logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Bahagia?

Tapi Jon jelas bukan bawahan yang baik untuk Om Hans. Dia asisten yang patuh pada perintah tapi jelas menghambakan diri pada uang. Jon ternyata diam-diam bekerja pada Nyonya Alexa. Jon menjadi dua posisi. Asisten pribadi sekaligus mata-mata. Sebuah pekerjaan yang penuh pengkhianatan meskipun dia berdedikasi tinggi melakukan keduanya. Jon seperti tombak dengan dua ujung yang sama-sama tajam.
"Terima kasih sudah mengatakan semuanya padaku, Jon." suara wanita yang elegan terdengar menggema.
"Apapun untuk anda, Nyonya," ucap Jon sambil menunduk. Memposisikan dirinya sebagai bawahan. Nyonya Alexa sangat tersanjung dengan perlakuan Jon. Jon sangat pandai mengambil hati seseorang.
"Biarkan saja mereka. Kau lakukan semua perintah Hans sampai wanita yang dicintainya itu bercerai dengan suaminya. Sisanya, biar aku yang mengurus semuanya. Aku benar-benar tidak menyangka Hans akan sebodoh ini," sesal Nyonya Alexa. Jon diam menyimak.
"Sejak awal pernikahan, aku selalu mencintai suamiku. Orang-orang selalu mengatakan kalau aku hanya mencintai uangnya. Bahkan, jika Hans miskin mungkin aku akan tetap bertahan dengannya."
"Tapi laki-laki itu berani mengkhianatiku. Aku mandul bukan karena keinginanku. Kau tahu Jon, betapa terlukanya hatiku saat dia mengatakan kalau aku kaku dan tidak menyenangkan. Tidak seperti Winda, si jalang itu. Kau tahu rasanya hancur hatiku ketika orang yang kucintai membandingkanku dengan wanita lain yang tidak ada apa-apanya? Kau tau rasanya, Jon?" suara Nyonya Alexa meninggi. Wanita itu terbawa emosi. Ruangan mewah itu senyap. Jon tidak berani berkata barang sepatah kata pun.
Alexa menggemeretakkan giginya. Sama sepeti pasangan lain, dia juga memiliki prinsip. Tidak ada maaf untuk sebuah perselingkuhan. Alexa kecewa. Dan semengerikannya wanita ketika kecewa, dia akan berubah dari wujud bidadari menjadi iblis.
"Sekarang pergilah dan lakukan tugasmu. Aku akan memberimu bayaran yang setimpal untuk ini!" titah Nyonya Alexa. Jon pamit undur diri.
****
"Dasar pasangan aneh!" umpat Jon ketika dia berada dalam perjalanan tugasnya.
"Suami yang selingkuh dan istri yang mendukung perselingkuhan suaminya diam-diam tapi merasa tersakiti akibat perselingkuhan. Rumah tangga macam apa yang mereka jalani." Jon mengejek dua majikannya. Patuh bukan berarti Jon membenarkan semuanya. Dia hanya menjalankan tugas agar mendapatkan uang.
"Biarkan saja mereka! Persetan dengan mereka. Yang penting bukan aku," ucap Jon lagi. Pria itu menyalakan rokoknya sambil menyetir dengan tenang. Tujuannya kalo ini adalah perusahaan Wisnu. Dia mencoba membuat Wisnu bangkrut dengan kemampuan menipu dan manipulatifnya yang mumpuni.
"Barangkali kemiskinan dapat membuat Winda berpaling dari suaminya." perintah Hans terbayang-bayang di kepala Jon.
"Aku bisa melakukan apapun. Bahkan menggeser gunung sekalipun. Untuk itulah aku di bayar mahal. Pekerjaan seperti ini tidak ada apa-apanya." Jon menyemangati dirinya sendiri. Dia di bayar dan dilindungi oleh pihak hukum dari Hans sehingga langkahnya selalu mulus. Keuntungan ini yang membuat Jon betah bekerja pada Hans. Selain mendapatkan gaji dua kali lipat, dia juga bisa mendapatkan keuntungan dari setiap aksinya menghancurkan perusahaan.
Jon akhirnya bertemu dengan Wisnu. Perusahaan fiktif milik Jon membuat Wisnu tergiur. Jon tidak tanggung-tanggung berinvestasi lima ratus juta pada perusahaan Wisnu. Tapi pria itu dengan cermat memanipulatif berkas perjanjian. Wisnu yang sudah tergiur, tanpa pikir panjang menandatangangi perjanjian kerjasama.
Perjanjian kerjasama yang dibuat Jon hampir mirip seperti tagihan rentenir. Membuat perusahaan Wisnu bangkrut perlahan. Dengan bunga investasi yang diwajibkan sebanyak enam puluh persen. Jon juga mematok pembayaran setiap bulan dengan jumlah nominal yang sudah disepakati. Ini tidak seperti inivestasi melainkan pinjaman rentenir.
Wisnu celaka. Dia sudah masuk dalam perangkap licik Jon. Jon menghitung bom waktu dengan hitungan mundur. Perusahaan Wisnu dari awal sudah memiliki kemunduran. Di tambah cicilan beban seperti ini, Wisnu pasti akan menumbangkan perusahaannya sendiri dan membayar biaya karyawan serta harus melunasi utang produksi jika ada. Hans sudah memperhitungkan semuanya dengan cermat.
****
"Sayang ....!" Wisnu pulang dengan sumringah. Perusahaannya mendapat suntikan dana dak itu membuatnya bahagia. Bayang-bayang kesuksesan menghiasi kepala Wisnu yang malang.
Winda menyambut kepulangan suaminya dengan sedih. Pesan Aisyah yang lupa dihapus oleh Wisnu sudah dibaca semuanya oleh Winda. Winda merasa dilema. Ingin marah, tapi dia sadar diri kalau dari awal dirinya yang menjadi orang ketiga sampai Aisyah dan Wisnu bercerai. Meski tidak seratus persen ulahnya, tapi dia ikut andil dalam persetujuan menikah dengan Wisnu. Tentu saja saat itu Winda tergiur dengan uang dan iming-iming punya suami kaya raya.
Tapi cemburu tidak memiliki alasan apakah yang cemburu benar atau salah. Winda benar-benar tersakiti dengan semua yang terjadi di belakangnya.
"Mata kamu kenapa sembab, Sayang?" tanya Wisnu. Lingkaran hitam di mata Winda di tambah bengkak sehabis menangis membuat wanita itu seperti hantu.
"Sky dari tadi gak berhenti nangis. Aku capek, Mas. Makanya aku nangis. Sedih," dusta Winda menutupi kenyataan sebenarnya. Meski sulit, wanita itu sekuat tenaga menutupi kebenaran yang diketahuinya. Winda takut Wisnu akan mengajukan cerai padanya.
"Astaga, Sayang. Pasti kamu capek. Oh ya, aku punya kabar baik. Perusahaanku dapat suntikan dana dari perusahaan besar. Aku senang banget. Makanya aku mau rayain sama kamu. Kita dinner romantis gimana? Sky titip ke bibi aja dulu," ucap Wisnu. Wisnu memeluk erat Winda dan mengelus kepala istrinya penuh rasa sayang. Rupanya anak melemahkan perasaan wanita itu pada istrinya. Aisyah menjadi terlupakan. Bahkan Wisnu tidak tahu menahu tentang pernikahan Aisyah. Winda yang membaca pesan itu dan menghapusnya tanpa menghapus pesan di atasnya.
Winda tersenyum. Perasaannya sedih berbunga. Tumbuh secercah harapan kalau suaminya tidak lagi mendua karena adanya putra mereka. Ah, putra Winda saja tepatnya. Anak itu jelas bukan anak Wisnu. Tapi, Wisnu terlalu bodoh untuk menyandingkan wajahnya. Hidung dan bibir anak itu jelas tidak seperti milik Winda ataupun Wisnu.
Wisnu berbahagi kabar bahagia dengannya. Bukan dengan Asiyah. Artinya Wisnu mencintainya. Begitulah yang terlintas di pikiran Winda.
"Tapi, Mas ...." ucap Winda yang merasa berat meninggalkan putra mereka.
"Udah, gak papa. Lagipula suntikan dana itu bisa kita pakai sepuluh persennya dulu buat liburan atau diner romantis. Aku tahu kamu suntuk banget. Maaf ya, Sayang. Aku sibuk kerja jadi gak bisa bantu kamu setiap saat jaga anak kita," Wisnu mengecup kening istrinya mesra.
Meski berat hati meninggalkan putranya, Winda tetap menerima ajakan makan malam romantis dari suaminya. Sembari berharap, malam bahagia ini akan tetap selamanya.
Winda menitipkan Sky pada asisten rumah tangga mereka. Winda mengecup kening putranya yang tertidur lelap dengan lembut. Perasaan sayang khas ibu membuncah. Sedetikpun Winda seperti tidak tega meninggalkan anaknya. Perasaan sedih muncul. Winda teringat masa lalunya tentang kehidupan di panti asuhan. Kembali dia bertanya-tanya kemana dua orang tuanya. Apakah mereka masih hidup. Apakah mereka masih merindukannya. Apakah mereka mencintainya. Apakah ibunya juga punya perasaan yang sama seperti yang Winda rasakan dengan putranya?
Tepukan kecil di pundak membuat Winda kembali pada realita. Wisnu tersenyum. Seperti mengatakan putra mereka pasti tertidur lelap dan akan baik-baik saja. Winda menerima uluran tangan Wisnu. Mereka berjalan keluar persis sepasang kekasih romantis. Winda yang berhati lembut pada kenyataannya. Hanya saja kehidupan membuatnya menjadi orang jahat. Tidak ada bayi-bayi yang terlahir jahat. Lingkungan yang membentuk mereka.

Book Comment (43)

  • avatar
    Luluk Ainun Ni'mah

    bagus ceritanya....sebagai pengingat...banyak kemunafikan di sekeliling kita...hati hati

    27/01/2022

      0
  • avatar
    Purenputri

    bagusss polll seruu

    13/05

      0
  • avatar
    Wasri Sutinah

    Saya bahagia menemukan aplikasi ini

    12/07/2023

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters