logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Jenna yang Sebenarnya (Half Bad Memories)

⬅️⬅️⬅️⬅️⬅️⬅️⬅️⬅️⬅️⬅️⬅️⬅️⬅️
Sementara di tempat lain, di aula yang paling besar, bahkan lebih besar dari milik Raja dan Ibu Suri. Seorang perempuan cantik tengah mengguratkan sesuatu di atas kertas putih dengan tinta hitam nya.
"Yang Mulia Permaisuri. Raja terlihat sudah berangkat!"info Dayang Bin Ros. Terdengar hela nafas lega dari wanita itu setelah mendengarnya.
"Akhirnya selama beberapa hari ke depan aku terbebas dari suami yang overprotektif itu."dia mengangkat tangannya guna menaruh pena ke dalam wadah tinta.
Padahal surat wasiat ini belum selesai. Batinnya.
Ya, Jenna menyebutnya dengan surat wasiat. Menyeramkan bukan?!
Ros berekspresi tak sedap mendengar celotehan junjungan nya ini. Namun bagaimana lagi, Permaisuri Jie tidak mencintai Raja Xie, meski Raja begitu mencintainya. Sang dayang memilih untuk tidak protes saja dan berharap yang terbaik untuk Permaisuri.
"Oh ya Yang Mulia. Ku dengar Yang Mulia Selir ikut berburu dengan Raja."ucap Ros bermaksud mengompori. Entahlah, dari dulu dirinya tidak suka dengan istri kedua Arjuna. Karena ia merasa perempuan itu bisa menjadi saingan junjungan nya. Terutama dalam hal kecantikan.
Wajah Jenna tetap menggambarkan ketenangan, namun sebenarnya hatinya berjingkrak-jingkrak sekarang. Bahkan dia menginginkan lebih dari itu, yakni Irene bisa membuat Arjuna agar berpaling darinya.
Tapi kapan itu terjadi?!
Setiap kali Jenna melihat Raja dan selirnya berduaan. Dia tidak pernah absen untuk menggoda. Dan Arjuna juga tak pernah absen untuk berkata,"Faktanya hati ku masih milikmu!"
Sial!
Tidak cemburu apalagi panas. Dengan wajah ketenangan itu Jenna merespon,"Oh ya?! Pasti Raja punya alasan tersendiri."
Itulah jawaban Jenna, kebanyakan Dayang Bin Ros tidak mengerti.
Di dalam hatinya perempuan bergelar Ratu itu merasa sangat senang.
Sepertinya aku harus membuat wasiat untuk Ay ay juga. Batin Jenna.
Ay ay adalah panggilan nya pada Irene (dibaca: Ayrin). Dia hanya membawa cara membaca dua kata pertama yang diucap dua kali.
Wanita itu mengelus perut buncitnya seraya berkata,"Hwajun, bersabarlah!"
Dua tahun yang lalu.
Arjuna melempar tumpukan kertas kecoklatan berukuran sedang seraya berkata,"Apa-apaan ini!"
Tatapannya menyiratkan bahwa dia ingin sebuah penjelasan dari gadis didepannya.
Jenna tertunduk dengan raut wajah kesal yang disembunyikan. Dengan hati-hati dan penuh perhitungan serta ketenangan dia menjawab,"Bukan kah isi surat itu sudah jelas Yang Mulia."
Tak ada gunanya untuk menutup nutupi. Pikirnya, dia tidak ingin ada sebuah drama nanti.
Arjuna tidak habis pikir dengan jawaban itu, bibirnya bergetar dan berkata,"Jadi kau benar-benar memiliki pria lain!"
"Aku hanya mencoba mempertahankan hubungan ku dengan nya Yang Mulia."
"Hubungan apa? Sebagai kekasih hah?!"tanya Arjuna sedikit menggertak .
"Anda tidak perlu tahu. Ini urusan saya."balas Jenna dengan raut wajah yang tetap tenang.
Tak mau kalah, "Kau adalah istri ku. Kita sudah menikah, tapi  kau malah berbuat hal memalukan seperti ini!"
"Pernikahan kita didasari politik. Jalani saja pernikahan ini untuk kepentingan politik Yang Mulia.
Jadi, untuk anda, berhentilah untuk berusaha memiliki hati saya."tutur Jenna begitu berani.
Rahang Arjuna mengeras, namun dia berusaha menahan amarah agar tidak memuncak. Bibirnya kelu bahkan untuk merespon pernyataan Jenna, apalagi menyanggah,rasanya terlalu sulit karena ucapan itu benar. Wanita ini tidak tahu bagaimana dirinya begitu mencintainya.
"Jika anda ingin menuduhku berselingkuh, keputusan ada di tangan anda Yang Mulia."
Bahkan dia menyerahkan diri demi laki-laki ini. Batin Arjuna tidak habis pikir.
Tebakan Arjuna salah. Jenna tahu bahwa Arjuna sangat mencintainya. Arjuna pasti menghalanginya jika dia bunuh diri seperti ini. Ya, Jenna memanfaatkan hal itu.
Di sisi lain dia juga tidak peduli akan resiko, bisa saja dirinya digulingkan atau dipermalukan. Ya, semua itu untuk Hwajun, kekasih yang sangat dia cintai.
Saking cintanya, bahkan ada cerita yang menghebohkan jagad hati Jenna dan Hwajun.
"Apa kau baik-baik saja."tanya Jenna kepada Hwajun kala itu.
"Apa kau yakin? Aku benar-benar merasa tidak enak."balasnya sambil meneguk ludah.
Sekedar riwayat hidup singkat tentang Hwajun. Hwajun berasal dari kasta bangsawan kelas pertama di Kerajaan Timur (tempat asal Jenna), yang berkedudukan sebagai perwira tinggi. Dia tumbuh bersama Jenna dari kecil. Tentu saja, persahabatan seorang perempuan dan laki-laki itu sukar untuk menghindari yang namanya saling mencintai. Mereka pun seperti itu.
Hwajun memegang erat kedua tangan Jenna, dan berkata,"Sekarang aku berubah pikiran! Aku tidak peduli lagi siapa yang menyentuh mu untuk pertamakali. Hal terpenting bagi diriku adalah hati mu masih menjadi milik ku."
Aduh dia pun sepertinya bucin.
Hwajun takut ketahuan, dan Jenna berakhir digulingkan atau bahkan dihukum mati.
Jenna tidak ingin berdebat, itu hanya akan membuang-buang waktu dan tenaga juga perasaan. Segera dia menanggalkan gaun mewah dan aksesoris yang dikenakannya.
Hwajun yang tidak bisa menahan diri pun menjadikan malam itu, malam yang terindah. Namun malam itu sekaligus menjadi malam terburuk dalam hidup Jenna. Malam terburuk? Karena apa?
Karena disela aktivitas panas mereka. Terdengar suara ketukan pintu. Kedua insan itu berhenti meski ingin melanjutkan.
Setelah selesai berpakaian dan menyanggul rambut dengan sederhana agar cepat, Jenna pun langsung membuka pintu Aula.
Terdapat Arjuna di sana dengan smirk yang menyebalkan di mata Jenna. Mempersilahkan laki-laki itu masuk. Dan untuk keduakalinya dia harus melakukan hal yang serupa seperti beberapa saat yang lalu, namun bedanya ini berkelanjutan hingga satu tahun lamanya.
Hwajun yang segera melarikan diri dari Aula. Dia tidak ingin keberadaan nya sampai tercium Raja Xie, alias Arjuna. Hwajun tahu, Arjuna adalah orang dengan insting yang kuat.
Dulu dia pernah dikalahkan oleh Arjuna ketika pertandingan di Kerajaan Timur, hingga pedang kesayangannya dirampas karena kalah taruhan.
Yang taruhan bukanlah dirinya. Tapi Raja Hyo, ayahanda Jenna yang kala itu masih hidup.
Seakan membalas permainan itu. Dia berhasil merampas hak yang harus diterima oleh Arjuna. Namun Jenna bukanlah alat mainan. Jadi, Hwajun tidak ingin berpikir seperti itu.
Cerita yang benar-benar gila bukan?!
Sementara Arjuna yang begitu mencintai Jenna dan ingin selalu memiliki wanita ini sampai akhir hayatnya. Dia berani menutupi kasus perselingkuhan dan tetap mempertahankan posisi sang istri sebagai permaisuri.
Yang bisa Arjuna pada saat itu adalah bersabar, dia yakin bahwa suatu saat nant  Jenna akan menerimanya. Meski rasanya mustahil, karena di awal pernikahan nya dengan Jenna pun perempuan itu langsung memberi kesan buruk untuknya.
Setelah kejadian 'surat-suratan dengan Hwajun terbongkar' hubungan mereka yang biasa-biasa saja pun berubah menjadi dingin, sampai perjanjian itu dibuat dan merubah segalanya.
Perjanjian itu mengantarkan mereka dari jarang bertemu jadi lebih sering bertemu, dari jarang bersama jadi lebih banyak menghabiskan waktu bersama. Meski itu hanya polesan dari kenyataan yang ada.
Pasca perjanjian mereka memperlihatkan hubungan yang begitu dekat hingga memberi hak Arjuna sebagai suami setiap harinya. Sayangnya itu hanya sekedar skenario. Walau begitu Arjuna tetap merasa senang, dia berharap ini menjadi pintu masuk untuk memiliki hati Jenna.
Arjuna yang malang, setelah satu tahun pendekatan mereka, sikap asli Jenna terhadapnya tetap seperti itu.
Rasa cinta yang dimiliki Arjuna terlalu besar untuk Jenna.  Rasanya sulit, bahkan sekedar membenci saja dia tidak bisa. Membiarkan tubuhnya dipenuhi dengan luka tak berdarah adalah pilihannya.
Laki-laki ini benar-benar dilemahkan oleh cintanya sendiri dan seorang wanita secantik Jenna. Raja bucin.
Cinta yang diberikan Arjuna membawanya pada rasa 'sudah biasa' terhadap cinta Jenna bertepuk sebelah tangan. Namun di dalam hati terdalam, itu sangatlah menyakitkan.

Book Comment (29)

  • avatar
    Dicky Kecil's

    wow

    23/09/2022

      0
  • avatar
    Aryo

    bagus banget novel ya

    29/06/2022

      0
  • avatar
    PutraRafael

    mantap

    26/04/2022

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters