logo
logo-text

Download this book within the app

Bab 4

Satu minggu kemudian, hari ini adalah hari pertunangan Aila tempatnya nya jam 19.00. sebentar lagi keluarga calon tunangan Aila akan segera tiba.
Setelah sekian lama kini Abangnya Aila pulang ke rumahnya, karena dia sengaja untuk datang ke acara pertunangan adiknya. Karena beberapa hari yang lalu setelah diberitahu oleh nyonya Calista bawa adiknya akan bertunangan. Ravin sampai di rumah dua hari yang lalu dan langsung menanyakan kenapa adiknya itu di jodohin lalu Tante Calista dan Tuan Zayn memberi tahu segalanya dan siapa yang merencanakan nya. Setelah mendengar itu Ravin merasa senang karena adiknya akan dijodohkan oleh sahabatnya sendiri selain itu Rion juga teman masa kecil adiknya.
Setelah tahu segalanya Ravin menjadi penasaran siapakah gadis itu yang menginginkan adiknya bahagia. Tidak semua sahabat memiliki sifat seperti dia, selain itu yang melakukan kan semua ini ini adalah adik dari sahabat yang sendiri yang tak lain akan menjadi adik ipar Aila. Sekarang ia benar-benar kagum terhadap gadis itu. Ia penasaran seperti apa key sebenarnyakarena ia sudah bersahabat lama dengan Aila tapi ia belum pernah melihatnya pria sendiri belum pernah bercerita tentang adiknya ini.
Tok tok tok
" Bang Avin boleh masuk" ucap Ravin di luar kamar Aila.
Cklekk
Aila membukakan pintu kamarnya itu berarti Aila mengizinkan Ravin untuk masuk. Setelah masuk Ravin bertanya pada Aila " Rev kamu yakin sama keputusan mu? ". Ia tau betul jika setelah hari ini Aila lah yang paling bahagia. Mungkin saat ini wajah Aila menunjukkan kesedihan nya.
" Ayok Ai yang lain udah nunggu kamu dari tadi" ucap Ravin. Memang benar jika keluarga pihak laki-lakinya sudah tiba.
" Iya bang" ucap Aila lesu.
Tak tak tak tak
Suara langkah kaki menuruni anak tangga siapa lagi kalo bukan Aila dan didampingi oleh abangnya. Semua orang melihat ke arah Aila kecuali Rion karna berada di taman. Ini semua bagian rencana key. Menurut key Aila pasti tidak sadar bahwa keluarganya lah yang datang untuk acara ini.
" Loh Tante Fira, Om Adnan, Cece juga ada di sini?" Ucap Aila tanpa rasa curiga.
" Iya Ai, key tadi yang ajak mama papa sama Cece, terus mereka mau dan katanya enggak mau ketinggalan acaranya" ucap key penuh keyakinan sehingga Aila percaya. Saat key bicara ada seseorang yang melihatnya tanpa mengalihkan pandangannya. Orang itu tidak lain Ravin, untuk pertama kalinya ia melihat key. Untuk yang kedua kalinya ia penasaran pada seorang gadis. Kenapa kok yang kedua kalinya, karena sebelum ini Ravin pernah penasaran pada seorang gadis waktu SMA sehingga membuatnya jatuh cinta.
" Owh gitu" ucap Aila tanpa ada rasa curiga sedikitpun.
" Ai sekarang kamu pergi ke taman terlebih dahulu, bicaralah pada calon tunangan mu supaya kalian berdua saling mengenal" ucap tuan Zayn.
"Iya pa, kalo gitu om tante ce key nay bang Rev ke taman dulu ya" pamit Aila.
" Iya" ucap semua orang yang ada di situ.
____
Di taman ada seseorang yang duduk di kursi panjang yang tidak lain adalah Rion. Saat Rion sedang melihat jam di pergelangan tangannya ia mendengar suara langkah kaki menuju ke arahnya. Dan benar saja bahwa itu adalah Aila, kemudian ia berdiri namun posisinya membelakangi Aila. Jadi Aila tidak mengenalnya, tanpa basa-basi Aila langsung memanggil orang itu.
" Hai " sapa Aila sambil melambaikan tangannya. Namun Rion belum juga membalikan tubuhnya. Karena sedikit kesal Aila pun langsung memegang pundak Rion dan setelah itu Rion pun membalikan tubuhnya menghadap Aila.
Setelah melihat sosok Rion Aila langsung terdiam karena terkejut, di dalam hatinya apakah bener bahwa Rion calon tunangannya? Apakah ia hanya berhalusinasi ataukah benar-benar nyata? Sekarang Aila tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang halusinasi. Sampai Rion membuyarkan lamunan Aila.
" Ai... Ai... Ai..." Panggil Rion beberapa kali karena tidak mendapat jawaban dari Aila.
" Hahhh...bang Rion kok di sini?" Ucap Aila memastikan.
" Iya memang siapa yang kamu cari" ucap Rion.
" Kamu? " Ucap Aila dalam hati karna biasanya bang Rion pake lo gue tapi sekarang...” ooh itu papa tadi nyuruh Aila ke taman buat ketemu sama calon tunangannya Ai, tapi kok dia enggak ada di sini" ucap Aila dengan polosnya.
Perkataan Aila sukses membuat Rion terkekeh" hahahah Aila....Aila kamu belum sadar juga? Tanya Rion.
" Sadar gimana si bang Aila engga maksud" jawab Aila.
Karena Rion terlalu gemes lihat kepolosan Aila datang di saat yang tidak tepat jadi Rion pun langsung mencium bibir Aila. Itupun sukses membuat Aila terdiam sekaligus terkejut karena Rion tiba-tiba menciumnya. Sebenernya apa maksud yang dilakukan oleh Rion, Aila benar-benar bingung di buatnya.
" Gimana? Apa masih belum jelas" ucap Rion.
Mendengar itu Aila langsung meneteskan air matanya, karena ia tidak menyangka bahwa calon tunangannya yaitu orang yang sangat ia cintai.
" I-ini beneran kan bang" ucap Aila terisak.
" Iya Ai ini beneran" ucap Rion penuh keyakinan.
Hiks hiks hiks
Tangis Aila pun pecah ia sekarang menangis dengan air mata yang begitu deras. Melihat itu membuat hati Rion sakit melihat orang yang ia cintai menangis di hadapannya. Lalu Rion membawa Aila ke dalam pelukannya karna hanya inilah yang bisa ia lakukan yaitu memberikan dadanya untuk sandaran Aila agar merasa nyaman dan tenang. Setelah tenang Aila melepaskan pelukan Rion dan menatap lekat wajah Rion.
" Kenapa bang Rion diem aja waktu Aila bilang mau dijodohin? Ternyata bang Rion udah tau. Iya kan bang" ucap Aila penasaran.
"Iya bang Rion udah tau, sebenernya abang mau bilang tapi ini rencananya key jadi enggak bisa nolak" jelas Rion.
" Jadi ini rencananya key? Tega banget deh sama Aila, tapi karna key juga sekarang kita udah bisa bersatu" ucap Aila sambil memeluk Rion kembali. " Oo iya bang kok bisa key punya rencana ini" tanya Aila penasaran.
" Karena key udah tau segalanya, waktu kita di danau aja dia tau apa aja yang kita bicarain jadi muncul lah ide ini buat kamu sadar sama perasaan mu" jelas Rion.
Aila tidak menyangka bahwa key yang berada di balik semua ini, ia begitu bahagia memiliki sahabat sepertinya yang begitu penyayang dan pengertian.
" Ya udah sekarang kita masuk buat lanjutin acara ini" ajak Rion lalu memegang tangan Aila.
Tanpa protes Aila mengikuti Rion untuk masuk kedalam rumah.
" Khem khem khem....cie udah gandengan aja" ucap Naya mulai.
" Apaan si nay" jawab Aila malu.
" Udah deh Nay jangan mulai, ya udah ma pa om tante di mulai aja" ucap key menengahi antara Aila dan Naya.
" Rion pasangkan cincinnya di jari Aila " perintah papanya.
" Iya pa" jawab Rion mengambil cincin yang ada di sakunya lalu memasangkan nya di tangan kiri Aila tempatnya di jari manisnya.
Sekarang giliran Aila yang memakaikan cincinnya di jari manis Rion. Setelah semua sudah selesai mereka semua bertepuk tangan dan mengucapkan selamat. Telah diputuskan acara pernikahannya akan dilaksanakan lima bulan dari sekarang tempatnya di hari libur semester ini.
Setelah ini Rion berniat membawa Aila ke suatu tempat ia pun meminta izin pada semua orang terutama orang tua Aila.
" Om Tante Rion minta izin buat bawa Aila keluar, boleh kan?" Tanya Rion menunggu jawaban.
" Iya boleh jangan lupa buat anterin pulang lagi" goda Tante Calista.
" Kakak ipar Cece jangan sampe lecet bang, awas aja kalo ada lecet sekecil apapun" ancam Cece.
Mendengar itu semua hati Ravin merasa bahagia karena keluarga tunangan adiknya sangat menyayanginya. Bagi seorang kakak kebahagiaan adiknya adalah hal yang paling utama. Ia yakin bahwa Rion pasti bisa membahagiakan adiknya itu karena ia sudah tahu betul sifat terhadap seorang wanita apalagi kepada seorang yang dia cintai. Selain itu Rion akan bersikap baik kepada wanita yang menjadi lawan bicaranya jika menurutnya baik.
Setelah semua selesai kini para orang tua sedang berbintang-bintang tentang bisnis sedangkan Cece dan daya pergi lagi ke toko ice cream karena mereka berdua ingin sekali memakan nya. Karena semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing hei memilih untuk pergi ke taman untuk menghirup udara segar dan juga pemandangan di taman rumah Aila begitu indah waktu malam hari.
Sekarang iya duduk di ayunan pohon di taman sambil bernyanyi lagu Runtuh dari Feby Putri.
*Ku terbangun lagi
Di antara sepi
Hanya pikiran yang ramai
Mengutuki diri
Tak bisa kembali
'Tuk mengubah alur kisah
Ketika mereka meminta tawa
Ternyata rela tak semudah kata
Tak perlu khawatir, ku hanya terluka
Terbiasa 'tuk pura-pura tertawa
Namun bolehkah s'kali saja ku menangis?
Sebelum kembali membohongi diri
Ketika kau lelah
Berhentilah dulu
Beri ruang, beri waktu
Mereka bilang, "Syukurilah saja"
Padahal rela tak semudah kata
Tak perlu khawatir, ku hanya terluka
Terbiasa 'tuk pura-pura tertawa
Namun bolehkah s'kali saja ku menangis?
Sebelum kembali membohongi diri
Ha, ha, ha-ah
Ha, ha, ha-ah
Ha, ha, ha-ah-oh
Kita hanyalah manusia yang terluka
Terbiasa 'tuk pura-pura tertawa
Namun bolehkah sekali saja ku menangis?
Ku tak ingin lagi membohongi diri
Ku ingin belajar menerima diri*
Tanpa key sadari ada seseorang yang melihat dan mendengar ia bernyanyi. Ia dapat melihat luka yang ia alami dari suaranya. Karena key menyanyikan lagu itu dengan perasaan yang paling dalam jadi siapapun yang mendengarnya pasti juga bisa merasakan lukanya.
Orang itu tidak lain yaitu Ravin, yahh dia mendengar dari pertama key mulai menyanyi. Kenapa Ravin bisa ada di taman?. Jadi waktu key pergi ke arah taman tidak lama setelah itu Ravin izin keluar untuk mengangkat telepon. Karena di dalam rumah terlalu berisik jadi ia memutuskan untuk mengangkatnya di halaman rumah nah di saat itulah ia mendengar key bernyanyi, karna ia penasaran jadi mengikuti alunan suara itu.
Prok prok prok prok prok
Ravin bertepuk tangan setelah key menyelesaikan lagunya, lalu ia berjalan menuju tempat ayunan yang tepat di sebelah Keisya. Keisya pun terkejut ia kira disina hanya sendirian ternyata ada orang lain.
" Boleh gue duduk di sini" tanya Ravin pada key.
" Iya silahkan aja lagian ini juga taman rumah Lo" jawab key sedikit cuek.
" Lo sahabatan sama Revi udah dari kecil kan, btw nama lo siapa" tanya Ravin.
" Nama gue Keisya Zoya Anastara, Lo sendiri namanya siapa" tanya key balik.
" Oohh, nama gue Caesar Xavier Ravindra biasa di panggil Ravin" jelas Ravin sambil mengulurkan tangannya. Key yang tau itu pun langsung menjabat tangan Ravin
" Gue boleh panggil lo Abang soalnya kan lo sahabat bang ion" tanya key.
" Iya silahkan aja panggil bang atau apapun itu" jawab Ravin.
" Gue panggil bang vier aja boleh kan? Tanya key.
" Vier, kenapa nama itu? " Ravin berbalik tanya.
" Ya karna nama itu mudah buat gue ngingetnya" jelas key.
" Owh gitu, baru pertama kali ini gue di panggil pake nama itu, kalo gitu boleh gue panggil lo selain nama key?" Tanya Ravin.
" Kenapa emang ada yang salah, nama itu kan simpel buat di ucapin" tanya key meminta penjelasan.
" Enggak ada yang salah si cuma gue mau yang berbeda" jelas Ravin.
" Owh gitu lalu nama apa yang mau lo pake?" Tanya key.
" Ara.. gimana bagus enggak gue ambil dari nama terakhir Lo" ucap Ravin.
" Oke deal" ucap key mengulurkan tangannya.
" Deal" ucap Ravin menjabat tangan key.
Baru pertama kali ini key bisa berbicara cukup lama dengan orang yang baru ia kenal, apa karena dia abangnya Aila dan sahabat Abangnya. Apapun itu key menghormatinya karena Ravin lebih tua darinya.
Setelah mereka berjabat tangan Naya memanggil mereka berdua untuk masuk ke dalam rumah karena orang-orang rumah sudah menunggu mereka untuk makan malam.
Ketika mereka berdua sampai di meja makan semua orang telah duduk di kursinya masing-masing. Mereka semua makan dengan perasaan yang bahagia karena keluarga mereka akan menjadi besan. Hari ini hanya keceriaan yang terdapat di wajah mereka semua dan itu membuat key menjadi terharu.
______
Di sisi Rion dan Aila, Rion membawa Aila pergi ke mall untuk mengganti gaunnya. Karena Rion ingin pakaian mereka berdua sesuai dengan tempat yang akan mereka kunjungi. Rion sudah menyiapkan dress berwarna putih untuk Aila kenakan sedang ia mengenakan kemeja putih polos. Setelah keduanya selesai Rion langsung menuju ke tempat tujuannya yang tidak lain yaitu pantai. Ini juga salah satu ide dari key untuk mengajak Aila ke pantai. Key tau jelas bahwa Aila sangat menyukainya apa lagi ketika malam hari.
Karena pemandangan pantai di malam hari sangatlah indah dengan lampu-lampu yang di pasang di bawah pohon kelapa, selain itu udara yang begitu sejuk ketika di malam hari. Sangat cocok untuk sepasang kekasih, karena tempatnya yang begitu romantis.
Apalagi sekarang terdapat lilin-lilin yang disusun melingkari meja yang beralasan kain putih dan kelopak bunga mawar yang di tabur sepanjang jalan menuju tempat itu.
Itu semua membuat Aila menangis haru karena baru pertama kali ini ada seorang pria membuat kejutan di tempat favoritnya dan lagi dilakukannya di malam hari.
" Ini bang Rion sendiri yang rencanain" tanya Aila terharu.
" Enggak ini semua idenya key, dia sama Naya yang bantuin ini semua" jelas Rion.
" Wah enggak nyangka kalo key sama Naya punya rencana seindah ini" ucap Aila.
" Iya bener Rion sendiri juga enggak nyangka" jawab Rion.
" Hahhh" ucap Aila heran.
" Kenapa?" Tanya Rion.
" Kenapa bang Rion manggil nama sendiri?" Tanya Aila.
" Ya kan sekarang aku bukan abang kamu lagi Ailaa, sekarang kan aku tunangan mu jadi manggilnya jangan Abang panggil nama aja" jelas Rion.
" Hahh masa iya Aila panggil nama aja kan jadi aneh" ucap Aila.
" Kalo enggak panggil sayang aja" goda Rion sambil senyum.
" A-apan sih " ucap Aila tersipu malu.
" Ya udah panggil sesukanya aja" ucap Rion.
" Sekarang ayok berdansa" ajak Rion dengan menarik Aila ke tengah lingkaran lilin.
Sekarang mereka berdua sedang menikmati alunan musik dengan cara berdansa. Mereka benar-benar menikmati setiap detik yang mereka lewatkan bersama. Di saat mereka sedang terhanyut dengan tariannya tiba-tiba Aila terjatuh dengan sigap Rion menangkapnya, karena posisi Rion tidak seimbang membuat mereka jatuh bersama dengan posisi Rion di atas tubuh Aila. Bukannya Rion segera bangkit namun ia menatap wajah Aila dengan lekat lalu menyelipkan rambut yang menutupi wajah Aila.
Perlakuan Rion sukses membuat Aila malu dan membuat kedua pipi Aila memerah. Lalu Rion menatap bibir Aila beberapa menit, tentu saja Aila tau apa yang akan di lakukan Rion selanjutnya. Dan benar saja dugaan Aila Rion mencium bibir Aila dengan lembut, itu membuat Aila luluh dan mengalungkan tangannya di leher Rion lalu membalas ciuman Rion. Setelah beberapa menit keduanya melepaskan ciuman itu, lalu Rion segera bangkit dari atas tubuh Aila.
Sekarang mereka berdua merasa canggung, untuk mengalihkan suasana ini Rion mengajar Aila untuk makan malam. Dan semua menu yang di siap di atas meja adalah makanan kesukaan aila. Dari mana Rion tau? Tentu saja dari key dan Naya siapa lagi kalo bukan mereka karena di antara mereka tidak ada yang namanya rahasia kecuali Keisya, jika dia ingin maka sahabatnya akan tau jika tidak maka dia sendiri lah yang tau.
Aila begitu lahap menikmati makanannya ia tidak malu akan hal itu, siapapun yang ada di depannya ataupun dengan siapa ia makan jika menu makanannya adalah makanan kesukaannya maka ia akan lupa oleh orang yang ada di sekitarnya.
Perilaku Aila bukannya membuat Rion ilfil namun malah ia semakin mengaguminya karena setiap wanita pasti menjaga image nya pada pasangannya. Tapi tidak dengan Aila, ia selalu menampilkan dirinya yang apa adanya.
Rion terus menatap Aila saat makan sampai Aila pun menanyakannya.
" Ada apa, apa ada yang salah" tanya Aila.
" Tidak ada, kau begitu menggemaskan saat sedang makan" ucap Rion.
Untuk sekian kalinya Aila merasa malu dan membuat pipinya merona. Karena ia terlalu fokus pada makanannya sampai-sampai ia tidak sadar bahwa di bawah sudut bibirnya terdapat sisa makanan, Karena Rion melihatnya jadi ia membersihkannya menggunakan ibu jarinya. Lagi dan lagi Aila merasa malu saat ini ia tidak bisa menatap wajah Rion yang bisa ia lakukan kini hanya lah berlari menghindari Rion.
Itu bukanlah Rion jika hanya membiarkannya begitu saja, tentunya ia akan mengejar Aila hingga bisa mendapatkannya. Akhirnya mereka berdua berlari-larian di pinggiran pantai. Disaat nafas Aila benar-benar habis ia berhenti sejenak untuk mendapatkan udara, karena Aila fikir Rion masih jauh tapi nyatanya tidak, Rion berhasil menangkapnya. Namun Aila hampir berhasil kabur tapi Rion menangkapnya kembali dan menggendongnya sambil berputar berkali-kali. Sekarang keduanya benar-benar menikmati malam ini sampai- sampai Aila menjadi lelah.
" Aku udah capek " ucap Aila sambil mengatur nafasnya.
" Oke-oke, apa kita pulang sekarang? " Tanya Rion menghadap Aila.
" Tidak, tunggu sebentar lagi aku ingin menikmati angin malam disini" jawab Aila beranjak duduk.
" Oke, jika kau mau menginap kita bisa melakukannya" ucap Rion mengikuti Aila.
Mereka berdua sekarang duduk menghadap pantai menikmati pemandangan alam di malam hari. Aila begitu menikmatinya sampai ia tidak sadar bahwa ia sedang bersandar di pundak Rion. Setelah beberapa menit Aila menyadari itu lalu ia langsung duduk seperti semula. Rion tidak akan membiarkan moment ini berakhir dengan begitu cepat jadi ia langsung menidurkan kepalanya di paha Aila. Aila Terkejut akan hal itu ingin sekali ia menolaknya, namun ia sadar dan harus terbiasa oleh perlakuan manis Rion. Setelah Rion bosan dengan posisi itu, Rion pun melingkarkan tangannya di pinggang Aila dan menenggelamkan wajahnya di perut Aila.
Aila terkekeh melihat tingkah Rion yang seperti anak kecil di matanya lalu ia pun mengusap-usap rambut Rion dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya membelai pipi Rion. Dalam hati Rion kini sedang berbunga-bunga karena perlakuan Aila terhadapnya. Sekarang Aila sudah terbiasa berhadapan dengan Rion.
" Aku ada sesuatu untuk ion" ucap Aila menatap Rion.
" Hahh" Rion mendongakkan kepalanya menatap Aila.
Tanpa aba-aba Aila mencium kening Rion lalu kedua pipinya dan yang terakhir memberi kecupan sekilas di bibir Rion. Lalu mengatakan" aku mencintaimu".
Mendengar kata itu Rion langsung duduk menghadap Aila lalu menatap Aila dalam hatinya apakah ini Aila yang ia kenal, karena yang ia tau Aila orang yang polos dan tidak mungkin melakukan hal itu dari mana sisi Aila yang muncul hari ini. Entahlah apapun itu Rion senang sekarang karna Aila sudah ada inisiatif sendiri untuk melakukan hal itu.
" Bisakah kau mengatakannya lagi" pinta Rion.
" Tidak" jawab Aila lalu berdiri dan berjalan pergi meninggalkan Rion yang masih duduk di atas pasir.
Belum sempat Aila berjalan pergi Rion langsung memegang tangan Aila lalu berdiri dan menarik Aila ke dalam pelukannya.
" Aku mohon ulang sekali lagi kata-kata tadi" ucap Rion memohon.
" Aku mencintaimu Rionza Anandra" ucap Aila di telinga Rion.
Lalu Rion menempel keningnya ke kening Aila lalu mengatakan" aku juga mencintaimu Aila Inez Revilia" dengan senyuman yang mengembang.
Aila pun juga membalas senyuman Rion. Setelah mereka merasa puas untuk malam ini jadi memutuskan untuk pulang ke rumah. Keduanya sekarang menuju mobil yang mereka gunakan untuk berangkat tadi. Ya tadi Rion menggunakan mobil mana mungkin ia menggunakan motor dan membawa Aila bersamanya di hari spesialnya.
Sesampainya di rumah Aila ternyata semua orang telah pulang ke rumahnya masing-masing kerena memang sudah larut malam. Sebelum Aila keluar mobil ia mencium pipi Rion kembali.
" Daaa... Hati-hati di jalan" ucap Aila memperhatikan Rion.
" Iya sayang...aku bakal hati-hati. Bye..." jawab Rion dengan senyum mengembang. Lalu mobilnya meninggalkan halaman rumah Aila dan menuju arah rumahnya.

Book Comment (23)

  • avatar
    Jefvri Andi Andi

    judul yang unik dan cerita yang tak terduga tapi selaras akan menigkatkan pemasaran nya,jangan lupa sampul yang clasic namun menarik akan memanjakan mata sebelum membuka nya, pemilihan kata yang ringkas dan tidak bertele,namun menggetarkan hati.

    19/01/2022

      0
  • avatar
    xBrutal

    bagus

    21/07

      0
  • avatar
    CrottBaban

    terima kasih untuk penulis buku ini yang telah menciptakan buku yang paling indah sedunia dan buku ini yang paling aku suka dan favoritku buku ini sangat menarik untukku dan ini sangat luas mereka sangat kagum dengan buku ini karena buku ini emang luar biasa cantik itu sama aja ya itu kalau kalian bikin berarti kalau kalian bisa itu berarti kalau kalian berenang itu berarti cowok ya maafkan aku ya ngomongnya terima kasih atas bukunya terima kasih kami ucapkan terima kasih kami ucapkan kamu harii

    05/07

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters