logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 4 Between 2 Hearts

Bab 4
"Halo"
*Halo, Nic. Apa aku menganggu mu?*
"Tidak, aku juga baru bangun tidur. Ada apa?"
*Mmmm, aku ingin mengganti perban luka ku tapi karena di punggung jadi aku kesulitan. Bisakah kamu menemani ku ke rumah sakit?*
"Sekarang?"
*Ya, aku harus segera mengganti perban ku.*
"Kenapa tidak memakai mobil keluarga mu saja. Kalian punya supir, kan?"
*Ya ada, tapi mana mungkin. Nanti supir itu akan memberitahu nenekku. Aku takut kalau nenek tau pasti sakit jantung nya kambuh. Tidak, tidak.*
("Bagaimana ini, aku harus menjemput Dewi. Tapi, saat ini dia sedang terluka.") Kata Nicholas bimbang dalam hati.
*Hello, hello.... Jika kamu tidak bisa juga tidak apa-apa. Aku bisa pergi menggunakan taksi*
"Ah tidak. Aku bisa. Aku akan menjemput mu sekarang." Kata Nicholas lalu setelah memutus percakapan dengan Roselyn, Nicholas segera menelepon Dewi.
*Halo, baby.*
"Baby, maaf hari ini tidak bisa menjemput mu."
*Kenapa? ada hal gawat yang terjadi?*
"Tidak, itu.......Ah, itu mama meminta ku mengantarkan sesuatu ke rumah teman nya." Jawab Nicholas gugup.
*kalau begitu, kita antar bersama-sama saja.*
"Tidak! Ah tidak, maksud ku tidak perlu. Tempatnya cukup jauh, aku tidak ingin kamu jadi terlambat ke kampus."
*Baby apa yang terjadi? kenapa kamu gugup begitu? kamu tidak bersama gadis lain kan?*
"Hah? Aku.....Akuu......Aish, apa yang kamu bicarakan, tentu saja tidak ha ha ha ha...."
*benarkah? baiklah, aku percaya pada mu.*
"aku akan meminta Joshua menjemput mu."
*tidak usah, aku bisa naik bis.*
"Tidak! Bis sangat ramai dan bau. Aku akan menelepon Joshua sekarang. Kamu tunggu dia. Ok baby."
*Ok*
"Good. I love you baby."
*I love you, too*
Nicholas memutus percakapan dan segera menelepon Joshua untuk segera menjemput Dewi. Setelah itu, Nicholas segera mengemudikan mobil nya menuju rumah Roselyn.
Sesampainya di rumah Roselyn, Nicholas segera keluar dari mobil nya dan masuk kerumah yang disambut oleh neneknya Roselyn.
"Selamat pagi, nenek." Sapa Nicholas lalu mencium punggung tangan nenek.
"Selamat pagi. Bukankah kamu anaknya Deepika?"
"Ya, nek."
"Oh, kamu sangat tampan. Aku senang cucu ku akan bertunangan dengan mu."
"Ah itu............Roselyn dimana, nek?" Tanya Nicholas mengalihkan pembicaraan, tak lama Rosleyn menuruni anak tangga. Nicholas terpana melihat Roselyn yang membiarkan rambut merah nya terurai memakai short pants dan kaos kemeja lengan panjang yang longgar dan sepatu kets. Terlihat santai namun sangat cantik dan imut.
("Apa yang kupikirkan. Dia memakai celana sependek itu dan pakaian nya membuat dia terlihat seperti anak lelaki. Dewi tidak akan memakai pakaian seperti itu." ) Kata Nicholas dalam hati.
"Nenek, kami pergi dulu." Pamit Roselyn pada nenek.
°°°°
"Perban ini harus di ganti 2x sehari. Jika tidak, luka akan terkena infeksi." Jelas dokter setelah selesai mengganti perban di punggung Roselyn.
"Terima kasih, dokter." Kata Roselyn lalu berjalan keluar ruangan dimana Nicholas masih menunggnya.
"Bagaimana?" Tanya Nicholas.
"Dokter bilang, perban harus di ganti 2x sehari."
"Jadi, kamu akan ke mari 2x sehari?"
"Tidak, cukup setiap pagi saja."
"Eh? Bagaimana jika luka mu terkena infeksi?"
"Eh? Nicholas, kenapa kamu mengatakan hal yang sama dengan dokter tadi? Oh, ku rasa kamu cocok jadi dokter he he he he...."
"Hah? itu kan hal yang biasa. Aneh." Kata Nicholas heran, Roselyn tersenyum lalu mengajak Nicholas meninggalkan rumah sakit.
"Hari ini kamu akan membantu Teddy lagi?" Tanya Nicholas saat mereka berada di dalam mobil menuju kampus.
"Ya"
"Kamu yakin? Jika terlalu banyak bergerak jahitan di luka mu nanti bisa lepas dan berdarah lagi." Kata Nicholas dengan wajah serius nya. Roselyn memandang ke Nicholas lalu tersenyum.
"Terima kasih sudah memperhatikan ku. Ahh, kurasa mama ku tidak salah memilihkan pria untuk ku." Kata Roselyn.
"Kamu tau kita akan bertunangan?"
"Tentu."
"Kamu setuju?"
"Ya."
"Kenapa?" Tanya Nicholas penasaran.
"Karena mama pasti tau yang terbaik untuk ku. Kenapa? apa kamu tidak setuju?" Tanya Roselyn balik.
Nicholas terdiam. Dia tidak mungkin mengatakan kalau dia tidak setuju karena dia tidak menyukai gadis kaya dan terlebih lagi dia sudah memiliki orang yang dicintai nya. Haruskah dia ceritakan sekarang? berharap setelah Roselyn mendengar alasannya dan akan segera meminta mama nya membatalkan rencana pertunangan.
Lalu, apa yang terjadi setelah pertunangan batal? Mamanya pasti tidak akan tinggal diam dan sudah pasti akan mempersulit keluarga Dewi.
(" Tidak, tidak sekarang. Aku sudah berjanji dalam waktu satu bulan akan memberi bukti ke mama dan sebelum bukti itu ada, aku tidak boleh membuat Roselyn terluka.") Kata Nicholas dalam hati.
"Nicholas, ada apa?" Tanya Roselyn bingung melihat Nicholas yang terdiam.
"Hah? Tidak, tidak...." Kata Nicholas gugup.
"kamu yakin kamu tidak apa-apa?"
"Ya."
"Baiklah, kita sudah sampai. Bye-bye." Kata Roselyn lalu berjalan keluar dari mobil Nicholas.
"ROSELYN!" Panggil Nicholas. Roselyn berhenti dan memandang Nicholas yang berjalan cepat ke arah nya.
"Aku akan mengantar mu ke tempat Teddy
"
"Eh? Tidak usah. Aku bisa naik bis."
"Tidak, bis bau dan banyak orang. Lebih baik aku mengantar mu saja."
"Apa kamu pernah naik bis?"
"............Tidak, kenapa?"
"Tidak. Tapi, cobalah sekali-kali naik bis. Maka, kamu akan tau bis tidak seburuk yang kamu katakan." Kata Roselyn lalu tersenyum.
"Ermm, baiklah. Kalau begitu besok pagi aku akan menjemput mu dan mengantar mu ke rumah sakit." Kata Nicholas lagi.
Roselyn kembali tersenyum dan menggangguk lalu dia melambaikan tangan nya dan berjalan meninggalkan Nicholas.
"Kenapa aku jadi mencemaskan nya? Ah Tidak!....Tidak!.....Aku tidak boleh terjebak, dia pasti sedang bersandiwara."
°°°°
"Kenapa? Tidak bisakah kita pergi bersama-sama?" Tanya Dewi saat mereka ada di kantin dikampus.
"Tidak bisa. Baby dengar, tempat nya sangat jauh. Aku tidak mau membuatmu kelelahan."
"Memangnya apa yang kamu antarkan? kenapa tidak bisa dalam sehari?" Tanya Dewi tak mengerti.
Nicholas terdiam, mencari kata yang tepat untuk memberi alasan ke Dewi.
"Baby, kamu kan tau mama ku memiliki banyak bisnis jadi,.........yah butuh waktu." Kata Nicholas memberi alasan.
"Aku juga tau mama mu memiliki banyak orang yang berkerja dengan nya, tapi kenapa harus kamu?"
"......Itu.......itu karena mamaku mau aku belajar bisnis sedikit demi sedikit. Baby sudahlah, jangan di bahas lagi ok. Aku akan meminta Joshua menjemput mu besok." Kata Nicholas sambil memegang jemari Dewi dan menciumnya lembut.
°°°°
"Sampai kapan kamu berbohong pada nya?" Tanya Joshua saat mereka berkumpul di base camp mereka.
"Aku tidak tau harus bagaimana lagi. Aku tidak mungkin mengatakan kalau aku mengantar Roselyn ke rumah sakit."
"Tapi ku pikir Dewi harus tau kebenaran nya." Kata Joshua lagi.
"Aku pasti akan memberitahunya, tapi tidak sekarang."
"Jadi kamu masih mencari bukti?" Tanya Dennis.
"Ya, itu sebab nya aku harus lebih banyak menghabiskan waktu bersama Roselyn."
"Bro, bolehkah kami bertemu Roselyn? Aku sungguh penasaran dengan nya." Kata Sammy.
"Bertemu Roselyn? Baiklah, aku akan mengajaknya kemari."
Jawab Nicholas lalu tersenyum.
"Hati-hati, Nic." Kata Justin membuka suara, Nicholas memandang nya bingung.
"Semakin banyak kamu menghabis kan waktu bersama nya, semakin banyak kamu mengenal sisi lain diri nya maka semakin kamu akan jatuh ke dalam pelukkan nya." Kata Justin.
"Itu tidak mungkin terjadi."
"Yeah, katakan itu nanti saja setelah kamu berhasil membatalkan pertunangan mu." Kata Justin lagi.
"Ku pikir, perkataan Justin ada benar nya." Kata Joshua.
"Maksudmu?"
"Tanpa kamu sadari, sekarang kamu sudah mulai berbohong pada Dewi dan itu adalah awal dari perasaan suka mu." Jelas Joshua.
"Tidak mungkin, kalian salah. Aku tidak mungkin menyukai nya. Tidak........."
Benarkah Nicholas tidak akan pernah menyukai Roselyn?
Continue

Book Comment (28)

  • avatar
    NdrahaLusia

    Hey .... Ceritanya aku suka dan bagus c semoga selalu beruntung 👌✌️🤗

    08/02/2022

      2
  • avatar
    ArkatianKautsar

    aku suka nya sekali dan aku mau cium dia

    07/07

      0
  • avatar
    bangjuowakijo

    keren ini 👏

    28/05

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters