logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 50 Kemarahan Bayu

"Tunggu Mi, Papi bisa jelaskan semuanya," ucap Judi sambil mengejar Jeje, meninggalkan Sekar sendirian dalam keadaan rambut acak-acakan dan wajah terluka.
Sekar masih terdiam di tempatnya, suara sumbang yang menyebutnya pelakor masih santer terdengar di sekelilingnya. Dia merasa sangat syok mengetahui fakta bahwa Judi telah membohonginya selama ini.
Tring….
Suara telepon menyadarkannya, dia segera mengangkat telepon tersebut.
"Halo…."
"Halo Ma…."
"Rida, ternyata Om Judi sudah punya istri, istrinya baru saja ngelabrak Mama di mall, huhuhu… selama ini dia ngebohongin Mama, Rida," ucap Sekar sambil menangis.
"Rida sudah tahu Ma, kok bisa-bisanya Mama macarin suami orang sih? Mama sekarang ada di mana? Wajah Mama viral di sosmed dengan caption pelakor ketahuan istri sah?" ucap Rida dari seberang telepon.
"Hah? Bagaimana bisa?" tanya Sekar kaget.
"Rida juga tidak tahu Ma, sekarang Mama sudah terkenal, eh tercemar maksud Rida, cepat pulang Ma, takutnya nanti orang rumah pada tahu perbuatan Mama."
"Aduh, bagaimana ini, nanti kalau Papamu tahu bisa gawat nih."
"Makanya buruan pulang Ma."
"Iya iya Mama pulang dulu."
"Ma, sebaiknya Mama ke toilet dulu benahi dandanan Mama."
"Astaga, Mama lupa kalau tadi sempat dijambak dan dicakar sama tuh wanita gila, sekarang baru terasa perihnya. Ya sudah Mama ke toilet dulu habis itu pulang, kamu cepat pulang ya."
"Iya Ma."
Panggilan telepon pun berakhir, Sekar membenahi dandanannya di toilet dan melihat luka di wajahnya, setelah itu dia segera pulang.

"Ma, ada yang ingin Papa bicarakan," ucap Dirga."
"Bicara apa Mas?" tanya Sri.
"Sebenarnya Sekar itu mau berbuat jahat kepada kita."
"Mas jangan asal menuduh deh, dia kan baik sekali orangnya."
"Beneran, bahkan dia pernah mau memelet Mas dua kali tapi selalu gagal."
"Maksud Mas apa ya?"
"Begini Ma, sudah dua kali dia berusaha memasukkan pelet ke dalam minuman Mas, tetapi gagal. Yang pertama malah kena Ucup, dia jadi menggila. Terus yang kedua kena Mang Ujang. Untungnya Mang Ujang kebal jadi tidak sampai menggila. Kalau kamu tidak percaya bisa tanya sama Mang Ujang."
"Astaghfirullah, kapan kejadian itu Mas? Kenapa aku tidak tahu?"
"Waktu kamu kerja dan hanya kami berdua yang ada di rumah, Allah masih melindungiku sehingga bisa terhindar dari dua kali niat jahatnya, namun tidak untuk ketiga kalinya…."
"Tiga kali? Jadi, maksudnya…."
"Iya Ma, Mas sudah terkenal jeratnya. Dia membuat Mas pingsan dan membawa Mas ke kamarnya. Setelahnya dia melucuti semua pakaian Mas, membuat kami seolah-olah habis melakukan hubungan terlarang dan mendokumentasikannya."
"Astagfirullah…." Sri hanya bisa menutup mulutnya untuk menyembunyikan keterkejutannya.
"Mas tidak melakukan perbuatan Zina itu Ma."
"Dari mana Mas tahu kalau tidak terjadi apa-apa dengan Mas?"
"Mas dalam pengaruh obat tidur saat dibawa ke kamar Sekar. Kalau kamu tidak percaya silakan lihat di rekaman CCTV ini."
Dirga memperlihatkan rekaman saat kejadian naas itu. Sri hanya terdiam dan sesekali beristighfar.
"Kamu lihat kan Ma, Mas sempoyongan setelah mencium bunga darinya? Mas yakin dia menambahkan sesuatu ke bunga tersebut."
"Kenapa dia melakukan semua ini Mas?"
"Dia ingin menguasai harta kita dengan memanfaatkanku Ma."
"Kenapa Mas bicara seperti itu?"
"Kamu pasti tahu kenapa Mas memintamu untuk mengijinkan dia kerja di restoran."
"Jadi, semua itu karena ini?"
"Ya, dia mengancam Mas akan menyebarkan foto mesum kami kalau aku tidak menuruti semua kemauannya."
"Kenapa dia bisa sejahat itu kepada kita Mas?"
"Mas sadar saat dia memfitnahmu jalan dengan laki-laki lain Ma. Dia ingin menghancurkan keluarga kita."
"Aku benar-benar tidak menyangka kalau hatinya sejahat itu, bagaimana dengan Bayu Mas? Kasihan dia."
"Iya Ma, Mas juga kasian sama Bayu."
"Mak, buka pintunya, cepetan!" Ani berteriak dari luar kamar Sri.
"Ada apa Ani? kenapa teriak-teriak seperti itu?" ucap Sri sambil membukakan pintu. Ani langsung masuk kamar dan duduk di ranjang.
"Mak, Pa, lihat ini, tante Sekar viral karena ketahuan kencan sama suami orang." Ani memperlihatkan rekaman saat Sekar dilabrak di mall.
"Astaghfirullah … kenapa bisa seperti ini?" tanya Sri.
"Ani sudah menduganya Mak, baru beberapa minggu kerja di restoran tapi dia sudah bisa membeli barang-barang mahal. Darimana uang tersebut kalau tidak dari lelaki ini? tadinya Ani sempat berpikir kalau dia memakai uang restoran sih."
"Sebenarnya aku juga sudah curiga, banyak karyawan restoran yang mengadu kepadaku masalah Sekar yang suka jalan dengan seorang laki-laki," ucap Dirga.
"Kenapa hanya aku yang tidak tahu masalah ini?"
"Emak terlalu baik sehingga selalu berprasangka baik juga kepada orang lain, emak emang bidadariku kok," ucap Ani sambil memeluk Sri.
"Ish...."

"Bayu, lihat ini, bukankah ini istrimu?" tanya Erna, Bayu segera meletakkan sapunya dan menghampiri Erna.
"Astaghfirullah…." Bayu sangat syok melihat rekaman video tersebut.
"Benarkan? Ini istrimu?"
"I-iya…."
"Videonya sudah viral loh, sebaiknya kamu segera pulang dan menanyakan apa yang terjadi. Belum tentu isi video ini benar, siapa tahu dia hanya di fitnah saja," nasehat Erna kepada Bayu.
"Terimakasih ya Mbak, saya ijin pulang duluan."
"Iya, hati-hati dijalan, pikirkan semua dengan kepala dingin."
"Iya Mbak."
Bayu segera menyambar tasnya dan ke depan restoran untuk mencari angkot, ternyata di depan sudah ada Mang Ujang yang ingin menjemput nya.
"Eh, Mang Ujang mau jemput saya?"
"Iya Den, ayo masuk."
"Iya Mang."
"Sepertinya Aden sedang banyak masalah," tebak Mang Ujang setelah Bayu masuk mobil.
"Iya Mang, masalah Sekar."
"Jangan gegabah mengambil keputusan Den, pikirkan semua dengan matang."
"M-maksud Amang?"
"Tentang video viral itukan? takutnya Aden kalap setelah bertemu dengan Neng Sekar nanti. Coba di ajak bicara baik-baik dulu siapa tahu ini semua hanya salah paham saja. Jangan mengambil keputusan saat hati dan pikiran diliputi dengan prasangka dan amarah."
"Iya Mang, terimakasih untuk nasehatnya."
Hati Bayu panas memikirkan segala kemungkinan yang terjadi dengan istrinya itu. Dia tidak pernah menyangka kalau Sekar bisa melakukan hal serendah itu.
"Sekar, dimana kamu?" teriak Bayu saat sudah sampai di rumah.
"Itu Om Bayu sudah pulang Mak," ucap Ani.
"Ayo kita keluar dan temui Bayu."
Mereka bertiga segera keluar kamar dan menemui Bayu
"Sekar belum pulang Bay," jawab Sri.
"Mbak, Sekar Mbak."
"Iya, kamu tenang dulu ya, kita tunggu dulu Sekar."
"Assalamu'alaikum…." Terdengar sapaan dari luar.
"Waalaikumsalam." 
Sekar masuk ke dalam rumah sambil menenteng banyak barang.
"Bagus ya, jadi ini hasil yang kamu dapatkan dari macarin suami orang?" ucap Bayu sambil menahan amarah.
"Mas, aku…."
"Mas tidak menyangka kamu tega berbuat seperti ini sama Mas. Selama ini semua yang kamu inginkan sudah Mas turuti, tapi ini balasanmu."
"Mas…."
"Inikah caramu agar bisa cepat kaya? Biar bisa membeli semua yang kamu inginkan?"
"Iya, kamu benar, aku bosan hidup miskin terus, dia bisa memberiku uang banyak Mas, jabatannya tinggi, tidak sepertimu yang hanya tukang bersih-bersih, sudah kere belagu lagi."
Bayu lemas, dunianya seakan runtuh mendengar jawaban Sekar. Dia mengumpulkan seluruh tenaganya untuk mengucapkan sesuatu kepada Sekar.
"Sekar, aku talak kamu, mulai saat ini kamu bukan lagi istriku, silakan pergi dari kehidupanku dan carilah kebahagiaanmu sendiri," ucapnya sambil bergetar.
"Mas…."

Book Comment (221)

  • avatar
    2016Louise

    Ok banget sih baru 1 bab di baca sudah mengerti bgmn seorg istri yang harus bekerja tambahan utk memenuhi kebutuhan keluarga dengan anak bny dan kebalikan dgn suami yang besar keinginan kpingin punya bny anak tp asal saja/tdk bs memenuhi kebutuhan keluarga.

    11/01/2022

      0
  • avatar
    Rohmah

    sangat membantu ekonomi saya

    5d

      0
  • avatar
    skuyyyvalen

    bagussss sekaliiii

    12d

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters