logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Part 5

Hujan menarilah di atas langit. Bawa aku bersamamu. Biar dia tahu selain pelangi yang cantik. Ada aku yang juga pantas untuk dinantikan.
***
Sekolah
09.00
Bel berbunyi menandakan kami akan memulai istirahat yang pertama. Bangku berbentuk persegi berukuran sekitar 30an centi terbuat dari stainles, beserta mejanya yang berukuran lebih besar hanya mampu menopang diriku sendiri. Maklum, sekolah kami adalah sekolah mahal dengan isi kelas yang terbatas. Hanya boleh diisi dengan 20 siswa dengan kursi dan meja yang sebanding, sesuai jumlah siswa.
Semua pembelajaran di sini menggunakan projector dan metode ter-upgrade. Banyak hal di sini serba modern dan tentunya berbiaya mahal. Beruntungnya aku yang mendapatkan beasiswa. Sehingga semua fasilitas Zidduya bisa dinikmati dan dimanfaatkan.
Suasana kelas menjadi kosong, hanya ada aku yang duduk sendirian termenung. Teman-temanku sudah melangkahkan kaki semua ke kantin. Aku yang masih sama, dengan perasaan yang belum pernah seperti ini. Malu, bingung campur cemas soal bagaimana memberitahu Devano. Nanti malam kami akan mengadakan perayaan hari jadiku yang ke-16 tahun.
"Din,..." ucapnya.
Seorang cowok tampan, manis, tinggi dan sialnya aku menyukainya. Tiba-tiba entah dari mana dia membuyarkan lamunanku. Devano Samuel Escapra idaman hampir segala jenis perempuan di sekolah, dari yang cewek biasa hingga cewek idola seperti geng ekskul drama. Ekskul paling populer di sekolah ini, khususnya bagi kalangan para remaja perempuan.
"Ehh....iyyaaa.." jawabku yang sedikit terkaget.
"Ngapain sendirian di sini?" Dia bertanya dengan penasaran.
"Oh...nggak apa-apa. Belum pengen ke kantin kok." Aku menjawabnya dengan sedikit malas.
"Nih...!" Tanganya menyodorkan sebuah kado berbentuk kotak kecil berukuran sekitar 5 centi. Berwarna pink dengan gambar bunga-bunga di bungkusanya.
"Apa ini Van..?" Aku masih belum mengerti dengan yang dia lakukan.
"Hadiah ulangtahunmu." Ekspresinya selalu datar dan terlihat dingin.
"Hah..appaa...?" Aku bertanya karena takut salah mendengar.
"Iya ulangtahunmu, buat kamu itu." Devano tampak meyakinkan saat berbicara.
Aku masih belum mengerti juga dia mengatakan itu. Aku masih tak percaya dia memberiku kado. Padahal dialah orang pertama yang memberikanku hadiah ulangtahun. Harusnya aku jadi senang. Tapi justru aku malah merasa bingung.
"Astaga Tuhan, cobaan apa lagi ini? Dia kan terkenal gonta-ganti cewek, haduh... Masak suka sama aku sih." Pikiranku kemana-mana memikirkannya.
"Itu hadiah buat ulangtahunmu. Kalo gak mau sini, kembaliin aja...!" ucapnya dengan ekspresi tersenyum.
"Ish.....kamu niat ngasih atau enggak sih? Kok diminta lagi?" Aku membantahnya.
"Aku belinya udah sejak kemarin-kemarin." bantahnya kepadaku yang tak begitu percaya.
Aku sedikit kesal dengan cowok tengil yang ada di depanku. Tidak ada kata-kata manis yang dilontarkan selayaknya seseorang memberikan kado. Setidaknya perlakuan manis atau apalah yang membuatku bisa lebih menyukainya. Untungnya tampan, jadi ku mafkan.
"Iyaa..udah buruan ambil, terus buka." pintanya.
"Aku buka ya.." ucapku.
Aku terdiam sejenak setelah membukanya... Bagaimana dia bisa tahu.
"Makasih ya Van, aku suka banget sama barangnya. Aku paling suka sama motif ini." Aku memgang kado yang dia berikan kepadaku.
"Sama-sama." ucapnya singkat.
Dia berjalan menuju ke luar kelas meninggalkan aku sendirian dengan kalung perak berkilau yang berliontin love. Tidak ketinggalan ada juga, sepasang Mickey Mouse dan Mini Mouse yang tubuhnya sudah dibubuhi inisial nama kami. Mickey dinamai inisial D dan Mini dinamai inisial A. Ini yang menurutku spesial.
Entahlah, maksudnya apa ini semua. Darimana dia tahu bila aku suka dengan pehiasan perak. Darimana pula dia juga tahu bila aku suka dengan yang berbau Mickey Mouse. Namun dari sekian banyak ketidaktahuanku dan kebingunganku. Akhirnya aku sedikit memiliki keberanian untuk memberitahunya soal nanti malam.
"Van, nanti malam jam tujuh di rumah. Bunda akan merayakan hari ulangtahunku. Kalau ada waktu datang ya..?" send cowok tengil, Devano. Eh cowok tampan maksudnya.
Chat itu udah masuk ke nomor di ponselnya, cowok tengil itu sudah membaca chat dariku. Tak lama berselang, atas layar ponselku bertuliskan "mengetik.....". Lalu notifikasipun terdengar bersamaan dengan chat yang aku buka.
"Bisa." balasnya singkat.
"Gil* emang dia cowok tampan sih tapi cueknya, dinginnya, membuat aku semakin penasaran. Apa ada cowok di sini setampan dan se-cool dia." Aku bergumam dan berdebat dengan pikiranku sediri.
Aku menutup ponsel ini lalu meletakannya di atas meja di kelas. Aku melihat sepasang Mickey Mouse yang dia berikan dan aku tersenyum-senyum sendirian seperti orang gila. Ah, sial. "Apa ini artinya dia suka sama aku?" gumamku sendiri di kelas.
Mickey Mouse atau Tikus Miki adalah tokoh fiksi dari kartun yang telah dibuat oleh The Disney Company. Pada tahun 1920-an Ub-Iwerks yang telah menciptakanya. Menurut Disney pula, Mickey Mouse dan Mini Mouse adalah pasangan yang mana mereka sudah menikah.
"Apakah aku juga akan menikah dengan Devano?" huss...pikiran macam apa ini. Ngawur kamu Din...!!" Kepalaku penuh dengan imajinasi dan pikiran yang aneh.
Aku masih tidak pernah menyangka bisa sedekat dan sekrab ini dengan cowok yang paling aku suka. Apalagi perlakuannya itu sangat membuatku merasa malu dan bahagia. Hari ini aku sangat bahagia, tidak bahkan sangst bahagia. Aku akan selalu mengingat momen ini dan di sini. Kelas yang aku bakal selalu ingat.
"Lagi apa Din?" ucap Icha yang baru datang.
"Nggak apa-apa Cha, emang kenapa?" Aku balik bertanya karena tidak tahu.
"Kamu senyum-senyum sendiri nggak jelas." Dia berbicara sambil pergi keluar kelas.

Book Comment (405)

  • avatar
    NuriElmi

    gadis penyuka hujan emang novel roman terbaik menurutku, dari penyajian kata dan alurnya emang gak bikin bingung dan konfliknya gak itu2 aja. aku suka sekali sama cerita ini, karya terbaik roman terbaik dari bang rey ini. semoga terus dilanjutin secepatnya bang, aku penggemarmu dari sejak Abang dari aplikasi sebelah. download novelah gara2 bang rey ini, hehe

    30/01/2022

      12
  • avatar
    FitriyaniYunita

    ceritanya itu bikin kita penasaran, apalagi karakter devano si cowok badboy, tampam dan kaya itu ngegemesin banget kalo jadi adina. pengen tahu, nggak sabar banget sama kelanjutan ceritanya. semoga bang rey secepatnya bikin cerita ini tamat. aku suka banget bang, ini karyamu yang terbaik

    29/01/2022

      23
  • avatar
    AmixImix

    gadis penyuka hujan, sama2 penyuka hujan. hujan itu hening dan saat kita hening, hal sulit pun jadi terasa gampang

    27/01/2022

      17
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters