logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

TAWARAN KERJA

TAWARAN KERJA
Tok. tok. tok.
Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Riana yang baru sampai di rumah. sepulang dirinya dari kafe tempatnya bekerja.
Suara salam dari seseorang yang sangat familiar baginya. Riana berjalan membukakan pintu rumah sederhananya setelah menjawab salam.
“Maaf, Ri. Mbak gangu ya.” terlihat Mbak Pur yang sepertinya sungkan karena telah mengganggu waktu istirahat Riana.
Riana yang melihat perasaan tidak enaknya Mbak Pur memberikan senyuman manisnya. “Tidak, Mbak. Mbak Pur nggak ganggu, Ri juga baru pulang dari kafe,” jelas Riana pada Mbak Pur.
“Masuk, Mbak. Ayuk.” Mengapit tangan Mbak Pur untuk ikut masuk ke dalam kontrakan rumah sederhananya. Mbak Pur tidak melakukkan penolakan atas ajakan Riana pada dirinya. Mereka masuk ke dalam kontrakan dan duduk di sebuah kursi sederhana yang ada dalam ruang tamu rumah kecil Riana.
“Ri buatin minum dulu ya, Mbak,” tawarnya. Riana hendak beranjak dari duduknya untuk mengambilkan segelas air putih untuk Mbak Pur.
“Tidak usah, Ri. Mbak nggak lama-lama. Kamu duduk saja di sini, ada yang mau Mbak omongin sebentar.” Mbak Pur menarik Riana yang hendak berdiri untuk segera duduk kembali di kursinya. Rianapun mengikuti permintaan Mbak Pur duduk di tempatnya kembali.
“Maksud Mbak ke sini mau menawarkan pekerjaan buat Riana. Tetangga Mbak di kampung barusan telepon. Ibuk di kampung masuk rumah sakit. Jadi, Mbak akan pulang kampung untuk sementara merawat ibu dulu selama beberapa waktu. Tapi, Mbak tidak bissa memastiikan sampai berapa lama waktunya. Mbak akan merawat ibu sampai sehat kembali,”
Riana yang mendengarnya merasa sangat iba terhadap Mbak Pur. Riana terlihat ragu untuk menerima pekerjaan dari Mbak Pur. Mbak Pur yang melihat keraguan dalam diri Riana mencoba meyakinkan diri Riana.
“Gajinya lumayan, Ri. Mudah-mudahan dengan gaji yang lumayan besar bisa membantumu untuk bayar biaya kuliahmu.” Mbak Pur berusaha untuk meyakinkan Riana.
“Gimana ya, Mbak. Riana juga bingung. Ri kan, masih kuliah,” jelasnya.
Mbak Pur memberi senyumannya untuk memberi ketenangan atas kehawatiran Riana. “Tenang, Ri. Mbak udah jelasin semua tadi dengan Ibu. Ibu juga tidak masalah dengan kamu yang masih kuliah. Malah ibu terlihat senang saat mendengar kamu yang masih kuliah tapi mau bekerja untuk membiayai kuliahmu sendiri. Kamu tetap bisa kuliah saat pekerjaanmu telah rapi semua. Tapi, ibu sangat berharap agar kamu mau tinggal di rumahnya. Nanti saat ibu mbak sudah sehat kembali, Mbak akan langsung balik ke sini.” Mbak Pur memberikan penjelasnya pada Riana.
“Nanti Ri pikirin dulu ya, Mbak,”
“Baik. Mbak tunggu secepatnya ya, Rin. Soalnya, Mbak harus segera pulang ke kampung. Mbak sangat mengkhawatirkan keadaan ibuk.” Terlihat Mbak Pur yang memelas berharap Riana mau menerima tawaran darinya.
Riana sebenarnya mau menerima tawaran yang diberikan oleh Mbak Pur padanya. Yang membuat dirinya ragu adalah, majikan dari Mbak Pur adalah rector di tempat Riana melanjutkan studinya. Riana merasa tidak enak hati harus bekerja di tempat dosennya
“Terima kasih ya, Mbak. Sudah mau memberikan informasi buat Riana. Nanti jika Ri bersedia akan secepatnya menghubungi Mbak Pur.”
“Mbak akan menungguu keputusanmu. Mbak minta maaf, telah mengganggu waktumu.”
Riana menggeleng, menandakan dirinya tidak terganggu sama sekali dengan kehadirran Mbak Pur ke rumahnya. “Sama sekali tidak menganggu Riana, Mba.”
“Ya sudah, Mbak pamit. Assalamu’alaiikum.”
“Wa’alaikum salam,”
Riana mengantarkan kepulangan Mbak Pur hingga ke depan rumahnya. Masuk kembali ke dalam rumah sederhananya untuk segera membersihkan diri. Riana masih memikirkan tawaran yang diberikan Mbak Pur padanya. Lama berpikir, membuatnya mengambil keputusan untuk menerima pekerjaan dari Mbak Pur. Mengirim pesan kepada Mbak Pur sebelum dirinya memejamkan mata. Setelah mendapat balasan untuk datang pagi-pagi besok ke rumah Pak Salman, Riana memejamkan kembali matanya.
Suara Adzan subuh membangunkan diri Riana untuk segera bangkit dari alam mimpinya. Memulai kembali rutinitas sebagai seorang muslim. Bangkit dari tempat ternyaman melepas segala Lelah dari segala aktifitas pekerjaan dan kuliah yang sehari-hari dilakukannya. Berlalu menuju kamar mandi sederhana, terletak di pojok dapur rumah kontrakan minimalis peninggalan kedua orang tuanya. Riana mengambil air wudlu untuk segera bermunajat pada Sang Rabb-Nya.
Memohon ampunan bagi kedua orang tua yang telah meninggalkan dirinya, meminta segala kemudahan akan kesulitan hidup yang dialaminya. Ungkapan syukur selalu dirinya panjatkan atas kesehatan yang telah diberikan oleh-Nya. Selesai bermunajat, Riana segera membersihkan rumahnya karena dirinya akan ke rumah Pak Salman hari ini.
Pergi menuju ke rumah Pak Salman dengan berjalan kaki. Jarak 500m yang ditempuhnya membuat dirinya segera sampai ke rumah Pak Salman.
Mbak Pur menunggu kedatangan Riana di depan pintu gerbang rumah besar berlantai dua. Mbak Pur sangat senang melihat kedatangan Riana ke rumahnya.
“Mbak,” sapanya pada Mbak Pur.
“Ri, ayuk masuk.” Mbak Pur menarik lengan Riana untuk diajak masuk ke dalam ruumahh Pak Salman.
Rumah mewah yang dilihatnya sangatlah rapi. Dengan taman bunga yang berada di halaman rumah. Kolam ikan dan air mancur buatan di sebelah kanan pintu gerbang saat memasuki pekarangan rumah menambah keindahan rumah milik rector kampusnya.
Membuka pintu yang menjulang tinggi, melewati ruang tamu mewah yang belum Riana lihat sebelumnya. Mbak Pur mengajak Riana pergi menuju ruang makan keluarga Pak Salman. Terlihat keluarga besar telah selesai menikmati sarapan paginya. Riana diajak oleh Mbak Pur untuk diperkenalkan dengan istri dan anak Pak Salman.
“Maaf Pak, Bu. Ini Riana yang saya ceritakan kemarin. Untuk sementara Riana yang akan mengambil alih pekerjaan saya di sini selama saya mudik.” Mbak Pur mengenalkan Riana pada semua orang yang ada di meja makan.
“Hai, Riana senang bertemu kamu. Semoga betah ya, kerja di sini. Saya Ibu Ami, ini suami Ibu Pak Salman, itu Danis dan Maira anak ibu.” Terlihat mereka tersenyum ramah pada Riana.
“Assalamu’alaikum, Pak, Bu. Saya Riana terima kasih sudah mau menerima saya di sini.”
“Wa’alaikum salam. Katanya kamu sedang kuliah ya, kuliah dimana?” Pak Salman bertanya pada Riana.
“Iya, Pak. Saya kuliah di Pelita Harapan.” Jawab Riana.
“Oh, kamu kuliah di sana. Semoga betah ya, gantiin Mbak Pur.”
“Iya, Pak.”
“Mbak, nanti ajarin dulu Riana. Apa saja yang harus dikerjakannya.” Bu Ami meminta Mbak Pur untuk memberitathukan pekerjaan yang harus dilakukan oleh Riana.
“Iya, Bu. Nanti saya ajarin dulu Riana, baru saya tinggal.” jawab Mbak Pur.
Setelah menemui keluarga Pak Salman, Mbak Pur dan Riana meninggalkan ruang makan untuk memberitahukan pekerjaan-pekerjaan yang harus Riana lakukan sebelum dirinya pulang kampung. Tidak terlalu sulit bagi Riana untuk menjalani aktifitas yang diajarkan Mbak Pur. Kebiasaan mandiri membuatnya mudah melakukan segala petunjuk yang diberitahukan oleh Mbak Pur.
***
Riana merasa senang bekerja di keluarga Pak Salman. Selain tuan rumah yang baik dan ramah, Bu Ami juga bersikap sangat baik tidak pernah menganggap Riana seperti seorang asisten rumah tangga. Bahkan, Maira anak bungsunya sangat dekat dengan Riana. mereka sangat akrab layaknya seorang teman yang suka saling bertukar pengalaman tentang tugas-tugas kuliah dan lainnya.
Tanpa terasa, hampir sebulan dirinya menggantikan Mbak Pur. Kabar yang diberikan Mbak Pur jika akan kembali lagi ke sini lusa. Tentu Riana senang mendengarnya, karena Ibu dari Mbak Pur yyang telah membaik.
“Ri,” Panggil Bu Ami pada Riana yang sedang menyiram tanaman.
“Iya, Bu.”
“Ibu, bapak dan Maira akan pergi ke Jogja. Tapi nggak lama kok, lusa juga sudah balik lagi ke rumah.” Bu Ami memberitahukan jika akan pergi dengan keluarganya.
“Kamu nggak apa kan! Di rumah sendiri?” tanyanya pada Riana.
“Riana tidak apa-apa, Bu. Ibu tenang aja, Riana akan baik-baik saja,” jawabnya sopan.

Book Comment (68)

  • avatar
    JulianAgil

    di bikinin film atau sinetron kek nya rame deh kak dari ceritanya menarik dan buat penasaran buat si penontonnya, apalagi di bikin sinetron yang bisa bikin geger emak emak, sukses selalu ya kak, semangat jugaa bikin cerita nya ya kak bikin cerita semenarik mungkin, semoga ajh ada sinetronnya haha aamiin sukses kak💐💐

    11/02/2022

      0
  • avatar
    Pandalucu

    keren

    5d

      0
  • avatar
    LiaNova

    bguss cerita nya

    10d

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters