logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 9 Angel Smile

Bab 9
3 tahun lalu
"Kak, aku... aku.....suka padamu." Ucap seorang gadis.
"Apa? Kamu bercanda kan?" Tanya pria itu tak percaya.
Gadis itu menggelengkan kepalanya pertanda dia serius dengan ucapannya barusan. Namun pria itu tersenyum lebar bahkan ketawa, dia merasa lucu dengan pernyataan gadis itu.
Gadis itu hanya memandang bingung.
"Ha ha ha...... Ups, sorry Dara aku tidak bisa menahan tawaku." Ucapnya sambil berusaha serius.
"Mmm, aku terkejut kamu tiba-tiba bilang suka padaku dan jujur aku senang mendengarnya." Ucapnya sambil tetap tersenyum. Dara pun tersenyum senang.
"Tapi...."
Senyum Dara hilang seketika berganti rasa cemas.
"Kamu kan juga tau kalau siapa yang aku cinyai. Jadi, aku minta maaf karena tidak bisa menerima perasaanmu." Ucapnya dengan wajah menyesal.
"Tapi kak, Karen kan sudah pergi meninggalkan kakak bahkan kita juga tidak tau dimana dia sekarang." Kata Dara berharap pria itu berubah pikirannya namun pria itu hanya menggelengkan kepalanya.
"tetap tidak bisa. Hatiku sudah tidak bisa menyukai orang lain lagi. Selain itu, karena aku sudah sejak dulu mengganggapmu sebagai adik jadi......Tetap tidak bisa. Maaf ya." Ucapnya lagi.
"Ah, aku harus pergi sekarang, Robby pasti sudah menungguku." Ucapnya berbalik badan hendak pergi.
" Jika dia selamanya tidak kembali lagi, apa kakak akan tetap menunggunya? Menutup hati kakak untuk wanita lain yang tulus mencintaimu. " Ucap Dara membuat Ryan menghentikan langkahnya.
"Kak, Karen sudah meninggalkanmu. Dia tidak perduli padamu. Sampai kapan kamu akan menunggunya?" Ucapan Dara membuat hati Ryan terasa ada yang menghirisnya. Wajahnya sedih. Dia memandang ke langit tampak sedang memikirkan sesuatu.
"Kak Ryan" Panggil Dara membuyarlan lamunan nya.
"Aku tidak tau......." Jawab Ryan masih memandangi langit biru. Lalu dia memandang Dara.
"Mungkin........" Ryan menunduk melihat kebawah.
"Mungkin aku akan menunggu seorang Malaikat yang akan datang yang bisa membuat hatiku hangat lagi. Sampai saat itu datang aku akan membiarkan hati ini beku." Ucap Ryan setengah ragu pada perkataan nya sendiri.
Tak ingin perpanjang percakapan yang mengorek luka hati nya,Ryan memilih pergi meninggalkan Dara yang terdiam mematung.
Dia tidak percaya Ryan bisa mengucapkan hal itu. Dara merasa seluruh badannya lemas dia pun jatuh terduduk ditanah.
"Di dunia ini tidak ada malaikat Kak. kamu pasti berbohongkan?" Ucap Dara sedih.
Seseorang memegang bahu Dara dari samping.
"Sudah ku bilangkan, dia pasti tidak akan menerima cintamu." Ucapnya sampil merangkul Dara.
Dara hanya bisa memangis didada nya.
"David, dia menolakku karena Karen. Kenapa dia tidak bisa melupakan nya saja. Aku tulus mencintainya. David, Hatiku sakit sekali." Ucap Dara dalam tangis.
"Itu karena Karen adalah cinta pertamanya." Ucap David pelan.
("sama seperti ku" Ucapnya dalam hati.....)
**** NOW *******
Hari ini hari minggu yang cerah. Angel memandang bayangannya dikaca.
"Perfect!" Ucap Angel tersenyum cerah.
Dia keluar dari kamarnya. Melihat papa dan mama nya sedang duduk diruang keluarga. Mereka sedang menonton TV.
"Pa, ma. Hari ini aku mau keluar dengan temanku. Mungkin aku akan melewatkan makan malam nanti." Jelas Angel.
"Kamu mau kemana nak?" Tanya mama.
"Mau mengujungi teman yang lain." Jawab Angel lalu mencium pipi kedua orang tua nya bergantian.
Setelah Angel pergi.......
"Sudah sepuluh tahun berlalu tapi mereka tidak mau terbuka tentang apa yang mereka lakukan. Aku harus bagaimana lagi." Ucap mama sedih.
"Sabar lah, semua butuh waktu, yang penting mereka masih ada bersamamu." Ucap papa bijak.
"Terima kasih, suami ku kamu sudah mau menerima anak-anak ku." Ucap mama sambil memeluk suaminya.
"Kenapa kamu bicara begitu. Semua ini memang sudah seharusnya kan. Aku mencintai mereka sama seperti aku mencintaimu. Aku bersyukur mendapatkan istri dan anak-anak yang baik." Ucap papa sambil menepuk-nepuk pelan punggung tangan mama.
............
"Honey!" Panggil Angel pada Ryan.
"Sudah lama menunggu?" Tnya Angel lagi.
"Sudah 1 jam." Jawab Ryan dengan wajah cemberut.
"Eh????" Reaksi Angel membuat Ryan gemas dia pun tidak jadi mengerjai lagi kekasihya itu.
"Tidak benar. Bercanda. Aku baru tiba kok." Ucap Ryan sambil tersenyum. Angel pun jadi cemberut dan memajukan bibirnya. So cute^^
"Honey, ayo cepat. Nanti kita ketinggalan bus." Ucap Angel menarik tangan Ryan, tapi yang ditarik malah menarik balik membuat Angel terjatuh kepelukkannya.
Angel terkejut dan wajahnya mulai memerah. Gugup. Ryan hanya tersenyum.
"Kita naik motor saja" ajak Ryan
"Semoga Dara ada dirumah ya." Ucap Angel saat mereka sudah diatas motor.
"mmm" Jawab Ryan singkat.
Mereka tiba disebuah rumah perpagar putih. Ryan mendekati pagar dan mencoba melihat kedalam apakah ada orang atau tidak tapi dia tidak melihat apa apa.
"ANGEL!!!!" panggil seseorang dari belakang, Angel pun menoleh kearah sipemanggil.
"Senior Robby" Sapa Angel sambil melambaikan tangannya.
"Oh, apa kamu datang mengunjungiku? Oh, aku senang sekali." Ucap Robby senang dan bersiap memberi pelukan selamat datang ke Angel.
"Ehmm... " Ucap Ryan yang berada disamping Angel.
Robby pura-pura tidak mendengarnya dan berusaha memeluk Angel namun Angel menghindar ke belakang tubuh Ryan sehingga Robby tidak bisa memeluknya.
Robby memasang wajah kecewa. Ryan hanya tersenyum penuh kemenangan pada Robby.
"kami ingin mengunjungi Dara. Apa dia ada dirumah?" Tanya Angel sambil memandang rumah Dara.
"Tidak tau, bagai mana kalau kalian menunggunya dirumahku saja." Ucap Robby menunjuk rumah disebelah rumah Dara.
"Sepertinya Dara tidak ada dirumah ayo kita pergi." Ucap Ryan bersiap menaiki motornya.
"Ah, dasar kau ini. Tidak bisa melihat orang senang dikit." Ucap Robby dengan wajah kesal.
Ryan hanya bisa tersenyum geli melihat tingkah sahabat ini. Rupanya keributan diluar cukup mengganggu penghuni yang ada dirumah putih itu. Dari dalam keluar seorang wanita setengah baya mendekati pagar dan membukanya. Mereka menoleh dan membungkukan badan ke arah wanita tersebut.
"Selamat siang tante." Sapa mereka bertiga kompak, yang disapa tersenyum ramah.
"Sedang apa kalian berdiri disini Robby dan .... Ryan sudah lama kamu tidak main kemari lagi ya?" Tanya tante yang tak lain adalah mama nya Dara.
"Iya tante, saya sedang sibuk belajar untuk kelulusan nanti." Jawab Ryan sopan.
"Ya, sibuk belajar pacaran." Sambung Robby yang disambut lirikan kesal Ryan.
"Oh begitu, dan siapa gadis cantik ini? Sepertinya baru kali ini kemari." Tanya tante sambil memandangi Angel.
"Dia teman sekelas Dara dan kita kemari mau bertemu dengan Dara. Apa Dara ada dirumah?" Tanya Ryan mewakili Angel.
Mama nya Dara tidak segera menjawab Ryan, dia masih memandangi Angel membuat gadis itu sedikit gugup.
"Apa kamu pacarnya Ryan?" Tanya mamanya Dara ke Angel.
Yang ditanya pun mengangguk malu-malu.
"Benarkah?" Tanya mamanya Dara ke Ryan lagi. Ryan pun mengangguk.
"Ya tante, Angel adalah kekasih ku." Jawab Ryan mantap.
Mamanya Dara hanya mengangguk dan tersenyum pada Ryan.
"Baguslah, tante turut senang untuk mu." Ucapnya.
"Dia pasti sangat spesial." Ucapnya masih memandangi Angel, yang dipandang pun hanya bisa tersenyum manis dan tetap diam tidak tau harus bagaimana.
"Tapi sayang nya Dara sedang tidak dirumah." Ucap mamanya Dara memecah keheningan sesaat itu.
"Dara kemana ya, tante?" tanya Angel.
"Apa dia kerumahnya David?" Ucap nya penasaran.
"Tidak. Dara tidak kerumahnya David. Tadi pagi Dara pamit katanya dia akan pergi menemui David ditempat biasa mereka nongkrong." Ucap mama mengulang kata-kata Dara.
"Dimana itu, tante?" tanya Robby akhirnya. Namun, mamanya Dara hanya mengangkat bahu, tanda tidak tau.
well, tempat biasa? Mereka bertiga menjadi bingung. Bagai mana mencarinya???

Book Comment (51)

  • avatar
    HRImran

    Bagusss bngttt😍🫰🫶💓🥰

    28d

      0
  • avatar
    SportNisa

    seru

    14/08

      0
  • avatar
    Aja18Devi

    Riza QAILLA

    29/07

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters