logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Bab 3

Argatha memandang langit-langit kamarnya sembari membayangkan wajah Ayana yang saat ini mengganggu pikirannya.
Beberapa kali Argatha mengerjapkan  matanya. Aneh? Mengapa wajah gadis agresif itu muncul dipikirannya, padahal saat ini Argatha tidak memikirkannya.
Pukul 00.40
Argatha mengambil ponselnya, membuka aplikasi WhatsApp. Entah kenapa tiba-tiba jarinya mengklik grup kelas. Jarinya dengan lincah melihat satu per satu anggota grup.
Jarinya terhenti di nomor milik Ayana. Ia mengklik nomor tersebut. Melihat foto profil Ayana. Dengan menggunakan seragam olahraga sembari bergaya menguncir rambutnya, membuat gadis itu nampak mempesona.
Tanpa disadari, kedua sudut bibir Argatha mengembang sedikit, sangat sedikit.
“Nih cewek cakep sih, tapi sayang terlalu over agresif,” ucap Argatha.
Asyik dengan ocehannya sendiri, tanpa sengaja Argatha mengklik panggilan.
“MAMPUS! MATI GUE!”
Dengan cepat Argatha mengakhiri panggilan.
“Untung buru-buru gue matiin, kalau tuh anak lihat, bisa makin jadi.”
Argatha menaruh ponselnya di bawah bantal, lalu memejamkan matanya.
Drtttt!
Getar ponsel yang berada di bawah bantal membuat Argatha membuka matanya kembali.
Argatha mengambil ponselnya, lalu melihat notifikasi yang berada di layar ponselnya.
Ayana R Udara: Ini beneran Argatha? Ayana nggak lagi mimpi di jam pocong kan?
Ayana R Udara: Ada apa Argatha?
Ayana R Udara: Kenapa Argatha nelpon Ayana?
Kedua mata Argatha membulat, mulutnya hampir terbuka sempurna. “Benar-benar mati gue!” ucap Argatha sembari menepuk keningnya sendiri.
Antara panik dan malu. Padahal Argatha jelas-jelas sudah dengan sangat cepat mengakhiri panggilan tersebut. Dan yang paling buruk dari ini semua, adalah gadis itu melihat bahwa Argatha melakukan panggilan.
Argatha menutup wajahnya dengan gulingnya, rasa malunya tidak dapat disembunyikan. Ia lebih memilih untuk tidak membalas pesan dari Ayana dan berpura-pura sudah tertidur.
°°°°°
Argatha memasuki lingkungan sekolah dengan raut wajah malasnya. Bukan tentang belajar yang membuat raut wajahnya seperti itu, melainkan sosok gadis yang akan ia jumpai di kelas.
Argatha menghentikan langkahnya, melihat Ayana yang sudah menunggunya di depan kelas. “Ngapain sih tuh cewek disana?” ucap Argatha.
“Argatha..,” panggil Ayana sembari melambaikan tangannya.
Argatha menghela napasnya berat, lalu berjalan menuju Ayana.
“Selamat pagi Argatha,” ucap Ayana dengan senyum yang menghiasi wajah cantiknya.
“Ini sekolah, bukan minimarket, jadi lo nggak usah greeting,” ucap Argatha ketus.
“Jutek banget sih, bikin tambah tertarik deh,” sahut Ayana.
“Argatha semalam kenapa nelpon Ayana?” tanya Ayana.
“Kenapa nelpon di jam pocong?” tanya Ayana lagi.
“Argatha udah mulai penasaran sama Ayana ya?”
Argatha berjalan melewati Ayana, berusaha mengabaikan gadis itu.
Argatha menaruh tasnya di atas meja, lalu memasang earphone di telinganya.
Ayana pun ikut duduk di samping Argatha. Melihat ke arah pria itu. “Ganteng, cuek, tipe gue banget,” ucap Ayana.
“Mau sampai kapan lo ngelihatin gue terus?” tanya Argatha yang sadar bahwa gadis itu terus melihat ke arahnya.
“Sampai Argatha lihat ke Ayana juga, dan kita saling menatap,” jawab Ayana polos.
Argatha melihat Ayana dengan sinis, kekesalannya sudah tidak bisa ditahan lagi. “Harus berapa kali sih gue ngomong ke lo, berhenti bersikap kayak gini, gue ilfeel sama cewek kayak lo.”
“Lo itu bukan tipe gue, lo terlalu berisik jadi cewek! Gue nggak tertarik sama cewek kayak lo!”
Ayana tersenyum singkat. Ia merasa sedih dengan perkataan Argatha. “Ayana pikir, Argatha beda dari cowok lainnya,” ucap Ayana pelan.
“Makasih kata-katanya,” tambah gadis itu.
Ayana beranjak pergi, meninggalkan Argatha yang mematung setelah melontarkan kata-kata yang menurutnya kurang pantas untuk dibicarakan dengan seorang perempuan.
Argatha sadar bahwa ucapannya itu pasti menyakitkan bagi Ayana. Namun, ia sudah tidak tahan lagi dengan tingkah gadis itu.
“Apa gue udah keterlaluan ya?”

Book Comment (252)

  • avatar
    Cunda Damayanti

    keren bgt sumpa

    11d

      0
  • avatar
    EN CHo Ng

    hi thank u

    17d

      0
  • avatar
    NgegameAlfat

    ini saya yang mau bicara ya tolong cerita ini sangat menyentuh hati dan prasaan hampir sama seperti yang kisah ku

    22/08

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters