logo
logo-text

Download this book within the app

BAB 6

Sudah tiga hari yang lalu, raja selalu salah menyebutkan nama selir Qionglin Tao. Entah dari panggilan atau hal yang lainnya. Membuat selir Qionglin Tao, marah dan kesal ia ingin memberi pelajaran kepada permaisuri Chu Jianying alias Aileen.
Tetapi, dia tidak akan gegabah. Ia ingin menunggu, situasi kondisi benar-benar memungkinkan dan aman. Pasalnya, raja Li Jianheeng kini sudah mulai berbicara atau akrab dengan permaisuri Chu Jianying atau Aileen.
Kalau misal selir Qionglin Tao gegabah, tidak memikirkan situasi? Akibatnya akan sangat fatal dan bisa bahaya bagi selir Qionglin Tao.
Memang dari dulu, selir Qionglin Tao sangat-sangat membenci permaisuri Chu Jianying. Karena, permaisuri Chu Jianying lebih banyak perhatian dari masyarakat entah dari kecantikannya, kebaikannya atau pun, dari kemurahan hatinya. Yang lebih penting, ia lebih mendapat perhatian kasih sayang dari bunda ratu Liechyou ibu baginda raja Li Jianheeng.
Lantas, di situlah timbul rasa iri dari selir Qionglin Tao kepada permaisuri Chu Jianying. Selir Qionglin Tao, saat dirinya menjadi selir karena sebuah pelelangan, saat pada satu tahun yang lalu. Karena baginda raja Li Jianheeng, tidak suka dengan permaisuri Chu Jianying.
Akhirnya, baginda raja Li Jianheeng memutuskan untuk mencari selir dan di situlah, saat dirinya menghadiri sebuah pelelangan, baginda raja Li Jianheeng memutuskan untuk membeli selir Qionglin Tao untuk menjadi selirnya.
Padahal dulu selir Qionglin Tao pernah menjadi dari raja yang pertama yaitu ayah dari baginda raja Li Jianheeng. Tetapi, ia di keluarkan lantaran dirinya merayu raja pertama suami dari ibunda ratu Liechyou.
Akan tetapi, ia berhasil lagi masuk ke dalam kerajaan tang dan menjadi selir baginda raja Li Jianheeng akibat pelelangan tadi. Saat dirinya sudah menjadi selir lagi, dia selalu seenaknya saja menyuruh-nyuruh permaisuri Chu Jianying menjadi pembantunya.
Karena dirinya, ingin membalas dendam kepada permaisuri Chu Jianying. Untuk menjadikan dirinya permaisuri baginda raja Li Jianheeng menggantikan Tahta permaisuri Chu Jianying.
Permaisuri Chu Jianying, sebenarnya ingin sekali membentak selir Qionglin Tao. Akan tetapi, apalah daya selir Qionglin Tao yang sangat licik selalu bisa mengambil hati baginda raja Li Jianheeng. Kalau dirinya ingin mengadu kepada baginda raja Li Jianheeng, pasti tidak akan pernah di gubris oleh baginda raja Li Jianheeng.
Tetapi beda lagi dengan selir Qionglin Tao. Kalau selir Qionglin Tao mengadu kepada baginda raja Li Jianheeng, pasti raja akan langsung turun tangan dan memarahi permaisuri Chu Jianying. Atau pun, menamparnya.
Di situlah, permaisuri Chu Jianying sakit hati dengan tingkah laku suaminya yang sangat kasar kepadanya. Ia lebih memilih selirnya dari pada dirinya sebagai istri sahnya. Kalau pun, dia tidak mencintainya, lantas kenapa baginda raja Li Jianheeng mau menikahnya? Beda dengan masa perkenalan dulu. Tapi sekarang? Dia lebih memilih selir dari pelelangan dari pada wanita yang di jodohkan resmi oleh ibunda Liechyou.
“Awas saja kamu permaisuri Chu Jianying” Ancam selir Qionglin Tao dari balik temboknya.
Setelah berbincang-bincang dengan adik ke tiga Li Xingsheng, baginda raja Li Jianheeng kembali lagi masuk ke dalam istana dengan terburu-buru.
Akan tetapi, saat dirinya hendak masuk ke kamar, ia mendapati permaisuri Chu Jianying alias Aileen, sedang asyik duduk-duduk santai.
Sambil sesekali dirinya penasaran dengan beda yang ada di telinga permaisuri Chu Jianying alias, Aileen.
"Benda apakah itu?" Gumam baginda raja Li Jianheeng penasaran.
Akhirnya, baginda raja Li Jianheeng. Mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam kamarnya, ia pun. Melangkahkan kakinya ke arah permaisuri Chu Jianying alias Aileen.
Aileen, yang mendengar ada langkah kaki yang menuju ke arahnya, langsung menghentikan suara musiknya yang ada di HPnya, yang tersambung di dalam earphone.
"Dia lagi, dia lagi" Gumam Aileen sebal. Saat mendapati sosok baginda raja Li Jianheeng yang sudah berdiri di hadapannya.
Baginda raja Li Jianheeng, terdiam ia mengamati detail-detail dalam bentuk benda tersebut. Yang tampak asing bagi dirinya.
"Beda apakah itu?" Tanya baginda raja Li Jianheeng kepada Aileen.
Aileen pun, langsung mengerutkan dahinya. Saat baginda raja Li Jianheeng menanyakan soal benda yang melilit di leher Aileen tersebut.
"Maksud Lo earphone?" Tanya Aileen, jari tangannya menujuk ke benda earphone.
"Apa kata kamu?" Tanya baginda raja Li Jianheeng balik.
Aileen, langsung menghela nafas kasar. Dirinya, sudah cukup bersabar menghadapi sifat raja tengik ini.
"Earphone! E-A-R-P-H-O-N-E!" Teriak Aileen di telinga baginda raja Li Jianheeng dengan kesal.
Baginda raja Li Jianheeng, langsung tersentak kaget ia memundurkan badannya. Jauh dari hadapan Aileen.
"Kamu berani dengan saya? Hah!" Kata baginda raja Li Jianheeng marah.
"Ya maaf raja lagian raja budek sih, orang Gue bilang earphone malah di jawab apa, kan jadi kesal Gue" Jawab Aileen terus terang.
"Apa kamu bilang? Saya budek? Kau....."
"Baginda?" Panggil selir Qionglin Tao. Memotong perkataan baginda raja Li Jianheeng.
Baginda raja Li Jianheeng dan Aileen pun, langsung menengok ke arah sumber suara tersebut.
Saat Aileen mendapati sosok selir Qionglin Tao yang sedang memanggil baginda raja Li Jianheeng, dengan senyum manisnya, atau yang di sebut nenek lampir bagi Aileen di buat males. Untuk menghadapi nenek lampir yang satu ini.
"Aishh! Dia lagi, dia lagi dasar nenek lampir" Gumam Aileen males. Saat sosok selir Qionglin Tao, mendekat ke arahnya.
Tetapi, saat Aileen bergumam. Baginda raja Li Jianheeng sempat mendengar gumaman Aileen yang cukup samar-samar. Tetapi, bagi baginda raja Li Jianheeng, tetap masih terdengar jelas.
"Siapa nenek lampir?" Tanya baginda raja Li Jianheeng kepada Aileen kepo.
Aileen pun, langsung melotot kaget saat baginda raja Li Jianheeng mendengar gumaman dirinya.
"Bukan siapa-siapa" Jawab Aileen dengan wajah datar. Agar dirinya, tidak di curigai karena, sudah mengatakan selir Qionglin Tao dengan sebutan nenek lampir.
"Baginda, baginda ngapain di sini? Bukankah baginda mau istirahat di kamar?" Tanya selir Qionglin Tao dengan lembut.
Baginda raja Li Jianheeng mengangguk menurut dengan omongan selir Qionglin Tao.
"Ia, saya akan masuk ke kamar dulu" Jawab baginda raja Li Jianheeng.
"Halah, sama selir aja nurut" Maki Aileen, di dalam hatinya sambil umis-umis komat-kamit mulutnya.
Saat baginda raja Li Jianheeng, ingin melangkah ke arah kamar, ia pun menghentikan langkah kakinya. Saat dirinya di cegah oleh selir Qionglin Tao secara tiba-tiba.
"Ada apa?" Tanya baginda raja Li Jianheeng, kepada selir Qionglin Tao.
"Apakah baginda lupa? Kemarinkan, baginda sendiri yang meminta itu" Tanya Qionglin Tao balik. Ia sengaja membicarakan hal itu, untuk memanas-manasi permaisuri Chu Jianying alias Aileen.
Agar, permaisuri Chu Jianying, cemburu dan tambah sakit hati atau pun membenci baginda raja Li Jianheeng.
"Emang saya meminta apa?" Tanya baginda raja Li Jianheeng lagi, kali ini ia benar-benar lupa akan hal yang di mintanya kemarin. Gara-gara dirinya, selalu memikirkan permaisuri Chu Jianying alias Aileen akan perubahannya, yang mendadak membuat baginda raja Li Jianheeng penasaran.
Selir Qionglin Tao, yang mendengar pertanyaan dari baginda raja Li Jianheeng langsung cemberut dan kecewa "Sabar Qionglin, kamu pasti bisa membuat permiasuri Chu Jianying panas" Gumam selir Qionglin Tao, di dalam hatinya.
"Bukankah, baginda ingin meminta anak? Untuk meneruskan keturunan tahta ini?" Kata selir Qionglin Tao sesabar mungkin.
"Anak? Oh iya benar juga kamu. Saya ingin meminta anak" Jawab baginda raja Li Jianheeng ingat. Membuat selir Qionglin Tao senang dan tersenyum licik ke arah permaisuri Chu Jianying alias Aileen.
Aileen yang melihat tatapan sengit dan senyum licik selir Qionglin Tao, menjadi gedeg sendiri dan ia pun, sesekali mengepalkan tangannya dengan kuat-kuat.
Ingin rasanya, Aileen mencakar-cakar dan mengacak-ngacak ramput nenek lampir itu alias selir Qionglin Tao.
"Apa Lo! Natap-natap Gue dengan sinis! Lo mau perang sama Gue heh?" Teriak Aileen ke arah selir Qionglin Tao.
Selir Qionglin Tao, di buat kaget saat mendengar kata-kata kasar dari mulut pemaisuri Chu Jianying alias Aileen. Ia baru pertama kali, mendengar ucapan kasar dari permaisuri Chu Jianying secara langsung bahkan di hadapan baginda raja Li Jianheeng.
Biasanya, permiasuri Chu Jianying, akan takut kalau selir Qionglin Tao menantap dirinya dengan tatapan tajam dan senyum liciknya. Bahkan, ia tidak berani berbicara atau membantah omongan selir Qionglin Tao.
Tetapi, akhir-akhir ini permaisuri Chu Jianying agak tampak berbeda, dari biasanya. Bahkan, terlihat jelas kaya bukan permaisuri Chu Jianying apakah ada raga lain yang masuk ke dalam tubuh permaisuri Chu Jianying? Itulah, kata-kata yang berputar-putar di otak kepala selir Qionglin Tao.
"Permaisuri Chu Jianying, kenapa kamu berbicara kasar kepadaku? Apakah saya, ada salah ke kamu?" Tanya selir Qionglin Tao dengan nada di buat lembut dan ia pun, juga berpura-pura ketakutan dengan permaisuri Chu Jianying alias Aileen.
"Baginda, lihat itu? Kenapa permaisuri Chu Jianying berbicara kasar kepadaku?" Tanya selir Qionglin Tao, kepada raja Li Jianheeng.
Baginda raja Li Jianheeng, langsung menengok ke arah Aileen dengan tatapan menyeramkan membuat Aileen, bergidik ngeri saat melihat tatapan itu.
"Siapa yang mengajari kamu berbicara kasar seperti itu permaisuri Chu Jianying? Jawab!" Bentak baginda raja Li Jianheeng marah.
"Baginda, kayaknya permaisuri Chu Jianying iri kepadaku, karenakan baginda tidak pernah tidur dengan permaisuri Chu Jianying bahkan merabah tubuhnya juga tidak pernah sama sekali. Semenjak pernikahan itu, baginda tidak pernah menginjakan kakinya di kamar permaisuri Chu Jianying beda dengan saya baginda, yang setiap hari baginda merabah-rabah tubuh hamba bahkan setiap hari baginda tidur dengan saya. Mungkin permaisuri Chu Jianying iri baginda" Jawab selir Qionglin Tao dengan penjelasan yang detail.
Membuat Aileen yang mendengar kata-kata itu dari mulut selir Qionglin Tao, di buat melotot dan mengangah tidak percaya sama sekali.
"Bukankah permaisuri Chu Jianying dan raja brengsek itu suami istri sahnya? Tetapi, kenapa permaisuri Chu Jianying tidak pernah di sentuh oleh suaminya? Malahan yang selalu di sentuh nenek lampir ini" Gumam Aileen bingung sendiri.

Book Comment (119)

  • avatar
    Megafhatan Km

    sangat sangat seru njir cerita nya

    09/04/2022

      0
  • avatar
    Catur putriElla juniar

    alur cerita nya ga gampang ketebak , bagus banget menurut aku sih ga bakal move on iehh😭😭😭😭

    29/12/2021

      1
  • avatar
    AnggakurniawanAngga

    buku ini buku yg di ciptakan sangat mengesankan kan dan membuat orang utuk tertarik membaca nya

    25d

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters