logo
logo-text

Download this book within the app

Bab 6

Di rumah key waktu makan siang key meminta izin kepada orang tuanya.
" Ma Pa key nanti malam nginep di tempat biasa boleh kan" tanya ke pada mama papanya.
" Iya boleh sama Aila dan Naya kan" tanya mama key.
" Iya ma " jawab key.
" Oo iya bang ce mau ikut nginep enggak soalnya nanti juga mau BBQ an Naya sama Aila yang nyuruh" ucap key.
" Wihh mau lah, ma pa boleh ya Cece ikut" ucap Cece memohon.
" Iya ma pa Abang juga ikut ya, biar nanti abang bisa jagain Cece sama key" ucap Rion.
" Iya Cece boleh ikut soalnya Abang juga ikut kalo abang engga iku Cece juga engga ikut" jelas papa key.
" Asikk BBQ an sama kakak ipar yu hiu" ucap Cece senang.
Melihat tingkah Cece semua keluarga hanya menggelengkan kepalanya.
_____
Disisi lain, Aila juga meminta izin.
Tok tok tok tok
Aila mengetuk pintu kamar abangnya untuk ia ajak menginap di basecamp nya.
Cklekk
" Ada apa Rev? Tanya Ravin to the point.
" Nanti malem ikut Rev nginep ya di basecamp Revi" ucap Aila.
" Enggak ah ngapa in juga abang ikut" tolak Ravin.
" Ya elah bang nanti di sana juga ada bang Rion terus juga nanti mau BBQ an. Mau ya bang" ucap Aila memohon.
" Ya udah iya, emang udah izin sama mama papa" tanya Ravin.
" Belum ini mau izin karna abang juga ikut pasti di bolehin" ucap Aila senang.
" Ya udah sana" ucap Ravin.
" Oo iya nanti sore kita otw nya jangan lupa" ucap Aila memperingatkan abangnya.
" Iya iya nanti panggil aja" ucap Ravin.
" Oke kalo gitu Rev mau ke kamar mama papa buat izin " ucap Aila sambil berjalan menuju kamar mama papanya.
Tok tok tok tok
" Ma pa" panggil Aila.
Cklekk
" Ada apa Rev" tanya mama Aila.
" Ma pa nanti malem Aila sama bang Avin mau nginep di tempat biasa boleh kan? " Tanya Aila.
" Emang mau ngapain kok nginep segala?" Tanya papa Aila.
" Besok kan hari minggu jadi mau nginep rame rame nanti juga ada bang Rion sama Cece kok terus nanti mau BBQ an, boleh kan ma pa " pinta Aila.
" Iya boleh" ucap papa Aila.
" Makasih ma pa kalo gitu Rev ke kamar dulu" ucap Aila sambil beranjak meninggalkan kamar mama papanya.
Kenapa kok perginya sore hari? Karena perjalanan yang cukup jauh selain itu untuk pembagian tugas masing masing mana yang harus di kerjakan dan siapa yang akan mengerjakan.
Karna Naya tinggal di rumah bersama pembantu jadi ia meminta izin lewat telepon. Dan orang tua Naya pun menyetujuinya.
___skip___
Sore hari pun sudah tiba kini saatnya Naya, Aila, Ravin,Cece, Rion, dan key bersiap untuk pergi ke tempat tujuannya.
" BANG AVIN BURUAN LAMA AMAT KAYA CEWEK AJA. REV YANG CEWEK AJA ENGGAK SELAMA ITU" teriak Aila di depan rumah menunggu abangnya.
" IYA IYA INI UDAH SIAP TINGGAL TURUN" teriak Ravin dari kamarnya.
" BURUAN NAPA " teriak Aila kesal karna abangnya terlalu lama untuk bersiap siap.
Tak ..... Ravin menjitak dahi Aila.
" Iisss bang Avin sakit tau" gerutu Aila.
" Salah siapa teriak teriak kan malu di denger tetangga" ucap Ravin menasehati Aila.
" Iya iya Rev minta maaf" ucap Aila.
" Ya udah ayo berangkat ngapain masih berdiri di situ terus" ucap Ravin.
"Ayo bang" ucap Aila memasuki mobilnya.
_____
Di sisi key.
"BANG ION KAK KEY CEPETAN NANTI KEBURU MEREKA NUNGGU LAMA" teriak Cece di pintu depan.
"SABAR NAPA CE INI BENTAR LAGI JUGA KELAR LAGI PULANG BANG ION JUGA BELUM SELESAI" teriak key dari kamarnya.
" IISS LAMAA BANG ION JUGA COWOK KOK LAMA AMAT BUAT SIAP SIAP" ejek Cece.
" SABAR INI JUGA MAU TURUN" teriak Rion sambil berjalan turun dari anak tangga.
Melihat tingkah anak anaknya membuat Kedua orang tua key menggelengkan kepalanya.
" Ce jangan teriak teriak lagi enggak di denger tetangga" nasehat Safira.
" Iya ma.....maaf....tapi kak key sama bang ion lama si kan enggak enak nanti kak Nay sama kak Ai kelamaan nunggu" ucap Cece.
" Halah cece nya aja yang enggak sabaran" ucap Rion yang baru saja turun dari anak tangga.
" Enggak yaa" jawab Cece.
" Lagi pula rumah mereka kan lebih jauh dari rumah kita ce enggak mungkin mereka udah nyampe duluan" ucap Rion memberikan pengertian.
" Ehh..iya...ya" ucap Cece.
Tak tak tak tak
" Ayok bang ce berangkat" ucap key sambil menghampiri mamanya.
" Oke" ucap Cece semangat.
" Ma pa key berangkat dulu ya" ucap key.
" Cece juga ma pa" sahut Cece.
" Abang juga berangkat dulu ma pa" ucap Rion.
" Iya hati hati ya" ucap Safira dan Adnan bersamaan.
Di perjalanan hanya ada keheningan sampai Rion bertanya pada key.
" Key....Aila bilang kalo mantan kamu dateng ke kampus buat minta balikan ya" tanya Rion.
Memang setelah pulang dari kampus Aila menelpon Rion dan memberitahu apa yang terjadi pada key. Karena Rion tau masalah key dan mantannya jadi Aila memberi tau nya.
" Ohh....itu dia mau minta maaf tapi di balik itu mau bales dendam karna waktu itu key yang jeblosin dia ke penjara" jelas key.
" Key kamu harus hati hati dia pasti berbahaya, kalo ada apa apa langsung kabari bang ion...oke" ucap Rion.
" Iya bang key akan selalu hati hati kalo berhadapan dengan dia, key enggak mau orang orang yang key sayang terluka. Cukup Naya yang udah jadi korbannya. Jadi nanti jika Raiden buat ulah key akan pikiran mateng mateng apa yang mau key lakuin" ucap key.
" Iya key... nanti bang ion akan selalu bantu kamu" ucap Rion.
____
Kini mereka semua telah tiba di tempat yang dituju sekarang gini pembagian tugas yang akan dilakukan.
" Ini siapa yang mau bagi tugasnya" tanya Naya.
" Aila aja yang bagi" jawab key.
" Untuk saat ini gue bang Rion, cece sama Naya nyiapin tempat, nata kursi , meja dan lain lain" jelas Aila.
" Lahh terus gue apa?" Tanya key.
" Lo sama bang Avin belanja yang di perluin" ucap Aila sambil berkedip ke Naya.
Aila dan Naya bekerjasama untuk mendekatkan key dan Ravin dengan mengirimnya pergi berbelanja bersama.
" Ya udah iya.... jadi ini apa aja yang mau di beli" tanya key.
" Kalian beli daging ayam, sapi, sosis, bakso, seafood, cemilan, minuman soda, sama bumbu sausnya" " ooh iya buat bumbu sausnya tanya sama bang Avin karna saus buatannya enak banget" ucap Aila.
Rion pun membenarkan ucapan Aila karena ia pernah mencoba saus buatan Ravin " nah bener banget yang di bilang Aila"
" Masa sih jadi penasaran gue buatan saus dari cowok yang dingin ini" ucap key melirik Ravin.
Yah memang benar sifat Ravin dingin dan cuek kepada orang asing sama seperti key tapi Ravin lebih dari key.
" Kaya situ enggak aja" jawab Ravin.
Setelah pertemuan di hari pertunangan Aila dan Rion, key dan Ravin sering berkomunikasi lewat ponsel. Karena hal itulah Naya dan Aila memiliki rencana untuk mendekatkan keduanya.
" Udah deh buruan berangkat ke buru malem" ucap Rion pada key dan Ravin.
" Iya iya " jawab key dan Ravin bersamaan.
Yah memang sikap key dan Ravin jika bersama orang yang ia kenal sangatlah berbeda. Sekarang keduanya berjalan menuju mobil mereka.
" Mau pake mobil siapa?" Tanya key.
" Pake mobil gue aja" jawab Ravin.
" Oke " ucap key langsung masuk ke mobil Ravin.
Melihat itu Ravin menggerutu di dalam hatinya" yang punya mobil siapa yang masuk duluan siapa"
" Sekarang mau ke mall yang mana?" Tanya Ravin.
" Yang paling dekat aja dari sini" jawab key.
" Oke"
_____
Sesampainya di mall Ravin langsung mengambil troli belanjaan.
" Kita mau kemana dulu ke tempat daging apa ke bumbu dulu?" Tanya key.
" Kita ke bumbu dulu aja" jawab Ravin.
" Oke" balas key berjalan mendahului Ravin.
" Oo iya di basecamp lo ada apa aja biar enggak semua beli" tanya Ravin.
" Kayanya bawang putih sama merah ada, lada, garam juga masih ada, ooiya ada madu juga udah itu aja" jawab key.
" Oke kalo gitu kita beli saus tiram sama sambal, kecapnya kecap asin sama manis, terus minyak wijen udah itu aja" jelas Ravin.
____
Mereka sudah mengambil untuk ke butuhan sausnya. Sekarang tinggal sisanya.
" Ini daging sapi nya mau berapa bungkus?" Tanya key.
" Kita ambil lima aja kalo sisa kan bisa buat stok freezer basecamp lo"
" Terus daging ayam nya?"
" Emmm samain aja "
" Oke kita ambil daging ayam nya lima" ucap key sambil memasukkan daging ayam ke troli.
" Terus seafood nya mau berapa" tanya Ravin.
" Emmm empat kali ya" jawab key.
" Oke kita ambil empat" ucap Ravin bergantian untuk mengambil.
" Bakso? Sosis?" Tanya key.
" Tiga aja" jawab Ravin.
" Sekarang tinggal cemilan sama minumannya" ucap key.
" Hemm ya udah tunggu apa lagi ayok ke tempat camilan sama minumannya" ajak Ravin.
_____
Di sisi lain yaitu di mana teman-teman dan ravin berada, mereka semua sedang sibuk menyiapkan tempat untuk panggangan dan meja kursi.
" Ayo sekarang kita ke gudang buat ambil meja kursi terus ke dapur kita ambil alat alat buat makan nanti. oh ya buat tempat pemanggangan nya sama arangnya ada di gudang" ucap Naya.
" Sekarang gue sama Cece mau ke dapur buat ambil terus bang Rian sama Aila ke gudang dulu nanti setelah kita selesai dari dapur kita nyusul ke gudang buat bantu kalian" ucap Naya.
" Oke" ucap mereka semua bersamaan kecuali Naya.
" Ayok ce kita ke dapur" ajak Naya.
" Ayok kak, bang kak Ai kita ke dapur dulu ya" ucap Cece.
" Iya ce ini juga kak Ai mau ke gudang" jawab Aila.
" Oo iya nanti mau di mana" tanya Rion.
" Di r ooftop aja bang" jawab Naya.
" Oo iya bang di rooftop udah ada meja sama kursi berarti ambil tempat panggangan sama meja satu aja" ucap Naya.
" Oke" jawab Rion.
___skip___
Kini Ravin dan key sudah membeli semua barang-barang yang diperlukan sekarang mereka masih menunggu di kasir untuk pembayaran.
" Jadi berapa totalnya mba" tanya key pada mba mba kasir.
" Totalnya jadi lima juta kak" jawab mba mba kasir.
" Oke ini sebentar ya mba" ucap key sambil mengambil kartunya.
" Pake punya saya aja mba" ucap Ravin memberikan kartu miliknya.
Key langsung melihat kearah Ravin dan memberi isyarat bahwa dia saja yang membayar nya namun Ravin tidak peduli dengan isyarat yang diberikan oleh key. Melihat sikap Ravin membuat kesal sehingga ia meninggalkan Ravin di kasir dan pergi ke mobil. Dan itu membuat ravin bingung, apa yang ia lakukan salah.
Setelah beberapa menit Raffi sudah selesaikan pembayarannya dan membawa belanjaannya ke mobil ia pun meminta bantuan pada satpam yang ada di mall itu karena key sudah pergi ke mobil jadi dia tidak bisa membawanya sendiri.
Di dalam mobil ke hanya diam menatap ke arah luar sambil bermain ponselnya. Sekarang parafin menjadi bingung apa yang harus ia lakukan. Akhirnya Ravin pun membuka suara untuk bertanya pada key.
" Heh bukannya bantuin bawa barang malah enak-enakan duduk manis di mobil" ucap Ravin.
" Lah bodo amat" ketus key.
Sekarang Ravin benar-benar bingung di mana letak kesalahannya. Di perjalanan Rafi masih berpikir di mana letak kesalahannya sampai dia ingat apa yang ia lakukan di kasir tadi.
" Yaudah gue minta maaf karena soal yang dikasih tadi gue benar-benar engga bermaksud ngelakuin itu" ucap Ravin.
" Hemm" hanya deheman yang key berikan karna ia masih kesal
" Lah gua kan udah minta maaf kok masih jutek si" ucap Ravin dalam hati.
_____
Kini Ravin dan key sudah sampai di basecamp di sisi lain teman-temannya sudah menyelesaikan tugasnya masing-masing. Setelah sampai pun key masih tidak berbicara pada Ravin, ia pun langsung pergi tanpa sepatah kata pun dan masuk ke dalam rumah.
" Lahh kalo gini siapa yang mau bantuin bawa" ucap Ravin.
Jadi ravin pun berteriak memanggil Rion untuk membantunya membawa barang-barang.
" OYY RION BANTUIN KEK BANYAK NI BARANG NYA"
Disisi Rion, orang-orang yang ada di sana pun terkejut dengan teriakan Ravin.
" Eh itu suaranya bang Ravin" ucap Aila.
" Iya itu suaranya bang Ravin" timpal Cece.
" Kayanya minta bantuan buat bawa barang, ya udah bang bantuin sana" suruh Aila.
" Oke Abang turun dulu" ucap Rion.
Disaat Rion turun ia berpapasan dengan key yang masuk ke dalam rumah tanpa membawa barang dan dan tidak berbicara sepatah kata pun. Itu membuat Rion bingung apa yang terjadi padanya.
" Lahh kenapa tu bocah tumben amat" ucap Rion.
" Jalannya cepetan napa lemot amat....berat ni" ketus Ravin.
" Hehh Lo apain adek gue kok diem gitu" tanya Rion.
" Itu tadi gue enggak sengaja cuekin dia, tadi pas mau bayar kan dia yang mau bayarin tapi udah keduluan gue yang ngasi kartunya gue enggak tau isyarat yang dia kasih jadi langsung jadi gini" jelas Ravin.
Bughh ~ Rion memukul lengan Ravin
" Ya jelas lah orang key itu enggak suka kalo dia ngasih isyarat tapi lo cuekin, gue aja dulu pernah sekali dia engga bicara sama orang rumah malahan gue di diemin sampe berhari hari abis itu engga lagi gue lakuin itu" jelas Rion.
" Lah terus gimana coba" tanya Ravin.
" Ya Lo bujuk lah ini kan salah lo, abis ini pasti dia diem aja karna bad mood ...gara gara lo si" ucap Rion.
" Masalah nya gue bujuknya gimana, itu maksud pertanyaan gue tadi" ucap Ravin sedikit kesal pada Rion.
" Emm coba nanti Lo buatin makan buat key kalo dia suka dia pasti langsung maafin Lo gampang gampang susah buat bujuk key" jelas Rion.
" Oke nanti gue buatin daging panggang buat bujukkin dia" ucap Ravin.
" Terus siapa yang bisa buat dia kesal tapi enggak bisa ngambek" tanya Ravin.
" Cuma tiga orang" jawab Rion.
" Siapa aja" tanya Ravin.
" Yang pertama Cece kedua Aila yang terakhir Naya. Mama papa gue aja kalo dia ngambek bujukkin nya bisa sampe satu hari" jelas Rion.
" Wihh serem juga key kalo ngambek apa lagi kalo marah" ucap Ravin membayangkan apabila key marah.
" Udahlah nanti kalo key denger bisa gawat, oyy ngatain orang lelet malah situ yang lelet" ejek Rion.
Setibanya key di rooftop ia langsung merebahkan tubuhnya di sofa panjang tanpa sepatah kata pun. Itu membuat Cece, Naya dan Aila bingung.
" Lah kak key kenapa kok diem aja" Cece heran .
" Iya ya..... biasannya kayak gini" timpal Naya.
" Gue tau ni... Pasti gara gara bang Avin " tebak Aila.
Tak lama setelah itu Rion dan Ravin sampai lalu meletakkan belanjaan di atas meja. Aila pun langsung mendekati mereka berdua dan menanyakannya.
" Woyy bang lo apain key" Tanya Aila.
" Gue tadi enggak sengaja nyuekin key" jawab Ravin.
" Tanggung jawab.... buat key seperti tadi" ucap Aila.
" Iya iya nanti gue bujukkin" jawab Ravin.
" Ya udah sekarang kita mulai nyiapin bahan bahannya buat di panggang. Oo iya bang buat sausnya sana kalo bisa yang spesial buat bujukkin key" suruh Aila.
" Iya iya" jawab Ravin.
Kini mereka semua sedang sibuk menyiapkan bahan-bahan yang akan dipanggang seperti daging sapi dan ayam yang harus mereka potong sesuai ukurannya lalu bakso dan sosis untuk diberi tusukan memudahkan mereka untuk membakarnya lalu menyiapkan cemilan dan minuman serta membersihkan seafood yang akan dibakar. Dan kini Ravin masih berkutat dengan dengan bumbu-bumbu yang akan membuat saus iya membuat dua saus salah satu saus disebut akan Ia berikan pada key.
" Ce...kak Nay buat tusukkin bakso sama sosisnya" pinta Naya.
" Iya kak.... Oiya kak ini mau di isi berapa pertusuknya" tanya Cece.
" Untuk sosis buat pertusuknya satu aja kalo buat baksonya pertusuknya lima aja" jelas Naya.
" Oke kak" jawab Cece.
Tugas-tugas mereka Naya dan cece menyusun bakso dan sosis lalu menyusun camilan dan minuman. Dan tugas Rion dan Aila memotong daging sedangkan Ravin kita sudah tau yaitu membuat saus.
" Bang itu terlalu besar...sini liat Ai seharusnya ini jadi dua" ucap Aila memberi arahan.
Bukannya melihat ke arah tangan Aila, Rion malah menatap wajah Aila, itu membuat Aila kesal karena Rion tidak memperhatikannya dengan cepat Aila langsung menginjak kaki Rion. Injakan dari Aila membuat Rion sedikit meringis menahan sakit.
" Awhh sakit Ai" keluh Rion.
" Ya siapa suruh enggak merhatiin" ketus Aila.
" Iya iya maaf" ucap Rion.
Kini semua bahan sudah siap tinggal memanggangnya saja dan kini kini mereka semua memanggang bersama-sama ada yang mengasah sausnya, membalikan membolak-balikkan daging dan yang lainnya serta ada juga yang yang mengipasinya.
Ravin ini sedang fokus untuk membuat menu yang spesial buat key sebagai bentuk permintaan maaf dari nya. Dia hanya membakar daging sapi dan seafood buat yang berikan pada key.
Sekarang menu yang yang buat sudah selesai dan memberikan nya pada key yang sedang asik dengan ponsel nya.
" Gue minta maaf soal tadi gue bener bener enggak sengaja" ucap Ravin.
" Hemmmm" key hanya mendehem.
" Ini cobain deh gue bikinin yang spesial buat lo" ucap Ravin memberikan piring yang berisi steak dan udang panggang.
" Taro aja di situ nanti gue makan" ucap key sedikit ketus.
" Enggak lo cobain sekarang" ucap Ravin.
" Gue bilang nanti ya nanti" ketus key.
Karena Ravin keras kepala jadi ia mendekat ke arah key dan berbisik tepat ditelinga key.
" Ara gue minta maaf, sekarang cobain steak buatan gue kalo lo tetep enggak mau gue ada cara sendiri buat maksa" bisik Ravin.
" Ya udah lakuin aja" tantang key.
" Oke lo yang minta " jawab Ravin. Lalu mendekat ke arah key kembali dan duduk di sampingnya. Lalu Ravin memotong steak nya dan menyuapkan nya pada key.
Saat ravin ingin menyuapi key, menahan tangan Ravin dan meletakkan kembali garpu yang ada di di tangan Ravin. Melihat itu Ravin tidak kehilangan akal nya, ia pun berbisik kembali.
" Ara...lo mau gue suapi pake tangan atau yang lain" ucap Ravin.
Mendengar itu telinga key langsung memerah.
" Eeee... Gu-gue makan sendiri aja" ucap key gugup sambil mengambil piring yang ada di hadapannya.
" Sekarang lo udah maafin gue kan" tanya Ravin.
" Iyaa udah gue maafin" ucap key.
" Nahh gitu dong, gimana enak kan buatan gue" ucap Ravin percaya diri.
" Enggak ah biasa aja" ucap key. Namun sebenarnya tidak dengan hatinya, hatinya mengatakan stik buatan rafin benar-benar enak.
" Serah deh, gue kesana dulu ya mau bantu yang lain" ucap Ravin.
" Iya"
Setelah mereka semua berputar dengan asap kebakaran kini semuanya telah matang dan siap di makan sama-sama. Kini mereka semua membawa makanan itu ke meja lalu ditata. Sekarang sekarang mereka semua sedang menikmati makanannya.
" Gilak ini enak banget, baru pertama kali ini gue rasain saus seenak ini" ucap Naya kagum.
" Iya bener Cece juga baru nyobain yang seenak ini" tambah Cece.
" Kan udah bang Rion bilang kalo saus buatan bang Ravin tu enak enggak ada tandingannya" ucap Rion.
" Lain kali buatin lagi buat Cece ya bang" ucap Cece pada Ravin.
" Siap kalo buat Cece mah pasti bang Ravin buatin" ucap Ravin tulus.
Karena Cece yang paling muda jadi semua orang menyayanginya karena sifat Cece masih seperti anak-anak jadi mereka semua menjaga dengan sangat hati-hati. Begitupun dengan Key, ia tidak mau cece merasa sedih apalagi sampai terluka.
Sekarang mereka semua telah selesai makan dan kini saatnya mereka bersantai sambil menikmati cemilan dan minuman yang tersedia. Posisi duduk mereka yaitu Naya, Cece, Key, Rion, Aila, dan Ravin. Mereka duduk memutari meja, kini yang ada di antara mereka hanyalah kebahagiaan dan keceriaan. Saat Key sedang bercanda dengan Cece, Key tidak sadar jika dari tadi Ravin menatapnya terus menerus.
Entah kenapa Ravin sekarang mulai tertarik kepada Key, ia merasa Key berbeda dengan wanita pada umumnya. Begitu banyak keistimewaan di dalam diri Key itu membuat Ravin penasaran.
Ravin tidak sadar jika Aila melihat semua yang di lakukan abangnya itu, ia melihat bahwa abangnya itu terus menatap ke arah Key tanpa memalingkan wajahnya. Sekarang Aila yakin bahwa Abangnya itu memiliki perasaan terhadap Key. Tapi Aila tidak akan melakukan apapun karna jika benar Key juga menyukai abangnya itu maka pasti akan ada jalannya tersendiri. Aila selalu berharap jika keduanya bisa bersatu namun apapun yang terjadi di masa yang akan mendatangkan itulah yang terbaik.
Hari semakin larut membuat Cece mengantuk dan membuat mereka semua untuk pergi tidur.
" Hoah" Cece menguap.
" Sekarang kalian semua masuk kamar gih istirahat" ucap Rion kepada semua orang.
" Di sini cuma ada tiga kamar jadi gue sama Cece, Naya sama Aila, nah bang ion sama bang Ravin" jelas Key.
" Oke" jawab mereka bersamaan.
Di sisi Aila dan Naya, Aila memberi tau apa yang ia lihat tadi saat mereka sibuk dengan urusannya masing masing.
" Nay lo tau enggak tadi bang Avin liatin Key terus" ucap Aila.
" Hahh yang bener aja Lo" ucap Naya memastikan.
" Iya bener gue liat sendiri tadi" jawab Aila.
" Kapan kok gue enggak liat ya" tanya Naya.
" Tadi pas lo Cece sama Key sibuk sendiri, gue kan tadi pas di sebelah bang Avin" jelas Aila.
" Ya ampun kok gue enggak tau si " ucap Naya sedikit kecewa, karena Naya orang yang tidak mau melewatkan apapun yang berkaitan dengan Keisya.
" Udah deh kebiasaan banget kalo soal Key lo pasti kaya gini"
" Ya enggak papa lah, gue penasaran gimana kisah cinta Key nanti nya kaya apa" jelas Naya.
" Yaya terserah lo aja, dari pada mikirin kisah cinta orang lain mending lo sana cari pasangan, kalo Key si masih jomblo gue maklum in la lo mentok cuma pdkt aja" ejek Aila.
" Mentang mentang udah ada tunangan ngejek besti sendiri"
" Iya lah jarang jarang kan gue ngejek lo kaya gini" timpal Aila.
" Dah lah gue mau tidur dari pada denger ejekan Lo" ucap Naya seraya merebahkan tubuhnya ke kasur, karena posisi mereka tadi sedang duduk.
___skip___
Pagi harinya Key yang paling awal bangunnya Ia pun melihat jam dan menunjukkan pukul enam pagi, jadi kalau pun memutuskan untuk jogging di taman yang dekat dengan area basecamp sebelum pergi ia mengirim pesan pada Aila bahwa dirinya sedang jogging selain itu juga Key memberitahu Ayla untuk memesan makanan buat sarapan mereka semua.
Saat kita sedang beristirahat di kursi taman tiba-tiba seseorang yang duduk di sebelahnya, ia Ia pun melihat siapakah orang itu. Ia pun sedikit terkejut karna orang itu adalah Ravin.
" Hehh lo ngikutin gue ya" tanya Key.
" Ihh sapa juga yang ngikutin lo dari tadi gue jogging di sini. Lagi pula ini tempat umum pasti rame dan ya ini kan akhir pekan jadi waktunya semua orang buat olahraga" jelas Ravin.
" Iya gue tau itu maksud gue kan lo bisa di kursi lain" sahut Key.
" Coba lo liat di sekeliling ada tempat yang kosong?".
Mendengar ucapan Ravin Key pun langsung melihat sekelilingnya dan benar saja yang dikatakan Ravin tidak ada kursi yang kosong karena ramainya orang yang sedang beristirahat.
" Bener kan yang gue bilang".
" Iyaa" jawab key.
" Masih jam setengah tujuh lo mau lanjut apa langsung balik" tanya Ravin.
" Lanjut lagi lah masih jam segitu juga" ucap key beranjak dari tempatnya dan langsung melanjutkan joggingnya.
" Hei Ara tunggu...gue ikut" ucap Ravin mengejar key.
Setelah mereka berdua selesai melakukan jogging mereka langsung pergi menuju basecamp dan langsung membersihkan diri. Di basecamp sudah tersedia pakaian mulai dari pakaian laki-laki dan perempuan mulai dari baju formal, biasa dan baju tidur juga tersedia. Itu semua key, Naya dan Aila yang memiliki ide karena semua orang bisa menginap di tempat ini tanpa membawa baju ganti dari rumah.
Basecamp mereka itu sebuah rumah yang lengkap dengan fasilitasnya bahwa kolam renang pun juga tersedia. Mereka membeli tempat itu berasal dari uang patungan mereka bertiga, yang mereka kumpulkan dari uang jajan masing masing. Orang tua mereka pun tau akan hal itu.
Saat key sedang berganti baju ia mendengar suara teriakan seseorang yang tidak lain suara Naya.
" OOYYY.... SEMUANYA CEPET TURUN SARAPAN NYA UDAH NYAMPE KEBURU DINGIN NANTI" teriak Naya seraya membantu Aila menyusun di meja makan.
" Woy kalo mau teriak bilang dong jangan langsung teriak aja, jadi budekkan telinga gue" ucap Aila sambil menutupi kedua telinganya.
" Hehehe ya sorry Ai gue kan enggak sengaja" ucap Naya sambil menggaruk kepalanya.
" Hemm".
Mendengar teriakan Naya semua orang menjadi terburu-buru melakukan aktivitasnya. Tidak lama setelah itu mereka semua muncul dari kamarnya dan langsung duduk di kursinya masing-masing.
" Pagi semuanya" sapa Cece.
" Pagi juga" jawab mereka semua bersamaan.
" Udah gih makan keburu dingin" ucap Aila.
" Iya kak" sahut Cece.
_____
Kini mereka semua berada di ruang TV dan sedang menikmati cemilan yang di beli kemarin, karena camilan nya masih tersisa banyak itupun masih setengah dari yang mereka beli.
" Kita mau pulang kapan" tanya aila.
" Nanti siang aja sekalian makan siang di luar" jawab key.
" Nah bener yang di bilang key" sahut Naya menyetujui ucapan key.
" Oke sekarang kita mau ngapain?" Tanya Cece.
" Ce kita nonton aja yok" ajak Naya.
" Oke ayok kak"
" Ya udah gue mau ke ruang musik dulu" ucap key lalu pergi meninggalkan mereka semua.
" Gue ikut lo aja mau" ucap Aila mengikuti Naya.
" Lah sekarang kita mau ngapain" tanya Rion.
" Main game aja lah... buruan login" ajak Ravin.
" Oke oke.... bentar gue buka ponsel dulu" jawab Rion.
Mereka sibuk dengan dunianya masing-masing tanpa sadar cuaca di luar semakin terik menunjukkan bahwa hari sudah semakin siang. Saat key sedang mendengarkan lagu di ruang musik ia melihat keluar jendela, ia melihat cuaca yang begitu panas lalu ia beranjak untuk menghampiri sahabat dan adiknya di kamar.
" Ce, Nay, Ai udah siang ni ayok ke restoran terus pulang" ucap Key di pintu.
" Hahh.... Ya udah ayok.....bang Rion sama bang Ravin udah lo bilangin" tanya Naya.
" Belum...ini sekalian ke depan" jawab key.
" Ya udah ayok" ucap Aila beranjak dari kasur di ikuti Cece dan Naya.
_______

Book Comment (23)

  • avatar
    Jefvri Andi Andi

    judul yang unik dan cerita yang tak terduga tapi selaras akan menigkatkan pemasaran nya,jangan lupa sampul yang clasic namun menarik akan memanjakan mata sebelum membuka nya, pemilihan kata yang ringkas dan tidak bertele,namun menggetarkan hati.

    19/01/2022

      0
  • avatar
    xBrutal

    bagus

    21/07

      0
  • avatar
    CrottBaban

    terima kasih untuk penulis buku ini yang telah menciptakan buku yang paling indah sedunia dan buku ini yang paling aku suka dan favoritku buku ini sangat menarik untukku dan ini sangat luas mereka sangat kagum dengan buku ini karena buku ini emang luar biasa cantik itu sama aja ya itu kalau kalian bikin berarti kalau kalian bisa itu berarti kalau kalian berenang itu berarti cowok ya maafkan aku ya ngomongnya terima kasih atas bukunya terima kasih kami ucapkan terima kasih kami ucapkan kamu harii

    05/07

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters