logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 7 Hari yang panjang

Dua tahun berlalu, kini Rainna memasuki semester 5. Begitu banyak hal yang ia lalui di tahun-tahun yang lalu, pak Surya dan Ibu Ambar telah resmi bercerai, kini ibu Ambar kembali ke kampung halamannya karena suatu pekerjaan yang kebetulan memindahkannya kesana.
Namun pak Surya memutuskan untuk menikah kembali, membuka lembaran baru mencari kebahagiaan yang dulu sempat hilang, dan mempersiapkan diri untuk masa pensiun nya sebentar lagi. Rainna dan Ravi sebagai anaknya tidak dapat berbuat apa-apa!.
Mereka hanya mengikuti keinginan dan keputusan orang tuanya saja sudah cukup. Meskipun sebenarnya mereka berdua sedih melihatnya, karena mereka sebagai orang tua lebih mementingkan kebahagiaan serta kenyamanan mereka sendiri.
Rainna dan Ravi menjalani kehidupan seperti biasanya, kakaknya yang sibuk dengan tugas akhir kuliah dan pekerjaannya, Rainna pun sama ia hanya sibuk berkuliah.
Setelah kuliah seharian, ia pun bergegas pulang ke kosan untuk beristirahat, karena kebetulan hari ini ia tidak ada kegiatan dikampus lagi. "Bbrrakk", seperti biasa Rainna langsung membantingkan badannya ke kasur, merebahkan badan yang lelah.
"Krucuk", suara perutnya berbunyi. " Wah kamu minta di isi ulang yaa perut," gumamnya sambil menepuk-nepuk perutnya. " Makan apa ya yang enak, lg pengen yang pedas," ucapnya lagi.
"Tok.. tok.. tok.. Rainna.. Rainna.." Suara ketukan dari pintu kamar kosnya.
Rainna bergegas bangun dari kasurnya lalu menghampiri sambil menarik daun pintu kamarnya," Iya siapa?" Ucapnya.
"Ini aku kakak cantik kau tuh! Molor kau ya?" Ucap kakak kosnya dari balik pintu.
Rainna pun tersenyum saat membuka pintu lalu berkata " Ternyata kak Rose! engga kak, baru banget balik dari kampus."
"Sudah makan kau?" Tanya kak Rose.
" Belum kak, kenapa?" Jawabnya.
Memberikan kotak makannya pada Rainna. "Nah, buat kau, ayam rica-rica, tadi mamak ku bawa? suka kau?"
Raut muka Rainna dengan refleks terlihat sumringah "Waahh waahh, banyak kah bawanya? ko aku dibagi! Kebetulan juga aku tadi mau beli makan, eh ada rezeki datang! Terimakasih ya kak." Jawab Rainna senang.
"Iya sama-sama, banyak kali bawanya tak sanggup aku makan sendiri, bersyukurlah kau ya! Iya sudah makan lah habiskan ya!" Kata kak Rose, lalu kembali ke kamarnya.
Kak Rose adalah teman kosan Rainna dari kota N, akan tetapi dia sudah lama tinggal bersama keluarganya di kota ini, dia bekerja di Rumah sakit yang kebetulan dekat dengan kampus Rainna. Dia berkerja sebagai perawat, kebetulan tempat kerjanya yang jauh dari rumahnya yang sekarang, sehingga dia tinggal di tempat kost yang sama dengannya.
Tak membuang waktu karena perutnya kebetulan sudah lapar, Rainna bergegas ganti baju dan mencuci tangannya, lalu memakannya dengan semangat karena lapar dan perutnya yang sudah tak tertahankan lagi!. "Wah, pedasnya!" Gumamnya.
"Trriiinngg", ada notifikasi pesan dari ponselnya.
Rainna berhenti sejenak lalu melihat pesan dari ponselnya itu ["Rainna, bapak mau telpon! Kamu sedang kuliah tidak?"]
Rainna pun langsung menelan makanan yang sedang ia kunyah, setelah membacanya ia pun segera membalas pesannya. ["Aku di kosan pak, sudah pulang?"] Setelah membalasnya Rainna pun menyelesaikan makannya.
Batin Rainna terus bertanya-tanya ada apa? Kenapa? Biasanya pak Surya langsung telpon saja! Bila terjadi sesuatu atau ada kabar tentang dirinya yang tak pas di hati bapaknya itu!.
Tetapi dengan pesan singkat yang beliau kirim, ia pun berusaha mencoba berfikir positif saja, meskipun hatinya gelisah serta jantungnya berdegup sangat kencang, merasa khawatir karena sikap bapaknya yang tidak seperti biasanya!.
"Krriiing... krriiing... krriiing," ponselnya berbunyi pak Surya langsung menghubunginya.
Rainna pun terheran dan akhirnya langsung menerima telepon dari pak Surya " Hallo, Iya pak," jawabnya.
Pak Surya langsung bertanya tanpa basa-basi. " Rainna, kalau kamu cuti semester depan bagaimana?"
Rainna pun tertegun kaget serta kebingungan mendengarnya, " ke... kenapa pak? ". tanyanya pelan.
"Kamu kan tahu sendiri Bapak akan pensiun, uang pensiun hanya cukup untuk keseharian saja," ungkap pak Surya menjelaskan.
Rainna hanya bisa terdiam dan menjawab "Iya pak." Ia terheran dan bertanya dalam hatinya " Apa lagi ini? Why?".
" Kamu sudah makan? ”Tanyanya pada Rainna.
"Sudah, pak," jawab Rainna.
" Besok kuliah jam berapa?" Tanyanya lagi.
" Besok siang pak, jam 1!".
"Oh iya sudah, kamu jangan malam-malam tidurnya!"
"Baik, pak." Jawabnya pelan.
Setelah telpon berakhir! Rainna pun terus tertegun dan kebingungan, terus menerus berfikir. "Entah siapa yang egois disini?! Kenapa aku disuruh cuti kuliah? Hanya karena beliau sudah pensiun!" Ucapnya dalam hati.
Tak terasa air matanya pun jatuh ke pipi, terasa sesak di dada, ia terduduk dilantai sambil memeluk kedua lututnya "Kenapa dengan bapak? Seharusnya bapak tetap memberikanku semangat, tetap mendukung aku berkuliah, dan mendukung masa depanku." Ucapnya yang masih terus bertanya-tanya, ia pun pada akhirnya hanya bisa menangis menelan semuanya.
-Esok hari-
Rainna terbangun dari tidurnya yang menyesakkan semalam. Ia pun menghampiri cermin lalu berdiri berdiam menatap wajahnya yang sembab karena ia semalam menangis hingga ia tertidur. Rainna membuka jendela lali melihat keluar! Udara pagi yang menyejukkan, membuat ia lupa sejenak dengan masalah yang semalam.
"Trriiinngg..." Ada notifikasi pesan masuk, Rainna mengambil ponselnya yang berada di meja belajar dan kemudian langsung melihat notifikasi tersebut ternyata pesan singkat dari pak Surya.
["Rainna, kalau bisa secepatnya ya kamu tanyakan ke bagian akademis untuk pengajuan cutinya, bagaimana dan apa saja prosedurnya?"] Pesan dari pak Surya, yang mengabarinya untuk segera memproses cuti tersebut.
Terlihat jelas raut kesedihan hadir dalam diri Rainna! Tetapi mau bagaimana lagi ia tak bisa berbuat apa-apa? Yang membuat hatinya lebih teriris lagi adalah diakhir pesan singkat yang pak Surya kirimkan padanya, tidak ada kata maaf darinya.
Rainna hanya bisa terbaring lemas di tempat tidur, pikirannya pun kosong karena pesan singkat tersebut. Rainna hanya bisa bergumam tanpa bisa berpikir " Hhemm apa aku tidur lagi saja ya?"
"Trriiinngg," Ada pesan notifikasi dari grup kelas.
["Selamat pagi, untuk kelas kuliah Masalah sosial anak telah ditiadakan, karena Prof.Tomo sedang berhalangan, sebagai gantinya ada tugas untuk dikumpulkan besok! Tugas kelas ini akan diberitahukan lebih lanjut, terimakasih!"]
Ia menatap diam setelah membaca grup kelas itu. " Apa aku nonton drama Korea aja ya? Serba tidak enak melakukan hal lainnya," gumamnya kembali.
Ia pun duduk ditempat tidurnya sembari mengambil laptop yang berada didalam tasnya itu, setelah laptopnya pun menyala ia langsung mencari drama Korea untuk didownload dan ditonton, setelah selesai mendownload, sambil tiduran ia langsung menontonnya! Ditemani dengan sedikit cemilan yang berada di sampingnya.
Bagi Rainna kamar kosnya adalah tempat yang damai dan nyaman baginya untuk saat ini karena ia merasa bahwa kamar kosnya adalah rumah untuknya, karena kamar kosnya sangat berbeda dengan rumah yang sebenarnya, meski ini hanya sepetak kamar yang tidak besar, tapi ia tenang meski ia banyak menangis disini. Tidak ada orang yang mendengar, tidak ada orang yang melihat dengan pandangan yang aneh terhadapnya.
Tak terasa hingga malam Rainna menontonnya seharian ia tak keluar kamar sama sekali, fokusnya teralihkan, hanya menonton drama Korea yang bergenre komedi itu, sebagai ranah penghiburannya atas kesedihan yang ia alami saat ini.
" Trriiinngg," notifikasi pesan masuk dari ponselnya, ia langsung melihatnya ternyata dari grup kampus.
["Guys... Jangan lupa malam ini ada acara dies natalis prodi kita! Jangan lupa datang untuk turut memeriahkan ya!"] Pesan dari kating grup kelas.
Tak selang lama ada notifikasi pesan masuk kembali " Trriiinngg." ["Rainna ikut tidak?, kalau iya aku jemput nih!"] Ternyata pesan singkat dari Lily.
-----

Book Comment (13)

  • avatar
    RdpSukamto

    bagus banget

    23/06

      0
  • avatar
    DiantoYaasss

    bagus

    08/04/2023

      0
  • avatar
    Afifah Abdullah

    ok faham

    31/03/2023

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters