logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 3 Bar

Angel tersenyum miring ketika melihat tatapan kesal dari Aska yang mengarah kepadanya.
Tania mulai memarahi Aska, sementara cake yang dimakan Angel sudah habis, membuat Angel segera berdiri dan menapaki tangga menuju kamarnya. Menghindari singa jantan yang akan mengamuk kepadanya, tetapi sebelum Angel memasuki kamarnya, Angel berbalik menatap Aska yang tengah di marahi Tania. Aska yang tengah dimarahi Tania mengalihkan pandangannya menatap Angel dengan tajam, sementara Angel menjulurkan lidahnya ke arah Aska sembari menutup pintu kamarnya.
Setelah puas memarahi Aska, Tania menyudahi ocehannya sembari meninggalkan Aska, yang tengah menundukkan kepalanya. Dengan seribu sumpah serapah untuk Angel.
Aska setelah memastikan Tania tidak kembali lagi untuk mengoceh kepadanya, Aska segera melangkahkan kakinya menuju lantai dua kemudian mengetuk pintu kamar Angel.
"Woi buluk keluar lo," teriak Aska dari luar kamar Angel.
Sementara Angel sendiri saat ini tengah terlelap dengan menggunakan handsfree, sembari memutar MP3.
"Angel Lalita Predana," teriak Aska menyebut nama lengkap Angel, namun jawabannya tetap nihil.
"Woi Angel keluar lo, gue dobrak ni pintu lu," teriak Aska, sembari menggedor gedor pintu kamar Angel.
Karena kesal Aska segera mencoba memasuki kamar Angel. Aska memutar knok pintu Angel, Aska mengumpat kesal karena ternyata kamar Angel tidak dikunci sama sekali, membuat Asta menepuk jidatnya sendiri karena menggerutuki kebodohannya.
"Et dah tidak dikunci rupanya, kan kalau gini tidak usah teriak teriak gue kayak orang gila," kesal Aska kepada dirinya sendiri.
Aska masuk ke dalam kamar Angel kemudian menutup pintunya kembali. Aska celingak celinguk mencari keberadaan Angel namun Aska tidak mendapati Angel di mana pun. Aska kemudian melangkahkan kakinya memasuki kamar mandi untuk memastikan keberadaan Angel, namun Angel juga tidak ada di kamar mandi. Aska memutuskan untuk menunggu Angel di dalam kamar Angel, Aska kemudian memutuskan untuk duduk di tempat tidur, alangkah terkejutnya Aska ketika melihat Angel tengah terlelap di atas tempat tidur Angel.
"Enak banget lo yang tidur tiduran di sini, sementara gue lo tinggal pas lagi di ocehin mami," guman Aska kesal menatap Angel yang tengah terlelap.
"Woi bangun!" teriak Aska tepat di samping Angel, namun Angel tidak membalas ucapan Aska. Angel justru masih tetap setia di dalam mimpinya.
"Woi kebo!" teriak Aska sekali lagi, namun sekali lagi Angel seperti tidak mendengarkan Aska dan setia dengan mimpinya.
Mata Azka tanpa sengaja tertuju di telinga Angel, membuat Aska membelatak kesal dan tak percaya, karena ternyata Angel tidur menggunakan handsfree.
"Astaga... bisa gila gue karena ni anak," teriak Aska frustrasi dan membahana di dalam ruangan kamar Angel, sembari mengacak rambutnya sendiri.
Dengan kesal Aska mendorong Angel hingga terjatuh, Angel meringis kesakitan saat pantatnya mengenai lantai kamarnya.
"Aska apa-apaan sih lo, sakit tau tidak," protes Angel kesal setengah frustrasi meneriaki, Aska yang saat ini tengah menatapnya tajam.
"Lo yang apa apaan, ngadu apaan loh sama nyokap gue, sampai sampai dia ngocehin gue selama satu jam," kata Aska kesal melihat Angel yang justru asyik asikan tidur, sementara dia malah dimarahi Tania hingga satu jam.
"Hah bagus deh lo kena marah biar, lo tidak kecentilan lagi," kata Angel santai menatap Aska yang saat ini tengah menatapnya dengan tatapan kesal.
Aska hanya menghela napas frustasinya, karena bagaimanapun Aska tidak bisa marah kepada Angel, karena Aska sudah menganggap Angel seperti adiknya sendiri.
"Yaudah serah lo, sekarang lo siap siap kita berangkat ke bar," kata Aska akhirnya, kemudian keluar dari kamar Angel.
Angel pun segera melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk bersiap-siap menuju bar. Angel keluar kamar mandi dengan mengenakan bajunya, Angel segera mengenakan sedikit riasan tipis di wajahnya. Saat Angel turun ke lantai dua terlihat Aska sudah menunggunya sembari memainkan ponselnya.
"Lama banget sih lo dari tadi juga gue tungguin," protes Aska kepada Angel.
"Biasa kan cewek, ya lama," kata Angel cengengesan kepada Aska sembari mengikuti langkah kaki Aska.
Setelah menempuh perjalanan hingga empat puluh menit mereka sampai di bar xx, Angel dan Aska memasuki bar tersebut sembari mencari orang yang maksud.
Mata Aska tertuju dengan seorang wanita seksi, yang tengah meminum minumannya dengan lipstik yang merah cabai.
"Nah itu orangnya ayo temanin gue," kata Aska sembari menarik tangan Angel, dengan setengah berteriak karena musik yang menyala memekakkan telinga mereka.
"Yakin? Lo pacaran dengan tante tante?" kata Angel jujur kepada Aska, karena menurut Angel dandanan pacar Aska seperti seorang tante tante.
"Umurnya sama kayak lo cuman dandanannya aja yang lebih dewasa," jujur Aska dengan santainya.
Tak lama kemudian mereka berdua mendatangi meja pacar Aska sembari bergandengan mesra, Aska kemudian duduk di depan wanita tersebut sembari memegang tangan Angel.
"Sayang apa-apaan kamu?" tanya wanita itu dengan menampakan wajah kesal dan cemburunya, melihat Aska menggandeng tangan Angel dengan mesra.
"Del kita putus ya gue lebih nyaman sama dia." kata Aska santai tanpa merasa bersalah, membuat Angel memandang Aska tak percaya.
"Karena dia? Apa kelebihan dia dibanding aku, aku lebih seksi dari dia, lebih cantik," kata wanita tersebut menunjuk wajah Angel dengan kesal.
"Dia segalanya lebih dari lo, ngerti lo mulai sekarang kita putus," kata Aska santai, membuat wanita itu menangis dan meninggalkan bar tersebut berurai air mata.
Setelah wanita itu pergi, Angel duduk di depan Aska sembari menatap Aska dengan rasa tidak percaya.
"Gila loh, emang dasar lo playboy ya," kata Angel menetap Aska. Angel ingin rasanya memukul kepala Aska untuk menyadarkannya.
"Tenang ga akan apa apa kok," kata Aska santai membuat Angel tambah kesal dibuatnya.
"Gila lo tahu enggak, udah ah gue mau balik ayo antar gue balik," pinta Angel kepada Aska.

Book Comment (174)

  • avatar
    NishfiAfifah

    setelah saya baca novel ini ,Ceritanya bagus dan tidak terlalu banyak tokoh didalamnya..sangat mudah untuk di baca dan menarik untuk dibaca .... Cerita ini mempunyai gaya bahasa yang bagus sehingga menjadikan alur ceritanya menarik untuk dibaca. Banyak yang dapat dicontoh berdasarkan cerita di atas.salahSatu di antaranya adalah jangan terlalu percaya kepada orang lain ketika kita belum mengenali secara dekat orang tersebut atas apa yang telah diberi. Namun juga ada yang tidak patut dicontoh

    30/12/2021

      0
  • avatar
    AuliaRiva

    k᥆ძᥱ rᥱᥱძᥱm mᑲі᥆

    22d

      0
  • avatar
    RahmanAlbani

    terimakasih

    23d

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters