logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

THE  DEVIL WIFE

THE DEVIL WIFE

Herofah


1. PROLOG

"Lo apa-apaan sih?" teriak Mirella berusaha melepaskan diri tapi Gibran tak memberinya akses untuk pergi.
"Jawab dulu pertanyaan gue, lo Mimikan?"
"Lo belum nyerah juga ya? Kenapa sih lo keras kepala banget?" ucap Mirella dengan wajah cemas, resah, gelisah, takut, dan gugup. Semua bercampur menjadi satu dalam benak wanita itu.
"Gue nggak akan pergi sebelum lo jawab pertanyaan gue. Lo Mimi kan?" tanya Gibran lagi dengan tatapan lurus dan tajam. Dada lelaki itu naik turun. Sekuat tenaga menahan diri untuk tidak lepas kendali akibat keintiman mereka saat ini.
"Harus berapa kali lagi gue bilang, gue bukan Mimi! Gue bukan cewek yang lo cari!" desis Mirella sambil melotot. Sesekali dia melirik ke arah CCTV itu. Mirella yakin Freddy akan menghukumnya setelah ini.
"Gue akan terus di sini, sampai lo ngaku!" tegas Gibran menantang. Dia menarik pinggul Mirella, memeluknya dengan sangat erat.
"Lo harusnya malu sama apa yang udah lo lakuin sekarang! Lo itu lelaki beristri! Nggak seharusnya lo seperti ini!" bisik Mirella tegas.
Wanita itu sadar, pelukan Gibran yang kuat memancing getaran lain di sekujur tubuhnya. Terlebih dengan busananya yang super minim itu.
"Pernikahan gue sama Gaby cuma sandiwara! Selepas satu tahun nanti, gue dan Gaby akan bercerai sesuai perjanjian yang udah dibuat sama Gaby sendiri!" jelas Gibran.
"Terus? Apa hubungannya sama gue?" tanya wanita itu dengan kening yang berkerut. Bola mata Mirella terus bergerak menatap bola mata Gibran. Wajah mereka benar-benar dekat bahkan Mirella bisa merasakan hempasan kasar nafas Gibran di wajahnya saat itu.
"Setelah gue bercerai sama Gaby, gue akan menikahi lo, MIMI!"
Ke dua bola mata Mirella mendelik lalu berputar, kepalanya menggeleng. "Lo gila!"
"Ya, gue emang udah gila! Gara-gara lo!" jawab Gibran cepat. Sebelah tangannya merayap di punggung Mirella berusaha melepas satu-satunya bahan yang menutup tubuh wanita dalam pelukannya itu.
Mirella tersentak saat jemari Gibran sudah berhasil menarik handuk bagian belakangnya. Menurunkannya ke bawah dengan gerakan super pelan.
"Lepasin gue!" desisnya yang kembali meronta. "Jangan sentuh gue lebih dari ini! Dan nggak seharusnya lo mendekat, karena lo akan menyesal!" tambahnya dengan wajah hampir menangis.
Gibran malah menyeringai.
Tatapannya lurus tertuju ke bibir Mirella yang sukses membuatnya mati penasaran.
Gibran mencium bibir itu tanpa permisi.
Mirella melotot kaget.
Jantungnya seolah mau copot.
Karena tak mendapat sambutan, Gibran melepas ciumannya.
"Gue akan terus melakukannya, bahkan bisa lebih dari sekedar ciuman, kalau lo tetap bersihkeras untuk nggak mengakui yang sebenarnya! Gue yakin lo Mimi! Lo nggak bisa mengelak terus dari gue! Bunga tulip yang lo taruh di atas makam nyokap gue cukup menjadi bukti paling akurat kalau lo itu emang Mimi!"
Mirella terdiam. Keterkejutannya bertambah tatkala Gibran membahas mengenai hal itu.
Gibran semakin menurunkan handuk Mirella tapi Mirella berusaha menahan meski gundukan buah dadanya yang menempel di dada Gibran hampir terekspos di hadapan lelaki itu.
Mirella kembali menggeleng. "Gibran, gue mohon..." katanya lirih. Air matanya sudah menggenang pelupuk mata.
Sayangnya Gibran sudah tidak perduli.
Lelaki itu kembali mencium bibir Mirella. Bahkan tidak hanya sekedar mencium tapi juga menyesap leher Mirella di beberapa titik hingga menyisakan noda merah di kulit leher Mirella.
Pelukannya dia perkuat saat Mirella berusaha untuk melepaskan diri.
Gibran terus mencumbu Mirella.
Sampai akhirnya, Mirella pun menyerah juga.
"Oke, gue emang Mimi! Berhenti Ib! Gue Mimi! PUAS LO?"
Gibran menjauhkan wajahnya dari leher Mirella dan kembali menatap wajah Mirella yang sudah basah oleh air mata.
Lelaki itu tersenyum.
"Sesulit itukah untuk mengakuinya, Mimi?" ucap Gibran yang langsung mendekap kuat-kuat tubuh Mirella dan membenamkan kepalanya di balik bahu Mirella yang masih menangis.
"Gue kangen sama lo, Mi..." bisik Gibran saat itu. "Jangan pergi lagi..."
Mereka masih di sana.
Di dalam kamar mandi itu.
Ketika tiba-tiba, seseorang mengetuk pintu kamar mandi dari luar.
"Hon... Honey? Kamu di dalam?"
Dia Freddy.
Kekasih Mirella.

Book Comment (151)

  • avatar
    Nouna Noviie

    lanjutt dooongg...... jadi penasaran apa bayi yg akan d adopsi itu setelah dwasa nanati akan membalaskan dendam sang ibu kandung... apa bila mngetahuin cerita semasa hidup ibu y dan mengetahuin bahwa ayah angkat'y lah Gibran yg sudh membunuh ibu y...!!??? ini Novel baguss menurutku berhasil membawa pembaca masuk ke dalam suasana isi novel ini😍

    22/12/2021

      2
  • avatar
    Mela Agustina

    seruu bgt demi apapun😭🤍🤍

    22d

      0
  • avatar
    WaniSyaz

    Seru banget

    14/07

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters