logo
logo-text

Download this book within the app

Bab 4

Sedangkan Damar yang melihat interaksi ibunya dan Senja jelas saja senang, berarti pilihan dia untuk menikahi Senja tidak salah. Karena dia tidak pernah melihat sang ibu sehappy ini sebelumnya, pasti jika Bu Viona bertemu dengan teman perempuanya selalu sinis, ya jelas saja Bu Viona sinis ini dikarenakan sang ibu selalu menggap perempuan yang dia temui merupakan teman ranjangnya.
Damar tak berani menyela percakapan itu, meski malam sudah mulai pekat dan pembicaraan inti belum terucap sama sekali. Damar hanya bisa menunggu sampai sang ibu puas mengobrol dengan Senja.
"Damar bisa tolong kamu jelaskan kenapa kamu mengundang pak Deni dan Senja kesini, katanya tadi katanya kamu mau kenalin calon istri." Pak Subagio tak bisa menunggu lagi, dia masih bingung dengan ini. Katanya tadi Damar ingin memperkenalkan calon istri tapi ini malah mengundang rekan kerjanya. Bu Viona yang mendengar sang suami langsung sadar bawa tujuan dia kesini untuk mengenal calon istri Damar.
"Ya Senja ini calon Damar." Damar menjawab dengan tenang pertanyaan kedua orang tuanya.
Sedangkan pak Deni hanya bisa menunduk, dia tau jika sang anak pasti kaget dengan berita ini. Kenapa dia tidak mengatakan dari awal karena dia sangat tau watak Senja seperi apa, jika kemarin dia mengatakannya maka sekarang Senja mustahil berada disini.
Senja tertegun mendengar perkataan Damar, bagaimana bisa dia adalah calon istri Damar, sedangkan malam ini merupakan pertemuan pertama mereka. Apa lagi sekarang di otak Senja tidak terbersit sedikitpun untuk menikah, dia masih ingin memperjuangkan Gano. Tanpa ada angin dan hujan dia sudah diklaim akan menjadi istri Damar, siapa coba yang tidak akan kaget.
"Maksudnya apa ini yah....?" Senja memandang tajam pak deni yang dari tadi hanya diam saja.
"Ini benar Senja kamu akan menjadi istri tuan Damar." Pak Deni menoleh pada Senja dan mengatakannya dengan mantap.
Senja yang mendengar itu terkesiap, kenapa sebelum ini tidak ada pembicaraan apapun dengan dia. Jika tau akan jadi begini dia tidak akan datang pada acara malam ini.
Pokoknya Senja gak mau.!!!" Senja berlalu meninggalkan privat room itu. Semua orang yang ada disana kaget tak terkecuali pak Subagio dan Bu Viona saat menyimak pembicaraan ini, ada apa yang sebenarnya, hanya itu yang ada dipikiran mereka.
Damar yang tau Senja pergi langsung menyusul Senja, dengan langkah yang panjang akhirnya dia bisa menggapai tangan senja yang sedang berayun.
"Lepasin, atau aku bakal teriak." Senja meronta ketika tangannya digenggam Damar, tapi semua sia-sia tenaganya tak mampu mengalahkan tenaga Damar.
"Ikut saya." Hanya itu yang dikatakan Damar, setelahnya dia menyeret Senja menuju taman didekat lobi hotel. Damar menghempaskan tangan Senja ketika sampai ditempat yang dia rasa aman untuk berbicara.
"Awww..ini sakit." Senja mengusap bekas cengkraman Damar dipergelangan tangannya yang sudah memerah.
"Dasar manja." Hanya perkataan sinis yang keluar dari mulut Damar, jelas saja tak terima dengan stetmen itu.
"Apa anda bilang...!!!" Itu bukan pertanyaan hanya penekanan yang ditunjukkan Senja dan dia menuding muka Damar dengan jari telunjuk. Senja jelas saja tidak takut sama sekali dengan Damar ini, baginya Damar hanya laki-laki kejam yang akan merusak hidupnya nanti jika dia jadi menikah dengan Damar ini.
"Turunkan tangan menjijikanmu dari hadapanku." Damar marah, sebelum ini tidak ada yang berani menuding dia seperti ini, berani sekali gadis kurang ajar ini melakukan itu, itu yang ada dipikiran Damar saat ini.
"Saya tidak mau menikah dengan Anda, bisa-bisa hidup saya suram nantinya." Senja menurunkan jari telunjuknya, dia langsung mengatakan hal tersebut.
"Silahkan saja kamu menolak hal ini, tapi kita lihat apa yang akan terjadi besok dengan ayah kesayanganmu." Hanya itu yang dikatakan Damar, setelah itu dia berlalu meninggalkan Senja yang tertegun mendengar kalimat itu.
Senja bingung ada hubungan apa Ini semua dengan ayahnya. Dan ancaman Damar tadi sedikit membuat Senja khawatir dengan sang ayah.
"Ada apa sebenarnya ini." Senja saat ini masih bingung kenapa sekarang dia malah dipaksa nikah dengan Damar. Tapi karena Senja tak mau lagi kembali kedalam dia memutuskan untuk pulang saja meninggalkan pak Deni begitu saja.
****
Senja sampai dirumah dengan selamat, dia harus menaiki ojek karena uang yang tersisa di dompet hanya 30.000 rupiah, bisa berabe jika naik taksi. Setelah sampai Senja langsung masuk kamar, dan tak lama kemudian pak Deni juga sampai dirumah. Dia langsung mengetok pintu kamar Senja untuk membicaran hal yang tadi.
"Senja buka pintunya, ayah mau bicara." Pak Deni terus mengetuk pintu kamar Senja meskipun tidak ada jawaban dari anaknya.
Sedangkan Senja sendiri dia tau pasti sang ayah akan membicarakan hal tadi, dan pastinya akan memaksa dia untuk menerima pernikahan itu. Biar saja sang ayah mengetuk sampai besok dia sudah bertekad tidak akan membuka pintu. Tapi hal itu urung saat sang papa berkata.
"Pernikahan itu demi keselamatan papa dan kamu Senja." Pak Deni berkata dengan frustasi, setelah mendengar itu Senja meninggalkan kasur untuk membuka pintu.
Sedangkan pak Deni yang tau anaknya membuka pintu kamar, dia langsung membawa Senja keruang keluarga agar pembicaraan mereka lebih nyaman.
"Apa alasan ayah memaksa aku untuk menikah dengan dia." Tak mau basa-basi lagi Senja langsung to the point.
"Ini semua karena kesalahan ayah Senja. Maafkan ayah, karena kecerobohan ayah kamu menjadi korban." Pak Deni berhenti sejenak untuk menghela nafas dan menggenggam tangan Senja, siap menceritakan apa yang menimpa mereka.
"Waktu itu ayah sedang dekat dengan salah satu wanita, yang ternyata wanita tersebut merupakan jebakan untuk ayah. Dia diutus untuk mencuri semua data perusahaan yang ayah pegang, dan dari sana semua rekan bisnis ayah membatalkan semua kerja samanya dengan perusahaan ayah dan berpaling, sehingga membuat harga saham anjlok, sedangkan ayah tidak punya bukti untuk membalas mereka. Dan tuan Damar hanya memberi waktu sebulan untuk memulihkan perusahaan tapi ayah gagal nak. Kemari ayah hampir saya mati jika ayah tidak menawarkan kamu untuk menjadi istinya. Maka dari itu ayah mohon nak menikahlah dengan tuan Damar." Senja jelas tidak tau semua ini, dari kapan sang ayah dekat dengan seorang wanita sehingga membuat keluarganya jadi begini.
"Tapi Senja tetap tidak mau yah, ini masa depan Senja, Senja takut dia bukan membahagiakan Senja malah menyakiti Senja." Senja masih menolak keinginan sang ayah.
"Ayah tau kamu pasti ragu dsngan semua ini, tapi tolong nak lakukan ini demi ayah." Senja masih bingung sekaligus sedih dengan masalah yang menimpa keluarganya kali ini. Tapi ini menyangkut masa depan dia selanjutnya, apa iya dia sanggup mengorbankan masa depannya.
"Tapi Senja tetap tidak bisa ayah." Senja langsung masuk kamar kembali setelah mengatakan itu. Dan pak Deni hanya kembali pasrah apa yang akan dia terima selanjutnya. Dia hanya bisa berharap apa yang akan terjadi selanjutnya itu yang terbaik dari Tuhan.

Book Comment (166)

  • avatar
    FahrezaMuhammad

    seru apk nya ya geus tinggal download apk nya boy

    4d

      0
  • avatar
    SandyVerry

    good

    30/07

      0
  • avatar
    yuuYuuu

    seru banget cok, athor lanjuntin thor

    15/06

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters