logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 21

Adam yang melihat Lastri yang ekspresi nya berubah setelah lihat kamar Zayka yang kosong pun langsung bertanya.
"Las? Hei kenapa?" tanya Adam memegang bahu lastri sambil berjalan.
"Gak apa-apa mas, tadi liat kamar Zayka udah kosong, apa dia udah pulang ya?" tanya Lasti kembali ke Adam.
"Mungkin, tapi kok gak ada pamit ke kamu?" Adam mempertanyakan hal yang sama, sebenernya Lastri pun memikirkan hal itu.
"Iya itu yang aku pikirin, tapi ya udah lah. Lagian aku bukan siapa-siapa juga" jawab Lastri
Nita tak mendengarkan apa yang Lastri dan Adam bicarakan karna sedang focus ke HP nya.
Sesampainya diluar rumah sakit, Lastri melihat kiri dan kanan, sebenernya ia mencari Zayka. Karna siapa tau Zayka masih berada di area rumah sakit.
"Pasti nyari Zayka ya?" tanya Adam.
"Iya mas, udah naik mobil mungkin," jawab Lastri yang sambil melihat kiri kanan.
"Kamu mau kerumah nya? Kamu tau kan rumahnya?" Tanya Adam
"Nggak mas, ah udah ayo pulang deh," jawab Lastri mengelak sambil jalan ke arah parkiran.
Nita masih focus aja sama HP nya, sampai gak ngeh kalau Adam dan Lastri sudah jalan.
Tak lama dari itu Nita pun ajak Lastri bicara, padahal Lastri sudah tidak ada di situ.
"Mah, ayo pulang keburu siang terus panas," ucap Nita sambil masih focus dengan HP nya.
Tak ada yang menjawab pertanyaan Nita, Nita pun langsung menegakkan kepalanya, melihat kiri kanan ternyata ia hanya sendirian.
"Aiiiih mamah sama om Adam mana? Kok aku ditinggal sendirian." Nita langsung menyimpan HP nya dan bergegas pergi dari situ.
"Mana sih mamah sama om Adam?," ucap Nita sambil berjalan dengan melihat kiri dan kanan. Karna sinar matahari sudah sangat menyorot, ia menutupi atas matanya dengan tangannya.
"Nak heiii!!" Nita mendengar panggilan itu, suaranya seperti suara Lastri.
"Mamah? Dimana mah?" Nita melihat kanan kiri, memutar badannya tenryata Lastri sedang menghampiri dia.
"Kamu ya! Ke HP mulu, heran mamah." Lastri langsung menggengam tangan Nita dan mengajak jalan.
"I-iya mah iyaaa." Nita pun ikut jalan sama Lastri
*Back to Zayka
Sebenernya Zayka tidak ada di tempat Lastri, Adam dan Nita tadi karna Zayka sedang ke kamar mandi.
"Ayo mah, udah." Zayka keluar dari toilet khusus disabilitas karna ia menggunakan kursi roda.
"Lama amat sih, pipis atau belanja dulu kamu?" ucap ketus Linda.
"Pipis mah." jawab Zayka.
"Udah-udah ayo ah!" Linda berjalan kebelakang Zayka dan mendorong kursi roda nya Zayka.
Tak sengaja ada wartawan berita artis sedang lewat, wartawan itu pun langsung melihat Zayka dan mendekati Zayka.
"Aduuuh pake acara ada wartawan, aku lagi males ngebaik-baikin kamu.' Linda berbicara ke Zayka sambil merapihkan rambut dan pakaian nya
Zayka hanya tersenyum sama wartawan itu mendatangi nya.
"Selamat siang, mba Zayka." wartawan itu menyapa Zayka.
"Oh siang mba" jawab Zayka sambil senyum
"Ada apa ya?" tanya Linda ke wartawan itu
"Gini mba, buk ... " Wartawan itu menjelaskan kalau ia ingin mewawancarai Zayka tentang kecelakaan yang terjadi.
"Gimana, boleh buk? Mba?" tanya Wartawan itu ke Zayka dan Linda.
Zayka melihat Linda dulu sebelum memberi keputusan.
"Owh boleh! Sangat boleh." Linda langsung menjawab.
Zayka hanya melihat Linda lalu melihat wartawan itu lagi.
Tanpa banyak bicara, wartawan itu langsung mewawancarai Zayka, hanya saja Zaya tak banyak bicara saat itu karna setiap ia ingin memberi tau kenapa bisa kecelakaan, omongan nya selalu dipotong oleh Linda.
"Itu kecelakaan karna apa ya mba? Mobil nya rusak atau gimana?" tanya wartawan itu.
"Ouh itu ... " Zayka ingin memberi tau sebenarnya cuma dipotong oleh Linda.
"Itu salah LASTRI PURWANTI, artis yang sok itu!! Tau kan? Dia ajak anak saya diem-diem eh malah celaka." Linda dengan emosi menjawab pertanyaan wartawan itu.
"Mamah ... " Zayka mengerenyitkan dahi, kenapa jawaban Linda seperti itu.
"Iya bener! Abis itu Lastri kabur! Gak tanggung jawab." Linda memotong bicara Zayka.
"Nggak!!!! Mamah jangan bohong !!" Zayka langsung melihat Linda.
"Apa sih kamu? Mamah ngomong yang sebenernya kok!"ujar Linda.
Wartawan pun bingung kenapa mereka jadi berantem.
"Sini mba mic nya." Zayka mengambil mic dari wartawan nya itu.
"Ini kecelakaan murni musibah, bukan kesalahan mamah Lastri. Jadi tolong jangan hujat mamah Lastri setelah kalian menonton tayangan ini, dan mamah Lastri pun sudah tanggung jawab atas semua nya, termasuk kesehatan saya, terimakasih." Zayka langsung memberikan mic nya ke wartawan itu
"Aaaakh" Linda marah sambil mendorong Zayka dengan cepat.
"Mah, pelan-pelan mah, aku takut." Zayka memegang keras genggaman tangan di kursi roda itu.
"Kamu sudah bikin mamah malu Zayka!" Sentak Linda sambil terus berjalan meninggalkan wartawan yang sedang mewawancarainya terserbut.
"Tapi aku ngomong sesuai fakta mah, gak ada yang aku tutup-tutupin," jawab Zayka sambil menghela nafas takut jatuh, karna kursi roda yang didorong Linda cukup cepat.
"Diam kamu diam!" Linda sudah mendorong Zayka sampai keluar rumah sakit, Linda langsung membawa Zayka ke parkiran untuk ke mobil.
Setelah Zayka dan Linda berada di mobil, Zayka abis kena omelan Linda yang sebenernya memang Zayka tidak bersalah.
"Kamu udah bikin mamah malu!" ucap Lastri sambil menyetir.
"Tapi Zayka kan bicara yang sebetulnya mah, mamah yang ngomong nya bohong." Zayka langsung melihat Linda yang dududk disebelahnya.
"Seharusnya kamu itu bantu untuk bicara kalau Lastri tidak bertanggung jawab! Karna itu akan membuat karir dia jatuh dan kamu bisa melesat jauh dari Lastri." Linda tetap focys nyetis sambil memarahi Zayka.
"Mah, mamah Lastri itu sudah lama berkarir, masa aku mau menjatuhkan karir nya hanya dengan fitnahan yang mamah kasih?" ucap Lastri.
*******************************
Gimana? Makin seru kan konfliknya? Linda ingin menjatuhkan karir Lastri, apakah bisa?!

Book Comment (80)

  • avatar
    SutraSutra

    saya suka

    18/06

      0
  • avatar
    Fajar rizkyMuhammad

    sangat bagus

    14/03

      0
  • avatar
    Ilaa

    keren

    07/02

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters