logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

start finding out

Tentu saja kehadiran Jovial di restoran ini membuat Gladys terkesiap dan berusaha menyembunyikan keterkejutan-nya dengan memberi pelukan singkat kepada Jovial dan dibalas dengan kecupan singkat pula di kepala Gladys oleh Jovial.
"Apa yang kamu lakukan disini, honey?" tanya Jovial ingin tahu.
Gladys berusaha memutar otak memberi jawaban yang tepat. "Emh, aku baru saja menemui teman ku disini." Gladys menjawab tidak jujur.
Kepala Jovial menengok ke kiri ke kanan mencari sesosok teman yang Gladys maksud.
"Emh, sebenarnya dia barusan pergi. Dan aku masih ingin duduk disini sebentar." terang Gladys membuat Jovial menganggukkan kepala kemudian duduk sambil mengamati pemandangan sekitar.
"Aku baru sadar ternyata disini cukup nyaman." nilai Jovial pada restoran ini.
"Apa yang membawa kamu disini? Bukannya kamu seharusnya di kantor?" tanya Gladys.
Mata Jovial melihat istrinya sambil tersenyum. "Apa aku harus menjawabnya?" tanya balik Jovial.
Gladys pun melempar senyum ketika mendengar jawaban dari Jovial yang tak memberi jawaban atas pertanyaannya.
Kemudian seorang pelayan datang ketika Jovial mengangkat tangan rendah kearah pelayan yang siaga di tengah area.
"Kamu ingin memakan sesuatu, honey? tiba-tiba aku merasa lapar." ujar Jovial sambil membuka buku menu. "Rasanya kita sudah lama tidak makan siang bersama." imbuhnya kemudian menoleh kepada pelayan tersebut. "Berikan saja menu istimewa disini untuk kami berdua. Pastikan yang paling special." tandasnya kepada pelayan kemudian tersenyum sopan.
Sambil menunggu hidangan datang, Jovial pun mulai membuka obrolan. "Apa aku tahu siapa teman mu itu?" ingin tahu Jovial.
Gladys tersenyum. "Hanya teman lama." jawabnya tak ingin memperpanjang pertanyaan dari Jovial.
Jovial pun bisa mengerti hal tersebut, ia pun tersenyum kemudian menggenggam tangan Gladys. "Kamu ingat, lusa hari apa?" Jovial mengalihkan pembicaraan.
Gladys pun mengerutkan keningnya tak mengerti. "Hari apa?" tanya baik Gladys.
Jovial menurunkan kedua bahunya. "Kamu melupakan sesuatu." sahutnya.
"Apa?" bingung Gladys.
Jovial menghela napas lalu menjawab. "Perayaan pernikahan kita yang ke tujuh."
Mendengar hal itu, Gladys pun melempar senyum dengan malu karena meluakan tanggal pernikahan mereka. "Maafkan aku, Jovial. Aku benar-benar tidak mengingatnya." smabil memijat kecil kepalanya.
Jovial masih terlihat tersenyum. "It's okay. Tahun ini aku ingin merayakan bersama orang-orang terdekat kita." jelasnya.
"Rasanya senang bisa menghabiskan waktu yang lama bersama mommy dan daddy." seru Gladys.
"Tidak hanya itu, aku berniat mengadakan pesta kecil dengan mengundang beberapa orang diluar keluarga kita." jelas Jovial lagi.
"Untuk apa? Rasanya aneh sekali jika kita merayakan hari pernikahan kita bersama orang lain." tandas Gladys kurang setuju.
"Why not? kamu bisa mengundang Tito juga. Dan juga teman-teman kamu yang lain. Itu akan sangat menyenangkan jika kita bisa berbagi kebahagiaan, bukan?" bujuk rayu Jovial.
Gladys sesaat menjadi berpikir bahwa ide Jovial tidak buruk juga. Lalu ia tersenyum dan menganggukkan kepala. "Ok."
Jovial pun langsung memarmerkan senyum renyahnya. "Terima kasih, honey. Aku senang kamu setuju dengan ide ku ini." serunya. "Aku juga akan mengundang Kelvin." lanjutnya membuat Gladys terlihat membeku beberapa detik.
"Kelvin?" desis Gladys.
"Iya, Kelvin. Apa kamu juga melupakan Kelvin?" sahut Jovial. "Selain kita berlibur bersama di kapal pesiar. Dia juga ya...cukup bersikap baik ketika aku di tahan." memberi jeda. "Jadi, apa salahnya aku juga mengundang dia?" Jovial melempar senyum kepada istrinya yang terlihat setengah hati menunjukkan senyumannya. "Aku akan meminta Daniel untuk menyiapkan semuanya."
*
Sementara itu Kelvin baru saja sampai di rumah mama-nya. Ia segera menuju kamar beliau.
"Bagaimana keadaa mommy?" seru Kelvin cemas melihat mommy-nya berbaring lemas di atas tempat tidur. Sedangkan dokter baru saja selesai memeriksanya.
"Dari tadi mommy terus saja memanggil-manggil nama kamu." ujar adik perempuannya.
Kemudian Kelvin bertanya kepada dokter yang baru saja selesai memeriksa mamanya. "Bagaimana, dok?"
"Beliau hanya kurang istirahat saja. Sebaiknya kurangi aktifitas beliau karena darahnya turun drastis. Saya akan memberikan beberapa resep." jawab dokter tersebut.
Kemudian mama Kelvin terdengar lagi mengigau memanggi nama Kelvin.
"Kevin...Kelvin..." desis beliau dalam mata terpejam bahkan sampai mengeluarkan air mata.
Kelvin pun langsung memposisikan dirinya di samping mamanya sambil menggengam erat tangan beliau.
"Kelvin disini, mom. Kelvin disini." sahut Kelvin sangat cemas.
Lalu mata mamanya berlahan terbuka dan melihat Kelvin berada di sampingnya. Seketika tangis mama pun pecah dan membuat keempat anaknya tidak mengerti dengan mamanya.
"Mom, ada apa? katakan. Kelvin disini, mom." ucap lembut Kelvin.
Tangis mama-nya pun kian pecah dan memeluk putranya, Kelvin. Sepertinya mama Kelvin masih belum memiliki keberanian untuk mengungkapkan semua kenyataan yang pastinya akan membuat Kelvin tak akan memaafkan kesalahan mama-nya.
"Mommy, tenang. Kelvin ada disini. Ada apa, mom?" Kelvin menjadi penasaran.
Di tengah tangisnya, mama Kelvin berkata. "Jangan pernah tinggalkan mommy, Kelvin. Mommy mohon...mommy mohon..."
Kelvin hanya bisa melempar pandang kearah ketiga saudaranya. Mereka semua sama-sama tidak mengerti dan tidak tahu apa yang terjadi dengan mama mereka.
"Mom, Kelvin tidak akan kemana-mana. Kelvin akan tetap bersama kita." bujuk kakak Kelvin.
"Iya, mom. Tidak akan ada yang pergi meninggalkan mommy. Semuanya disini untuk mommy. Oke." adik Kelvin turut duduk di samping mama-nya sambil memberi dekapan hangat.
"Mommy, tenang dulu ya. Nanti mommy bisa cerita dengan Kelvin apa yang sebenarnya terjadi. Ok." ujar Kelvin. "Kelvin tidak akan pergi kemana-mana sampai mommy merasa tenang terlebih dulu." imbuhnya berusaha menenangkan mama-nya yang tiba-tiba bersikap aneh dan berlebihan seperti ini kepada Kelvin.
*
*

Book Comment (222)

  • avatar
    alimamifahri

    960

    12d

      0
  • avatar
    CaturMahmudah

    lanjut

    15d

      0
  • avatar
    junelsyDelphi

    bgus

    19/04

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters