali ini, di suatu tempat yang berbeda tepatnya di sebuah gedung yang sebelumnya di nyatakan berhantu. Seorang penjaga yang ada di gedung tersebut pergi ke lantai tiga di sana, suasananya terasa mencekram dan begitu dirinya berjalan menyusuri sebuah koridor di lorong terdapat seorang wanita dengan tubuh yang di penuhi luka menatap ke arah petugas tersebut dan kemudian membuatnya ketakutan. Petugas tersebut berlari dengan cepat sambil berteriak minta tolong hingga akhirnya petugas itu berada di lobi dan berpapasan dengan perempuan paranormal tersebut. Petugas itu kemudian memohon kepadanya agar menyelamatkan nyawanya dan dengan ketakutan petugas tersebut mengatakan sesuatu kepadanya.
“Tolong. Di sana ada hantu, ini sungguhan,” ucap petugas tersebut dengan nafas yang sesak menahan rasa takut.
“Oh, baiklah.”
“Tunggu, kau akan pergi ke sana?”
“Iya, tunggu lah di tempat aman. Pastikan anda berada di tempat yang aman.”
“Iya.”
Petugas tersebut kemudian berlari menyelamatkan diri seperti apa yang di katakan oleh perempuan tersebut. Beberapa menit sebelumnya. Pemilik gedung itu menghubunginya dan memberitahukan lokasi tempatnya kepada perempuan tersebut. Dengan santai perempuan itu datang ke lokasi dan akhirnya bertemu dengan petugas yang sedang ketakutan. Persiapan yang di lakukannya sebelumnya sudah selesai dan perempuan tersebut berjalan menuju ke lantai tiga dengan menaiki lift. Sesampainya di lantai tiga. Dirinya berjalan melewati koridor dan sampailah di sebuah lorong. Rupanya gedung tersebut akan di jual. Namun karena berhantu, penjualan tersebut terkena masalah. Awalnya pemilik gedung tidak mempercayai ucapan karyawannya yang sebelumnya bekerja di tempat ini. Hingga pada suatu hari, istri pemilik gedung tersebut sedang memeriksa proferti gedung yang kemudian akan di jual olehnya. Ketika dirinya sedang melewati lorong, tiba-tiba saja melihat sosok yang mengerikan dan membuatnya ketakutan setengah mati. Sejak saat itu lah pemilik gedung mulai mempercayai kabar yang beredar dan membuatnya merasa frustrasi. Sampai akhirnya seseorang menyarankan kepada pemilik gedung itu untuk mengusir hantu tersebut dengan meminta bantuan paranormal.
“Kau yakin hantu itu akan pergi?” ucap pria tua tersebut kepada salah satu temannya di sebuah restoran tenda sambil mimum alkohol.
“Coba saja. Biasanya hantu itu akan pergi begitu memanggil paranormal. Kau yakin tidak akan mencobanya dan membiarkan gedung tersebut berhantu selamanya?”
“Tidak. Aku tidak sudi membiarkannya begitu saja.”
“Karena itu lah kau sebaiknya mencari paranormal dan memintanya untuk mengusir hantu itu.”
“Yang kau katakan ada benarnya.”
Ke esokan harinya, pria itu mulai mencari informasi ke berbagai situs internet dan bahkan mencaritahu ke orang lain. Sampai pada akhirnya, seorang wanita tua memberitahukan kepadanya bahwa ada seorang anak perempuan yang memiliki kemapuan untuk itu dan langsung memberikan alamatnya kepada pria tua tersebut dan ternyata langsung mendatangi kediamannya yang ada di distrik pusat kota bagian tenggara. Di sana terdapat sebuah gedung yang terlihat antik dan pria tersebuat langsung mendatangi tempat itu. begitu masuk, rupanya ada seorang wanita yang berpakaian rapi seperti seorang pelayan di hotel namun terlihat berkelas. Wanita itu kemudian menyuruhnya untuk mendatangi ruangan yang ada di depan tangga utama. Pria tersebut akhirnya sampai di depan sebuah ruangan yang sangat besar dan begitu memasuki ruangan tersebut di sana berdiri seorang anak perempuan yang sedang menatap ke arah jendela kaca. Saat ini perempuan itu kemudian melirik ke arah lorong yang terlihat remang-remang.

Book Comment (34)

  • avatar
    atiqahnurul ainaa

    Sakit sihir

    02/07

      0
  • avatar
    Yanii Yanii

    Rebecca

    24/05

      0
  • avatar
    OriHansss

    mantap seru

    09/05

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters