logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Bab 13

Dari kaca spion Argatha terlihat tersenyum tiada henti. Ayana yang melihatnya nampak bingung.
“Argatha kenapa senyum terus?” tanya Ayana.
“Lucu aja kalau ingat kejadian lo sama Arin tadi,” ucap Argatha.
“Lucunya dimana?” tanya Ayana yang tidak mengerti.
“Nggak tau, tapi kalau inget rasanya pengen ketawa,” jawab Argatha tersenyum.
Ayana mengeratkan pegangannya di perut Argatha, lalu menyandarkan kepalanya di punggung pria itu. “Ayana sama sekali nggak pernah ada niatan buat jadiin Argatha bahan balas dendam, apalagi buat ganggu hidup Argatha.”
“Ayana cuma ikutin apa yang Ayana rasain saat ini. Ngikutin apa yang hati Ayana mau,” tambahnya.
Argatha mengendalikan kemudinya dengan satu tangan, sedangkan satu tangannya memegang tangan Ayana yang mengerat di perutnya.
“Iya gue ngerti, Ay,” sahut Argatha lembut.
“Oh iya, Argatha kenapa nggak mau nganterin Arin pulang?” tanya Ayana.
“Nggak apa-apa,” jawab Argatha dingin.
“Pengen nganterin Ayana pulang ya? Nggak mau Ayana pulang sendiri ya? Khawatir ya sama Ayana?” tanya Ayana berbondong-bondong.
“Kalau lo udah tau jawabannya, kenapa harus nanya?”
“Ayana pengen dengar dari mulut Argatha langsung,” ucap Ayana.
“Kalau Argatha udah khawatir sama Ayana, berarti Argatha udah mulai ada rasa ya?” tanya Ayana lagi.
“Iya.”
“Serius?” tanya Ayana excited.
“Iya. Ada rasa, rasa kesel sama lo,” ucap Argatha.
“Lo nanya terus kayak Dora.”
°°°°°
Mereka berdua telah sampai di depan rumah Argatha. Sebuah rumah yang minimalis yang berdesain sangat elegan.
“Turun,” suruh Argatha.
Ayana turun dari motor, lalu mematung beberapa detik di depan gerbang.
“Yeh, malah bengong, tolong bukain gerbangnya. Gerbang gue nggak se-hebat di film yang bisa kebuka sendiri,” ucap Argatha.
“Iya, iya maaf.”
Dengan cepat Ayana langsung membuka gerbang rumah Argatha, membiarkan Argatha dan motornya terlihat dahulu.
Argatha memarkirkan motornya, lalu menaruh helmnya diatas motor. Ia menengok ke belakang, melihat Ayana yang masih berdiri di tengah gerbang.
“Lo diam mulu, kayak orang kurang asupan,” ucap Argatha sembari menghampiri Ayana.
“Ayo, masuk,” Argatha menarik pergelangan tangan Ayana.
Jantung Ayana kembali berdegup tidak beraturan setelah di sekolah tadi. Tubuhnya sedikit gemetar.
Argatha merasakan tangan Ayana terasa dingin. “Lo Cuma masuk ke rumah gue, Ay, bukan ke lubang buaya, jadi nggak usah takut.”
Argatha membuka pintu rumahnya.
“Lo tunggu sini dulu ya, gue mau ganti baju,” ucap Argatha menyuruh Ayana menunggu di ruang tamu.
Ayana mengangguk.
Argatha masuk ke dalam kamarnya, tidak lama kemudian seorang wanita keluar dari dalam kamarnya, yang tidak lain adalah Echa, kakak perempuan Argatha.
Tubuh Ayana semakin menegang, karena Echa melihat Ayana dengan sorot mata yang tajam.
“Temannya Argatha?” tanya Echa tanpa basa-basi.
“Iya kak,” jawab Ayana seraya menunjukkan senyum manisnya.
Echa berjalan mendekat ke Ayana, duduk di sebelah gadis itu. “Betah temenan sama Argatha?” tanya Echa.
Ayana mengerutkan keningnya, ia sama sekali tidak mengerti maksud Echa. “Maksudnya?” tanya Ayana.
“Sorry, Ay lama nunggunya ya,” ucap Argatha tiba-tiba datang.
Argatha terkejut melihat Echa yang duduk bersama dengan Ayana. “Ngapain lo? Ngomong apa aja lo ke dia?” tanya Argatha yang sudah menduga kalau kakaknya akan berkata yang tidak masuk akal tentangnya.
“Ini teman lo?” tanya Echa.
“Tumben banget lo bawa teman cewek ke rumah? Jangan.. jangan..” goda Echa.
“Berisik lo. Udah sana masuk ke kamar, nonton drakor, han jipyeong udah nungguin tuh,” ucap Argatha.
Echa bangkit, lalu berjalan menuju kamarnya. “Nanti gue bilangin mama, kalau lo bawa cewek ke rumah,” ancam Echa.
Argatha tidak mempedulikan ucapan kakaknya itu. Ia lebih memilih diam daripada terus membahas hal yang tidak penting.
“Itu siapa?” tanya Ayana memberanikan diri.
“Kakak gue,” jawab Argatha.
“Cantik ya,” puji Ayana setelah melihat Echa mulai dari mata, hidung, pipi, bibir, hinggal bodynya yang goals.
“Lo lebih cantik.”

Book Comment (252)

  • avatar
    Cunda Damayanti

    keren bgt sumpa

    10d

      0
  • avatar
    EN CHo Ng

    hi thank u

    16d

      0
  • avatar
    NgegameAlfat

    ini saya yang mau bicara ya tolong cerita ini sangat menyentuh hati dan prasaan hampir sama seperti yang kisah ku

    22/08

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters