logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

9. Lamaran pernikahan dari orang asing

”What????” Hanna membelalakkan matanya.
Hampir semenit mereka berdua hening. Bola mata Hanna membara. Ucapan Will membuat tekanan darah Hanna naik, hingga sedikit terasa menegang di punuknya. Saat ini Hanna ingin sekali meloncati meja itu dan menghajar Will.
"Apa tadi kau menghabiskan sarapanmu?" Tanya  Hanna dengan wajah kesal.
Will mengernyitkan dahinya, "Hmm, tidak. Aku hanya minum jus wortel dan tomat saja. Mengapa?"
Sudut bibir Hanna naik sebelah, "Pantas saja otakmu tidak bekerja dengan baik. Terapi sentuhan katamu?" Hanna memalingkan wajahnya ke luar kaca, "Cih! Dasar pria mesum gila. Hampir saja aku mempercayai omonganmu. Aku memang membutuhkan pekerjaan tapi tidak jika itu harus memberi kau sentuhan. Maaf aku tidak mau. Kau cari saja wanita lain. Di luar sana banyak tuh yang menjajakan di pinggir jalan, kau ambil saja mereka. Aku masih memiliki harga diri." Hanna menolak mentah-mentah tawaran Will. Raut wajahnya terlihat serius dan yakin saat mengatakan itu.
'Hmm, dia berani menolakku? Boleh juga gadis kasar ini. Tapi aku tidak akan kalah.' Will Greyson menyeruput kopinya yang hanya tinggal seperempat lagi. Lalu ia menyandarkan bahunya. 
”Aku tahu kau akan mengatakan itu. Aku bukan pria hidung belang yang seperti kau bayangkan. Aku sudah memikirkan solusinya, kita menikah saja.”
Will Greyson sudah memikirkan semalaman keputusannya ini. Ia tidak ingin ada rumor yang tersebar bahwa ia melecehkan wanita. Apa kata dunia, seorang penyanyi terkenal menderita phobia dan menyewa gadis untuk menyembuhkannya. Tidak mungkin. Sudah jelas ia harus menjaga reputasinya.
Hanna yang mendengar perkataan Will, seakan tersambar petir di siang bolong. Bibirnya bergetar menahan amarah. Terasa katup jantungnya memompa dengan cepat.
'Kurang ajar. Mimpi aku semalam. Tiba-tiba orang asing mengajak aku menikah. Dia pikir siapa dirinya seenaknya mengajak seseorang yang tidak kenal menikah.' Hanna mengepalkan buku-buku jarinya. Kemudian meremehkan perkataan Will.
”Kau tahu, ada singa yang tertidur dalam diriku. Aku tidak ingin singa itu bangun dan mencabik-cabik tubuhmu hingga koyak, jadi beri aku alasan yang masuk akal.” 
Meskipun Hanna masih merasa kesal dan geram, ia berusaha meredam api yang sudah tersulut di hatinya.  Kalau saja Nyonya Mery tidak pernah mengatakan Hanna harus bersikap anggun dan sopan seperti perempuan terpelajar dalam menghadapi seseorang, ia sudah menendang bokong pria itu. Namun semakin ia menahan, semakin membuatnya hampir hilang akal.
”Apa kau pernah mendengar philophobia?”
”Tidak. Aku baru mendengarnya hari ini. Dari mulutmu barusan.” Dari nada bicaranya jelas sekali ia masih dongkol dengan Will.
”Sebenarnya aku tidak ingin mengatakan ini, tapi mungkin kau akan berubah pikiran setelah mengetahuinya. Jadi, aku menderita Philophobia. Aku tidak bisa mendekati wanita. Apalagi melakukan kontak fisik.” 
Hanna menatap mata Will dengan tajam, hingga membuat pria itu sedikti menunduk. Saat ini tatapan Hanna seperti predator hendak memangsa buruannya.
”Itu urusanmu. Tidak ada hubungannya dengan aku.” 
”Jika tidak ada hubungannya denganmu, aku tidak mungkin menurunkan harga diriku di depanmu. Aku melakukan ini karena aku mencintai Kimberley. Hanya kau yang bisa membantu aku.”
Hanna terkekeh, ”Cih! Semua pria sama saja. Mencintai gadis lain tapi menikahi orang lain. Maaf aku tidak bisa. Bila kau mencintai perempuan itu, kau nikahi saja dia. Alih-alih diriku.” 
Will tersenyum sinis dan mendekati wajah Hanna. ”Mau bertaruh?”
”Tidak. Jawabanku sudah pasti. Kau cari saja orang lain.” Hanna segera bangkit berdiri dan meninggalkan pria itu sendiri di sana.
Sorot mata Will setajam pisau. Ia perhatikan punggung gadis itu hingga hilang dari pandangan. Ini pertama kali seseorang menolaknya. Biasanya para wanita yang datang sukarela mendekatinya, walaupun berakhir penolakan dari Will. Jika bukan karena cintanya kepada  Kimberley, ia tidak perlu repot-repot meminta orang lain menikah dengannya. 
'Aku bertaruh. Kau akan menerima tawaranku gadis sinting. Aku tidak akan kalah denganmu.' Will Greyson melirik arlojinya, masih ada waktu beberapa jam sebelum menemui Kimberley.
Hanna pulang ke rumahnya dalam keadaan masih memendam rasa jengkel yang menggunung. Bahkan botol bekas yang terabaikan di tepi jalan tak luput dari amukannya. Padahal pagi tadi ia berharap hari ini bisa bekerja. Apa mau dikata pria itu malah menawarkan pekerjaan yang tidak logis. Siapapun pasti tidak mau, kecuali Kimberley dan para penggemar fanatiknya.
Hanna bukanlah tipe gadis yang mau terikat. Itu sebabnya ia selalu menghindari hubungan yang lama. Dengan George pun begitu, meskipun George tampan tapi tidak bisa membuat Hanna bertekuk lutut padanya. Justru sebaliknya pria itu yang tunduk dalam otoritas gadis itu.
Tak heran bila para mantannya menjuluki Hanna gadis brengsek. Mungkin nasib George pun akan berakhir sama dengan Sean. 
”Dasar pria mesum. Berani-beraninya ia mengatakan itu. Ini hari tersial dalam hidupku.” Hanna berteriak kencang.
Bahkan ia mengabaikan sapaan Bibi Jane, tetangga depan rumahnya. Gadis itu sedang malas untuk menghiraukan siapa pun. Nyonya Mery juga baru saja pulang. Ia keheranan mendapati anak gadisnya mengomel sendiri di teras rumah.
”Hanna, kau sedang apa? Mengapa berbicara dengan diri sendiri. Apa ada sesuatu yang menggangu?” Nyonya Mery duduk di sebelah kanan Hanna. 
Ia tahu betul bila putrinya bersikap seperti itu, pasti sesuatu telah mengusiknya. Di sudut jalan sempit itu, Will Greyson mengintai dari balik tembok. Rupanya ia mengikuti Hanna sedari tadi. Pemandangan yang ada di depannya itu berhasil membuat Will terkejut. Ia baru menyadari Nyonya Mery adalah ibunya Hanna.
”Mery? Jadi gadis itu putrinya.” Will setengah tertawa. 
Kelihatannya ia menemukan cara untuk mengalahkan Hanna. Kemudian Will tersenyum licik, ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.
”Sepertinya langit berpihak padaku. Lihat saja Hanna kali ini kau tidak bisa menolak.” Ia berbicara pelan sambil terkekeh.

Book Comment (241)

  • avatar
    Basarin Boy

    i love u

    6d

      0
  • avatar
    AirinNcess

    keren

    6d

      0
  • avatar
    P Asep Blp

    mamak

    22/06

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters