logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

BAB 2 PENGHUKUMAN SISWI

Di dalam ruangan kelas guru sedang membawa materi pelajaran Sejarah dimana siswa -siswi, menyimak penyampaian materi diberikan, saat asyik dalam ruangan kelas sambil terduduk di bangku, guru mata pelajaran kelas XI IPS  tersebut memperhatikan ada sebuah rangsel tas tidak terdapat seorang siswi, kemudian guru itu mempertanyakan siswi siapa yang belum masuk ke dalam kelas nya.
 
"Siapa yang belum masuk dalam ruangan kelas, apa ada di antara teman kalian bolos?"ujar guru di dalam kelas.
Siswa di dalam kelas mulai membisik satu sama lain, Loly serta 2 sahabatnya bersikap seakan tidak tau apa - apa.
 
"Kenapa kalian tidak ada yang menjawab?"  ucapan tegas seorang guru.
Seorang siswa berdiri lalu memberitahukan kepada seorang guru.
 
"Lily bu, sejak awal tadik." Tiba - tiba siswa culun itu tertahan ucapanya ketika pandangannya mengarah ke Loly.
 
"Awas kamu" ucap Loly yang mengancam.
"Lily, kemana?" tanya seorang Ibu guru.
 
Sontak siswa culun itu tertahankan untuk memberitahukan terhadap gurunya jika Lily masih terkurung di toiled karena takut terhadap Loly.
 
"Loly gimana ni?" tanya Mily
" Mana aku tau, biarin aja si culun juga tidak bakalan berani bagi tau," Ucap Loly.
Ia yang tidak merasa perduli terhadap Lily sekarang yang terkurung di toiled.
 
"Rian coba kamu keluar di kelas lalu kemudian segera cari Lily." Perintah dari seorang guru mata pelajaran.
Rian sebagai ketua kelas melakukan kewajiban dia untuk mencari teman kelas nya.
 
"Ok baik bu, Ardi temaniin aku." Rian yang tidak tau keberadaan Lily mengajak Ardi seorang  wakil ketua kelas.
 
15 Menit menjelan waktu istirahat.
 
Rian kembali bersama Ardi di ruangan kelas memberitahukan ke seorang ibu guru jika  Lily juga belum ketemu.
"Haah..hahh..hahh maaf bu, saya belum tau Lily ada dimana. Saya bersama Ardi sudah mencari dia ke ruangan perpustakaan dan kantin, tapi belum ketemu," ujar Rian.
Sementara itu, Ardi hanya terdiam tanpa ada suara.
 
"Ok ini waktu jam istirahat sekarang, di dalam kelas saya sudah membagikan tugas ke teman - teman kalian, sisa kalian berdua contek soal yang barusan ibu berikan, pengumpulan tugas kalian hari sabtu, beri tau Lily menghadap ke ruangan BK," ujar seorang guru.
Saat itu guru melangkahkan kaki mengarah ruangan kantor. Rian dan Ardi masuk di ruangan kelas mengarah ke bangku mereka, beberapa teman mereka di dalam ruangan kelas sibuk menulis soal yang telah di berikan oleh guru. Rian yang memasukan perlatan tulis nya di dalam tas ia tiba - tiba ingin buang air kecil, Rian berlari   menuju sebuah toilet, setibanya di toilet cowok, Rian melirik ke arah toilet cewek ada empat seorang siswi sedang berdiri menunggu tanpa memperhatikan gembok yang terkunci. Sesaat kemudian Rian usai buang air lalu melirik kembali ke empat siswi itu yang masih menunggu lalu Rian bertanya ke mereka berempat.
 
"Aku perhati'in kalian masih berdiri sini ada apa?" tanya Rian.
 
" Ini pintu toiletnya terkunci dari dalam,pengen ganti pakaian,," ucap salah satu siswi itu.
Lalu Rian mencoba mengetok pintu itu.
 
Tog..tog..
 
" Di dalam ada orang?" sahut Rian.
Seketika Lily yang duduk sambil menunduk di dalam toilet itu seketika berdiri mendengar ada suara orang di luar toilet.
 
"Hiks tolong buka'in," Sahut Lily dari dalam.
Seketika Rian mengenali suara cewek itu
 
"Lily?" Ucap Rian merasa heran.
Rian mulai melihat gembok yang sedang terkunci sambil memegangnya.
"Loh, gembok ini terkunci, Liliy kamu kenapa bisa di dalam?" ujar Rian yang sedikit panik.
Tanpa basa basi Rian mencari  seorang bujang sekolah untuk membukakan pintu toiled siswi itu.
"Riaan ini aku,tolong di buka'in." Jerit Lily di dalam toiled itu seketika Rian ingin bergegas mencari bujang sekolah.
"Riaan," jerit Lily.
"Oy berisik," ujar salah satu siswi.
"Dia lagi pergi sebentar dia balik lagi," ujar siswi itu lagi.
"Kok bisa si ada orang terkunci di toilet," ucap salah satu cewek yang menunggu.
Saat itu Rian bergegas mencari seorang bujang sekolah agar bisa membuka pintu toilet tu.
"Di kerjain kali," ucap teman dari siswi yang sedang menunggu.
 "Eh tunggu lukan yang katanya indigo itukan, siapa si tadik namanya?" ucap seorang dari di antara mereka yang memakai gelang.
"Lily,lily,"ucap bersamaan dari tiga siswi.
"Ahh ya oww aku ngerti, Loly yang lakuin ini kepada kamu dan bersama temanya," ucap siswi yang memakai gelang.
Lily hanya terdiam di dalam toilet tanpa satu kata membalas ucapan mereka.
"Eh Liy kamu kenapa diam saja, benar nggak yang aku omongin barusan?" ucap siswi yang memakai gelang itu lagi.
Lily menjawab "Ia Loly yang lakuin ini."
"Waa ahaha tuhkan, eh kamu juga si kenapa jadi indigo segala makanya Loly praktekkin tu ke lu haha."Siswi itu berucap dengan nada yang meledek.
"Aku baru tau kalau salah satu teman dari Rian itu indigo," ucap teman dia yang memakai kacamata.
"Hah baru tau itu berita satu minggu yang lalu, sini aku bisikin." Saat itu siswi yang memakai gelang memberitahukan ke sahabat-sahabat nya tentang Lily.
Lily hanya menahan ocehan mereka di luar sesekali air mata Lily menetes kembali.
"Dia itu pernah," ucapan yang terhentikan.
"Tolong pak di buka gembok pintunya, teman saya di dalam," ucap Rian.
Saat itu bujang sekolah mengeluarkan kunci di saku celananya untuk membuka gembok. Sesaat itu gembok nya terbuka, lalu keluarlah Lily dengan sendirinya di dalam toilet itu kemudian memeluk Rian. Lily menangis di pundak Rian ke empat perempuan yang ingin ganti baju itu saat itu juga mereka masuk ke dalam toilet untuk ganti pakaian.
"Bentar kita lanjutin gosipin Lily," ucap siswi yang memakai gelang itu.
"Liy,"ucap rian.
Rian melepaskan pelukan Lily, kemudian ia meliat keadaan Lily yang sedikit berantakan baju sekolah Lily mulai kusut.
"Aku gak tau perbuatan apa yang sudah aku perbuat terhadap mereka sampai-sampai mereka jahat sama aku,"ucap lily yang suara yang bernada sedih.
"Urusan itu nanti , lebih baik aku teminiin dulu bersihkan wajah kamu," ucap Rian.
Rian kemudian mengajak Lily membersihkan wajahnya di wastafel toilet pria. Sesaat kemudian bujang sekolah kembali ke tugasannya untuk membersihkan halaman sekolah.
"Ok kamu sebaik nya berhenti menangis,"ucap Rian.
Mereka berdua berjalan keluar dari lingkungan toiled, Rian berjalan mengantar Lily ke ruangan kelas. Sesampainya mereka berdua di ruangan kelas Lily masuk dalam keadaan suana perasaan yang sedih,dan tertekan.
"Loly liat siapa yang datang,"ucap Mita.
"Si cewek indigo kita sudah di temukan rupanya,"ucap Loly.
Saat itu Loly serta dua temanya menghampiri Lily yang sedang terduduk.
"Oy Lily kamu kemana saja di cariin tu sama guru,"ucap Loly.
Lily berusaha untuk bersabar. Saat Rian marah terhadap Loly.
"Eh bisa tidak kamu jangan berisik dulu, dia itu aku nemuin di ruangan toilet lagi terkurung," ucap Rian.
Saat itu Loly mendekat ke Lily.
"Oh astaga kasihan amat si."Loly menghelus-helus Lily.
" Kamu nggak kasihan sama dia, awas saja kalau itu kelakuan kamu," gertak Rian.
"Loh aku dimarahin si yang aku bilang itu benar, Lily di cari guru," ucap Loly.
Di saat jam istirahat masih berlangsung nama Lily di sebut di ruangan kantor.
"Lily Angriani,silahkan menghadap di ruangan BK sekarang." Suara mic sound dari seorang guru laki-laki.
Terdengar nama Lily di sebutkan maka langsung saja Lily berdiri dari bangku ia duduk.
"Permisi aku mau lewat,"ucap Lily.
"Mampus lu, sudah berada di dalam masalah kita lihat saja guru beri hukuman apa ke diri kamu,"ucap Loly dalam hati.
Lily berjalan menuju ruangan BK, mata siswa tertuju ke arah Lily yang sedang berjalan.
"Tu ada masalah apa lagi,bukanya dia pernah ketahuan berbicara sendiri sampai-sampai di bawa ke ruangan BK," ucap salah seorang kelas siswi lain yang sedang berdiri bersama sahabat nya di samping pintu kelas.
"Mungkin karena itu, makanya di bawa ruang BK lagi," jawab temanya.
"Dia sudah sinting," ucapnya.
Setibanya di ruangan BK, Lily mengetok pintu kemudian ia melepaskan sepatu nya lalu ia berjalan masuk menemui guru BK.
"Permisi,"sapa Lily.
Di saat Lily berpermisi masuk ke dalam ruangan BK suara seseorang dari dalam menjawab nya.
"Silahkan masuk,"Jawab seseorang guru BK.
Di balik gordeng yang tertutup itu guru BK mempersilahkanya masuk.
"Ow Lily kamu ya, ini ada laporan dari guru mata pelajaran kamu, bliau memberitahukan saya kamu bolos di mata pelajaran sejarah, bapa tanya saat kamu tidak ada di ruangan kelas dalam pelajaran berlangsung ada dimana kamu?"tanya guru BK
"Saya berada di dalam toilet pak terkurung,"Jawab Lily.
"Terkurung di toilet kamu tidak berkata bohong?"guru BK bertanya lagi.
Lily menjawab " Tidak pak aku gak berbohong,"
"Ok siapa yang meakukan itu terhadap kamu, kalau kamu tau siapa orang yang melakukan itu, maka kamu bisa membawa orang itu kemari," pertanyaan ke tiga dari guru BK.
Disaat pertanyaan ke tiga Lily tidak sanggup untuk memberitahukanya ia khawatir jika Loly makin menjadi-jadi membulynya maka Lily menyelamatkan Loly dengan cara berbohong.
"Lily gak tau orang nya siapa," jawab Lily.
"Ok kalau kamu gak tau orang nya siapa yang memperlakukan itu ke kamu maka sama saja kamu tetap dapat hukuman dari sekolah bolos dalam satu pelajaran itu aturan yang kamu langgar di sekolah ini, seandainya kamu beritahukan ke saya siapa orang itu maka kamu dapat keringanan atau kamu tidak di hukum, untuk sekarang hukuman kamu itu pulang sekolah pungut sampah daun-daunan atau membersihkan dua halaman kelas walaupun bukan jadwal pembersihan kamu," perintah dari guru BK.
"Kamu terima hukuman itu?" tanya guru BK.
"Ya pak Lily terima," jawab Lily.
"Ok anggap saja ini pelajaran yang tidak akan terulang lagi di diri kamu," ucap guru BK.
Saat hukuman Lily sudah hadapkan maka Lily berdiri lalu pamit.
"Saya kembali ke kelas dulu pak," ucap Lily.
Guru BK di ruangan itu memasang mimik wajah yang berfikir.
Jam 10:00
Mata pelajaran sudah berganti.
Lily terduduk di bangkunya, ia mendapatkan catatan kertas di dalam laci Lily pun membuka catatan itu
"Kamu mesti sabar, aku nulis di kertas ini cuman mau kasih tau saat kamu di luar kelas guru nitip tugas di papan tulis di halaman 75 di situ ada soal-soal yang mesti di kerjakan pilihan ganda dengan essay, terkumpul nya tugas pada hari sabtu
.dari Rian." Usai Lily membaca catatan pesan dari Rian maka guru pelajaran masuk di ruangan kelas.
"Selamat siang anak-anak hari ini kita akan belajar matematika dengan judul sistem persamaan linear tiga variabel," ucap pak Zori.
Pak Zori usai menulis judul di papan tulis maka Rian sebagai ketua kelas mempersiapkan temanya.
Waktu terus berjalan, sampai waktu pengakhiran mata pelajaran jam 12. Bel sekolah sudah di bunyikan siswa-siswa di dalam kelas membereskan peralatan sekolah memasukkannya di dalam tas.
"Ok anak-anak sampai jumpa di pekan selanjutnya,"ucap dari pak Zori
Siswa-siswa yang berada dalam kelas keluar untuk menunggu penjemput mereka di luar gerbang beda hal nya dengan Lily mula-mula ia melaksanakan tugas dari seorang guru BK agar ia bisa balik di rumah.

Book Comment (400)

  • avatar
    Azeiaklyte

    highly recommended

    22/04/2022

      0
  • avatar
    a******8@gmail.com

    nice banget jalan ceritanya, sumpah bikin yg baca makin penasaran & ikut terbawa masuk ke dlm alur ceritanya seolah-olah kita ikut berada didalam ceritanya. cepat dilanjutkan kembali jalan ceritanya jangan terpotong dengan alur cerita yg menggantung, sayang banget kalau belum tahu ceritanya keadaan mereka gimana endingnya baik apa ga, gitu??

    20/01/2022

      0
  • avatar
    c******n@gmail.com

    ceritanya bagus banget mencekam dan sangat menarik untuk di baca berasa lagi ngerasain kehidupan si Lily bagus banget

    12/01/2022

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters