logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

first attack

Tatapan wanita yang bersama Kelvin pun berubah drastis setelah melihat Kelvin bermesraan dengan wanita yang baru saja datang, yang tak lain adalah Gladys. Wanita itu menatap penuh emosi kearah Kelvin. Merasa sudah dipermainkan. Sebab sebelumnya Kelvin bercerita kalau belum pernah mengencani wanita manapun selain dirinya. Tetapi nyata-nya ada wanita yang datang dan beradu mesra dihadapannya.
“Dasar penipu.” Umpat wanita itu lalu dengan sengaja mengambil gelas diatas meja yang berisikan jus orange kemudian disiramkan ke baju Kelvin.
Sontak meja mereka menjadi pusat perhatian beberapa tamu yang menyadarinya. Termasuk Gladys yang mulutnya terbuka lebar ditutupi telapak tangan dengan senyum puas disana ketika melihat reaksi wanita tersebut. Rasakan itu. Batin Gladys yang sedang memperhatikan Kelvin.
Kemudian wanita itu terlihat pergi meninggalkan Kelvin yang terbengong-bengong mendapati sikap seperti ini.
Sedangkan Gladys tertawa terbahak-bahak didalam hati.
"Rasakan itu. Itulah akibatnya jika bermain-main dengan ku. Aku akan membuat hidup mu menderita." Sumpah serapah Gladya yang ditujukan kepada kelvin.
Sementara Kelvin tahu pasti bahwa Gladys sengaja melakukan ini untuk membalaskan dendamnya. Kali ini Kelvin tidak akan berdiam diri. Ini berarti sudah mengibarkan bendera perang dan tak ada lagi perdamaian.
*
Tok. Tok. Tok.
Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Gladys yang sedang duduk didepan meja rias melepas semua aksesoris usai makan malam. Gladys berpikir siapa yang datang, ia tengok jam pada dinding menunjukkan pukul sebelas malam. Dengan rasa penasaran ia segera mencari tahu. Ia buka pintu kamarnya, dan tiba-tiba dilempari setelan jas mahal yang basah oleh Kelvin. Dengan gerakan spontan, Gladys menangkapnya tepat didepan dadanya sambil terbengong-bengong.
“Cuci itu.” Perintah Kelvin tegas menunjuk pada setelan jas yang diguyur segelas minuman orange jus oleh wanita yang bersamanya di restauran tadi.
"Tidak!" jawab tegas Gladys. "Kenapa juga aku harus susah-susah mencuci kain buluk ini? Tidak. Tidak. Tidak." Tekan Gladys melempar pakaianh itu kembali kepada Kelvin. "Memangnya siapa kamu memerintah ku, huh?" Gladys menyipitkan mata penuh keberanian tanpa rasa takut melawan pria dihadapannya.
"Oh begitu??" Kelvin menatap tajam kearah Gladys.“Jika tidak mau mencuci pakaian ku, aku akan memberi tahu pria incaran mu itu tentang siapa dirimu sebenarnya.” Ancam Kelvin tidak main-main.
Seketika wajah Gladys yang penuh keberanian tadi menghilang dan berubah menjadi rasa cemas. Meski ia tidak memperlihatkannya, tap Kelvib tahu itu adalah kelemahan Gladys.
Kemudian Kelvin melempar pakaiannya kearah Gladys lagi sembari berkata.
"Aku tahu kamu tadi sengaja melakukan rayuan itu hanya untuk mempermalukan ku dan membalas dendam. Jika itu mau kamu, maka cepat cuci pakaian ku." Tandasnya. "jika tidak, jangan salahkan aku jika pria mu itu tahu sebenarnya siapa dirimu." Kecam Kelvin.
Sebenarnya ada rasa takut jika Jovial tahu apa pekerjaannya, pasti Jovial akan lepas dari genggamannya. Tetapi Gladys sendiri tak ingin terlihat lemah didepan Kelvin.
“Dia tidak akan mempercayai mu. Aku yakin itu.” Tantang Gladys menutupi kecemasannya.
“Oh ya?" Kelvin manggut-manggut lalu mengingatkan Gladys satu hal. "Apa kamu lupa siapa diriku?” Kelvin tersenyum kecut membuat Gladys mati kutu. Tentu saja Gladys tahu siapa Kelvin. Seburuk-buruknya Kelvin di mata Gladys, namun jika Kelvin memberi tahu jati dirinya, pasti semua orang langsung memberi hormat kepadanya. Berbeda jauh dengan Gladys, jika sampai orang tahu siapa sebenarnya Gladys, bisa jadi semua penumpang di kapal pesiar ini akan memandangnya sebelah mata. Sungguh menyedihkan.
Sepertinya untuk saat ini Gladys mengalah dan lebih baik menuruti permintaan Kelvin untuk mencuci bajunya. Gladys berusaha berdamai dengan emosinya dan menerima kekalahannya ini. Sepertinya ia harus memikirkan sesuatu supaya hal tersebut sudah tak lagi jadi ancaman bagi Gladys.
Suasana memanas diantara mereka berdua, saling melempar pandang penuh kebencian. “Sebaiknya kamu bersihkan itu." Menunjuk-nunjuk pakaian kotornya yang dipegang Gladys. "Dan berikan kepadaku besok tepat pukul sepuluh. Lebih dari itu, maka aku akan menemui pria-mu.” Kecamnya berbalik badan dan hengkang dari hadapan Gladys berniat kembali ke kamar. Namun Kelvin berbalik lagi mengingatkan Gladys. “Aku mau dicuci dengan tangan."
"Apa?!! Kenapa harus dengan tangan? Itu akan merusak kuku-kuku cantik ku." Protes Gladys tidak terima.
"itu jas mahal bahkan gaji kamu satu bulan tidak cukup untuk menggantinya. Mengerti?” angkuh Kelvin tidak mau tahu.
"Apa kamu bilang?!! Aku bahkan bisa membeli seribu pakaian seperti ini untuk kamu pakai." Cerca Gladys tidak terima terus saja dihina.
"Oh ya, maaf. Aku lupa. Tentu saja kamu bisa membeli ribuan pakaian seperti itu dari hasil memeras para pria-pria kaya." Ungkap Kelvin menyakitkan. "Lebih baik kamu mencari kakek kaya supaya kamu bisa membeli ribuan pakaian seperti ini." Imbuhnya membuat Gladys benar-benar tersinggung.
"Lihat saja nanti, suatu saat kamu akan meminta maaf atas perkataan mu ini dab berlutut dihadapan ku." Sumpah Gladys yang tak dihiraukan Kelvin.
"Akan aku buktikan-"
"Sebaiknya simpan tenaga mu untuk mencuci pakaian ku." Potong Kelvin tak berperasaan.
Saat Gladys akan membalas perkataannya, Kelvin lebih dulu memutuskan berbalik badan dan mengabaikan Gladys yang menahan ledakan didalam dirinya.
Karena kekesalannya tidak tersalurkan, Gladys pun melampiaskan kepada setelan jas yang ia pegang. Diremas-remas jas tersebut sambil membayangkan sedang meremas-remas kepala pria bernama Kelvin itu. Dirinya penuh sumpah serapah yang membeludak saat ini. Kenapa dia harus dipertemukan dengan pria yang se-arogan itu. Tidak ada ramah-ramahnya dan suka sekali membentak serta mengancam. Aarrrgghh!!! Ingin sekali merobek-robek pakaian ini sampai compang-camping hingga tidak bisa dipakai lagi. Tetapi mengingat ancaman itu telah menyiutkan mental Gladys. Rasanya liburan ini tak sebebas dari yang ia bayangkan hanya karena satu orang itu. Karena dia semua menjadi berantakan.
*

Book Comment (225)

  • avatar
    Selamet Mujianto

    lanjutt

    3d

      0
  • avatar
    WibowoNayla ramadhina putri

    suka banget sama ceritanya

    4d

      0
  • avatar
    Fino Chipeng

    cinta ini

    7d

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters