logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

bab 6. rumah arkan

" saya harus manggil apa selain pak, lagi pula saya sudah terbiasa manggil begitu " kata alia merasa bingung, alia sudah terbisa memanggil arkan dengan sebutan pak.
" terserah saja asal jangan pakai pak " kata arkan.
" kalau mas bagaimana " kata alia memberi usul.
" bagus juga, sekarang kamu panggil saya dengan sebutan mas mengerti " kata arkan suka dengan usulan alia.
" hari ini kita akan pergi kerumah saya, jadi bereskan barang - barang mu, setelah makan kita langsung berangkat " kata arkan memerintah alia.
" oke " kata alia mengambil koper di dalam lemari.
alia memasukkan baju - baju ke dalam koper, sementara itu arkan pergi ke kamar mandi. alia membawa barang - barang yang di anggap alia penting.
alia pergi ke luar bertemu dengan arumi dan tania di dapur .
" sayang sini bantu mama sebentar " kata tania lembut.
" saya bantu apa ma? " kata alia dengan nada bertanya.
" bawa semua makanan ini ke meja makan " kata tania memberikan mangkok yang berisikan kuah sop.
alia berjalan dengan perlahan, alia tidak mau sop nya tumpah begitu saja ke lantai. arkan datang membantu alia membawa beberapa makanan.
seluruh keluarga duduk di kursi meja makan, alia duduk di samping arkan. arkan makan dengan tenang.
setelah selesai makan arkan berpamitan kepada seluruh keluarga untuk pulang kerumahnya bersama dengan alia.
" kami akan pergi sekarang " kata arkan perpamitan.
" hati - hati di jalan " kata arumi,
arkan memasukkan koper alia ke dalam begasi kopernya. alia memeluk ayah dan ibunya, alia sangat berat kalau harus meninggalakan kedua orangtuanya.
di dalam mobil alia dan arkan tidak berbicara sama sekali, alia sibuk melihat pemandangan dari luar jendela mobil.
sesampainya alia masuk ke dalam rumah arkan. alia merasa kagum dengan interior rumahnya yang terkesan klasik.
" ini kamar saya, baju mu nanti taruh di lemari sebelah kiri " kata arkan.
alia mengangguk paham, alia membuka kopernya dan mulai memasukkan baju - baju di dalam lemari. alia mulai merasa bingung dimana dia harus menaruh buku - bukunya.
alia mendatangi arkan yang berada di luar menyapa tetangga.
" mas, saya harus taruh dimana buku - buku ini " kata alia sambil membawa buku.
" di ruang kerja saya, akan saya tunjukkan di mana letaknya " kata arkan berjalan masuk ke rumah.
alia mengikuti arkan dari belakang. arkan membuka pintu.
" ini ruang kerja saya, taruh buku - buku mu di meja kecil yang berada di pojokkan sana " kata arkan menujuk meja kecil.
alia masuk ke ruang kerja arkan, alia menaruh semua buku nya di meja kecil yang di tunjuk oleh arkan tadi, alia melihat begitu banyak buku - buku yang tertumpuk di lantai dan juga yang tersusun rapi di lemari.
alia menyelusuri ruang kerja arkan, banyak buku yang tidak tersusun dengan rapi alia mengambil inisiatif untuk merapikan buku - buku itu.
alia menyusunnya buku - buku itu di satu tempat, arkan menghampiri alia yang tengah sibuk menyusun buku - buku dan kertas yang berserakan.
" tidak usah nanti juga akan berantakan lagi " kata arkan melihat ke arah alia.
" mas, walaupun begitu buku - buku itu harus di susun dengan baik, dan kertas ini kalau sudah tidak di pakai lagi lebih baik di buang saja " kata alia mengambil semua kertas di lantai.
" terserah kamu saja " kata arkan pasrah.
" saya akan membuang semua kertas yang sudah tidak terpakai ini ke tempat sampah depan " kata alia menaruh semua sampah dan kertas yang sudah tidak terpakai ke dalam kantong plastik.
alia membawa kantong plastik yang berisikan sampah ke tong sampah di depan rumahnya, seorang tetangga menyapa alia.
" aku baru lihat kamu di sini " kata ibu asih.
" aku baru tinggal di sini, karena ikut suami kemari" kata alia tersenyum ramah.
" kamu istri arkan toh " kata ibu asih.
" iya, bu " kata alia singkat. alia merasa sedikit canggung dengan percakapan dengan bu asih.
" aku masuk dulu ya bu, nanti kita ngobrol - ngobrol lagi " kata alia pamit masuk ke dalam rumah.
alia kembali membersihkan ruang kerja arkan, alia merasa puas dengan hasil kerjanya, ruangan ini terlihat lebih besar dari sebelumnya, dan tentu lebih bersih dari sebelumnya. arkan hanya melihat tanpa ada niatan untuk membantu.
" mas, saya rasa ada hal yang perlu kita bahas untuk kedepannya " kata alia duduk di kursi.
" apa itu " kata arkan.
" saya tidak akan memanggil pakai mas saat di kampus jadi kaya biasa aku panggil pakai pak, dan saya akan naik taksi ke kampus jadi bapak tidak usah repot - repot jemput dan antar aku " kata alia panjang lebar, lagipula alia tidak ingin ada yang tau kalau dia menikah dengan arkan.
" saya tidak setuju dengan usulan mu itu " kata arkan menolak.
" mas lupa selama satu bulan, di luar status kita bukan suami istri " kata alia mengingat kan arkan pada janji.
" oke, hanya satu bulan setelah itu saya tidak ingin mendengar hal seperti ini lagi " kata arkan menghela napas.
" saya janji setelah satu bulan saya sendiri yang akan kasih tau teman - " kata alia tersenyum lebar.
di malam hari alia tengah sibuk di dapur menyiapkan makan malam untuknya dan arkan. sementara itu arkan tengah sibuk dengan laptop nya menyiapkan materi untuk besok. setelah siap alia menghampiri arkan di ruang kerjanya.
" mas makanan sudah siap, mari makan " kata alia.
arkan mematikan laptopnya, berjalan ke ruang makan, alia sudah duduk di sana dengan menyendok nasi untuk diri sendiri.
alia dan arkan makan dengan tenang, hanya suara sendok dan garpu yang terdengar di sana, alia sudah terbiasa dengan suasana seperti ini.
setelah makan arkan membawa piring ke wastafel, membersihkan piring yang kotor, arkan sudah terbiasa membersih piring nya sendiri.
alia menutup makanan dengan saji, dan menyusul arkan mencuci piring, alia menaruh piring yang sudah bersih ke rak piring.
alia meletakkan guling di tengah tengah mereka sebagai pembatas antara dia dan arkan.
" kenapa kamu taruh guling di sini " kata arkan bingung.
" sebagai pembatas, saya tidak mau mas sentuh - sentuh saya " kata alia.
" aku tidak melakukan hubungan suami istri sampai kamu siap untuk melakukan itu, jadi singkarkan guling itu" kata arkan sedikit kesal.

Book Comment (181)

  • avatar
    ManjaLilik

    sangat menyentuh hati dan menyimpulkan cerita di atas bahwasannya di dalam perjodohan tidak bisa dipaksakan dalam bentuk apapun

    30/01/2022

      0
  • avatar
    Humairo'Alyvia Farda

    semangat berkarya! terus asa skill menulis kamu ya!

    24/01/2022

      1
  • avatar
    farlyaaa

    best

    3d

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters