logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

2. Insiden Kecil

โ€”โ€”๐Ÿ๐Ÿ๐Ÿโ€”โ€”
"Diriku terlalu ragu
Untuk memilih jalan baru
Atau kembali mengulang rasa sakit yang dulu."
โ€”โ€”Arsilaโ€”โ€”
"Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan hanya dengan mengatakan, mereka telah beriman dan mereka tidak diuji?"
โ€”QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 2โ€”
.
.
.
.
Happy Reading!
"Sil, bulan depan gue mau nikah. Lo bisa pulang ngak? Gue mau lo ada di hari yang paling membahagiakan buat gue," pintanya pada Arsila, sahabat kecilnya.
"Kok cepat banget, emang mau nikah sama siapa si? Ngak takut entar nasib lo kayak gue lagi, terus lo baru kenal juga kan sama dia." Arsila tampak sibuk mengetik tugas akhir semesternya. Ya, walaupun sedang berbincang via telpon dengan sahabatnya, Lisa. Arsila masih sibuk dengan tugas-tugasnya yang menumpuk bagai gunung.
"Kata siapa kita baru kenal? Lo tau ngak, dia itu cinta masalalu gue Sil. Lelaki sholeh yang suka menjaga pandangan sama lawan jenisnya, dia ketua Rohis kita pas zaman SMA dulu, Zaid." Lisa bercerita dengan menggebu-gebu.
"Sumpah, gue kaget banget tahu. Waktu itu abis magrib, guenya juga baru pulang dari ngerjain tugas. Gue lihat rumah rame banget, gue pikir Mama lagi ngadain arisan. Ternyata setelah gue perhatiin bukan Sil."
"Terus?" tanya Arsila sambil menyesap Vanilla Ice Blended disalah satu Starbucks dekat kampusnya. Matanya sesekali juga menatap keluar dari jendela, menatap lautan bunga Cherry Blossom yang bermekaran indah di pinggiran jalan.
"Dengan wajah kayak orang bodoh, gue di jelasin sama Mama kalau dia, Zaid. Datang buat menghitbah gue. Sangking bahagianya gue, gue langsung jawab 'Iya, gue mau.' padahal Zaid belum nanya apa-apa. Gue malu banget, ngak tau mau tarok dimana lagi wajah gue waktu itu."
"Hahaha, kebiasaan lo yang satu itu ngak pernah berubah ya Lis." Arsilla terkekeh pelan.
"Pokoknya lo harus hadir, gue ngak mau tahu!"
"Bulan kemaren bang Azzam juga udah nanyain kapan gue mau pulang, tapi gue belum bisa jawab kapan pastinya. Lo taukan gue belum siap ketemu sama mereka lagi," ujar Arsilla sambil membereskan Laptop dan juga membenarkan letak Earphonenya.
Arsilla melangkahkan kakinya keluar dari Starbucks. baru beberapa langkah, angin sudah menerbangkan jilbab yang Arsila kenakan. Udara tampak agak dingin walaupun sudah memasuki waktu musim semi, sehingga memaksa Arsilla untuk merapatkan jaket kulit yang berwarnah hitam ketubuhnya.
"Udah 3 tahun lo di sana, masak belum bisa ngelupain semuanya. Pliss Sil, satu hari aja, lo pulang ke Indonesia."
Arsilla nenarik nafasnya panjang "Gue ngak bisa bilang iya, tapi gue bakalan usahain untuk hadir disana."
"Yes, makasih yak. Udah dulu ya Sil, gue mau Fitting baju pengantin dulu sama Camer, Assalamualaikum!"
"Dasar Lisa, semoga acara kalian lancar ya sampai hari H nya. Hati-hati dijalan, Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh!"
Arsilla langsung melepaskan Earphonenya. Lalu berjalan pelan menelusuri ramainya kota sore itu, tampak orang-orang berjalan berlalu lalang dengan bahagia.
"Astagfirullah Al-adzim, Awas ada mobil di belakang kamu!!!"
Bodoh! Itulah yang terlintas dipikiranku saat ini bagaimana bisa aku melakukan kesalahan di saat-saat seperti ini.
"Hey Arsilla, ini Korea Selatan bukan Indonesia. Anak itu mana ngerti dengan bahasa kamu," umpat Arsila dalam hati.
Mendengar ucapanku tadi, anak itu malah berdiri diam di tengah jalan. Sedangkan mobil di belakangnya terus melaju cepat. Tanpa pikir panjang, aku langsung berlari cepat ke arahnya lalu memeluk tubuh kecilnya.
Ternyata gerakanku belum terlalu cepat, hingga pinggangku menyenggol keras mobil itu.
"Akkhh" ringisku pelan, menahan sakit di sekitar pinggangku.
"Gwaenchanh-aยน? Tidak ada yang terlukakan?" tanya Arsilla panik, dia langsung memeriksa tubuh anak itu. Takutnya ada luka yang sangat parah ditubuhnya.
"Naneun gwaenchanh-aยฒ," mendengar jawaban anak itu Arsilla langsung memeluk tubuh kecilnya.
"Syukurlah kalau kamu baik-baik saja nak."
Mereka berdua masih berada ditempat yang sama, duduk di pinggir jalan.
"Lain kali kalau mau jalan itu hati-hati, jangan sampai kejadian kayak gini terulang lagi ya!" Ujar Arsilla menggunakan bahasa Korea yang sudah sangat lancar. Ia mengelus puncak kepala anak laki-laki itu.
"Ne, eonni.ยณ" Anak itu menatap wajah Arsilla dengan polosnya, "Eonni ngak ada yang terluka juga kan."
"Seperti yang kamu lihat, kakak baik-baik aja kok." Sambil tersenyum meyakinkan. Padahal pinggangnya tampak sangat sakit akibat benturan tadi.
"Kakak yakin?" Tanya anak itu lagi sambil menatap wajah Arsilla curiga.
"Yakin dong," Arsilla mengelus punyak kepalanya lagi. "Udah gih, mending kamu pulang sekarang. Ingat hati-hati dijalan ya!" dengan langkah yang sedikit ragu dia berjalan pelan menjauhi ku.
Saat aku akan berdiri, dia berbalik dan berjalan kearahku lagi. Anak itu membungkuk kearahku lalu mengucapkan terimah kasih, karena sudah membantunya tadi.
Tanpa menunggu jawaban dari ku dia langsung pergi sambil menunduk, dugaan ku dia merasa malu melakukan hal tadi dihadapanku. "Ah, manisnya anak itu."
****
Setelah sampai ke Apartemen, Arsilla langsung menghempaskan tubuhnya di kamar, pinggangnya sangat sakit Akibat benturan tadi.
"Ah, sebaiknya aku cek kerumah sakit besok, takunya ada tulang yang retak/bergeser akibat benturan tadi."
Setelah berfikir sebentar Arsilla langsung mengirim pesan kepada sahabat baru yang dikenalnya selama satu tahun belakangan ini.
"Besok bisa temani aku ke rumah sakit?"
Tring pesan ku di balas 1 menit kemudian.
Soo Yun;
"Bisa, memang siapa yang sakit?"
"Ada cidera sedikit dipinggangku, akibat kecelakaan tadi sore"
Soo Yun;
"Kamu kecelakaan? Kenapa ngak dari tadi kamu bilangnya si Ar! 10 menit lagi aku bakalan kesana."
"Hey, Aku bilang kan besok saja!"
Setelah itu tidak ada balasannya lagi dari seberang sana. Arsilla tau pasti Soo Yun saat ini langsung panik mendengar kabar buruk dariku, karena itu dia langsung bergegas ke Apartemenku.
10 menit berlalu, Soo Yun datang dengan pakaian yang sangat berantakan. Tidak mencerminkan Soo Yun yang biasanya tampil rapi dan anggun. Ditambah lagi dengan rambut yang agak acak-acak dan make up ala kadarnya saja.
"Ngak parahkan lukanya? Ayo cepat kita kerumah sakit, takunya nanti lukanya tambah parah karena tidak cepat di obati."
Belum sempat Arsilla bicara tangannya sudah ditarik paksa Oleh Soo Yun kemobilnya. Dia hanya bisa meringis pelan akibat rasa sakit di pinggangnya.
Belum hilang rasa terkejudnya kini ditambah lagi dengan kehadiran orang baru di dalam mobil Soo Yun.
Tubuh Arsilla mematung di depan pintu mobil pandangannya langsung tertuju kepada Soo Yun.
"Siapa dia?"
โ€”โ€”๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผโ€”โ€”
Terjemahan:
1) kamu tidak apa-apa?
2)Aku baik-baik saja
3)Kakak perempuan
Yeyy akhirnya bisa up date lagi๐Ÿ˜ป
Utamakan baca Al-Qur'annya!

Book Comment (41)

  • avatar
    AliaCheta82

    good

    1d

    ย ย 0
  • avatar
    Momz Brio

    bagus

    19/07

    ย ย 0
  • avatar
    Soraya Soraya

    asik bett, cepat bikin kelanjutan nya udah gak sabar

    06/03

    ย ย 0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters