logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 5 Pendekatan

Angel sudah beberapa hari tidak membalas chat dari Erik, ia masih enggan berkomunikasi dengannya. Sekarang Erik sedang berada di Singapore karena sebelum berangkat ia mengirim pesan padanya. Angel belum tahu harus bagaimana jika Erik sudah Kembali ke Jakarta, apakah ia harus memaki lelaki itu dan memutuskan hubungan dengannya atau malah ia harus mendengar penjelasan lelaki itu bahkan memaafkannya. Memikirkan bertemu dengannya sudah membuat Angel muak. Ia menyibukan diri dengan mengambil banyak praktek dirumah sakit.
Hari ini Angel mendapat jam praktek malam, sudah sejak pukul 3 ia disibukan dengan pasien digawat darurat. Sebenarnya ia tidak bertugas disana tapi ia menawarkan diri membantu. Baru saja ia akan istirahat tiba – tiba sudah datang pasien kecelakaan lalu lintas. Angel langsung berlari dan memeriksa keadaan pasien tersebut. Ia memeriksa pernafasan dan juga kesadaran pasien. Ternyata cukup parah, sepertinya ia harus cepat mengambil Tindakan lain.
“ Sus tolong bawa pasien ini untuk rontgen dan berikn hasilnya cepatnya kepada saya”
Perawat tersebut langsung membawa pasien keruangan pemeriksaan, Angel meminta perawat yang lain memanggil wali dari pasien tersebut untuk menemuinya setelah hasil rontgen keluar. Angel menunggu hasilnya didalam ruangannya. Ia menyandarkan tubuhnya pada kursi, hari ini ia terlalu memforsir tubuhnya. Ponselnya terus berdering, saat ia lihat ternyata Erik, ia hanya mematikan ponselnya. Ada suara ketukan dari luar ruangannya. Ia mempersilahkan orang tersebut untuk masuk. Ternyata orang tersebut adalah Leo yang ia kenal, dan tak lain adalah tetangga apartemnnya. Leo tersenyum dan langsung duduk dibangku dihadapan Angel.
“ Kamu wali pasien atas nama Coki?”
“ Iya, dia sahabatku”
“ Orangtua pasien dimana?”
“ aku sudah menelpon mereka, mungkin besok mereka baru sampai karena sedang diluar negri”
“ oh baiklah, jadi saya langsung jelaskan saja kekamu ya”
Angel menjelaskan kondisi sahabatnya, Ia menjelaskan sedetail mungkin dan Leo mendengarkannya dengan seksama.
“dari hasil pemeriksaan sepertinya terdapat retakan dibagian belakang lehernya, dan sepertinya harus ada operasi”
“ lakukan saja yang terbaik dok”
“ hmmm kamu yakin, tidak menunggu persetujuan orang tuanya dulu karena ini membutuhkan biaya yang cukup besar”
Leo tersenyum dan menekuk tangannya didada dan menyenderkan dirinya dikursi.
“ apakah saya terlihat akan melarikan diri jika menyetujuinya dok?”
Angel membalas senyumannya dan mengangkat bahunya seperti mengisyaratkan ketidak tahuannya.
“ lakukan saja dok, saya yakin”
“ baiklah, silahkan keruang administrasi untuk menandatangani semua dokumen prosedurnya”
Leo POV
Sudah sejak kemarin aku belum pulang karena menunggu operasi Coki, kedua orangtuanyabelum juga sampai karena terdapat masalah penerbangan. Jika bukan karena bertengkar dengan pacarnya mungkin Coki akan baik - baik saja. Ia nekat mengejar pacarnya dan mengakibatkan ia menabrak pengendara mobil lain. Orang pertama yang dihubungi adalah aku karena aku adalah orang yang terakhir komunikasi dengannya. Kini Coki sudah dipindah keruang perawatan, ia masih belum sadar. Aku merebahkan diriku pada sofa, aku lelah tapi tidak bisa tidur, Mana ada orang yang bisa tidur nyenyak disini, batinku. Aku Kembali duduk dan tak lama orang tua Coki datang. Mereka langsung mendekati Coki, ruangan ini penuh dengan tangis. Setelah menjelaskan semuanya, aku akhirnya berpamitan. Aku keluar ruangan dan menuju parkiran mobil. Saat aku berjalan aku melihat Angel sedang memeriksa cap depan mobilnya. Aku mendekatinya dan bertanya.
“ Kenapa Ngel?”
Angel Kaget dan berbalik melihatku.
“ Oh kamu Leo, ini mobilku ga bisa nyala. Sepertinya ada masalah pada kabulatornya”
“ Coba aku lihat ya”
Aku memeriksa keadaan mobilnya, sepertinya akinya habis. Sudah biasa mobil seorang perempuan begini. Aku tersenyum dan memandangnya.
“ Mau pulangkan, bareng aku saja”
“ Ini mobilku bagaimana?”
“ Akinya habis, nanti aku panggilkan orangku untuk menggantinya. Ayo”
“ Ga usah , aku naik taxi ajah”
“ sudahlah ayo Ngel, aku tidak akan memakanmu”
“ Tapi…”
Aku menarik tangannya menuju mobilku,
“ Kita tetangga jadi tidak akan merepotkan dokter Angel” ucapku
Angel tersenyum dan akhirnya menyerah memasuki mobilku tak lupa ia mengucapkan terimakasih.
“ Bagaimana keadaan sahabatmu?”
“ bukankan kamu dokternya Ngel, kenapa tanya aku”
“ Aku tidak bertanggung jawab atas sahabatmu, aku hanya dokter organ dalam bukan ahli syaraf”
Aku mengangguk mengerti, tiba – tiba suara perutku berbunyi. Angel langsung memandangku. Sepertinya suara itu cukup keras.
“ Kamu lapar?”
Aku mengangguk.
“ Dari kemarin aku tidak ada waktu untuk makan dan beristirahat karena tidak ada yang menjaga Coki. Makanya ini aku langsung pulang untuk istirahat”
“ Sepertinya kamu harus makan dulu sebelum istirahat”
“ Aku malas jika harus makan diluar dengan kondisi tubuhku seperti ini “
Angel Kembali mengangguk, dan kini suasana menjadi canggung.
“ hmmmm kamu sudah makan?”
“ Tentu belum karena aku baru pulang”
“ Mau menemaniku?”
Angel melihatku, dan menggigit bibir bayarnya sambil berfikir.
“ begini saja, aku memang tidak pandai memasak. Tapi bagaimana jika nanti aku bawakan makanan keapartemenmu, hitung – hitung sebagai ucapan terimakasihku karena waktu itu kamu menolongku”
Aku terdiam mendengar ucapannya, hatiku kegirangan dan sel – sel dalam tubuhku memanas sekarang. Jika mereka bisa berbicara mungkin sekarang suaranya sudah terdengar oleh Angel.
“ Bagaimana, kamu tidak mau?’
“ ah tentu aku mau, begitu saja jika tidak merepotkanmu”
“ Tentu tidak”
Kini kami sampai diapartemen kami, Aku memarkirkan mobilku dan keluar dari sana. Agel lebih dulu keluar. Aku mendekatinya.
“ Kamu duluan saja. Bersihkan dulu dirimu. Nanti aku akan mengantar makanan keapartemmu, aku harus membeli beberapa barang disana”
“ Baik lah, tidak aku temani saja?”
“ tidak usah, silahkan duluan dan terimakasih untuk tumpangannya”
Aku mengangguk dan menunggu Angel berjalan meninggalkanku. Aku tak henti – hentinya tersenyum, sepertinya hari ini adalah hari keberuntunganku. Sesampainya kamar apartemn aku langsung bergegas mandi, aku tidak mau jika nantiAngel datang ia masih dengan keadaan seperti saat ini. Selesai mandi, aku memperhatikan keadaan apartemenku ternyata sangat berantakan, akhirmya aku merapikannya dan memberikan wewangian disana. Akurasa sekarang semua sudah sempurna. Aku menunggu kedatangan Angel sambil mengerjakan beberapa pekerjaan yang aku tinggalkan dari kemarin.
Aku memasang earphone, mendengarkan music. Jika sudah bekerja aku terlalu focus sampai aku tidak mendengar jika ada seseorang memencet bel tempatku. Kesekian kainya bel berbunyi aku masih belum mendengarnya sampai tiba – tiba ponsel dimejaku bergetar. Aku langsung melihatnya dan ternyata panggilan dari Angel. Aku langsung berdiri dan mengangkatnya.
“ Halo”
“ Kamu tidak diapartemen ya, aku letakan makanan dipintu apartemenmu saja ya”
“ Ah tidak, aku didalam. Tunggu sebentar”
Aku mematikan panggilan itu dan berlari keluar kamar dan melihat Angel berdiri disana.
“ Ini” Ucap Angel sambil menyerahkan satu kotak makanan
“ silahkan dimakan, aku masuk dulu ya”
Aku menerimanya dan bingung harus berkata apa. Akhirnya aku beranikan diri untuk memanggilnya.
“Ngel”
Angel menoleh
“ Boleh temani aku makan dulu?”
Angel masih terdiam
“ lupakan saja, mungkin kamu sibuk, Maaf mengganggu dan terimakasih untuk makanannya” ucapku lemas
“ Baiklah mari aku temani”
Aku tersenyum mendengarnya dan mempersilahkan Angel masuk, Ia memasuki apartemenu dan melihat keadaan disana. Ia memutar tubuhnya dan tiba – tiba berhenti.
“ Rapih sekali untuk ukuran laki – laki”
Aku tersenyum. “ Terimakasih, silahkan duduk”
Angel mengangguk. Aku berjalan kearah dapur untuk mengambil perlengkapan makan.
“ mau minum apa Ngel?”
“ apa saja”
“ Jika kamu bilang apa saja, aku akan keluarkan semua. Aku punya cola, susu,teh, kopi, jus, wiski, bahkan aku punya anggur”
Angel tertawa mendengar ucapanku.
“ Air putih saja Leo”
“ Baiklah, mungkin akan lebih baik jika air putih aku tambahkan rasa jeruk”
Angel Kembali tertawa “ Baiklah terserah kau saja”
Aku Kembali keruang tamu membawakan jus jeruk dan potongan buah untuk Angel. Aku duduk disebrangnya dan mengambil kotak makan yang Angel bawa tadi.
“ Boleh aku buka ini?”
“ Silahkan, maaf jika tidak sesuai seleramu”
Saat aku buka ternyata terdapat salad, beberapa sosis dan meatball. Aku memakannya dan aku tersenyum pada Angel.
“ Enak”
Angel membalas senyumanku. Aku menikmati makanku ditemani Angel, kami berbincang tentang beberapa hal konyol hingga tak terasa kami sudah mengobrol hampir 2 jam. Angel akhirnya berpamitan Kembali keapartemennya karena waktunya untuk mereka istirahat. Ia bilang ia masih harus kembaii jaga dirumah sakit malam nanti.
Setelah hari itu aku dan Angel menjadi lebih dekat. Kadang kami sesekali melontarkan candaan jika kami bertemu.

Book Comment (87)

  • avatar
    Firman syahDeni

    mntp

    18d

      0
  • avatar
    Grace Dimbu

    Sukaa bangett banget banget

    07/12

      0
  • avatar
    Fang fangKwee

    👍👍👍👍👍

    02/08/2023

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters