logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 2 Kirana Angelya

Kirana Angelia adalah seorang dokter muda disebuah rumah sakit ternama di Jakarta. Ia baru saja pulang dari pendidikannya diluar negeri. Di Jakarta ia sendiri karena orangtuanya berada di Bandung. Ia senang dapat Kembali ke Indonesia setelah sekian lama ada dinegri orang. Ia juga memiliki pacar yang sudah iya kenal sejak awal kuliah di Indonesia. Saat ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah diluar negri mereka terpaksa menjalani pacarana jarak jauh. Pacarnya Bernama Erik, seorang pengacara ternama di Jakarta. Angel sangat mencintai Erik karena ia adalah cinta pertamanya.
Hari ini Angel libur karena sudah 3 hari ia tidak pulang, harus melakukan beberapa operasi. Hari ini ia benar – benar mengambil cuti untuk istirahat. Saking lelahnya kemarin ia hampir saja tertabrak saat menyebrang rumah sakit. Pekerjaannya menguras tenaga dan waktunya dan karena pekerjaannya pula ia jarang bertemu Erik, beruntungnya Erik sama sekali tidak pernah keberatan dengan kesibukan kekasihnya yang seorang dokter ini. Sesekali ia akan datang kerumah sakit hanya untuk mengirim makanan atau hanya sekedar menemani aku minum kopi. Erik bilang hari ini akan datang keapartement Angel, sudah seminggu mereka tidak bertemu. Erik baru saja pulang dari perjalanan bisnisnya, biasanya ia akan membawakan oleh – oleh untuk Angel. Suara seseorang menekan sandi pintu apartemen terdengar sangat lihai, dan tak lain itu adalah Erik. Angel menghampiri Erik dan langsung memeluknya.
“ Sayang kangen”
“ aku juga kangen, kamu sehat kan?”
“ sehat dong, kamu bawa apa sayang?”
“ Makanan kesukaan kamu sama ini bunga buat kamu”
“ hmmm so sweet banget sih pacar aku”
Angel meletakan bunga yang Erik bawa pada sebuah vas bunga diujung ruang tamunya. Erik memeluk Angel dari belakang dan mencium lehernya.
“ Aku kangen harum pacarku ini”
“ Maaf ya sayang, beberapa hari ini aku selalu sibuk”
“ ga apa – apa, untungnya aku juga orang yang sibuk”
Angel membalikan badan dan Kembali memeluk Erik. Beberapa jam berlalu tidak terasa karena mereka asik mengobrol, menonton sebuah film, dan saling melepas rindu akhirnya Erik bersiap untuk pulang. Angel merengek agar Erik menginap saja diapartemennya namun Erik menolaknya karena harus Kembali kekantornya. Ia bilang harus mengurus berkas untuk besok bertemu klien penting. Angel mengantarnya sampai depan apartemen.
“ Nanti jangan lupa telpon ya”
“ Iya sayang, kamu jangan tidur malam. Besok kerja pagi atau malam?”
“ Aku pagi yang”
“ Ya sudah, aku pergi dulu ya. Lepaskan dulu tanganmu ini sayang”
“ hmmm baik lah, tapi cium dulu”
Erik mengecup kening Angel dan mengusap rambutnya.
“ Manja banget si, padahal kalo diluar cuek”
“ Karena manjaku Cuma buat kamu”
Erik tertawa dan Kembali mencium kening Angel. Erik pergi dan melambaikan tangannya pada Angel. Angel memasuki Kembali Apartemennya. Ia memasuki kamar dan membuka handphonenya, menelusuri social media yang ia miliki hanya sekedar untuk mengisi waktunya. Sesekali ia akan upload beberapa aktifitasnya walaupun tidak sering. Ia lebih suka hanya melihat – lihat unggahan orang lain, kadang untuk melihat aktifitas kekasihnya. Ia membuka akun social media Erik, pacarnya ternyata beberapa waktu lalu mengunggah foto dirinya disebuah laut. Mungkin pada saat perjalanan bisnisnya ia sekalian berlibur. Aku membaca beberapa caption disana “memories of the sea” dan mataku tertuju pada sebuah komentar.“ Hari yang indah ya kan” begitu kalimat yang tertera dikomentar akun perempuan itu. Angel membuka akun itu dan seorang perempuan cantik, sepertinya seorang pengacara juga. Mungkin mereka teman sesama lawyer, piker Angel.
Angel meletakan handphonenya dan berjalan keluar kamar menuju balkon. Ia membawa secangkir kopi dan menikmati indahnya malam dari luar apartemennya. Ia kadang mengingat indahnya saat iya baru berpacaran dengan Erik 5 tahun yang lalu, saat itu ia sama sekali tidak tertarik padanya hanya saja Erik sangat gigih mendekatinya. Itu adalah hal yang membuatnya luluh dan akhirnya menerima Erik, hingga saat ini rasa cintanya semakin besar pada Erik. Ia adalah laki – laki yang baik. Selalu ada untuk Angel bahkan saat mereka jauh, Erik bahkan sampai rela menyusulnya karena tahu Angel sakit. Keluarga kali sudah saling mengenal, namun entah mengapa sampai saat ini Erik belum melamar Angel. Angel hanya berfikir positif mungkin Erik masih sibuk dengan pekerjaannya. Yang terpenting sekarang mereka tetap saling mencintai dan menyayangi.
Setelah persiapkan diri dengan semua rutinitas pagi hari seorang perempuan pada umumnya. Mandi, bersolek, membuat sarapan seadanya dan membersihkan beberapa tempat yang sekiranya berantakan. Angel tidak suka melihat barang – barang tidak pada tempatnya. Ia melihat jam ditangannya, ternyata sudah waktunya ia berangkat. Ia mengendarai mobilnya keluar Gedung apartemen. Hari ini ia hanya memiliki schedule berkeliling memeriksa kondisi beberapa pasien. Tidak ada schedule operasi jadi ia berencana datang ke firma tempat Erik bekerja. Ia sengaja tidak memberi kabar untuk memberinya kejutan.
Angel menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dari dugaan. Ia langsung bergegas keluar rumah sakit menuju kantor Erik. Tidak butuh waktu lama ia sudah sampai didepan kantor Erik. Ia memarkirkan mobil dan keluar mobil dengan menenteng beberapa makanan yang ia beli diperjalanan tadi. Ia memasuki lift, menunggu sampai lift berhenti dilantai tujuannya. Keluar lft dan berjalan mendekati ruangan Erik, sekretarisnya yang tahu aku datang menghadang jalanku.
“ Bu Angel datang tumben ga bilang dulu” ucapnya gugup
“ Udah lama ga main kesini Gres, Pak Erik ada didalam kan. Biar saya langsung masuk saja ya”
“ hmmm bapak tidak ada bu, sedan keluar kantor”
“ Masa si, memang lagi dimana Gres?”
“ hmmm bapak..”
Tiba – tiba terdengan suara tawa dari dalam ruangan. Aku menatap Gres curiga.
“ Itu suara siapa Gres, bapak didalam kan?”
“ hmmm itu, itu, itu”
“ itu apa, awas biarkan saya masuk”
Angel menyingkirkan Gres dan melangkah kepintu. Jantungmya berdebar kencang, terdengar suara aneh didalam. Angel beranikan diri membuka sedikit pintu itu dan alangkah terkejutnya pada baru saja ia lihat. Kaki Angel tiba – tiba lemas dan air mata lolos dari matanya. Ia tak mampu berkata – kata. Ia Kembali menutup pintu dan berbalik, Gres memegang tubuhnya yang hendak jatuh.
“ Maaf bu, tidak seharusnya ibu melihatnya”
“ Bawa saya pergi Gres tolong”
Gres menuntun Angel kearah lift dan membawanya kedalam mobil. Disana Gres menenangkan Angel.
Angel masih menagis dan menahan suaranya agar orang lain tidak mendengar tangisnya. Saat ia udah mulai tenang ia menatap Gres dan mulai bertanya.
“ Sejak kapan Gres, tolong ceritakan semua padaku.”
“ Sudah hampir setahun yang lalu bu, saat ibu masih diluar negri”
Lagi – lagi air mata keluar makin deras dari mataku, hatiku semakin hancur. Tidak menyangka akan dihianati oleh laki – laki yang amat ia cintai. Bagai disambar petir, tubuhnya kini tak berdaya.
“ Maaf bu, saya tidak berani bilang pada ibu karena Bapak mengancam akan memecat saya”
“ Siapa perempuan itu?”
“ Dia awalnya magang difirma ini bu, tapi kini ia bekerja perusahaan klien firma kami sebagai Legal officer”
“Baiklah Gres, saya harus pergi. Jangan sampai bapak tau kalau saya kemari. Biar saya urus ini”
“ Baik bu”
“ Tolong jaga rahasia ini Gres, sesekali saya butuh bantuan kamu tolong rahasakan semuanya”
“ Baik bu, hati – hati dijalan bu”
Angel meninggalkan kantor Erik dengan kondisi tidak karuan. Ia pergi menuju apartemnnya.

Book Comment (87)

  • avatar
    Firman syahDeni

    mntp

    18d

      0
  • avatar
    Grace Dimbu

    Sukaa bangett banget banget

    07/12

      0
  • avatar
    Fang fangKwee

    👍👍👍👍👍

    02/08/2023

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters