logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

BAB 7 Pacar 1 Hari

Rizki akhirnya di perbolehkan pulang oleh dokter, Ketika aku berjalan keluar dari rumah sakit, langit masih terang. Aku merasakan hembusan angin yang menyegarkan setelah seharian berada di dalam ruangan ber-AC. Aku melangkah menuju halte bus yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah sakit.
Setelah menunggu sekitar 10 menit, akhirnya bus datang. Aku naik ke dalam bus dan memilih duduk di kursi belakang. Bus mulai bergerak dan aku merasa sedikit grogi karena efek dari obat bius yang masih tersisa dalam tubuhku.
Ketika aku berjalan keluar dari rumah sakit, langit masih terang. Aku merasakan hembusan angin yang menyegarkan setelah seharian berada di dalam ruangan ber-AC. Aku melangkah menuju halte bus yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah sakit.
Aku duduk di bangku halte dan merenung. Aku baru saja menjalani perawatan di rumah sakit. Meskipun di perbolehkan pulang, aku masih merasa lelah dan lemah. Aku memandangi langit yang semakin gelap dan bertanya-tanya kapan bus akan datang.
Setelah menunggu sekitar 10 menit, akhirnya bus datang. Aku naik ke dalam bus dan memilih duduk di kursi belakang. Bus mulai bergerak dan aku merasa sedikit grogi karena efek dari obat bius yang masih tersisa dalam tubuhku.
Aku merenungkan perjalanan hidupku selama beberapa hari terakhir. Aku melihat Fajar telah melewati beberapa hal yang sulit, Namun, aku merasa bersyukur karena ada banyak orang yang selalu menemani dan mendukungku selama masa-masa sakit ini. Keluargaku, teman-temanku, dan bahkan para perawat dan dokter di rumah sakit. Aku merasa dikelilingi oleh cinta dan kasih sayang.
Ketika bus sampai di halte dekat rumahku, aku turun dan melangkah menuju pintu gerbang. Aku membuka pintu gerbang dan masuk ke dalam halaman rumahku. Aku merasakan kelegaan dan kebahagiaan karena akhirnya kembali ke rumah.
Aku merenung sejenak dan menghela napas panjang. Aku merasa bersyukur karena telah berhasil melewati masa-masa sulit ini dan kini kembali ke tempat yang paling aku cintai, yaitu rumahku.
*****
sepulang sekolah aku menyempatkan diri menengok Fajar yang ada di rumah sakit.
" lihat hari ini aku lebih pintar! " Rizki menunjukkan selembar kertas ulangan yang ia tunjukan kepada fajar, dari selembar kertas itu ia mendapatkan nila 55 dari hasil ulangannya.
" wah kamu keren kak, tapi bukanya.... " ujar Fajar
" eh, kenapa ? " tanya Rizki yang menyela omongan Fajar
" anak SMA itu biasanya ngomongin pacar ? apa kau punya pacar kak ? " ucap Fajar yang bertanya kepada Rizki.
**** BACK ****
" tentu saja aku sudah punya pacar ! pasti kau bilang spserti itu, dan janji mengajak buat menjenguknya " ucap Iqbal dengan muka mengejek
" sumpah ekspresi mu bikin jengkel " ujar Rizki
" kenapa nggak ngomong kamu jomblo aja ? " tanya Iqbal
" mana bisa aku ngomong gitu, aku nggak mau mengecewakan fajar " jawab Rizki
" gimana kalau pacar sehari ? kita bilang bahwa ini demi menghibur seorang anak yang sedang sakit " ucap Iqbal yang memberikan solusi kepada Rizki.
" lalu siapa cewe yang kira - kira mau ? " ucap rizki yang mencari siapa cewe yang mau di ajak pacaran 1 hari
Setelah beberapa lama mencari-cari, Rizki akhirnya bertemu dengan seorang gadis yang sangat pendiam dan manis. Gadis itu bernama Nia.
Namun, meskipun sudah berteman dengan Nia, Rizki masih merasakan ga akrab dengan dia, Nia yang saat itu berjalan kaki sendirian di luar kelas, tiba - tiba di kejutkan dengan mereka berdua yang meminta mohon kepada Nia.
" Kami mohon ! " kedua tangan Iqbal dan Rizki memohon kepada Nia untuk membantunya, tidak hanya itu mereka berdua pun membungkukkan badan kepada Nia.
" eh, pa pacar sehari ? ehm, sebenarnya aku ada kerja sambilan " ucap Nia yang sedikit menolak
" aku bisa jelaskan! " jawab Iqbal yang memotong pembicaraan Nia, Iqbal menjelaskan semuanya kepada Nia agar ia mau menjadi pacar 1 hari Rizki
" A, anak kecil sakit ? " tanya Nia
" benar, saat ini gilang adalah sumber semangat baginya " ujar Iqbal
" emmm... oke deh " jawab Nia yang tampak malu - malu mengiyakan permohonan mereka berdua.
badan Nia cukup tinggi di usianya, tinggi badan dia 165 cm, dengan potongan rambut sebahu, parasnya yang cukup cantik dan mata nya yang indah berwarna biru, tapi sayang sekali Nia sampai sekarang belum mempunyai pacar.
" Nia manis ya " bisik mereka berdua
" ok kalau gitu besok sepulang sekolah kita kumpul ! " ucap Rizki.
*****
ke eskoan hari nya mereka bertiga berkumpul di depan gerbang sekolah, mereka bertiga sudah berjanji hari ini akan menjenguk anak kecil di sebuah rumah sakit, mereka pun sudah berkumpul di depan gerbang sekolah,
" rumah sakitnya agak jauh, jadi kita harus naik bus " ucap Rizki
mereka kemudian berjalan kaki ke halte bus, jarak antara sekolah sama terminal bus cukup dekat yaitu 200m, bus pun datang mereka bertiga langsung menaiki bus berwarna biru, di dalam bus Iqbal dan Rizki asyik berbincang sekali-kali mereka juga bercanda, Nia sekali-kali menanggapi obrolan mereka, Nia seorang gadis pendiam dan juga senyuman manis.

Book Comment (55)

  • avatar
    KorneliaEbby

    menarik sekali

    26/07

      0
  • avatar
    EfaaTsaqisyad

    good

    08/07

      0
  • avatar
    atiqahnurul ainaa

    best

    03/07

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters