logo text
Add to Library
logo
logo-text

Download this book within the app

Chapter 3 Mencuri Pandang

Satu jam telah berlalu, mereka menghentikan acara jambak-jambakan itu.
"Udah ah, Chika capek!" keluh Chika sambil menselonjorkan kakinya dan duduk di atas lantai.
"Sama, gue juga cape!" keluh Naysila yang juga menselonjorkan kakinya sambil mengibas-ngibaskan tangan mencari angin.
"Chika! Kamu gak apa-apa, 'kan?!" teriak Cindy dari kejauhan. Lalu Cindy pun merapikan rambut Chika dan segera menghidupkan kipas angin mini untuk Chika.
"Badan kamu gak ada yang lecet, 'kan, gak ada yang memar, gak ada yang rabies?!" tanya Cindy secara beruntun dengan wajah paniknya.
Dari sebelahnya, tampak Naysila langsung berdiri dan memarahi Cindy.
"Woy! Sembarangan banget! Emangnya gue Bulldog, bisa bikin rabies!?" cantas Naysila sambil bertolak pinggang. Seketika Cindy pun ketakutan lalu bersembunyi di balik tubuh Chika.
"Chika, Cindy takut nih, Naysila makan orang enggak sih?" bisik Cindy, tapi suaranya masih terdengar ke telinga Naysila.
"Gua gak makan orang, gue cuman makan organ manusia! Terutama organ otak orang yang lemot kayak otak lu!" cerca Naysila.
"Woy, sembarangan benget! Berani lu ngatain sohib gue, Lemot?!" Chika pun kembali murka. Dan mereka berdua kembali saling beradu kekuatan.
Sedangkan Cindy kembali memberi dukungan kepada Chika, dan mengumpulkan teman-teman sekelasnya untuk mendukung Chika, serta memberi yel-yel penyemangat. Sedangkan Lala, juga tak mau kalah, dia mengumpulkan teman satu gengnya, untuk memberi dukungan kepada Naysila serta tak lupa mereka juga menyanyikan yel-yel penyemangat untuk Naysila.
"Go Chika! Go Chika go!" teriak tim penyemangat dari kubu Chika.
"Go Naysila! Go Naysila go!" teriakan penyemangat dari tim Naysila.
"Ayo! Chika, pasti menang!" teriak Cindy sambil melirik ke arah Lala.
"Huh, gak mungkin Chika menang! Yang menang pasti Naysila! Wek!" teriak Lala sambil menjulurkan lidahnya ke arah Cindy.
Dan Cindy pun merasa kesal, karena melihat Lala yang meledeknya. Di saat Chika dan Naysila sedang asyik jambak-jambakan, Lala dan Cindy pun juga tak mau kalah, mereka juga turut jambak-jambakan. Sedang para pendukung masing-masing hanya menonton aksi keempat gadis yang sedang berkelahi itu.
Mereka bersorak-sorak memberi semangat, hingga keadaan kantin itu terlihat sangat kacau, bahkan para pendukung kubu masing-masing pun juga turut berkelahi. Akhirnya terjadi jambak-jambakan masal di kantin sekolah itu. Mungkin kejadian hari ini juga bisa di sebut sebagai tawuran antar kelas. Sedangkan Kevin masih Asyik menyantap bakso sambil sesekali melihat perkelahian dua gadis yang sedang memperebutkannya itu.
"Vin, elu gak ada niat buat misahin mereka?" tanya Bejo yang tiba-tiba muncul di belakangannya.
"Astagfirullah! Kamu kapan datengnya?!" tanya Kevin yang kaget.
"Udah dari tadi," jawab Bejo dengan santai sambil mengupil ria tanpa dosa.
Klunting!
Seketika Kelvin, menjatuhkan sendok dan garpunya di atas mangkuk bakso.
"Kok makanya udahan, Bro?" tanya Bejo.
"Gak nafsu!" ketus Kevin.
"Loh, kenapa? Gara-gara liat Chika dan Cindy berantem ya?" tanya Bejo.
"Bukan!" jawab Kevin singkat.
"Terus karena apa dong?" tanya Bejo sekali lagi.
"Karena elu!" Kevin pun berlalu pergi.
Sementara Bejo masih tampak bingung dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Kevin.
Sedangkan Chika, Cindy, Naysila, Lala dan yang lainnya masih tampak asyik jambak-jambakan.
Saking gaduhnya, akhirnya para guru-guru pun berlarian dan menghentikan perkelahian itu. Chika dan yang lainnya langsung mendapatkan hukuman, yaitu membersihkan toilet, dan sebagian dari mereka membersihkan gudang, lalu sebagian lagi diperintahkan untuk mengepel aula sekolah.
*********************
Pagi yang cerah bagi Chika. Sudah sejak semalam dia tidak sabar untuk berangkat ke sekolah. Pagi ini dengan wajah ceria dan mata berbinar-binar, Chika duduk menebarkan senyuman menunggu kedatangan Kevin.
"Aduh, Kevin, kok belum datang juga sih? " gumam Chika. Lalu di belakang tampak Cindy membawakan satu buah permen Lolipop berukuran jumbo untuk Chika.
 
"Ini buat, Chika," ujar Cindy.
"Waw, makasi, Cindy," tukas Chika. "By the way, kok Cindy kasih lolipop buat Chika, dalam rangka apa? Chika kan gak lagi ngerjain PR punya Cindy?"
"Cindy, kemarin dibeliin lollipop sama calon Papa barunya Cindy, terus Cindy ingat sama Chika."
"Ya ampun, Cindy, so sweet banget," ujar Chika sambil memeluk Cindy.
"Bukanya gitu, Cindy, kan emang gak suka yang manis-manis, gigi Cindy lagi sakit." Jelas Cindy.
"Oh, iya, Chika lupa. Tapi by the way thanks ya!"
Dan Cindy pun mengangguk lalu tepat saat itu Kevin datang. Kevin memandang ke arah Chika dengan sinis, dia menatap ke arah lolipop yang ada di tangan Chika. Sedangkan Cindy kembali ke bangkunya, karena tak mau mengganggu sahabatnya yang sedang kasmaran itu.
Kelvin pun duduk di sebelah Chika, dan nampaknya gadis bertubuh tambun itu sangat deg-degan serta salah tingkah.
"Ngapain lu lihatin, gue?" tanya Kevin dengan ketus. Seketika Chika pun langsung tersentak.
"Enggak kok, Chika gak ngelihatin Kevin," jawab Chika yang menyangkal ucapan Kelvin.
Kevin mendengus kesal lalu mengangkat satu alis bagian kanannya seolah menghina Chika. Lalu dia meletakkan tasnya dengan kasar, dan mulai mengeluarkan buku-bukunya. Tak sadar Chika pun kembali memandangi wajah Kevin yang super ganteng itu. Sambil memeluk permen lolipop pemberian dari Cindy.
Brak!
Kevin menggebrak meja yang ada di hadapannya.
"Astaghfirullah!"
Chika pun kembali tersentak.
"Jangan mandangin wajah gue dengan tatapan kayak gitu! Gue geli!" cerca Kevin.
Seketika Chika langsung menundukkan wajahnya. Lalu tak lama  Bu Maya pun datang.
"Selamat pagi, anak-anak!" sapa Bu Maya.
"Selamat pagi, Bu!" jawab para murid yang lainnya.
Mereka pun memulai pelajaran hari ini. Sepanjang jam pelajaran itu, Chika yang biasanya paling fokus dan bersemangat mengikuti pelajarannya. Tapi kali ini, Chika malah mengabaikan apa yang disampaikan oleh bu Maya, dan pandangannya terus tertuju ke arah Kevin. Tapi ketika Kevin melihat ke arahnya, dengan segera Chika pura-pura tak melihatnya.
"Awas ya kalau lihat muka gue diem-diem lagi!" ancam Kevin.
"Nggak, kok, Vin," jawab Chika yang ketakutan.
Perasaan tadi Kevin, gak lihat deh, kok bisa tahu sih?" batin Chika.
"Ya tahulah! Feeling gue kuat!" cantas Kevin.
Chika tampak kaget mendengar ucapan Kevin.
"Kevin, punya indra keenam, ya?" tanya Chika dengan polosnya.
Brak!
Kevin kembali menggebrak meja yang ada di hadapannya, sehingga Chika pun tersentak lagi.
"Jangan berisik, sekarang lagi jam belajar!" tegas Kevin.
Lalu Chika kembali terdiam dan pura-pura fokus melihat ke arah Bu Maya yang sedang menjelaskan materi pelajarannya hari ini.
***
Tak terasa jam pulang sekolah pun sudah tiba. Chika dan Cindy berjalan keluar sambil bergandengan tangan.
"Chika, Cindy pulang duluan ya, soalnya mamanya Cindy ngajak makan siang sama calon papa baru," tukas Cindy.
"Iya, bye, Cindy!" Chika melambaikan tangannya.
"Bye, Chika!" sahut Cindy yang juga melambaikan tangannya kepada Chika.
 Dan tepat saat itu juga, tiba-tiba muncul Kevin dengan motornya berhenti tepat di hadapan Chika. Chika pun merasa sangat kaget sekaligus deg-deggan, Chika berharap, Kevin akan menawarkan tumpangan kepadanya.
Chika segera merapikan rambutnya, terutama di bagian poni mangkuk yang menjadi ciri khas gadis itu. Dengan penuh percaya diri, Chika tersenyum manis menyambut Kevin dan menunggu Kevin menawari agar Chika mau pulang bersamanya. Tetapi baru saja Chika melancarkan aksi, tiba-tiba dari kejauhan terdengar suara seseorang memanggil Kevin.
"Vin!" teriak Bejo.
"Buruan!" seru Kevin menyuruh Bejo agar lebih mempercepat jalannya.
"Iya, sabar dong, Bro!" tukas Bejo.
Lalu Bejo pun naik ke atas motornya Kevin, dan mereka pulang bersama. Seketika hati Chika hancur dan kecewa, rupanya Kevin sedang menunggu Bejo, bukan menunggunya, atau pun mengajak pulang bersama.
"Kenapa sih, harus dengan, Bejo?" gerutu Chika.
 
Bersambung....

Book Comment (434)

  • avatar
    AntikaPipit

    bagus

    6d

      0
  • avatar
    AlifahPutri

    saya suka

    18/08

      0
  • avatar
    Putri Mayang Sartika

    Ceritanya sangat bagus tentang percintaan para remaja yg membuat kita tuh jadi melayang- layang seakan berada didalam cerita ini.

    12/08

      0
  • View All

Related Chapters

Latest Chapters