logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

6. Seiryu (2)

Orang yang sangat mirip dengan Yui bertanya, “Siapa kamu?”
“Namaku Yui,” jawabnya singkat.
“Namaku Yuan,” kata orang yang mirip dengan Yui.
Yui ingin memastikan sosok di depannya nyata jadi dia mengulurkan tangannya, ternyata dia juga sama mengulurkan tangannya. Tangan mereka saling bertemu, bersentuhan. Mereka saling merasakan kehadiran satu sama lain. Sesuatu yang utuh terasa ketika mereka bersama, seakan bertemu dengan belahan jiwa. Saat tangan mereka saling menggenggam, ada gaya tarik yang menarik keduanya menjauh. Energi yang begitu kuat sehingga mereka terpisah kembali.
“Yuan,” teriak Yui. Berusaha meraih kembali tangan Yuan.
“Yui,” teriak Yuan.
Yui pun membuka matanya dan berdiri, kompas yang ada di tangannya terjatuh. Saat mengambil kembali kompas yang terjatuh di tanah, sekelebat bayangan sepasang mata menatapnya yang membuat Yui menjatuhkan kembali kompasnya. Yui mengatur napas sejenak untuk menenangkan diri. "Bayangan apakah itu?" batin Yui.
Matahari sudah tepat di atas kepala saat Yui dipanggil untuk kembali ke rumah. Yui memasukkan kembali kompasnya ke dalam gelang. Yui dan Light mengikuti Rafael masuk ke dalam rumah. Aroma masakan tercium saat membuka pintu rumah. Membuat perut terasa begitu lapar. Mereka langsung duduk di meja makan dan bersiap. Rosaline meletakkan sepiring masakan di depan Yui dan Light. Lalu ke semua orang yang duduk di meja makan.
Masakan Rosaline jauh lebih enak dibandingkan dengan makanan tadi malam. Yui menikmati makan siangnya dengan lahap. Makan saat lapar memang membuat makanan terasa lezat. Selesai makan Yui membantu Rosaline membereskan piring kotor.
Di ruang tamu, kakaknya sedang berbincang dengan Rafael lalu Rafael berdiri dan menuju ke arahnya.
“Yui, Light, paman pergi dulu. Jangan nakal,” ucap Rafael. Dia pergi menunggangi seekor naga hitam yang cukup besar. Yui baru kali ini melihat naga, apalagi naga hitam.
“KAKAK!” teriak Yui. “Siapa paman Rafael itu?”
“Saudara angkat ayah,” jawab Yuasa.
“Lebih detail lagi!” kata Yui yang tidak yakin dengan jawaban kakaknya sambil menarik lengan Yuasa.
“Baiklah kalian berdua duduk!” lalu Yuasa mulai bercerita. “Zaman dahulu kala ...,” kalimat Yuasa langsung dipotong Yui. “Kakak, seriuslah sedikit.”
“Baiklah,” kata Yuasa. “Hari itu entah tanggal berapa ayah Paman Rafael menemukan ayah kita di antara reruntuhan kota kuno klan naga pertama.”
Cerita berawal dari dua orang dari klan naga hitam (Black Dragon) yang mendengar kabar bahwa ada kehidupan tidak normal di reruntuhan klan Ryuichi, klan naga pertama. Mereka memeriksanya. Dari reruntuhan tersebut mereka menemukan seorang anak laki-laki yang berusia sekitar enam tahun dengan seekor naga hijau di pundaknya. Mereka bertanya pada anak itu dimanakah orang tuanya namun anak itu tidak tahu. Semua pertanyaan dijawab tidak tahu oleh anak itu, keberadaannya sungguh misterius. Satu hal yang dia tahu hanyalah namanya Ryuichi Yuichi. Mendengar nama Ryuichi tentunya dia berasal dari keturunan utama klan Ryuichi karena hanya keturunan utama saja yang diperbolehkan menyandang nama Ryuichi.
Pasangan ini kemudian membawa anak laki-laki itu dan mengangkatnya menjadi anak mereka. Mereka senang dengan keberadaan Yuichi karena mereka berdua belum dikaruniai anak. Lalu 10 tahun kemudian mereka mendapatkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Rafael Blackdragon.
“Seperti itulah keterikatan ayah dengan paman Rafael, cerita berakhir.” Yuasa beranjak dari tempat duduknya.
“Apa kau percaya itu Yui?” tanya Light menghadapkan kepalanya ke arah saudara kembarnya.
“Antara percaya dan tidak, tapi ya mungkin juga sih. Dari buku yang pernah kubaca, klan Ryuichi sudah musnah 200an tahun yang lalu. Sementara Ayah, jika dia keturunan utama pastilah berusia seratus tahun lebih tapi dia masih berusia kurang dari 50 tahun sangat tidak mungkin dia itu dari klan Ryuichi. Dan juga aku belum pernah melihat naga milik ayah. Naga sebesar itu di mana di sembunyikannya?” kata Yui menjelaskan keraguannya.
“Jadi apa nama Ayah palsu, nama Ryuichi?” tanya Light.
“Entahlah mungkin karena dia ada di reruntuhan klan Ryuichi lalu dia mengira bernama Ryuichi bisa saja kan, lagi pula waktu itu Ayah tidak mengingat apapun.” jawab Yui.
“Bukankah sangat aneh, Ayah pemilik kristal cahaya diadopsi kristal hitam, ironis.” kata Light.
“Benar juga, banyak kejanggalan.” Yui melihat ada buku yang menarik perhatiannya dan mengeceknya.
“Yui jangan, nanti Paman marah,” cegah Light.
“Sudah diamlah, Light!” Yui naik ke atas meja untuk meraih buku yang menarik perhatiannya. Buku itu berwarna keemasan dengan tinta warna merah di sampulnya. Dan juga simbol sebuah kompas. Tertulis di sana berjudul Summoner.
Yui turun dari atas meja dan membuka bukunya. Di sana tertulis dalam bahasa lain. Setiap lembarnya tertulis informasi mengenai makhluk yang bisa dipanggil dari roh hingga iblis. Yui terhenti di halaman yang menjelaskan tentang pemanggilan empat penjaga arah mata angin (Guardian Compass) disana tertulis bahwa hanya dia yang terpilih yang mampu memanggil empat penjaga arah mata angin. Lalu Yui membuka kembali lembaran berikutnya, seekor naga dengan nama Seiryu merupakan penjaga arah timur, memiliki elemen kayu. “Seiryu,” ucap Yui pelan. Kompas yang Yui miliki bergetar, Yui segera mengeluarkan kompas dari gelangnya. Jarum pada kompas berputar cepat dan tiba-tiba berhenti di arah timur. Bayangan seekor naga meraung di kepala Yui, “Panggil namaku!”
Yui melirik buku dan memegang erat-erat kompasnya dan mulai melakukan pemanggilan.
“Wahai penjaga arah mata angin yang menguasai segala penjuru dunia, pinjamkanlah aku kekuatanmu, kekuatan penjaga arah timur, Seiryu!”
Angin kencang tiba-tiba bertiup, rumah terasa bergetar dan seekor naga berwarna kehijauan muncul. Naga yang besar muncul di ruang tamu, tentunya ruang tamu menjadi berantakan. Naga itu pun tidak bisa menjulurkan kepalanya karena tidak muat di ruang tamu.
“Yui cepat ikat kontraknya,” teriak Light.
“Baik.” Yui melanjutkan membuka buku tersebut membolak-balikan halaman tapi tidak menemukan yang dicari. “Bagaimana membuat kontraknya? Tidak ada catatan,” kata Yui mulai panik.
Ekor naga itu bergerak dan beberapa perabot pecah. Rosaline dan Yuasa yang berada di lantai dua turun karena mendengar suara ribut.
“Ada apa ini?” tanya Yuasa yang melihat seekor naga terjebak di ruang tamu.
Yui kesal tidak menemukan jawaban dari buku yang dipegangnya. “Dasar buku sialan, dan kau juga Naga, kenapa ada di sini!” bentak Yui.
Naga itu memandang Yui dengan tatapan tajam yang mengintimidasi.
“Apa? Aku tidak takut!” Yui berkacak pinggang. “Sekarang katakan bagaimana caranya mengikat kontrak atau kupanggang kau.”
Suara terdengar di kepala Yui, naga itu berbicara dengan telepati. “Namaku Seiryu, penjaga arah timur. Ini pertama kalinya aku bisa terhubung dengan summoner,” kata Seiryu di benak Yui.
“Tidak usah basa-basi, bagaimana mengikat kontrak?” teriak Yui.
“Entahlah, panggil saja aku lagi nanti, aku permisi dulu,” kata Seiryu berpamitan. Sungguh malang nasibnya mendapatkan majikan yang tidak ramah.
Naga itu menghilang, meninggalkan kekacauan di ruang tamu. Barang berserakan dan beberapa perabot pecah.
“Bagaimana ini Yui? Kita bisa kena marah,” kata Light memegang kepalanya yang mendadak terasa pusing.

Book Comment (303)

  • avatar
    Kakanay

    Karya author kece badai ini ngga diragukan lagi! Cerita fantasi yang keren ini bakal nemenin hari-hari jadi makin seru!! 😍💖🥰❤

    27/07/2022

      0
  • avatar
    MumtazAprilya

    yaAllah bgs bgt crta nya..serasa masuk k dunia crystal😃 btw ka.ini sampe episode brpa ya?.

    09/04/2022

      1
  • avatar
    Astirizka Maulidina

    sangat menyukai cerita fantasi dan cerita ini sangattt menarik, di tunggu kelanjutan ceritanya kak

    23/01/2022

      1
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters